Authentication
267x Tipe PDF Ukuran file 0.12 MB Source: media.neliti.com
909
TINGKAT PENGETAHUAN KETERATURAN BEROBAT DAN SIKAP KLIEN TERHADAP
TERJADINYA PENYAKIT TBC PARU DI RUANG PERAWATAN I DAN II RS ISLAM
FAISAL MAKASSAR
* Lenny Gannika *
Dosem Tetap Akademi Keperawatan Sani Karsa Makassar
ABSTRAK
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit yang mudah menular dari tahun ke tahun.
Penyakit ini memperlihatkan peningkatan dalam jumlah kasus baru maupun pada angka
kematian.Pada tahun 2008, WHO mencanangkan kedaruratan Global Penyakit TBC Paru,
disebagian besar negara-negara di Dunia, Penyakit ini tidak terkendali dan tidak berhasil
disembuhkan.
WHO melaporkan adanya 3 juta orang tiap tahun meninggal dan di perkirakan 5.000
orang tiap harinya. Tiap tahun ada 9 juta penderita TBC paru dan 75 % kasus kematian dan
kesakitan di masyarakat diderita oleh orang-orang umur produktif dari 15-54 tahun (Anonym
2008). TBC Paru merupakan Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Microbacterium
Tuberkulosis Paru dengan gejala yang sangat bervariasi. (Arief Mansjoer dkk, 2008 ).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan pasien terhadap
terjadinya penyakit TBC Paru di Ruang perawatan I dan II RS Islam Faisal Makassar.
Jenis PenelitianDeskriptif dengan Pendekatan Wawancara, Observasi dan kuesioner atau
angket. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita TBC Paru yang dirawat di
Perawatan I dan II RS Islam Faisal Makassar pada Bulan 17Juli ± 20 Juli 2014 sebanyak 36
orang dengan Sampel 30 orang.
Hasil yang di peroleh dari penelitian ini menunjukan bahwa Pasien yang dirawat di Ruang
Rawat Inap sebagian besar yang berpengetuan tentang keteraturan berobat sebnyak 20 orang
( 66,6% ) yang tidak putus berobat dan yang putus berobat terdapat 10 orang (33%).
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan perlu ditingkatkan lagi penyuluhan yang
lebihin tensif dalam rangka menggerakkan masyarakat dalam upaya pencegahan
Tuberculosis.
Kata Kunci : pengetahuan Keteraturan berobat,Sikap dan Tuberkulosis Paru.
Pendahuluan
Penyakit TBC Paru Merupakan penyakit meninggal dan diperkirakan 5.000 orang tiap
yang mudah menular dari tahun harinya.
ketahun.penyakit ini memperlihatkan Hampir 10 tahun lamanya Indonesia
peningkatan dalam jumlah kasus baru maupun menempati urutan ke-3 sedunia dalam hal
pada angka kematian. Pada tahun 2008, WHO jumlah penderita tuberkulosis (TB).Baru pada
mencanangkan kedaruratan Global penyakit tahun ini turun ke peringkat ke-4 dan masuk
TBC Paru.karena disebagian besar di Negara- dalam milestone atau pencapaian kinerja 1
negara di dunia, penyakit ini tidak terkendali tahun Kementerian Kesehatan. Berdasarkan
dan tidak berhasil disembuhkan. WHO Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada
Melaporkan adanya 3 juta orang tiap tahun tahun 2008 menyatakan jumlah penderita
Tuberkulosis di Indonesia sekitar 528 ribu atau
JKSHSK/Volume 1/Nomor 1/Juli 2016. 909-916
910
berada di posisi tiga di dunia setelah India dan Tinjauan Pustaka
Cina.
