Authentication
442x Tipe PDF Ukuran file 0.58 MB
Antenatal Care
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam
tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9
bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Antenatal care atau
pemeriksaan kehamilan ditujukan untuk menyiapkan baik fisik maupun mental ibu di dalam masa
kehamilan dan kelahiran serta menemukan kelainan dalam kehamilan dalam waktu dini sehingga dapat
diobati secepatnya. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka
kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin.
Tanda dan Gejala Awal Kehamilan
Tanda dan gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala-gejala
kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian, atau bahkan tidak memiliki gejala
kehamilan dini. Namun, tanda yang pasti dari kehamilan adalah terlambatnya periode menstruasi.
Selain itu didapatkan tanda-tanda lain yaitu :
1. Nyeri atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan sentuhan. Tanda ini muncul
dalam waktu 1-2 minggu setelah konsepsi (pembuahan). Dalam waktu 2 minggu setelah konsepsi,
payudara seorang wanita hamil akan mengalami perubahan untuk persiapan produksi ASI yang
dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron
2. Mual pagi hari (morning sickness) umum terjadi pada triwulan pertama. Meskipun disebut
morning sickness, namun mual dan muntah dapat terjadi kapan saja selama kehamilan. Penyebab
mual dan muntah ini adalah perubahan hormonal yang dapat memicu bagian dari otak yang
mengontrol mual dan muntah. Gejala ini dialami oleh 75% wanita hamil
3. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan adalah gejala kehamilan yang disebabkan oleh
pelebaran pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula darah yang rendah
4. Sakit kepala pada umumnya muncul pada minggu ke-6 kehamilan yang disebabkan oleh
peningkatan hormon
5. Konstipasi (sulit BAB) terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan
kontraksi usus menjadi lebih pelan dan makanan lebih lambat melalui saluran pencernaan
6. Perubahan mood karena pengaruh hormon
7. Bercak perdarahan. Terjadi ketika telur yang sudah dibuahi berimplantasi (melekat) ke dinding
rahim sekitar 10-14 hari setelah fertilisasi (pembuahan). Tipe perdarahan umumnya sedikit, bercak
bulat, berwarna lebih cerah dari darah haid, dan tidak berlangsung lama
Seorang wanita hamil harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya :
1. Nutrisi dalam Kehamilan
2. Obat-obatan selama kehamilan
3. Olahraga selama kehamilan
4. Bekerja selama kehamilan
5. Berhubungan seksual selama kehamilan
6. Bepergian selama kehamilan
7. Merokok, alkohol, dan narkotik selama kehamilan
1. Nutrisi dalam kehamilan
Wanita hamil harus makan makanan bergizi yang memiliki banyak variasi. Kebutuhan kalori wanita
hamil sebanyak 300 – 500 kkal/hari tergantung dari berat badan sebelum hamil, aktivitas, dan tipe
kehamilan (1 bayi atau kembar). Selama kehamilan, peningkatan kalori makanan didapatkan melalui
pilihan makanan sehat dan suplemen vitamin. Peningkatan berat badan yang normal selama kehamilan
adalah 6,5 sampai 16 kg. Peningkatan berat badan optimal untuk wanita hamil dengan berat badan
kurang sebanyak 18,2 kg, sedangkan untuk wanita hamil dengan berat badan berlebih tidak lebih dari
6,8 kg.
Selama triwulan pertama dan kedua, kenaikan berat badan terutama terjadi pada ibu yaitu peningkatan
jumlah air dalam tubuh, sementara pertumbuhan janin terutama terjadi pada triwulan ketiga. Bila berat
badan naik lebih dari semestinya, maka dianjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat dan lemak, sayur-mayur serta buah-buahan jangan dikurangi. Jenis makanan yang sehat
dan variatif selama kehamilan diantaranya adalah :
Buah dan sayuran
Makanan mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang
Protein seperti daging, ikan, kacang
Makanan berserat yang dapat ditemukan di roti gandum, buah, sayur
Susu dan keju
Gambar 1. Makanan sehat selama kehamilan
Makanan yang tidak sehat atau berbahaya bagi janin yang dikandung diantaranya :
Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat teratogenik
(menyebabkan cacat pada janin)
Makanan mentah atau setengah matang karena risiko toksoplasma
Ikan yang mengandung metilmerkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat
mengganggu sistem saraf janin
Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, coklat, kola dibatasi 300 mg per hari. Efek yang dapat
terjadi diantaranya adalah insomnia (sulit tidur), refluks, dan frekuensi berkemih yang meningkat
Vitamin A dalam dosis > 20.000 – 50.000 IU/hari dapat menyebabkan kelainan bawaan
Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan
Asam folat. Asam folat yang dikonsumsi sebelum hamil dan selama kehamilan melindungi dari
gangguan saraf pada janin (anensefali, spina bifida). Wanita hamil disarankan mengkonsumsi asam
folat 400 μg/hari selama 12 minggu kehamilan karena kebutuhan asam folat tidak dapat dipenuhi
hanya dari makanan
Zat besi. Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja mengangkut oksigen
di dalam darah. Selama kehamilan, suplai darah meningkat untuk memberikan nutrisi ke janin.
