Authentication
193x Tipe PDF Ukuran file 0.69 MB Source: repository.usm.ac.id
BERBAGAI KONSENTRASI GULA PASIR TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SELAI LABU SIAM (Sechium edule) Various Concentrations of Granulated Sugar on the Physicochemical and Organoleptic Properties of Siam Pumpkin Jam (Sechium edule) 1) 2) 1) Ir. Endang Bekti, M.P , Febri Andita Hardiyaningsih , Ir. Dewi Larasati, M.Sc. 1 2 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Pertanian USM, Mahasiswi FTP USM Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gula terhadap sifat kimia (kadar air, pH, dan kalium), sifat fisik (viskositas dan daya oles) dan organoleptik (daya oles dan kesukaan keseluruhan) selai labu siam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan konsentrasi gula yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan uji DMRT pada taraf 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa gula pasir pada selai labu siam menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap sifat kimia (kadar air dan kadar kalium), sifat fisik (viskositas dan daya oles), organoleptik (daya oles dan penerimaan kesukaan keseluruhan), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pH. Setelah dilakukan uji lanjut Duncan 5% ada perbedaan nyata pada semua perlakuan, kecuali pH tidak ada perbedaan nyata. Berdasarkan pengujian variabel pada selai labu siam, diperoleh perlakuan terbaik yang disukai panelis berdasarkan daya oles dan kesukaan dengan P4 (konsentrasi gula 45%), memiliki skor uji organoleptik daya oles 2,60 (agak mudah dioleskan – mudah dioleskan) dan skor kesukaan selai labu siam 3,80 (suka). Adapun selai pada P4 (konsentrasi gula 45%) mempunyai kadar air 29,44%, pH 3,60, kadar kalium 210,28 mg, viskositas 544,25 cPs, dan daya oles 9,91 mJ. Hal ini karena P4 secara keseluruhan lebih disukai konsumen daripada perlakuan lain, nilai kadar air dan viskositas tidak terlalu rendah, daya oles tidak terlalu tinggi, sehingga selai memiliki tekstur yang kental dan daya olesnya mudah dioleskan. Kata kunci : Selai, labu siam, gula, selai labu siam. ABSTRACT This study aims to determine the effect of sugar concentrations on chemical properties (water content, pH, and potassium), physical properties (viscosity and spread) and organoleptic (spread and overall preference) siam pumpkin jam. The experimental design used was a one-factor Randomized Block Design (RCBD) with a sugar concentration consisting of 5 treatments and 4 replications. The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and continued by DMRT at the level of 5%. The results showed that granulated sugar in squash jam showed a significant effect on chemical properties (water content and potassium content), physical properties (viscosity and spread), organoleptics (spread and acceptance of overall preference), but had no significant effect on pH. After further testing Duncan 5% there were significant differences in all treatments, except for pH there was no significant difference. Based on variable testing on siam pumpkin jam, the best treatment was obtained by the panelists based on the spread and preference with P4 (45% sugar concentration), having an organoleptic spread test score of 2.60 (rather easily applied - easily applied) and the siam pumpkin jam favorite score 3,80 (likes). The jam on P4 (45% sugar concentration) has a water content of 29.44%, pH 3.60, potassium level 210.28 mg, viscosity of 544.25 cPs, and spread of 9.91 mJ. This is because P4 as a whole is more preferred by consumers than other treatments, the value of water content and viscosity is not too low, the spread is not too high, so the jam has a thick texture and its spread is easily applied. Keywords: Jam, Siam Pumpkin, Sugar, Siam Pumpkin Jam. i PENDAHULUAN mengetahui perlakuan yang terbaik pada selai Labu siam dapat dijadikan sebagai obat labu siam. tradisional dikarenakan mengandung senyawa MATERI DAN METODE alkaloid, saponin dan flavonoid yang baik untuk Materi kesehatan (Nadila, 2014). Labu siam mengandung Materi penelitian mencakup bahan dan mineral yang cukup tinggi yang memiliki peralatan untuk pembuatan selai. Bahan yang manfaat bagi tubuh apabila dikonsumsi dalam digunakan adalah buah labu siam dibeli dari jumlah yang tepat. Mineral merupakan salah satu petani Desa Bandungan, gula pasir, CMC, asam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti sitrat, air, aquadest, HNO₃ 65% dan buffer. kalsium dan kalium yang termasuk . Peralatan yang digunakan untuk proses makromineral. pembuatan selai labu siam adalah pisau, panci Selai merupakan produk yang dibuat dari stainless steel, mangkuk, kompor, pengaduk, buah-buahan yang telah dihancurkan serta gelas ukur, termometer, timbangan analitik, solet, dilakukan penambahan gula kemudian blender dan saringan, pH meter, viscometer dipanaskan atau dimasak sampai terbentuk tekstur brookfield, timbangan analitik, beaker glass, kental. Dalam pembuatan selai digunakan gula oven, botol timbang, gelas piala, esikator, sebagai bahan utamanya. Gula biasanya elenmeyer, hot plate, labu takar 100 ml, kertas digunakan sebagai bahan pemanis makanan. Gula saring whatman no.42, pipet volume (1,50 ml; disini juga berfungsi sebagai pengawet makanan 2,00 ml; 2,50 ml; 