Laporan WHO pada tahun 2009, mencatat
A. Tinjauan Umum Tentang Penyakit TBC
peringkat Indonesia menurun ke posisi lima Paru
dengan jumlah penderita TBC sebesar 429 ribu 1. Pengertian
orang. Lima negara dengan jumlah terbesar TBC Paru adalah penyakit infeksi yang
kasus insiden pada tahun 2009 adalah India, disebabkan oleh Myrcobacterium
Cina, Afrika Selatan, Nigeria dan Indonesia Tuberkulosis Paru dengan gejala yang
(sumber WHO Global Tuberculosis Control sangat bervariasi. (Arief Mansjoer dkk,
2010). 2008)Tuberkulosis Paru adalah penyakit
"Tentu saja kasus TB masih banyak, tapi infeksius yang terutama menyerang
perbaikan peringkat ini merupakan sebuah parenkim paru.Tuberkulosis Paru dapat
pencapaian," ungkap Menkes Endang Rahayu juga di tularkan ke bagian tubuh lainya
Sedyaningsih dalam evaluasi kinerja 1 tahun termasuk ginjal, tulang, nodus, limfe dan
Kementerian Kesehatan di gedung lain-lain.Agens infeksius utama
Kemenkes,Jakarta, Jumat(12/6/2014). Mycrobakterium Tuberkulosis Paru adalah
Pada Global Report WHO 2010, didapat batang aerobic tahan asam dan sensitif
data TB Indonesia, Total seluruh kasus TB terhadap panas dan sinar
tahun 2010 sebanyak 294731 kasus, dimana ultraviolet.(Brunner dan Suddart, 2010)
169213 adalah kasus TB baru BTA positif, Tuberkulosis Paru adalah penyakit
108616 adalah kasus TB BTA negatif, 11215 menular yang disebabkan oleh
adalah kasus TB Extra Paru, 3709 adalah kasus mycrobacterium Tuberkulosis yang dapat
TB Kambuh, dan 2008 adalah kasus menyerang semua alat tubuh, yang
pengobatan ulang diluar kasus kambuh tersering ialah paru dan jantung. (Ahmad,
(retreatment, excl relaps). 2008)
Sementara itu, untuk keberhasilan pengobatan 2. Etiologi
dari tahun 2010 sampai tahun 2011 (dalam %), Tuberkulosis Paru adalah penyakit
tahun 2011 (87%), tahun 2012 (90%), tahun menular yang disebabkan oleh Basil
2013 sampai 2014 semuanya sama (91%). Mikrobakterium Tuberkulosis tipe
Untuk menanggulangi masalah TBC Paru humanus, sejenis kuman yang berbentuk
di Indonesia, strategi DOTS (Directly batang dengan ukuran panjang 1-4/mm
Observed Treatment, Shourtcourse dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian besar
chemotherapy) yang direkomendasikan oleh kuman terdiri atas asam lemak (lipid).
WHO merupakan pendekatan yang paling tepat Lipid inilah yang menyebabkan kuman
saat ini dan harus dilaksanakan secara tahan asam.sehingga basil ini digolongkan
sungguh-sungguh.(Depkes, RI, 2010). menjadi Basil tahan Asam (BTA)
Data yang diperoleh dari Dines Kesehatan maksudnya bila basil ini di warnai, maka
Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan data warna ini tidak akan luntur walaupun pada
yangdiperoleh dari Bidang Bina Pencegahan bahan kimia yang tahan asam. (Tjandra
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Yoga Aditama, 2010)
Kesehatan KotaMakassar, pada tahun 2010 Kuman ini tahan hidup pada udara kering
jumlah penderita TB Paru Klinissebanyak 9916 maupun dalam keadaan dingin (dapat
penderita, dengan rincian 3568 tahan bertahun-tahun dalam lemari es).Hal
berdasarkanpencatatan danpelaporan ini terjadi karena kuman berada dalam
Puskesmas se-Kota Makassar, sifat dormant.Dari sifat dormant ini kuman
sisanyaberdasarkanlaporan dari 15 RS yang ada dapat bangkit kembali dan menjadikan
di Kota Makassar. Sedangkan pada tahun 2011, tuberkulosis aktif kembali. Sifat lain
jumlah penderita TB Paru Klinis sebanyak kuman adalah aerob. Sifat ini
18.835 penderita, berdasarkan pencatatan menunjukkan bahwa kuman lebih
danpelaporan dari Puskesmas, dan RS. Tahun menyenangi jaringan yang tinggi
2012 dilaporkanjumlah penderita TB Paru kandungan oksigennya.Dalam hal ini
Klinis di Puskesmas dan RumahSakit tekanan bagian apikal paru-paru lebih
sebanyak511 Jumlah penderita TB Paru Klinis, tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga
TB BTA+ sebanyak 1608 penderita(Puskesmas bagian apikal ini merupakan tempat
danRumah Sakit) (Profil Dines Kesehatan kota predileksi penyakit tuberkulosis.
Makassar, 2013) Tuberkulosis paru merupakan penyakit
infeksi penting saluran pernapasan.Basil
Mykrobakterium tersebut masuk kedalam
JKSHSK/Volume 1/Nomor 1/Juli 2016. 909-916
911
jaringan paru melalui saluran napas atau mereka yang terkena penyakit
(droplet infection) sampai alveoli, maka HIV).
terjadilah infeksi primer (ghon) c. Penggunaan Obat IV ( Intra Vena) dan
selanjutnya menyebar kekelenjar getah Alkohol.