Suplemen besi yang dibutuhkan adalah 30 – 50 mg/hari dan disarankan pada wanita hamil dengan
hemoglobin < 10 atau 10,5 g/dl pada akhir kehamilan. Selain suplemen, zat besi juga terkandung
pada daging, telur, kacang, sayuran hijau, gandum, dan buah-buahan kering. Suplemen besi
sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk untuk
meningkatkan penyerapan
Kalsium. Kalsium penting di dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan pertumbuhan
tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan sebanyak 1200 mg untuk memenuhi kebutuhan ibu dan
janin. Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan, diikuti dengan jus buah yang kaya
vitamin C untuk meningkatkan penyerapan
2. Obat-obatan Selama Kehamilan
Beberapa obat cukup aman untuk dikonsumsi selama kehamilan, namun bagaimanapun juga disarankan
untuk mengkonsumsi obat sesedikit mungkin di dalam kehamilan untuk mengurangi faktor risiko efek
samping obat pada janin.
Gambar 2. Obat-obatan selama kehamilan
3. Olahraga selama kehamilan
Latihan teratur selama kehamilan dapat mempersiapkan fisik maupun mental yang baik untuk
persiapan persalinan maupun ketika bayi sudah lahir nanti. Merawat bayi baru lahir dapat
mengakibatkan stress dan kelelahan. Latihan fisik secara teratur mencegah rasa tidak nyaman,
meningkatkan tenaga, dan meningkatkan kesehatan.
Latihan yang diperlukan adalah latihan yang nyaman dan tidak membuat tubuh mengeluarkan energi
terlalu besar. Berenang dan bersepeda dapat dilakukan selama kehamilan. Jalan-jalan dan aerobic low
impact dapat ditoleransi. Berjalan adalah olahraga yang baik untuk pemula. Berjalan memiliki efek
seperti aerobik namun tanpa beban berat pada persendian. Pakailah jenis sepatu yang nyaman ketika
berolahraga. Latihan dapat mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan seperti konstipasi, pegal
pada punggung, mudah lelah, bengkak pada kaki, dan varises vena.
Hindari olahraga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya, olehraga
yang dapat mengakibatkan jatuh atau trauma pada perut, dan olahraga dengan beban persendian yang
berat. Hindari mengangkat beban berat diatas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan
peregangan dari otot punggung. Pada triwulan 2 dan 3, hindari latihan yang melibatkan gerakan
berbaring di punggung karena akan menurunkan aliran darah ke rahim.
Gambar 3. Olahraga selama kehamilan
Tips berolahraga selama kehamilan
1. Aerobic low impact yang berarti aerobik tanpa gerakan melompat, tendangan tinggi, berlari
cepat, dan tetap meletakkan satu kaki di lantai untuk mencegah persendian mudah lelah dan cedera
maka aerobik tersebut aman selama kehamilan
2. Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali semingu
3. Jangan melakukan olahraga yang mengakibatkan kelelahan atau kehabisan napas dan hentikan
olahraga apabila mengalami gejala lelah, pusing, kehabisan napas
4. Pakailah sepatu olahraga yang nyaman
5. Untuk menghindari overheated, wanita hamil disarankan berolahraga pada daerah yang dingin,
minum air yang banyak selama latihan, dan memakai baju olahraga yang nyaman
6. Lakukan istirahat secara teratur
7. Pilihlah tipe olahraga yang tidak memiliki risiko trauma (terutama bagian perut) dan jatuh
dengan menghindari daerah berbatu dan jalur yang tidak stabil ketika berlari atau bersepeda
8. Hindari olahraga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya
terutama pada triwulan kedua dan ketiga
9. Asupan makanan sebaiknya ditingkatkan dengan komposisi sesuai dengan energi yang
dikeluarkan ketika berolahraga
10. Hindari mengangkat beban berat diatas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan
peregangan dari otot punggung
no reviews yet
Please Login to review.