Authentication
353x Tipe PDF Ukuran file 0.44 MB Source: core.ac.uk
View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE
provided by Jurnal Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 92 - 97
PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP
PENDIDIKAN KESEHATAN DI SMA DAN MA SE-KECAMATAN SOOKO
Probo Yusuf Wicaksono
S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Surabaya, proboyusuf@gmail.com
Junaidi Budi Prihanto
S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) memiliki peran dan kontribusi dalam menanamkan
nilai-nilai kesehatan melalui pendidikan. Salah satu usaha dalam mencapai kesehatan adanya peran guru
untuk memberikan pendidikan kesehatan pada siswa. Senada dengan itu guru memiliki peran penting dalam
usaha kesehatan khususnya guru PJOK. Oleh karena itu dilakukan survei tentang peran guru PJOK terhadap
pendidikan kesehatan di SMA dan MA se-kecamatan Sooko.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar peran guru PJOK terhadap pendidikan kesehatan di
Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah se-kecamatan Sooko. Jenis penelitian ini menggunakan
penelitian non-eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan dalam penelitian ini besar populasi adalah
semua guru PJOK yang mengajar di SMA dan MA se-kecamatan Sooko sebesar 15 orang. Teknik
pengumpulan data diperoleh dari angket yang kemudian diisi oleh guru PJOK sebagai responden.
Berdasarkan hasil data angket untuk guru PJOK diketahui bahwa peran guru PJOK terhadap pendidikan
kesehatan di SMA dan MA se-kecamatan Sooko mendapat kategori sangat baik 80% dan baik 20% dengan
rata-rata 83,47%.
Kata Kunci: Peran guru, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, pendidikan kesehatan.
Abstract
Physical, sport, and health education has important purpose in health education. It has a significant role and
contribution to infuse values of health through education. One of the efforts in achieving health is the role
of teachers to provide health education to students . The same with that, teachers have an important role in
health business especially physical education teachers. Hence, the researcher surveyed about the role of
physical teachers to health education in senior high school and madrasah aliyah of Sooko. The purpose of
this research is to find out how big the role of physical education teachers to health education in senior high
school and madrasah aliyah in Sooko. This research is non-experimental research that using quantitative
approach. The population in this research was all of physical education teachers who taught in senior high
school and madrasah aliyah in Sooko. The data collection technique obtained from questionnaire which
then filled by physical education teachers as respondents. Based on the results of data showed that the role
of physical education teachers to the health education in senior high school and madrasah aliyah in Sooko
was very good 80 % and good 20 % with an average 83,47 %.
Keywords: the role of teachers, physical, sport, and health education, health education
LATAR hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program
BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk”.
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan memiliki
pembelajaran agar peserta didik secara aktif tujuan pendidikan kesehatan seperti yang tertera pada
mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan Permendiknas No. 22 Tahun 2006, “Salah satu tujuan dari
negara. Tujuan dari pendidikan sendiri adalah untuk PJOK adalah pendidikan kesehatan, meliputi penanaman
mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk watak anak budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari – hari,
bangsa, dan peradaban bangsa agar lebih bermartabat khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap
(Undang – undang Republik Indonesia nomor 20 tahun sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan
2003 tentang sistem pendidikan nasional). Sebagai bagian dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera,
integral dari pendidikan nasional, seperti yang mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif
diungkapkan Rosdiani (2014:138), “pendidikan jasmani, dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan
olahraga, dan kesehatan (PJOK) merupakan bagian penting merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk
dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan kedalam semua aspek”.
92 ISSN : 2338-798
Peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Terhadap Pendidikan Kesehatan Di SMA Dan MA
Kesehatan adalah hal pokok yang perlu dimiliki dan Kecamatan Sooko mata pelajaran PJOK hanya diberikan
diperjuangkan oleh setiap manusia. Menurut Giriwijoyo pada kelas 10 saja. Padahal guru PJOK memiliki peran
dkk (2012:232), “Pembinaan kesehatan selalu mempunyai penting terhadap kesehatan siswa dan sejauh ini belum ada
4 (empat) aspek yaitu promotif, preventif, rehabilitatif dan data di kecamatan Sooko yang menunjukan seberapa besar
kuratif”. Dari keempat jenis penggolongan ini, usaha peran guru PJOK terhadap pendidikan kesehatan membuat
promotif dan pencegahan penyakit (preventif) mendapat peneliti ingin melihat seberapa besar peran guru PJOK
tempat yang utama, karena usaha ini memerlukan biaya terhadap pendidikan kesehatan di Sekolah Menengah Atas
lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan atau dan Madrasah Aliyah se-Kecamatan Sooko Kabupaten
rehabilitatif. Pemeliharaan dan peningkatan derajat sehat Mojokerto.