3,00 ml; 3,50 ml; 4,00 ml dan yang menghambat pertumbuhan mikroba masuk 10,00 ml) dan texture analyzer. kedalamnya. Penambahan gula dalam proses Metode pembuatan selai bertujuan untuk memperoleh Penelitian dilakukan dengan metode tekstur, penampakan dan flavor yang baik. Asam Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan satu dan gula mampu mempengaruhi konsistensi dan faktor yaitu konsentrasi gula terdiri dari lima dipersibilitas yang memiliki hubungan dengan perlakuan dan 4 kali ulangan dengan rincian daya oles selai, dalam hal ini gula dan asam sebagai berikut : berpengaruh dalam pembentukan gel. Menurut P1 = Perlakuan dengan proporsi bubur labu Yenrina dkk (2009) selai yang bermutu baik siam 250 gram dengan penambahan gula 30 % memiliki sifat tertentu, diantaranya adalah P2 = Perlakuan dengan proporsi bubur labu konsisten, warna cemerlang, tekstur lembut, siam 250 gram dengan penambahan flavor buah alami, tidak mengalami sineresis. gula 35 % Tujuan penelitian ini untuk mengetahui P3 = Perlakuan dengan proporsi bubur labu pengaruh konsentrasi gula terhadap sifat siaml 250 gram dengan penambahan gula 40 % fisikokimia dan organoleptik selai labu siam dan 1 P4 = Perlakuan dengan proporsi bubur labu perlakuan dan 4 kali ulangan. Data yang siam 250 gram dengan penambahan diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan gula 45 % P5 = Perlakuan dengan proporsi bubur labu sidik ragam taraf 5%. Apabila terdapat perbedaan siam 250 gram dengan penambahan antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan Uji gula 50 % Wilayah Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) Tahapan proses pembuatan selai: pada tingkat kepercayaan α 5% untuk mengetahui a. Bubur labu siam diambil sebanyak 250 gram perbedaan antar perlakuan dengan program SPSS dan ditambahkan CMC 1,875 gram ,asam versi 22. sitrat 0,75 gram dan gula pasir sesuai proporsi perlakuan 30 %, 35 %, 40 %, 45 % dan 50 % HASIL DAN PEMBAHASAN kemudian diaduk. Kadar Air Selai Labu Siam b. Dilakukan pemasakan dengan suhu 103°C dan Hasil analisis kadar air selai labu siam pengadukan sampai benar-benar tercampur memperlihatkan adanya penurunan kadar air dari rata selama 30 menit. konsentrasi gula 30% sampai 50% yaitu dari c. Sampel di didinginkan selama 1 jam. 28,39 – 33,64%. Hal ini sesuai dengan SNI d. Dilakukan analisa kadar air, pH, daya oles, 3746:2008 yang menyatakan bahwa kadar air viskositas, kadar kalium dan organoleptik ( selai maksimal 35%. daya oles, kesukaan ) terhadap selai labu siam yang dihasilkan. Diagram alir proses pembuatan selai labu siam dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan hasil analisis ragam terhadap kadar air selai labu siam dengan berbagai konsentrasi gula pasir menunjukkan adanya pengaruh nyata (F > F ). hitung tabel Gambar 1. Diagram alir proses pembuatan selai labu siam siam Rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan 5 taraf 2 Gambar1. menunjukkan semakin banyak yang ada sehingga kekukuhan dan kekenyalan penambahan gula pasir maka kadar air akan selai dapat dipertahankan. semakin menurun. Hal ini karena semakin tinggi Viskositas Selai Labu Siam konsentrasi gula pasir maka daya penyerapan Hasil analisis viskositas selai labu siam gula terhadap air semakin tinggi sehingga dapat memperlihatkan adanya peningkatan viskositas menurunkan kadar air. Hal ini sesuai dengan selai labu siam dari konsentrasi gula 30% sampai pernyataan Siregar, dkk (2015) bahwa gula 50% yaitu dari 270,68 - 666,19 cP. memiliki sifat (osmosis) menyerap air sehingga kadar air dalam selai semakin menurun seiring betambahnya konsentrasi gula. Gula pasir (sukrosa) merupakan senyawa yang bersifat higroskopis karena mampu mengikat air bebas (Fahrizal dan Rahmad, 2014). Gula bersifat osmosis sehingga dapat menarik air dari dalam bahan sehingga kadar air bahan menjadi rendah Berdasarkan hasil analisis ragam terhadap dan tidak tersedia untuk digunakan viskositas selai labu siam dengan berbagai mikroorganisme. konsentrasi gula pasir menunjukkan adanya pengaruh nyata (F > F ). Selain itu Desrosier (2008), menyatakan hitung tabel bahwa kadar air produk pangan dipengaruhi oleh proses pemasakan karena kadar air selai akan mengalami penurunan selama proses pemasakan. Proses yang terjadi yaitu panas yang ditimbulkan oleh pemasakan masuk ke dalam bahan yang kemudian menggantikan kandungan air yang keluar menjadi uap, sehingga kadar air menurun. Gula dapat mengisi lapisan pori-pori yang ada pada selai, ketika selai dipanaskan maka kadar air Gambar 2. menunjukkan kadar viskositas akan keluar dan menguap digantikan oleh gula. selai labu siam cenderung meningkat terhadap Hal ini dikemukakan oleh Mutia dan Yunus perlakuan. Viskositas selai dipengaruhi oleh (2016), bahwa gula yang ditambahkan pada pektin. Labu siam mengandung pektin sebesar pembentukan selai berfungsi sebagai dehydrating 6,7% (Daryono,2012). Pektin merupakan agent, yaitu menarik molekul-molekul air yang karbohidrat yang berasal dari dinding sel terikat dengan molekul-molekul pektin sehingga tanaman. Serat pektin merupakan senyawa akan mempengaruhi keseimbangan pektin dan air polisakarida yang bisa larut dalam air dan membentuk cairan kental. Pektin akan mengalami 3
no reviews yet
Please Login to review.