Authentication
468x Tipe PDF Ukuran file 0.22 MB Source: eprints.umm.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendidikan karakter
Hakikat pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia
adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari
budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi
muda. Manusia hidup dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu, maka karakter
individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya
yang bersangkutan. Artinya, pengembangan karakter bangsa hanya dapat
dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik
dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, dan budaya bangsa (Zainal, 2015:10).
2.1.1 Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter bukan semata-mata tentang pengetahuan belaka,
namun tentang kepribadian dan perilaku siswa. Pendidikan karakter diharapkan
siswa sekolah dasar mampu mandiri meningkatkan dan menggunakan
pengetahuannya, mengkaji nilai-nilai karakter sehingga terwujud dalam
kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan karakter untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian
pembentukan karakter siswa secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai standar
kompetensi lulusan.
9
10
Adapun tujuan pendidikan karakter yang sesuai yang tertulis pada
pedoman sekolah yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional Pusat
Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan (2010:7) meliputi:
1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif siswa sebagai manusia dan
warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab siswa sebagai generasi
penerus bangsa;
4. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi manusia mandiri, kreatif,
dan berwawasan kebangsaan; dan
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar
yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa
kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.
Tujuan pendidikan karakter yang menjadi harapan masyarakat terhadap
sekolah menghendaki siswa memiliki kemampuan dan kecakapan berpikir,
menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat dan memiliki karakter yang terpuji
sebagai anggota masyarakat. Bagi sekolah harapan masyarakat mengenai tujuan
pendidikan karakter tersebut tercantum dalam kurikulum yang selanjutnya
digunakan sebagai pedoman oleh guru untuk menyusun tujuan pembelajaran
(Arafik. 2013:12).
Pada tingkatan institusi, pendidikan karakter juga mengarah pada
pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi,
kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga
11
sekolah dan masyarakat sekitar sekolah. Berdasarkan penjelasan tersebut, tujuan
pendidikan karakter adalah membentuk, menanamkan, memfasilitasi dan
mengembangkan nilai-nilai positif pada anak sehingga menjadi pribadi yang
unggul dan bermartabat.
2.1.2 Nilai-nilai Karakter
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter dididentifikasi
dari empat sumber, yaitu: agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan
nasional. Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut, teridentifikasi 18 nilai yang
dapat dikembangkan melalui pendidikan budaya dan karakter bangsa, seperti
dijabarkan pada tabel.
Tabel 2.1 Nilai-nilai yang Dikembangkan dalam Pendidikan Karakter
No. Nilai Karakter Indikator
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yng dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan
hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan
pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas
8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tau Sikap yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
12
No. Nilai Karakter Indikator
10. Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kebangsaan kepentingan bangsa dan negaradi atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta tanah air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
komunikatif bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebijakan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam dan sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam tersebut.
17. Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
Sumber: Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dalam Kementerian Pendidikan
Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, (2010:
9-10).
Pada prinsipnya, sekolah dan guru dapat menambah ataupun mengurangi
nilai-nilai tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani oleh
sekolah, hakikat kompetensi inti dan kompetensi dasar dari materi bahasan pada
suatu mata pelajaran. Dalam kepentingan pendidikan karakter di sekolah, sekolah
perlu mengembangkan sejumlah nilai karakter yang dianggap penting untuk
dimiliki oleh setiap lulusannya.
Menurut Kemendiknas (2010:24) kepala sekolah, guru, dan personalia
sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai
no reviews yet
Please Login to review.