Authentication
328x Tipe PDF Ukuran file 0.17 MB Source: media.neliti.com
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI
Nuraeni
Prodi BK Jurusan PPB Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Mataram
E-mail: nuraeni@ikipmataram.ac.id
ABSTRAK: Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses belajar mengajar dapat tercapai
dengan optimal sesuai dengan yang direncanakan. Pendidik sebagai orang terdekat dengan
kehidupan anak di luar lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Prinsip-prinsip pembelajaran PAUD adalah
berorientasi pada tujuan, aktivitas, individualitas, integritas, interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, motivasi. Sedangkan model-model pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak
adalah: model pendekatan Montesori, model pendekatan bank Street, model pendekatan High
Scope, model pendekatan kurikulum Kreatif, model pendekatan Regio Emillia.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran dan Anak Usia Dini
Abstract: Learning strategy is needed for optimal learning process according to planning.
Educators have an enormous influence on the growth and development of children's intelligence.
The principles of early childhood learning are goal-oriented, activity, individuality, integrity,
interactive, inspirational, fun, challenging, motivational. Student-centered learning approach
models are: Montesori approach model, Street bank approach model, High Scope approach model,
Creative curriculum approach model, Emillia Region approach model.
Keywords: Learning Strategies and Early Childhood
PENDAHULUAN atau informasi kepada anak didik sehingga
Salah satu masalah yang dihadapi anak didik mendapatkan pengalaman dan
dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pengayaan dirinya sendiri. Untuk memberikan
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, pengayaan kepada anak didik, sebaiknya guru
anak kurang didorong untuk mengembangkan harus mempunyai langkah yang tepat agar
kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di pembelajaran mencapai hasil yang diharapkan.
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan Guru sebagai sumber belajar
anak untuk menghafal informasi; otak anak merupakan kunci utama atas keberhasilan anak
dipaksa untuk mengingat dan menimbun didik sebagai pembelajar. Peran guru sangat
berbagai informasi tanpa dituntut untuk penting karena berkaitan erat dengan
memahami informasi yang diingatnya untuk penguasaan materi belajar atau kurikulum pada
menghubungkannya dengan kehidupan sehari- umumnya. Apapun yang ditanyakan anak didik
hari. Akibatnya Ketika anak didik kita lulus tentang materi belajar, guru harus memiliki
dari kehidupan sekolah, mereka pintar secara keyakinan untuk menjawabnya sehingga anak
teoritis, akan tetapi mereka miskin aplikasi. didik dapat memperoleh informasi yang
Untuk mengaplikasikan hasil belajar, memadai. Oleh karena itu, strategi
guru sebagai pendorong utama dan pelaksana pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses
kegiatan belajar, harus memiliki kemampuan belajar mengajar dapat tercapai dengan optimal
mengembangkan strategi pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan Pendidik
(Jansen, 2010). Suasana dan pembelajaran itu sebagai orang terdekat dengan kehidupan anak
diarahkan agar peserta didik dapat di luar lingkungan keluarga memberikan
mengembangkan potensi dirinya melalui pengaruh yang sangat besar terhadap
aktifitas belajar yang lebih aplikatif. pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
Pembelajaran bagi anak usia dini, lebih banyak anak. Oleh karena itu, mengenali dan
aktifitas uji coba, bermain sosial seperti halnya memahami sifat anak merupakan bekal yang
bermain peran, dan kegiatan stimulatif lainnya. sangat berharga bagi pendidik agar dapat
Peran guru sangat menentukan dalam melaksanakan pembelajaran dengan
kegiatan pembelajaran, karena guru merupakan menggunakan strategi dan metode yang tepat
motivator dan penyampai ilmu pengetahuan dalam setiap kegiatan belajar (bermain) yang
143
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
diselenggarakan, sesuai dengan usia, tahap berarti proses pendidikan harus berorientasi
perkembangan, kebutuhan, minat belajar anak. pada pembelajaran berpusat pada anak.
