Authentication
322x Tipe PDF Ukuran file 0.07 MB Source: www.cilacapkab.go.id
Artikel:
Pariwisata Cilacap: Quo Vadis atau Status Quo?
Oleh: Edi Supranoto
PENGEMBANGAN Pariwisata di Kabupaten Cilacap selama satu
dasawarsa ini seperti apa? Benarkah masih tetap seperti dulu, serupa
seseorang yang memegang setangkup keindahan tapi gamang karena
selalu saja dilihatnya bahwa –setangkup keindahan-- pariwisata di
Kabupaten Cilacap hanya status quo? Kalau begitu, mungkinkah juga
pariwisata di Kabupaten Cilacap ini, hanya serupa seseorang yang
bertanya dalam diam-- dengan debar hatinya; “Halo, quo vadis pariwisata
Kabupaten Cilacap?”
Tetapi serupa apakah sesungguhnya kondisi dan perkembangan
secara keseluruhan pariwisata di Kabupaten Cilacap? Kita sudah sama-
sama tahu, sejumlah objek wisata di Kabupaten Cilacap memang sudah
cukup lama ada, sebutlah seperti; objek wisata Pantai Teluk Penyu,
Benteng Pendem, Pulau Nusa Kambangan, Benteng Karang Bolong,
Pantai Karang Pandan, Pantai Widarapayung, Gunung Srandil, Pantai
Jetis, Pantai Ketapang Indah, Pantai Pasir Putih, Pantai Ranca Babakan,
Segara Anakan dan Sedekah Laut.
Dari sejumlah objek pariwisata tersebut, nyaris semua seperti “jalan
di tempat”. Tidak ada terobosan yang signifikan. Kawasan Pantai Teluk
Penyu dan Benteng Pendem tentunya perlu “disegarkan” dengan
penataan taman yang indah. Sebagai wisata keluarga dan wisata sejarah,
kedua tempat ini sebenarnya sangatlah menjanjikan. Apalagi bila di dalam
kawasan Teluk Penyu tersebut dibuat lagi objek wisata dan olahraga
renang, yang bisa mengadopsi “kesuksesan” dari Dream Land Water Park
Ajibarang, atau Owabong Water Park Purbalingga, atau Surya Yudha
Water Park Banjarnegara. Bila ini terwujud, wisatawan yang berkunjung
ke tempat ini, selain menikmati keindahan pantai dan wisata sejarah,
tentunya bisa menghabiskan hari liburnya dengan berenang dengan
gembira bersama keluarga.
Tetapi bila di kawasan Teluk Penyu dan Benteng Pendem tidak
memungkinkan untuk itu, tentunya masih ada pilihan lain objek wisata
yang harusnya bisa dikembangkan; dengan water park dan dengan
penataan taman-taman yang indah. Mungkin bisa dicoba di kawasan
wisata Pulau Nusa Kambangan, Pantai Widarapayung atau di Pantai
Ranca Babakan.
Atau orang-orang yang punya kapasistas dan kualitas dalam
memikirkan pariwisata di Kabupaten Cilacap, perlu duduk bersama,
merencanakan dan memikirkan peluang apa yang kira-kira bisa
menjadikan pariwisata di Kabupaten Cilacap ini, kelak benar-benar
menjadi primadona atau tujuan wisata yang “wajib” di Jawa Tengah atau
di Indonesia ini.
Setelah objek-objek wisata ditata dan dikemas dengan bagus dan
menarik, tentunya tinggal bagaimana kita memikirkan “cara menjual”
pariwisata di Kabupaten Cilacap.
Ada beberapa pemikiran sederhana yang mungkin bisa membantu
kemajuan pariwisata di Kabupaten Cilacap. Pemasaran, sistem dan
membangun jaringan; merupakan ujung tombak dari sebuah bisnis yang
dijalankan. Sesederhana apa pun upaya pengembangan pariwisata,
memerlukan sebuah sistem yang mengaturnya untuk memudahkan usaha
wisata berjalan dengan sehat, stabil dan berkembang. Selain itu, aspek
memperluas jaringan juga menjadi hal sangat penting dalam
mengembangkan usaha wisata.
Memperluas jaringan ini bisa dilakukan dengan melakukan promosi
online pariwisata. Salah satu langkah cerdas yang sangat sesuai dengan
kemajuan industri teknologi saat ini.
