Authentication
237x Tipe PDF Ukuran file 0.26 MB Source: simdos.unud.ac.id
MODUL KHUSUS I. Nyeri Punggung Bawah Thomas Eko Purwata A. Pendahuluan Nyeri punggung bawah (NPB) dengan sinonim: nyeri boyok, nyeri pinggang, low back pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, diantara sudut iga paling bawah dan sakrum. Nyeri Punggung Bawah merupakan keluhan yang telah dikenal manusia sejak jaman dahulu, frekuensinya sangat tinggi dan sering mengalami kekambuhan. Prevalensi NPB di Amerika Serikat diperkirakan antara 15- 20% dan merupakan urutan kelima yang membawa pasien untuk mencari pertolongan dokter.(Chou et al., 2007a) Di Indonesia prevalensi NPB sebesar 18-29 %. (Meliala & Pinzon. 2005; Purwata et al., 2014) Penyebab NPB sebagian besar (sekitar 85%) adalah nonspesifik, akibat kelainan pada jaringan lunak berupa cedera otot, ligamen, spasmus, atau keletihan otot. Penyebab yang serius (red flags) meskipun kasusnya hanya kurang dari 4% tetapi perlu diwaspadai agar tidak sampai terlambat penatalaksanaannya dan berakibat fatal. (Chou et al., 2007a, Chou & Huffman. 2007b) Pasien NPB akut non-spesifik biasanya sebagian besar akan sembuh sendiri, banyak pasien yang mengobati dirinya sendiri tanpa pergi ke dokter karena episode nyerinya yang singkat. (Atlas & Deyo, 2001) Meskipun demikian angka kekambuhan NPB cukup tinggi dan cenderung meningkat. Sebanyak 25-50% pasien mengalami episode NPB pada tahun berikutnya.(Deyo& Phillips. 1996; Croft et al.,1998; Carey et al., 1999) Untuk mendapatkan diagnosis NPB yang tepat diperlukan anamnesis yang cermat dan pemeriksaan fisik yang teliti sehingga penyakit spinal yang serius (red flag) dapat terdeteksi. Nyeri Punggung Bawah kasusnya banyak dan sering mengalami kekambuhan, biaya pemeriksaan penunjang yang mahal, penyebab kehilangan jam kerja dan yang lebih 86 PAIN EDUCATION penting adalah banyak pasien NPB yang belum mendapat penatalaksanaan yang memadai. Diperlukan upaya-upaya pencegahan terjadinya NPB dan kekambuhannya serta pengobatan yang rasional berdasarkan bukti-bukti klinis. Penatalaksanaan NPB pada prinsipnya adalah secara konservatif dan pembedahan. Pengobatan konservatif antara lain: pengobatan farmakologi dan non farmakologi berupa: latihan, cognitive behavioral therapy, manipulasi spinal, rehabilitasi. Sedangkan pengobatan pembedahan memerlukan indikasi yang ketat untuk mencegah terjadinya failed back syndrome.(Carey et al., 1999) B. Tujuan : Setelah menyelesaikan modul diharapkan peserta mampu : – Mendiskusikan prevalensi NPB. – Mengerti dampak NPB pada kualitas hidup pasien. – Mampu menggolongkan pasien NPB berdasarkan diagnosis triage. – Mampu menggunakan alat diagnostik yang tepat untuk NPB. – Mampu mengidentifasi red dan yellow flags dan merujuk pasien ke spesialis terkait. – Memahami patofisiologi NPB. – Mampu mengelola pasien NPB dengan memilih terapi farmakologik dan non-farmakologik yang tepat. Patofisiologi NPB Patofisiologi NPB tergantung dari etiologinya, tetapi pada prinsipnya mekanisme nyeri pada NPB dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Nyeri inflamasi/nosiseptif yang merupakan sebagian besar dari nyeri pada NPB. Nyeri ini akibat dari teraktivasinya nosiseptor perifer biasanya akibat kelainan muskuloskeletal. PAIN EDUCATION 87 2. Nyeri neuropatik. Nyeri ini akibat inflamasi dan kompresi dari akar saraf. Sekitar 37% penderita NPB kronik mengalami nyeri neuropatik.(Freynhagen et al., 2006) 3. Nyeri campuran antara nyeri inflamasi dan nyeri neuropatik. Diagnosis NPB Tatalaksana NPB yang rasional dan berdasarkan bukti-bukti klinis memerlukan diagnosis yang praktis, efisien, tepat dan akurat. Sebagian besar penyebab NPB tidak diketahui dengan pasti, biasanya karena kelainan muskuloskeletal.(Bogduk, 2004) Seringkali tidak dapat dibuktikan dengan pasti hubungan antara gejala klinis dengan kelainan patoanatomi atau kelainan yang spesifik pada spinal. Penyebab NPB sebagian besar (sekitar 85%) adalah nonspesifik, akibat kelainan pada jaringan lunak, berupa cedera otot, ligamen, spasmus atau keletihan otot. Stenosis spinal dan Hernia Nukleus Pulposus (HNP) simtomatis sekitar 3-4%, sedangkan penyebab spinal yang spesifik hanya sedikit. Keganasan hanya 0,7%, fraktur kompresi 4%, infeksi spinal 0,01%, Ankylosing Spondylitis 0,3-5% dan sindrom kauda ekuina diperkirakan hanya 0,04%.(Jarvik & Deyo. 2003 ; Chou et al. 2007a). Distribusi nyerinya bisa lokal, radikular, lokal dan radikular, atau nyeri rujuk (referred pain ), NPB bisa akut (< 4 minggu), subakut (4-13 minggu) dan kronik (>12 minggu). Diagnosis Triage Diagnosis didasarkan atas anamnesis, pemeriksaan fisik, dan neurologik. Untuk tujuan penatalaksanaan lebih lanjut A Joint Clinical Practice Guideline from the American College of Physicians and the American Pain Society pada tahun 2007merekomendasikan diagnosis triage NPB menjadi 3 kelompok besar yaitu : (Chou et al., 2007a; Robinson & Apkarian. 2009), yaitu : 88 PAIN EDUCATION 1. NPB non spesifik. 2. NPB karena gangguan neurologis (stenosis kanal dan radikulopati). 3. NPB yang disebabkan oleh penyakit spinal yang serius (Red Flags). 1. NPB non spesifik pada umumnya terdapat ciri-ciri sebagai berikut : Umur: 20-55 tahun. Keadaan umum pasien baik. Nyeri pada daerah paha, pantat dan lumbosakral. Nyeri mekanik. 2. NPB karena gangguan neurologis : adanya nyeri radikular/iskialgia. nyeri menyebar sampai dibawah lutut, tidak hanya paha bagian belakang. riwayat nyeri / kesemutan yang lama. Tanda Lasegue positif. riwayat gangguan miksi / defekasi / fungsi seksual. adanya saddle back anestesia / hipestesia. adanya kelemahan tungkai dan gangguan gaya jalan. Pada umumnya belum perlu dirujuk ke spesialis saraf dalam waktu 4 minggu pertama. 3. NPB yang disebabkan oleh penyakit spinal yang serius (red flags). Kelainan patologik spinal yang serius antara lain keganasan tulang vertebra, radang spinal dan sindrom kauda ekuina. Anamnesis yang perlu diajukan antara lain adalah sebagai berikut (Croft et al., 1998; Casey et al.,1999; Chou et al., 2007a) : Usia: kurang dari 20 tahun atau lebih dari 55 tahun. Riwayat trauma: kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian. Riwayat adanya karsinoma. PAIN EDUCATION 89
no reviews yet
Please Login to review.