Authentication
289x Tipe PDF Ukuran file 0.17 MB Source: www.fkipumkendari.ac.id
ARTIKEL
SISTEM PENGAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) PADA MASA PANDEMI
COVID 19
1) 2)
Nurul Hidhayani S.Pd M.Pd , Rosmina Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Anak Usia
Dini
1Program Studi pendidian anak usia dini (penuliis 1)
Emai:rosmina.14@umkendari.ac.id
Abstract
Pendidikan pada anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dalam
memberikan kerangka dasar terbentuknya pengetahuan, sikap dan keterampilan selanjutnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penilitian deskriftif. Sampel pada
penelitian adalah semua murid yang beradah diwilah PAUD TK Ummusabri. Penilitian ini
bertujuan untuk mendapatkan penggetahuan baru serta gambarnya terkait dengan strategi apa
yang di gunakan guru kelas Paud Ummushabri untuk menghidupkan motivasi para peserta didik
yang harus dihadapi akibat mencoba wabah COVID 19 yang menyerang Indonesia. Dengan
demikian guru harus kreatif untuk merencanakan atau mendesain pembelajaran daring yang ringan
dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan
pembelajaran yang di ajarkan pada anak usia dini. Guru dan siswa dapat menetapkan tujuan
pembelajaran sesuai ketersediaan waktu dan memilih materi yang akan di sampaikan dengan
langkah-langkat tepat dan akurat. Di sini guru di tuntut pula untuk mengantur waktu dengan baik
sehingga proses pendidikan berjalan dengan baik.
Abstract
Early childhood education is a very fundamental education in providing a basic framework for the
formation of subsequent knowledge, attitudes and skills. This research uses a qualitative approach
with descriptive research type. The sample in this study is all students who are in the PAUD TK
ummushabri area, this research aims to obtain The new knowledge and pictures are related to what
strategies are used by the Ummushabri paud class teachers to revive the motivation of students who
must be faced due to trying the COVID 19 outbreak that attacks Indonesia. thus teachers must be
creative to plan or design light and effective online learning. make use of the right online tools or
media and in accordance with the learning taught in early childhood. Teachers and students can set
learning objectives according to time availability and choose the material to be conveyed with
precise, accurate steps. I teachers are also required to manage time well so that the educational
process runs well.
Keywords: PAUD, Whataap, Zoom
A. Pendahuluan sama lainnya. Hal ini disebabkan karena pada
Pendidikan pada anak usia dini merupakan dasarnya anak bersifat individual.
pendidikan yang sangat fundamental dalam Sehingga dapat dikatakan bahwa anak
memberikan kerangka dasar terbentuknya adalah anak dan dan bukan manusia dewasa
pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam bentuk kecil. Berikut ini akan dijabarkan
selanjutnya. Menurut suyanto tujuan pendidikan tentang hakikat anak. Ditinjau dari segi usia,
anak usia dini adalah untuk mengembangkan anak usia dini adalah anak yang berada dalam
seluruh potensi anak sebagai manusiayang utuh rentang usia 0-8 tahun (Morrison, 1989). Standar
sebagai filsafah sesuai bangsa. Menurut suijono usia ini adalah acuan yang digunakan oleh
pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan NAEYC (National Assosiation Education for
yang strategi dalam pembentukan mq anusia Young Child). Menurut definisi ini anak usia
yang seutuhnya yang cerdas, 1 berakhlak dini merupakan kelompok yang sedang berada
berbakti pekerti dan sehat lahir batin dan harus dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
diberikan sebagai bagianbentuk hak asasi anak Hal ini mengisyaratkan bahwa anak usia
terdapat enam aspek perkembangan yang harus dini adalah individu unik yang memiliki pola
dikembangkan dalam mengptoimalkan potensi pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek
yang dimiliki anak usia dini, yaitu fisik, kognitif, sosio-emosional, kreativitas,
perkembangan nilai agama dan moral, fisik, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai
kognitif, bahasa, sosial emosional kembangkan dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak
secara optimal agar dapat berkembang dengan tersebut. Anak usia dini terbagi menjadi 4
sebaik-baiknya. Anak juga memiliki (empat) tahapan yaitu masa bayi dari usia lahir
karakteristiknya sendiri yang khas dan unik sampai 12 (dua belas) bulan, masa kanak-
yang tidak sama dengan orang dewasa serta kanak/batita dari usia 1 sampai 3 tahun, masa
akan berkembang menjadi manusia dewasa prasekolah dari usia 3 sampai 5 tahun dan masa
seutuhnya. sekolah dasar dari usia 6 sampai 8 tahun. Pada
Secara singkatnya dapat dikatakan bahwa setiap tahapan usia yang dilaluinya anak akan
anak merupakan seorang manusia atau individu menunjukkan karakteristiknya masing-masing
yang memiliki pola perkembangan dan yang berbeda antara tahap yang satu dengan
kebutuhan masing-masing yang berbeda dengan tahap yang lainnya. Oleh karenanya, proses
orang dewasa. Pada dasarnya anak memiliki pendidikan sebagai bentuk perlakuan yang
pola perkembangan yang bersifat umum yang diberikan pada anak usia dini haruslah
sama dan terjadi pada setiap anak. Namun, ritme memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap
perkembangan pada setiap anak berbeda satu tahapan perkembangan. Dan sistem pembelaaran
daring di tk atau taman kanak-kanak masih
tergolongo baru dan belum banget penilitian (PLP) yang dilaksanaan mulai tanggal 14
yang menkaji oktober 2020 dimana kebijakan sudah
Pengaruhnya terhadap pencapaian diterapkan di Paud Ummushabri hingga tanggal
perkembangan anak usia dini di Paud 19 oktober 2020 berikut ini tahapan penilitian
Ummusabri penilitian ini dilakukan dengan yang dilakukan oleh peneliti.
