TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI 
             SAYUR MAYUR DI DESA JANGGAN KECAMATAN PONCOL 
                      KABUPATEN MAGETAN 
                              
                           SKRIPSI 
                              
                                     
                              
                            Oleh: 
                       IKA WULAN SAFITRI 
                         NIM. 210216029 
                              
                          Pembimbing: 
                     Dr. H. MOH. MUNIR, Lc., M.Ag. 
                       NIP. 196807051999031001 
                              
             JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH 
                INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 
                            2021 
            
            
            
                          ABSTRAK 
           Safitri,  Ika Wulan, 2020. Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Praktik Jual 
               Beli  Sayut  Mayur  Di  Desa  Janggan  Kecamatan  Poncol  Kabupaten 
               Magetan. Skripsi. Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah 
               Institut  Agama  Islam  Negeri  (IAIN)  Ponorogo.  Pembimbing  Dr.  H. 
               Moh. Munir, Lc.M.Ag. 
           Kata Kunci : Etika Bisnis Islam, Jual Beli, Sayur Mayur. 
              Jual  beli  merupakan  salah  satu  usaha  dibidang  ekonomi  dengan  syarat 
           tidak ada unsur tipu dayanya. Pelaksanaan jual beli harus diperhatikan tentang 
           aturan  yang  ditetapkan  oleh  Islam  dan  tidak  bertentangan  dengan  etika  bisnis 
           Islam. Etika merupakan kajian tentang baik dan buruk, benar dan salah, dan lain 
           sebagainya.  Suatu  bisnis  akan  terus  berkesinambungan  dalam  jangka  panjang 
           secara terus-menerus dan benar-benar mendapat keuntungan, apabila dilakukan 
           dengan dasar kepercayaan dan kejujuran. Salah satu praktik jual beli sayur mayur 
           di Desa Janggan Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan melakukan pencampuran 
           kualitas  sayur  mayur  dan  tidak  memberikan  keterangan  kualitas  sayur  dengan 
           jujur, serta melakukan penundaan pembayaran sayur yang belum jelas waktunya 
           dan tanpa nota pembayaran. 
              Rumusan masalah dalam penelitian ini  adalah:  (1)  Bagaimana  tinjauan 
           etika bisnis Islam terhadap kualitas objek dalam jual beli sayur mayur di Desa 
           Janggan  Kecamatan  Poncol  Kabupaten  Magetan?  (2)  Bagaiman  tinjauan  etika 
           bisnis Islam terhadap pembayaran dalam jual beli sayur mayur di Desa Janggan 
           Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan? 
              Adapun  jenis  penelitian  yang  dilakukan  penulis  merupakan  penelitian 
           lapangan yang menggunakan metode kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan 
           data  yang  digunakan  adalah  dengan  menggunakan  wawancara  dan  observasi. 
           Analisis  yang  digunakan  menggunakan  model  Milles  and  Huberman,  yakni 
           aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung 
           secara terus menerus sampai tuntas. 
              Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Kualitas objek dalam jual beli 
           sayur mayur di Desa Janggan Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan sebagian 
           sesuai etika bisnis Islam dan sebagian tidak sesuai sebab dari tiga orang petani 
           terdapat satu petani yang tidak sesuai etika bisnis Islam karena melanggar prinsip 
           etika bisnis Islam kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan 
           kebenaran, dan dua petani yang sesuai etika bisnis Islam karena tidak melanggar 
           prinsip-prinsip  etika  bisnis  Islam  kesatuan,  keseimbangan,  kehendak  bebas, 
           tanggung jawab, dan kebenaran. (2) Pembayaran dalam jual beli sayur mayur di 
           Desa  Janggan  Kecamatan  Poncol  Kabupaten  Magetan  sebagian  sesuai  dan 
           sebagian tidak sesuai sebab dari tiga pembeli sayur dua diantaranya sesuai etika 
           bisnis Islam karena tidak melanggar prinsip-prinsip etika bisnis Islam kesatuan, 
           keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan kebenaran, dan satu pembeli 
           sayur yang tidak sesuai etika bisnis Islam karena melanggar prinsip etika bisnis 
           Islam kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan kebenaran. 
               
            
                            vi