bening setempat dan terbentuklah primer d. Setiap Individu tanpa perawatan
kompleks (ranke).keduanya dinamakan kesehatan yang adekuat (Tunawisma,
tuberkulosis primer, yang dalam etnik dan ras minoritas)
perjalanannya. sebagian besar akan e. Setiap Individu dengan gangguan medis
mengalami penyembuhan. Tuberkulosis yang sudah ada sebelumnya (Misalnya
paru primer, peradangan terjadi sebelum diabetes melitus, gagal ginja kronis dan
tubuh mempunyai kekebalan spesifik silikosis penyimpanan gizi)
terhadap basil mykrobakterium f. Imigran dari Negara dengan insiden
Tuberkulosis yang kebanyakan didapatkan TBC Paru yang tinggi di Asia Tenggara,
pada usia 1-3 tahun. Sedangkan yang Afrika, Amerika latin, dan Karibia.
disebut tuberkulosis post primer g. Setiap individu yang tinggal di institusi
(reinfection) adalah peradangan jaringan (misalnya fasilitas perawatan jangka
paru karena terjadi penularan ulang yang panjang, institusi psikiatrik dan penjara)
mana didalam tubuh terbentuk kekebalan h. Individu yang tinggal di daerah
spesifik terhadap basil tersebut. perumahan substandar kumuh.
3. Proses Penularan i. Petugas Kesehatan.
Tuberkulosis tergolong airborne disease j. Resiko tertular Tuberkulosis Paru juga
yakni penularan melalui droplet nuclei tergantung banyaknya organisme yang
yang dikeluarkan ke udara oleh individu terdapat diudara. (Brunner dan Suddarth
terinfeksi dalam fase aktif.setiapkali 2002)
penderita ini batuk dapat mengeluarkan 1. Patofisiologi
3000 droplet nuclei. Penularan umumnya Kuman Mikrobacterium Tuberkulosis
terjadi didalam ruangan droplet nuclei Paru masuk kedalam tubuh melalui saluran
dapat tinggal diudara dalam waktu lebih pernafasan, saluran pencernaan, dan luka
lama.dibawah sinar matahari langsung terbuka pada kulit, kebanyakan infeksi
basil tuberkel mati dengan cepat tetapi Tuberkulosis Paru terjadi melalui udara (air
dalam ruang yang gelap, lembab dapat borne), yaitu melalui inhalasi droplet yang
bertahan sampai beberapa jam. mengandung kuman-kuman basil tuberkel
Dua faktor penentu keberhasilan yang berasal dari orang yang terinfeksi.
pemaparan Tuberkulosis pada individu (Bahar, 2008)
baru yakni konsentrasi droplet nuclei Basil Tuberkel yang mencapai
dalam udara dan panjang waktu individu permukaan alveolus biasanya diinhalasi
bernapas dalam udara yang terkontaminasi terdiri dari satu sampai tiga gumpalan basil
tersebut.disamping daya tahan tubuh yang yang lebih besar cenderung tertahan di
bersangkutan, Meskipun terdapat berbagai saluran hidung dan cabang besar bronkus
jenis basil,Namunbasil dan tidak menyebabkan penyakit.Setelah
Tuberkel(Mykrobakterium berada dalam ruang alveolus biasanya
Tuberkulosis)merupakan penyebab utama dibagian bawah lobus atau paru-paru, atau
dan Tuberkulosis Paru diseluruh Dunia. dibagian atas lobus bawah.Basil tuberkel ini
(John Crofton, 2007) membangkitkan reaksi peradangan.Leukosit
4. Penularan Dan Faktor-Faktor Resiko polimorfonuklear tampak pada tempat
Tuberkulosis Paru ditularkan secara tersebut dan memfagosit bakteria namun
langsung melalui kandungan kuman tidak membunuh organisme
Tuberkulosis di udara saat bercakap-cakap, tersebut.Sesudah hari-hari pertama maka
batuk dan bersin. (Andi Muhadir, 2010) leukosit diganti oleh makrofag.Alveoli yang
Individu yang beresiko tinggi untuk terserang akan mengalami konsolidasi dan
tertular Tuberkulosis Paru adalah: timbul gejala pneumonia akut. Pneumonia
a. Mereka yang kontak langsung dengan seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya
seseorang yang menderita penyakit TBC sehingga tidak ada sisa yang tertinggal, atau
Paru aktif. proses dapat juga berjalan terus, dan bakteri
b. Individu imunosupresif (termasuk terus difagosit atau berkembang biak
lansia, pasien dengan kangker dan didalam sel. Basil juga menyebar melalui
mereka yang dalam terapi kostikosteroid getah bening menuju ke kelenjar bening
regional. Makrofag yang mengadakan
JKSHSK/Volume 1/Nomor 1/Juli 2016. 909-916
912
infiltrasi menjadi lebih panjang dan a. Gejala klinis Haemoptoe:
sebagian bersatu sehingga membentuk sel Kita harus memastikan bahwa perdarahan
tuberkel epiteloit, yang dikelilingi oleh dari nasofaring dengan cara membedakan
fosit. Reaksi ini biasanya membutuhkan ciri-ciri sebagai berikut :
waktu 10 sampai 20 hari.(Bahar, 2008) 1) Batuk darah. Darah dibatukkan dengan
2. Manifestasi Klinik rasa panas di tenggorokanDarah berbuih
7XEHUNXORVLVVHULQJGLMXOXNL³the great bercampur Darah segar berwarna merah
imitator´ \DLWX VXDWX SHQ\DNLW \DQJ mudahDarah bersifat alkalisAnemia
mempunyai banyak kemiripan dengan kadang-kadang terjadi.