Keempat, akhir dari proses
HASIL DAN PEMBAHASAN pendidikan adalah kemampuan anak untuk
A. Strategi Pembelajaran memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
Lemahnya dunia pendidikan kita pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan
adalah masalah proses pembelajaran. akhlak mulia, keterampilan sosialisasi
Dalam proses ini anak didik kurang dengan masyarakat, bangsa dan negara.
dimotivasi untuk mengembangkan Dengan demikian proses pendidikan
kemampuan berpikir dan berketerampilan. berujung pada pembentukan sikap,
Untuk anak usia dini pada usia-usia tertentu pengembangan kecerdasan atau intelektual,
tidak diberikan kesempatan untuk dan pengembangan keterampilan.
mengembangkan kemampuan-kemampuan Permendiknas No 58 tahun 2009 tentang
yang dimilikinya, baik oleh guru maupun Standar Pendidikan Anak Usia Dini
orangtua, terlihat masih banyak anak-anak merupakan bagian integral dari Standar
yang penakut, tidak mandiri dan tidak Nasional Pendidikan, yang dirumuskan
percaya diri. Terlebih di sekolah yang dengan mempertimbangkan karakteristik
kurang inovatif dan kurang kreatif di mana penyelenggaraan PAUD dalam empat
banyak hal saat kegiatan dibantu oleh para kelompok standar, yaitu (1) Standar tingkat
guru, ketika anak didik selesai mengikuti pencapaian perkembangan; (2) Standar
kegiatan pendidikan pra sekolah, mereka pendidik dan tenaga kependidikan, (3)
pintar namun menjadi kurang mandiri. Standar isi, proses, dan penilaian dan (4)
Undang-undang Nomor 20 Tahun Standar sarana dan prasarana, pengelolaan
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan pembiayaan.
menyatakan bahwa pendidikan adalah Standar tingkat pencapaian
usaha sadar dan terencana untuk perkembangan berisi kaidah pertumbuhan
mewujudkan suasana belajar dan proses dan perkembangan anak usia dini sejak
pembelajaran agar peserta didik secara aktif lahir sampai dengan usia 6 tahun. Tingkat
mengembangkan potensi dirinya untuk pencapaian perkembangan memuat
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, aktualisasi potensi yang dimiliki setiap anak
pengendalian diri kepribadian, kecerdasanm melalui tahapan-tahapan perkembangan
ahlak mulia, serta keterampilan yang bukan tahapan pada akademiknya.
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Standar pendidik dan tenaga
negara. kependidikan memuat kualifikasi dan
Berdasarkan konsep pendidikan kompetensi yang dipersyaratkan bagi guru,
menurut undang-undang tersebut, maka guru pendamping, pengasuh, dan tenaga
sedikitnya ada empat hal yang perlu kependidikan PAUD. Standar isi, proses,
dicermati lebih lanjut (Mutiah, 2010). dan penilaian meliputi perencanaan,
Pertama, pendidikan adalah usaha pelaksanaan, dan penilaian program yang
sadar yang terencana, berarti proses dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu
pendidikan di lembaga-lembaga belajar atau sesuai dengan kebutuhan anak. Standar
sekolah bukanlah proses yang dilaksanakan sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
secara asal, tetapi proses yang bertujuan pembiayaan mengatur persyaratan fasilitas,
sehingga segala aktivitas belajar yang manajemen, dan pembiayaan dalam
dilakukan guru dan anak didik diarahkan penyelenggaraan PAUD.
pada pencapaian tujuan. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Kedua, proses pendekatan yang Strategi pembelajaran adalah
terencana diarahkan untuk mewujudkan pola umum perbuatan guru dan murid
suasana belajar dan proses pembelajaran dalam mewujudkan kegiatan belajar
yang harus dimaknai oleh anak didik bahwa mengajar. Strategi pembelajaran adalah
belajar harus memperoleh hasil dan segala usaha guru untuk menerapkan
manfaatnya yang berjalan secara seimbang berbagai metode pembelajaran dalam
untuk menempuh menjadi manusia yang mencapai tujuan yang diharapkan.
berkembang secara utuh. Dengan demikian strategi pembelajaran
Ketiga, suasana pembelajaran menekankan kepada bagaimana
diarahkan agar anak didik dapat aktivitas guru mengajar dan aktivitas
mengembangkan potensi dirinya, hal ini anak belajar ( Yaumi, 2013).