tujuan mengetahui pencapaiaan perkembangan Subjek penilitian dalam ini adalah guru
anak usia dini di TK selama pembelajaran daring kelas peserta didik dan orang tua Murid di Paud
di masa pandemi covid 19. Berdasarkan hasil Ummushabri kota kendari.
observasi model pembelajaran anak usia dini
pada masa pandemic covid-19 yakni pertama B. HASIL DAN PEM BAHASAN
adalah Daring (dalam jaringan) misalnya melalui Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui
zoom atau menggunakan WA. Yang kedua perangkat yang terhubung dengan koneksi
adalah Luring (luar jaringan) seperti antar jaringan internet. Pendidik dapat melakukan
jemput lembar kerja anak. Yang ketiga Home pembelajaran bersama di waktu yang sama
Visit (kunjungan kerumah dalam proses menggunakan video, grub media social seperti
pembelajaran). Dan keempat Shift atau whatsApp (WA) dan hasil yang menunjukkan
penggantian dengan tatap muka (khusus bagi bahwa ada perubahan kepada anak tersebut,
zona hijau. seperti anak sudah mulai bisa menyusun puzzle
METODE PENILITIAN dengan sendirinya pada masa pandemic COVID
Penelitian ini menggunakan pendekatan 19. Apabila perlakuan yang diberikan tersebut
pendekatan kualitatuf dengan jenis penilitian tidak didasarkan pada perkembangan anak maka
deskriftif. Sampel pada penelitian adalah semua hasil yang akan dicapai tidak akan optimal dan
murid yang beradah diwilah PAUD TK bahkan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
Ummusabri. Penilitian ini bertujuan untuk perkembangan anak ke arah yang kurang baik.
mendapatkan penggetahuan baru serta Pada masa usia dini, terdapat beberapa masa
gambarnya terkait dengan strategi apa yang di yang perlu diketahui oleh seorang pendidik anak
gunakan guru kelas Paud Ummushabri untuk usia dini sehingga ia dapat memberikan
menghidupkan motivasi para peserta didik yang stimulasi dan rangsangan yang tepat pada anak
harus dihadapi akibat mencoba wabah COVID didiknya. Masa-masa tersebut dapat dijabarkan
19 yang menyerang Indonesia. penelitian ini di seperti berikut.
laksanakan di Paud Ummushabri kota kendari 1. Masa Peka
yang beralamat jalan jendral Ahmad Yani No.03 Masa peka ini merupakan masa
Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota munculnya berbagai potensi (hidden
Kendari pengenalan lapangan persekolahan potency) atau suatu kondisi dimana suatu
fungsi jiwa membutuhkan rangsangan lingkungan dan perasaan orang lain agar
tertentu untuk berkembang. Konsepsi kemampuan otaknya dapat berkembang
Montessori ini cukup mendapat dukungan seoptimal mungkin. Sebagian pendidik baik
oleh penelitian terbaru dalam bidang orang tua maupun guru belum sepenuhnya
neurologi (ilmu syaraf). Para ahli ilmu mampu menciptakan suatu kondisi yang
syaraf telah menemukan berjuta-juta kondusif, memberi kesempatan dan
pertumbuhan sel-sel syaraf pada seorang menunjukkan permainan serta alat
bayi. Sel-sel syaraf yang tidak difungsikan permainan tertentu yang dapat memicu
atau tidak dirangsang untuk berfungsi maka munculnya masa peka dan atau menumbuh
sel-sel tersebut akan mati dan tidak dapat kembangkan potensi yang ada di masa
dipergunakan lagi. Banyak sekali sel-sel peka.
syaraf yang mati pada usia bayi secara sia- 2. Masa Egosentris
sia yang tidak dapat dipergunakan lagi Orang tua harus memahami bahwa anak
ketika anak memasuki usia remaja hingga masih berada pada masa egosentris yang
dewasa. Montessori membagi fase ditandai dengan seolah-olah dialah yang
penyerapan otak menjadi dua tahap, yaitu paling benar, keinginannya harus selalu
fase sadar dan fase tidak sadar. Sejak lahir dituruti dan sikap mau menang sendiri.
sampai usia 3 tahun anak belajar hanya Orang tua harus memberikan pengertian
dengan berhubungan dengan objek, dengan secara bertahap pada anak agar dapat
mengalami lingkungan fisik. Fase ini menjadi makhluk sosial yang baik. Misalnya
merupakan fase tak sadar. Pikiran masih dengan melatih anak untuk dapat berbagi
kosong dan bebas menyerap informasi sesuatu dengan temannya atau belajar
yang masih mentah dan tidak disensor. antri/menunggu giliran saat bermain
Pada tahap penyerapan tak sadar ini, bersama. Penjelasan lain mengungkapkan
otak menyerap rangsangan fisik tanpa bahwa rentang perkembangan usia 0 tahun
diskriminasi atau rekayasa. Kepekaan sampai dengan 8 tahun muncul masa yang
seseorang terhadap peristiwa dan dinamakan dengan “masa trotz alter 1” atau
perubahan lingkungan membuat otaknya sering disebut masa “membangkang tahap
terus menyerap sentuhan, rasa, pandangan, 1” , terutama usia 3 tahun sampai 6 tahun.
pendengaran dan bau dengan demikian Masa ini diperkuat dengan munculnya “ego”
kinerja otaknya akan terus berkembang dan (keakuan) yang merupakan cikal bakal
meningkat semakin optimal. perkembangan “jati diri” anak.
Oleh karena itu, pendidik perlu Tumbuhnya ego (keakuan) harus
membangkitkan kepekaan anak terhadap didukung oleh tindakan edukatif orang
no reviews yet
Please Login to review.