Authentication
147x Tipe PDF Ukuran file 0.18 MB Source: media.neliti.com
MEMORI ENGLISH IRREGULAR VERBS BERDASARKAN FREKUENSI PENGULANGAN DAN JENIS KELAMIN SANTRI H. Sribagus & Arifuddin FKIP Universitas Mataram, Jl. Majapahit Mataram, Lombok, NTB e-mail: sribagus98@ymail.com Abstract: Retention of English Irregular Verbs in Relation to Repetition Frequency and Sex. The study explores the most effective and preferred repetition frequency to facilitate memorizing English ir- regular verbs (EIV) by students of different sexes, 35 male students and 30 female students of an Islamic boarding school in West Nusa Tenggara. The data for this experimental study were collected through VCD that records EIV, tests, questionnaires, and interviews. The results of the two-way ANOVA analysis indicate that male students had a higher degree of EIV memory based on repetition frequency, with two- time repetition as the most preferred frequency. For male students, the higher the frequency, the lower the memory. Keywords: English irregular verbs, repetition frequency, sex Abstrak: Memori English Irregular Verbs Berdasarkan Frekuensi Pengulangan dan Jenis Kelamin Santri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan frekuensi pengulangan yang efektif dan disukai untuk meningkatkan memori EIV berdasarkan jenis kelamin. Data penelitian eksperimen ini dikumpulkan melalui video compact disk (VCD) yang merekam English Irregular Verb, tes, angket dan wawancara terhadap 35 santri putra dan 30 santri putri di pondok pesantren di Nusa Tenggara Barat. Kemudian data dianalisis dengan Anava-dua Jalur. Ditemukan bahwa ada perbedaan taraf memori EIV berdasarkan frekuensi pengulangan antara santri putra dan santri putriMemori EIV santri putra lebih tinggi daripada santri putri. Frekuensi pengulangan yang paling efektif adalah dua kali. Semakin tinggi frekuensi pengulangan, semakin rendah memori. Urutan pilihan frekuensi santri putra adalah 2-4-6, sedangkan santri putri 2-6-4. Kata kunci: memori English Irregular Verbs, frekuensi pengulangan, jenis kelamin Kunci berbahasa adalah kosa kata. Pebelajar bahasa Sampai saat ini, belum ada teknik peningkatan asing wajib mempelajari kosa kata (Zhan-Xiang, 2007). retensi English Irregular Verbs (selanjutnya disingkat Ada pertanyaan: bagaimana belajar kosa kata yang EIV) yang praktis. Ini menjadi kendala sekaligus ke- efektif? Jarang muncul pertanyaan: perlukah ver- senjangan bagi ketercapaian kecakapan berbahasa balisasi dan pengulangan? Berapa frekuensi (keke- Inggris yang memadai. Kesenjangan seperti itu juga rapan) pengulangan yang efektif? Padahal banyak terjadi di negara lain. Salah satu terobosan adalah orang yang menghafal melalui verbalisasi dan pengu- PHQHOXVXUL ³SRWHQVL EHODMDU´ \DQJ WHUVLUDW GDODP langan. Misalnya, santri dan tunanetra mampu meng- teknik pengulangan, verbalisasi, dan jenis kelamin. hafal seluruh ayat Al-4XU¶DQGDQhadits, dan ka- Secara alamiah dan teoretis, mendengarkan dan langan rohaniawan mampu menghafal seluruh isi verbalisasi kata-kata baru sangat membantu peme- Alkitab. Bagaimana menghafalnya? Berdasarkan rolehan bahasa, relevan dengan temuan bahwa untuk pengamatan di Pondok Pesantren Haramain Lombok, memahami bahasa asing, seseorang harus mengenali Pondok Pesantren Al-Ikhlas Kabupaten Sumbawa bunyinya (Madaule, 2002). Lebih jauh lagi ditegaskan Barat (KSB), dan di beberapa tempat pengajian bahwa belajar bahasa tidak cukup hanya dengan tradisional, menghafal masih sangat dominan dil- membaca, tetapi harus diikuti dengan kegiatan men- akukan melalui teknik verbalisasi dan pengulangan. dengarkan, bercakap-cakap, menulis apa yang di- 105 106 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 18, Nomor 1, Juni 2012, hlm. 105-112 dengar (imlak), dan menuangkan ide dalam bentuk memori yang tinggi, dan VCD EIV yang dilengkapi tulisan (Suharsono, 2005). Pengulangan stimulus me- dengan lafal dengan frekuensi yang paling efektif ningkatkan memori (Kim, dkk., 2011). Jadi, ver- untuk masing-masing jenis kelamin dan dapat men- balisasi dan pengulangan bisa menjadi salah satu jadi produk yang memiliki HaKI. Penelitian ini meru- faktor penentu tingkat memori verbal. pakan penelitian awal untuk menghasilkan produk Beberapa studi terakhir memperlihatkan bahwa seperti itu. pelibatan telinga dan mulut meningkatkan memori