Authentication
429x Tipe PDF Ukuran file 1.37 MB Source: simdos.unud.ac.id
MANAJEMEN NYERI AKUT
Ni Putu Wardani
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
DENPASAR
2014
i
DAFTAR ISI
Hal
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………...………………………................... 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA …………………………….……………………... 3
2.1 Nyeri Akut …………………………………………………………………. 3
2.1.1 Definisi Nyeri ………………………………………………………... 3
2.1.2 Klasifikasi Nyeri …………………………………………………….. 3
2.1.3 Fisiologi dan Anatomi Nyeri ………………………………………… 5
2.1.4 Patofisiologi Nyeri …………………………………………………... 6
2.1.5 Sistem Inhibisi Terhadap Nyeri ……………………………………... 15
2.1.6 Respon Tubuh Terhadap Stress Nyeri ……………………………….. 16
2.1.7 Pengukuran Intensitas Nyeri ………………………………………… 18
2.1.8 Diagnostik Nyeri …………………………………………………….. 20
2.2 Penatalaksanaan Nyeri Akut ………………………………………………. 21
2.2.1 Terapi Multimodal …………………………………………………... 21
2.2.2 Farmakoterapi Nyeri ………………………………………………… 22
2.2.3 Analgesia Balans …………………………………………………….. 30
2.2.4 Analgesia Preemptif …………………………………………………. 31
2.2.5 PCA ………………………………………………………………….. 32
2.2.6 Tim Nyeri Akut ……………………………………………………… 33
2.2.7 Servis Nyeri Akut ……………………………………………………. 33
BAB 3 SIMPULAN ………………………………………………………………… 34
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 35
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Nyeri merupakan bagian dari pengalaman hidup sehari-hari. Nyeri mempunyai sifat
yang unik, karena di satu sisi nyeri menimbulkan derita bagi yang bersangkutan, tetapi
disisi lain nyeri juga menunjukkan suatu manfaat. Nyeri bukan hanya merupakan modalitas
sensori tetapi juga merupakan suatu pengalaman. Menurut The International Association
for the Study of Pain (IASP), nyeri didefinisikan sebagai suatu pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya atau potensi
1,2
rusaknya jaringan atau keadaan yang menggambarkan kerusakan jaringan tersebut.
Berdasarkan definisi tersebut nyeri merupakan suatu gabungan dari komponen objektif
(aspek fisiologi sensorik nyeri) dan komponen subjektif (aspek emosional dan
3,4
psikologis).
Nyeri akut merupakan sensibel nyeri yang mempunyai manfaat. Adapun yang menjadi
manfaatnya antara lain: manfaat berupa mekanisme proteksi, mekanisme defensif, dan
membantu menegakkan diagnosis suatu penyakit. Di lain pihak, nyeri tetaplah merupakan
derita belaka bagi siapapun, dan semestinya ditanggulangi oleh karena menimbulkan
perubahan biokimia, metabolisme dan fungsi sistem organ.2 Bila tidak teratasi dengan baik
nyeri dapat mempengaruhi aspek psikologis dan aspek fisik dari penderita. Aspek
psikologis meliputi kecemasan, takut, perubahan kepribadian dan perilaku,gangguan tidur
dan gangguan kehidupan sosial. Sedangkan dari aspek fisik, nyeri mempengaruhi
peningkatan angka morbiditas dan mortalitas.5
Nyeri sering dilukiskan sebagai suatu yang berbahaya (noksius, protofatik) atau yang
tidak berbahaya (nonnoksius, epikritik) misalnya sentuhan ringan, kehangatan, tekanan
3
ringan. Nyeri dapat dirasakan/terjadi secara akut, dapat pula dirasakan secara kronik oleh
penderita. Nyeri akut akan disertai heperaktifitas saraf otonum dan umumnya mereda dan
hilang sesuai dengan laju proses penyembuhan. Pemahaman tentang patofisiologi
terjadinya nyeri sangatlah penting sebagai landasan menanggulangi nyeri yang diderita
oleh penderita. Bila pengelolaan nyeri dan penyebab nyeri akut tidak dilaksanakan dengan
2
baik, nyeri itu dapat berkembang menjadi nyeri kronik.
Nyeri sampai saat ini merupakan masalah dalam dunia kedokteran. Nyeri bukan hanya
berkaitan dengan kerusakan struktural dari sistem saraf dan jaringan saja, tetapi juga
1
menyangkut kelainan transmiter yang berfungsi dalam proses penghantaran impuls saraf.
Di lain pihak, nyeri juga sangat mempengaruhi morbiditas, mortilitas, dan mutu kehidupan.
2
no reviews yet
Please Login to review.