Sektor pariwisata kini muncul sebagai salah satu primadona baru
ekonomi masyarakat dan negara-negara di dunia. Munculnya trend ini
didorong oleh banyak faktor. Salah satu sebab utamanya adalah semakin
menipisnya sumber daya alam yang selama ini menjadi sandaran utama,
sehingga memaksa banyak negara mencari sumber alternatif lain yang tak
kalah prospektif.
Hadirnya gelombang ekonomi baru dalam peradaban manusia
yakni era ekonomi kreatif, turut mengakselerasi eksistensi dan kontribusi
sektor pariwisata sebagai primadona ekonomi baru. Dalam perkem-
bangannya, sektor ini terbukti mampu mendatangkan banyak keuntungan
ekonomi dan sejumlah keuntungan lain yang sangat bermanfaat untuk
memajukan kehidupan masyarakat.
Dalam menghadapi pasar bebas ASEAN pada tahun 2015, di mana
dinamika perkembangan dunia pariwisata akan dihadapkan pada
kompetisi yang semakin ketat, baik dalam pemasaran maupun
pengembangan produk dan diversifikasinya. Melihat berbagai
kecenderungan tersebut, tantangan terbesar kepariwisataan nasional
adalah bagaimana strategi untuk dapat bertahan dan tetap kompetitif baik
di lingkungan pariwisata regional maupun internasional.
Menawarkan produk pariwisata secara online sendiri diharapkan
akan memudahkan calon wisatawan untuk mencari informasi destinasi
wisata mana yang dianggap menarik oleh wisatawan itu sendiri. Dengan
beragamanya destinasi dan atraksi wisata di Indonesia Indonesia, jelas
pemasaran produk wisata online lebih efektif jika dibandingkan melalui
flyer ataupun booklet, tetapi ada yang perlu kita ingat dalam pemasaran
produk pariwisata secara online bahwa informasi yang disediakan adalah
informasi terkini dan dapat di percaya.
Apabila kita memiliki bisnis di bidang pariwisata dan ingin
memasarkan produk secara online, kita juga dituntut untuk menjadi
pemikir kreatif sehingga nantinya produk yang dihasilkan akan berbeda
dengan penyedia produk lainnya. Pemasaran secara online juga efektif
dari sisi biaya karena hal tersebut sangat terukur dan ditargetkan untuk
orang-orang yang spesifik, peminat atau konsumen wisata mancanegara
bahkan nusantara termasuk kategori kelas bawah sampai atas yang
sering bersentuhan dengan teknologi, dengan begitu, pemasaran online
bisa meningkatkan daya saing produk jasa yang kita tawarkan. Agar
nantinya pemasaran online kita terlihat menarik, tidak lupa kita juga harus
kreatif baik dari sisi design, penulisan, materi penulisan, foto ataupun
video.
Kita juga perlu tahu dan memahami pasar guna ketepatan branding
produk wisata. Motif wisatawan selain memberikan peluang pasar juga
menjadi inspirasi penggalian jenis dan bentuk wisata. Di Indonesia potensi
wisata alam dan budaya cukup beragam, namun demikian cukup banyak
yang belum tergali dan terpasarkan dengan baik dikarenakan
keterbatasan informasi, fasilitas, transportasi dan sumber daya
manusianya. Bahkan dengan melihat peluang yang terpapar dalam motif-
motif tersebut sangat dimungkinkan untuk memberikan inspirasi untuk
menciptakan sebuah destinasi baru sebagai bentuk industri kreatif.
Dalam lingkup memahami pasar, pelaku wisata dituntut mampu
melakukan pencitraan terhadap destinasi tersebut yang termasuk di
dalamnya memberikan branding destinasi. Destination branding memiliki
kekuatan untuk merubah presepsi dan merubah cara pandang seseorang
terhadap suatu tempat tujuan termasuk melihat perbedaan sebuah tempat
dengan tempat lainnya untuk dipilih sebagai tujuan.
Semoga di masa-masa yang akan datang pariwisata di Kabupaten
Cilacap, semakin maju dan menjadi salah satu tujuan wisata di Jawa
Tengah yang diperhitungkan. Semoga seseorang yang memegang
setangkup keindahan tapi gamang karena selalu saja dilihatnya bahwa –
setangkup keindahan-- pariwisata di Kabupaten Cilacap hanya status quo,
tidak kita temukan lagi. Dan seseorang yang bertanya dalam diam--
dengan debar hatinya; “Halo, quo vadis pariwisata Kabupaten Cilacap?”,
di masa-masa yang akan datang bisa melihat bahwa pariwisata di
Kabupaten Cilacap benar-benar telah maju dan berkembang.***
no reviews yet
Please Login to review.