144
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
Fadlillah (2012) mengemukakan bahasa, dan estetika. Selain dari
strategi pembelajaran dapat diartikan aspek domain tersebut, dapat juga
sebagai kegiatan merencanakan untuk mengembangkan pemahaman
pembelajaran yang berisi tentang anak mengenai nilai-nilai, etika dan
rangkaian kegiatan yang harus sebagainya.
dilakukan guru dan murid, termasuk di b. Karakteristik anak sebagai peserta
dalamnya penggunaan metode dan didik baik usianya maupun
pemanfaatan sumber daya untuk kemampuannya. Setiap anak
mencapai tujuan pembelajaran yang memiliki karakteristik dan
efektif dan efisien. kemampuan yang berbeda-beda.
Anita Yus (2011) menjelaskan Guru harus terlebih dahulu peka
pendekatan atau model pembelajaran dalam membaca dua hal tersebut,
adalah: sehingga dapat membuat strategi
a. Pola pembelajaran yang sistematis yang sesuai dengan usia dan
dan terukur yang didapatkan melalui kemampuan anak didiknya agar
proses berpikir keras (hard thinking) tidak terjadi suatu pemaksaan
dan pola tersebut didukung oleh terhadap kemampuan anak.
teori/asumsi serta kinerja refleksi c. Karakteristik tempat yang akan
yang kuat dan mendalam dari digunakan untuk kegiatan
penemu atau penciptanya. pembelajaran apakah di luar atau di
b. Seperangkat asumsi untuk mencapai dalam ruangan. Lingkungan sangat
suatu tujuan pembelajaran. mempengaruhi perilaku. Oleh karena
Contohnya pendekatan Maria itu, penting bagi guru dalam
Montessori, Bank Street, High merancang strategi pembelajaran,
Scope, Reggio Emilia, kurikulum untuk memikirkan juga tempat yang
kreatif, BCCT, dan pendekatan akan dipakai agar tidak terjadi hal-
PAUD lainnya. hal yang tidak diinginkan. Misalnya,
Yaumi (2013) mengatakan sentra bermain alam agar dilakukan
metode pembelajaran adalah : di luar ruangan, dikarenakan
a. Cara yang digunakan untuk kegiatan dalam sentra tersebut lebih
mengimplementasikan rencana yang banyak menggunakan bahan-bahan
sudah disusun dalam kegiatan nyata sifat cair, sehingga akan terhindar
agar tujuan yang telah disusun dari terjatuhnya anak karena lantai
tercapai secara optimal. Cara yang yang licin, dan sebagainya.
digunakan dalam menyampaikan d. Karakteristik tema atau bahan ajar
materi untuk mencapai tujuan yang akan disajikan kepada anak.
pembelajaran Guru dapat melibatkan orang tua dan
b. Cara agar peserta melakukan lingkungan sekitar sekolah dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan menetapkan tema dan bahan ajar
pembelajaran. Contohnya ceramah, untuk anak. Misalnya, guru dapat
tanya jawab, menyanyi, bercerita, memaksimalkan kekayaan alam
mendongeng, bermain peran, yang ada di sekitar lingkungan
demonstrasi, diskusi ,dan sekolah untuk dijadikan bahan ajar.
sebagainya. Dengan memaksimalkan potensi
Fadlillah (2012) Teknik alam di sekitar lingkungan anak,
pembelajaran adalah suatu cara maka anak akan menjadi lebih peka
pengelolaan secara sistematis untuk terhadap lingkungannya. Selain
mencapai tujuan pembelajaran yang memaksimalkan potensi alam, dapat
diharapkan. Contohnya, wawancara, juga memaksimalkan potensi dari
angket, dsb. para orangtua murid. Misalnya,
Beberapa kriteria yang penting dengan mengundang orangtua murid
untuk menjadi pertimbangan guru dengan profesi tertentu sebagai guru
dalam memilih strategi pembelajaran, tamu pada saat membahas tema yang
adalah sebagai berikut (Anita Yus, sesuai. Dengan begitu anak didik
2011). akan merasa bangga dengan
a. Karakteristik tujuan pembelajaran, orangtua mereka, dan bersemangat
yaitu mengembangkan domain fisik- dalam kegiatan tersebut. Banyak hal
motorik, kognitif, sosial emosi, yang dapat dilakukan untuk
145
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
memotivasi anak agar menaruh informasi, tetapi pembelajaran
minat yang besar pada setiap adalah berbuat untuk memperoleh
kegiatan yang akan disajikan. Dan pengalaman baru. Oleh karena itu
hal yang menjadi pokok adalah strategi pembelajaran harus dapat
menetapkan tema dan bahan ajar mendorong anak didik untuk banyak
yang berguna, baik dan sesuai untuk melakukan uji coba dan permainan-
anak serta dikemas secara menarik. permainan baru, meliputi aktifitas
e. Karakteristik pola kegiatan yang yang bersifat psikis seperti aktifitas
akan digunakan apakah melalui mental.