merupakan bagian dari upaya pencegahan, yang terdiri dari
upaya pencegahan kepada faktor lingkungan dan upaya Hakikat Peran Guru PJOK
pencegahan langsung kepada faktor manusianya. Depkes Guru merupakan sebuah profesi yang
(2012:14), “Pencapaian derajat kesehat masyarakat yang membutuhkan suatu keahlian khusus untuk mengajarkan
setinggi – tingginya memang tidak mungkin di capai hanya suatu ilmu kepada peserta didik atau murid di suatu
oleh sektor kesehatan saja, karena kesehatan bersifat multi lembaga pendidikan misalnya sekolah. “Guru adalah
dimensi, multi displin, serta multi sektor”. pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
Di bidang pendidikan formal yang dalam hal ini mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
adalah sekolah sudah diterapkan usaha guna mencapai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
kesehatan yang biasa disebut Usaha Kesehatan Sekolah dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
atau yang disingkat UKS merupakan program dari 4 pendidikan menengah” (Undang-undang no 14 tahun 2005
kementerian, yaitu kementerian pendidikan dan tentang guru dan dosen). Sedangkan Kunandar (2007:46),
kebudayaan, kementerian kesehatan, kementerian agama, mendefinisikan: “guru profesional adalah orang yang
dan kementerian dalam negeri. Pada kegiatan memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
intrakurikuler, pendidikan kesehatan dapat diberikan keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan
melalui mata pelajaran PJOK. Dalam hal ini PJOK fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal”.
memiliki peran dan kontribusi dalam menanamkan nilai- Dari beberapa definisi yang disampaikan dapat
nilai kesehatan melalui pendidikan. Peran kesehatan disimpulkan guru adalah sebutan bagi seorang yang
terlihat jelas saat seseorang melakukan aktivitas. Akan memiliki ilmu pengetahuan, gerak dan sikap yang dapat
dicapai hasil yang maksimal dalam sebuah usaha saat dijadikan teladan siswa serta memiliki tanggung jawab
seseorang berada dalam kondisi sehat. Akan tetapi juga mendidik siswa untuk menjadi manusia yang beradab dan
diperlukan usaha dalam mencapai kesehatan. Seperti yang berkompeten di bidang tertentu yang dikuasai. Peran guru
dipaparkan Kunandar (2007:40), “Gurulah yang berada di dalam kegiatan belajar mengajar adalah mendidik dan
garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya mengajar siswa, selain itu guru juga berperan sebagai
manusia. Guru berhadapan langsung dengan para peserta korektor, pemberi informasi perkembangan ilmu
didik di kelas melalui proses belajar mengajar”. Senada pengetahuan, organisator, pendorong siswa semangat dan
dengan itu guru memiliki peran penting dalam usaha aktif belajar, pembimbing, dan juga sebagai evaluator
kesehatan khususnya guru PJOK. proses belajar yang diberikan pada siswa.
Pemerintah Kabupaten Mojokerto menunjukan, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
“Sarana pendidikan tahun 2012 di wilayah kabupaten (PJOK) adalah suatu mata pelajaran yang mengupayakan
Mojokerto untuk jenjang SD/MI mengalami penurun, fungsi gerak tubuh secara maksimal yang didalamnya
sedangkan untuk SLTP/MTs dan SMU/SMK/MA memuat aspek pengetahuan, sikap, dan gerak yang
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011. Hal ini ditanamkan untuk konsep diri yang baik. Di dalam
disebabkan semakin sedikitnya anak usia sekolah karena bukunya, Husdarta (2015) mendefinisikan, “Pendidikan
piramida penduduk kabupaten Mojokerto sudah mulai jasmani dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses
mengarah ke piramida penduduk tua. Pada tahun 2012 total pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan
jumlah murid baik SD/MI menurun sebesar 4,4%, untuk di kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
tingkat SMP/MTs meningkat sebesar 1,49% untuk tingkat kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta
SMU/SMK/MA meningkat sebesar 6,88%” (BPS emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak
Kabupaten Mojokerto, 2012). Kecamatan Sooko sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada
merupakan salah satu kecamatan yang berada di dalam hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah
kabupaten Mojokerto, yang memiliki 6 Madrasah Aliyah kualitas fisik dan mentalnya”. Diringkaskan dalam
dan 2 Sekolah Menengah Atas. Dari hasil observasi dan terminologi yang populer, maka tujuan pembelajaran
wawancara kepada siswa salah satu madrasah yang ada di pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 93
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 92 - 97
domain psikomotorik, domain kognitif, dan tak kalah menuntun peneliti untuk memperoleh jawaban terhadap
pentingnya dalam domain afektif. pertanyaan penelitian. Desain penelitian ini menggunakan
Hakikat Pendidikan Kesehatan metode survei. Menurut Hidayat (2010:31), “Survei
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan merupakan penelitian dengan melakukan pengumpulan
tingkah laku yang dinamis, dimana perubahan tersebut data yang relatif terbatas dari kasus yang relatif besar
bukan sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang jumlahnya yang bertujuan untuk mengumpulkan
ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur, akan informasi tentang variabel”.
tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya kesadaran Variabel adalah suatu konsep yang memiliki
dari dalam diri individu, kelompok, atau masyarakat sendiri variabilitas atau keragaman yang menjadi fokus penelitian.
(Mubarak dkk, 2009:358). Sedangkan konsep sendiri adalah “abstraksi atau
Menurut Notoatmojo (2010:366), “Pendidikan penggambaran dari suatu fenomena atau gejala tertentu”
kesehatan, khususnya bagi murid utamanya untuk (Maksum, 2012:29). Penelitian ini bertujuan untuk
menanamkan kebiasaan hidup sehat agar dapat mengumpulkan informasi tentang variabel. Pada
bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta penelitian ini gejala yang diamati adalah seberapa besar
lingkungannya serta ikut aktif di dalam usaha-usaha peranan guru PJOK terhadap pendidikan kesehatan yang
kesehatan”. berada dalam pembelajaran pendidikan jasmani itu sendiri.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat Dalam penelitian ini hanya ada satu variabel, yaitu: Peran
disimpulkan pendidikan kesehatan merupakan upaya guru PJOK.
edukasi kepada siswa yang diharapkan mampu Populasi adalah “keseluruhan individu atau objek
menanamkan nilai-nilai kesehatan bagi diri sendiri maupun yang dimaksudkan untuk diteliti, yang nantinya akan
lingkungan di sekitarnya. dikenai generalisasi” (Maksum, 2012:55). Populasi dalam
Peran Guru PJOK Terhadap Pendidikan Kesehatan penelitian ini adalah semua guru PJOK yang mengajar di
Guru PJOK adalah seorang pendidik profesional SMA/MA se-kecamatan Sooko yang berjumlah 15 orang.
yang menguasai pengetahuan di bidang pendidikan Waktu penelitian dilakukan selama 2 minggu dan
jasmani, olahraga, dan kesehatan. Menurut Sunarjo dalam tempat yang dijadikan penelitan ini adalah Sekolah
Setyo (2010), di dalam pendidikan kesehatan yang juga Menengah Atas/ Madrasah Aliyah yang berada di wilayah
bagian dari Usaha Kesehatan Sekolah, guru PJOK kecamatan Sooko kabupaten Mojokerto.
memiliki peran diantaranya adalah: menanamkan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
kebiasaan hidup sehat dikalangan siswa, melakukan adalah angket Kuesioner langsung, yaitu: responden
pengawasan dan pemeriksaan kebersihan siswa, menjawab pertanyaan seputar dirinya (Trianto, 2010:265).
melakukan pengawasan dan pemeriksaan kebersihan Angket yang digunakan berisi pernyataan seputar peran
lingkungan sekolah, melakukan P3K dan pengobatan guru PJOK dalam pendidikan kesehatan.
ringan dalam batas-batas kemampuannya, mengenal tanda-
tanda penyakit menular beserta masalahnya dan HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui usaha-usaha sebagai tindakan selanjutnya, Angket diberikan kepada guru PJOK, angket ini terdiri
mengamati kelainan tingkah laku siswa. Dalam aspek dari 20 butir pertanyaan untuk guru PJOK. Pengisian
olahraga kesehatan, guru PJOK berperan dalam angket dilakukan secara langsung oleh guru PJOK dengan
pemeliharaan dan peningkatan kebugaran siswa, serta dipandu oleh peneliti untuk memberi penjelasan jika ada
meningkatkan dan semangat dan kualitas hidup siswa. sesuatu hal yang perlu ditanyakan atau kurang jelas.