penyakit lain yang juga memberikan gejala 2) Muntah darah. Darah dimuntahkan
umum seperti lemah dan demam. Pada dengan rasa mualDarah bercampur sisa
sejumlah penderita gejala yang timbul tidak makanan Darah berwarna hitam karena
jelas sehingga diabaikan bahkan kadang- bercampur asam lambungDarah bersifat
kadang asimtomatik. asamAnemia sering terjadi.
Gambaran klinik TBC Paru dapat dibagi 3) Epistaksis. Darah menetes dari
menjadi 3 golongan: hidungBatuk pelan kadang keluarDarah
Gejala respiratorik meliputi: berwarna merah segarDarah bersifat
1) Batuk. Gejala batuk timbul paling dini alkalisAnemia jarang terjadi. (Rustam,
dan merupakan gangguan yang paling 2008)
sering dikeluhkan. Mula-mula bersifat 3. Test Diagnostik
non produktif kemudian berdahak Foto thorax dengan atau tanpa literal
bahkan bercampur darah bila sudah ada merupakan pemeriksaan radiology standar.
kerusakan jaringan Karakteristik radiology yang menunjang
2) Batuk darah. Darah yang dikeluarkan diagnostik antara lain :
dalam dahak bervariasi, mungkin a. Bayangan lesi radiology yang terletak di
tampak berupa garis atau bercak-bercak lapangan atas paru.
darah, gumpalan darah atau darah segar b. Bayangan yang berawan (patchy) atau
dalam jumlah sangat banyak. Batuk berbercak (noduler)
darah terjadi karena pecahnya pembuluh c. Adanya kapias, tunggal atau ganda.
darah. Berat ringannya batuk darah d. Adanya klasifikasi.
tergantung dari besar kecilnya e. Kelainan yang bilateral, terutama bila
pembuluh darah yang pecah. terdapat dilapangan atas paru.
3) Sesak Napas. Gejala ini ditemukan bila f. Bayangan yang menetap atau relatif
kerusakan parenkim paru sudah luas menetap setelah beberapa minggu.
atau karena ada hal-hal yang menyertai g. Bayangan bilier.
seperti efusi pleura, pneumothorax. PemeriksaanBakteriologik(Sputum),ditemu
anemia dan lain-lain. kannyakuman Mycrobakterium
4) Nyeri dada. Nyeri dada pada TBC Paru Tuberkulosis dari dahak penderita
termasuk nyeri pleuritik yang ringan. memastikan Diagnosis Tuberkulosis Paru.
gejalaini timbul apabila sistem Pengambilan dahak yang benar sangat
persarafan di pleura terkena. penting untuk mendapatkan hasil yang
Gejala sistemik meliputi: sebaik-baiknya.Pada pemeriksaan
1) Demam. Merupakan gejala yang pertama.sebaiknya 3 kali pemeriksaan
sering dijumpai biasanya timbul pada dahak.Uji resistensi harus dilakukan apabila
sore dan malam hari mirip demam ada dugaan resistensi terhadap
influenza, hilang timbul dan makin pengobatan.Pemeriksaan sputum adalah
lama makin panjang serangannya diagnostik yang terpenting dalam program
sedang masa bebas serangan makin pemberantasan TBC Paru di Indonesia.
pendek. (Rustam, 2008)
2) Gejala sistemik lain. Gejala sistemik 4. Klasifikasi TBC Paru
lain ialah keringat malam, anoreksia, Klasifikasi TBC Paru dibuat berdasarkan
penurunan berat badan serta malaise. gejala klinik, bakteriologik, radiologik dan
Timbulnya gejala biasanya dalam riwayat pengobatan
beberapa minggu-bulan, akan tetapi sebelumnya.Klasifikasi ini penting karena
penampilan akut dengan batuk, panas, merupakan salah satu faktor determinan
sesak napas walaupun jarang dapat untuk menetapkan strategi terapi.
juga timbul menyerupai gejala Sesuai dengan program P2TBC Paru,
pneumonia. klasifikasi TBC Paru dibagi sebagai
JKSHSK/Volume 1/Nomor 1/Juli 2016. 909-916
no reviews yet
Please Login to review.