pengarahan langsung, semi kreatif c. Individualistis
atau kreatif. Guru juga perlu Pembelajaran adalah usaha
memikirkan cara penyampaian mengembangkan setiap individu
bahan ajar atau materi agar dapat anak didik, sebaiknya standar
tersampaikan dan diterima dengan keberhasilannya ditentukan oleh
baik oleh anak didik. Pengarahan standar keberhasilan guru, semakin
materi yang baik, akan terlihat dari tinggi standar keberhasilan, semakin
cara anak dalam bekerja. Anak akan berkualitas proses pembelajaran.
bekerja sesuai dengan arahan yang d. Integritas
diberikan oleh guru sebelumnya. Pembelajaran bukan hanya
Sedangkan apabila arahan tidak mengembangkan kemampuan
diberikan dengan baik, maka anak kognitif saja, tetapi harus
akan lebih banyak bertanya atau mengembangkan aspek lain, yaitu
terlihat bingung untuk memulai afektif dan psikomotor. Oleh karena
kegiatan. Namun tentu saja, daya itu strategi pembelajaran harus
tangkap setiap anak berbeda, oleh mengembangkan aspek-aspek
karena itu dibutuhkan kepekaan guru tersebut secara integrasi, salah
dalam membaca anak. satunya metode diskusi tidak hanya
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Anak Usia mendorong intelektual anak didik,
Dini tetapi mereka didorong secara
Nurani (2011) mengungkapkan keseluruhan untuk bersikap jujur,
prinsip-prinsip pembelajaran PAUD tenggang rasa dan lainnya.
adalah sebagai berikut: Di dalam peraturan
a. Berorientasi pada tujuan pemerintah no. 19 tahun 2005 Bab
Hal tersebut merupakan IV pasal 19 dikatakan bahwa proses
komponen yang utama, segala pembelajaran diselenggarakan secara
aktifitas pembelajaran antara guru interaktif, inspiratif, menyenangkan,
dan anak didik sangat penting, sebab menantang, dan memotivasi anak
pembelajaran adalah proses kegiatan didik untk berpartisipasi aktif,
yang bertujuan. Oleh karenanya berprakarasa, kreatif dan mandiri
keberhasilan suatu strategi sesuai dengan bakat, minat dan
pembelajaran dapat dirasakan perkembangan fisik serta psikologis
keberhasilannya bila anak didik anak didik.
mencapai tujuan pembelajaran yang e. Interaktif
telah ditentukan. Dengan demikian Interaktif mengandung
guru harus terlebih dulu menetapkan makna bahwa mengajar bukan hanya
tujuan pembelajaran sebelum sekedar menyampaikan pengetahuan
memberikan pelayanan kepada anak dari guru ke anak didik, melainkan
didik, seperti pembuatan rencana mengajar sebagai proses mengatur
kegiatan harian, mingguan maupun lingkungan yang dapat merangsang
bulanan atau yang biasa disebut anak untuk belajar. Dengan
dengan lesson plan. Dalam lesson demikian melalui proses interaksi
plan, selain menetapkan kegiatan memungkinkan anak berkembang
dan materi yang akan disampaikan, baik mental maupun intelektual.
perlu juga menetapkan tujuan dari f. Inspiratif,
kegiatan tersebut. Inspiratif mengandung makna
b. Aktivitas agar setiap anak didik selalu
Pembelajaran bukan saja mencoba dan melakukan hal-hal
menghafal fakta atau sekedar yang baru dengan mendapatkan
146
no reviews yet
Please Login to review.