Indikator angket adalah untuk mengetahui peran guru
METODE PJOK terhadap pendidikan kesehatan di SMA dan MA se-
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian non- kecamatan sooko yang terdiri dari 20 butir pertanyaan.
eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Data yang ada diolah dan hasil yang diperoleh dari
Maksum (2012:13), penelitian non-eksperimen adalah penelitian dapat di uraikan sebagai berikut:
“suatu penelitian dimana peneliti sama sekali tidak Tabel 1 Rekapitulasi Data Angket Peran Guru PJOK
memiliki kesempatan untuk memberikan perlakuan atau Terhadap Pendidikan Kesehatan
manipulasi terhadap variabel yang berperan dalam No Nama Instansi Total Kategori
munculnya suatu gejala”. Sehingga jenis penelitian ini Nilai
lebih mudah dan cepat bila dibandingkan dengan MA DARUL
penelitian lainnya. Karena data yang diperoleh berasal dari 1 WA HIKMAH 84 Sangat Baik
angket ataupun tes maka sudah ada ukuran kuantitatifnya 2 Y MAN Mojokerto 89 Sangat Baik
(berupa angka). Desain penelitian atau rancangan 3 MM MAN Mojokerto 65 Baik
penelitian merupakan suatu rancangan yang dapat
94 ISSN : 2338-798
Peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Terhadap Pendidikan Kesehatan Di SMA Dan MA
4 AM MAN Mojokerto 83 Sangat Baik
5 MFI MAN Mojokerto 79 Baik
6 MN MAN Mojokerto 93 Sangat Baik
7 ASM MA Al Ichsan 82 Sangat Baik
8 HAP SMAN Sooko 84 Sangat Baik
9 ACD SMAN Sooko 88 Sangat Baik
10 AP SMAN Sooko 86 Sangat Baik Bagan 2 Dimensi Angket Keteladanan Guru Dalam PHBS
11 IWP SMAN Sooko 84 Sangat Baik
12 WBY MAS Salafiyah 92 Sangat Baik Pada dimensi angket keteladanan guru dalam Perilaku
Safiiyah Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang berada pada soal
13 CR MAS Al Iklas 80 Sangat Baik nomor 1 dan 2 dikategorikan sangat baik sebesar 60% dan
14 DSP MA Pesantren Al 84 Sangat Baik kategori baik 40%.
Amin
15 YA SMA Islam 79 Baik
Walisongo
Sesuai tabel di atas dapat diketahui nilai yang diperoleh
oleh guru PJOK dari beberapa instansi sekolah yang
berbeda-beda berada pada kategori sangat baik dan ada 3
guru PJOK mendapat kategori baik.
Tabel 2 Data Deskriptif Nilai Angket Peran Guru PJOK
Terhadap Pendidikan Kesehatan
Hasil dari rekapitulasi data angket peran guru PJOK Bagan 3 Dimensi Angket Pemeriksaan dan Pemantauan
terhadap pendidikan kesehatan didapat nilai Maksimum Kesehatan serta Tumbuh Kembang Siswa
sebesar 93 dan nilai minimum 65, serta juga diperoleh nilai
Mean sebesar 83,47 dan nilai Standar Deviasi sebesar 6,64. Pada dimensi angket pemeriksaan dan pemantauan
Bagan 1 Persentase Peran Guru PJOK pada Pendidikan kesehatan serta tumbuh kembang siswa yang terdapat pada
Kesehatan soal nomor 4, 6, 7, 8, 10 dan 20 nilai terbanyak sebesar
Persentase dari hasil data angket secara keseluruhan 63% guru sudah berperan secara baik dan 23% guru
berperan sangat baik, sisanya 9% sedang dan 4% kurang.
Variabel Mean SD Min Max
Peran Guru
PJOK dalam 83.467 6.6425755 65 93
Pendidikan
Kesehatan
didapat sebanyak 80% guru PJOK sudah berperan sangat
baik terhadap pendidikan kesehatan di sekolah, dan sisanya
20% guru berperan baik. Adapun data dimensi soal yang
terdapat pada angket dijelaskan melalui diagram sebagai
Bagan 4 Dimensi Angket Pendidikan atau Penyuluhan
Peran Guru PJOK pada Kesehatan Pada Siswa
Pendidikan Kesehatan
Pada dimensi angket pendidikan atau penyuluhan
Sangat
di Sekolah kesehatan pada siswa yang terdapat pada soal nomor 3, 5,
Baik 9, 11, 12, 13, 16, 17, 18 dan 19 perolehan nilai terbanyak
80%Baik yaitu 64% mendapat kategori baik dan 28% mendapat
20% kategori sangat baik serta sisanya kurang dari 10%
Sangat Baik Baik mendapat kategori sedang dan kurang.
berikut:
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 95
no reviews yet
Please Login to review.