kosa kata. Penggunaan multimodal software design METODE meningkatkan retensi kosa kata. Demikian juga hal- nya penggunaan berbagi media atau cara (modalitas) Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengem- yang beragam. Misalnya, pemaduan beEHUDSD³FDUD´ EDQJDQ³3HQHOLWLDQ´GLDUDKNDQXQWXNPHPSHUWajam pemerolehan informasi yang berbeda. Jadi, stimu- teori sebagai dasar perancangan VCD EIV, sedangkan lus bahasa lisan yang diverbalisasi akan lebih lama ³SHQJHPEDQJDQ´DGDODKSHUDQFDQJDQGDQSUoduksi disimpan dalam memori (Farmer, 2001), lebih-lebih media belajar VCD EIV. Penelitian ini merupakan lagi kalau dilakukan dengan cara atau media yang kelanjutan dari penelitian Arifuddin (2006) mengenai terpadu. keakuratan menyimak kata-kata berasosiasi berda- Selain verbalisasi, beberapa studi memperli- sarkan jender serta Arifuddin dan Sahuddin (2009) hatkan bahwa pengulangan meningkatkan retensi, se- mengenai Modalitas Belajar Berbasis Jender untuk perti Iddon dan Williams (2005), dan Wasik (2007). Meningkatkan Memori Kosakata. Satu penelitian memperlihatkan bahwa penyebab uta- Penelitian ini mengandung beberapa variabel. ma lupa adalah kurangnya pengulangan atau ver- Variabel bebas mencakup frekuensi pengulangan dan balisasi (Hauptmann, 2006). Sayangnya, beberapa jenis kelamin; variabel terikat adalah retensi EIV; dan studi tersebut belum menelaah retensi EIV berda- variabel perantara (intervening variable) seperti ke- sarkan frekuensi pengulangan, verbalisasi, dan jenis cerdasan, gaya belajar, usia, dan minat diabaikan. Pe- kelamin. Studi awal yang dilakukan Arifuddin (2006) nelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan mengenai keakuratan menyimak topik kata-kata ber- rancangan postes saja (post-test only design). asosiasi memperlihatkan superioritas wanita, hanya Data dikumpulkan melalui instrumen. Pertama, saja belum diketahui apakah wanita juga unggul da- tes yang berisi EIV. Kedua, angket sederhana dan lam verbalisasi EIV dengan frekuensi pengulangan wawancara yang difokuskan pada frekuensi pengu- tertentu. langan yang paling disukai, kebiasaan belajar para Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada- santri, dan penerimaan masyarakat terhadap VCD EIV. nya perbedaan taraf memori EIV audiovisual ber- Data ini akan dijadikan informasi pelengkap bagi dasarkan frekuensi pengulangan dan jenis kelamin rancangan VCD EIV. (jender), mengetahui frekuensi pengulangan EIV yang Kegiatan penelitian dilakukan melalui tahap- paling efektif untuk masing-masing jenis kelamin, tahap (prosedur) berikut. Pertama, guru (ustaz dan menentukan frekuensi pengulangan EIV yang paling ustazah) menyiapkan media penyajian intrumen EIV disukai masing-masing jenis kelamin, mengetahui keefektifan VCD EIV dalam meningkatkan memori seperti notebook (laptop), LCD, Speaker, dan alat- EIV, serta mengevaluasi keefektifan, merancang dan alat lain untuk menyajikan EIV yang direkam dalam memproduksi VCD EIV yang efektif dan diterima VCD. Setiap frekuensi pengulangan terdiri atas 3 mo- oleh masyarakat. vie. Misalnya, frekuensi pengulangan dua kali terdiri Dari sisi keilmuan, studi ini akan menghasilkan atas 15 EIV. Kedua, ustaz dan ustazah menyajikan WHRUL\DQJOHELK³WDMDP´PHQJHQDLNRQWULEXVLSHngu- instrumen EIV tersebut menggunakan alat-alat tersebut. langan terhadap retensi EIV, kefektifan verbalisasi EIV Ketiga, santri melihat sajian masing-masing movie audiovisual, perbedaan taraf memori EIV antara yang berisi lima EIV. Mereka tidak diperkenankan wanita dan pria, serta hubungan antara frekuensi mencatat EIV tersebut. Setelah santri melihat, men- pengulangan dan jenis kelamin dengan memori EIV dengar, dan melafalkan kelima EIV tersebut, mereka sebagai landasan rancangan VCD EIV yang efektif. diberi latihan untuk mengukur daya ingat (memori) Untuk jangka panjang, secara praktis, penelitian ini mereka akan kelima EIV tersebut. Keempat, lang- menghasilkan produk utama berupa Metode Belajar kah yang sama juga berlaku untuk 2 movie berikutnya Kata Kerja Bahasa Inggris Tidak Beraturan (EIV) dan juga movie lain dengan frekuensi pengulangan yang praktis dan efektif untuk menghasilkan taraf empat kali dan enam kali. Sribagus, Memori English Irregular Verbs « 107 HASIL DAN PEMBAHASAN hasil uji Test of Between-Subjects Effect seperti ter- lihat pada Tabel 1. Memori EIV Dalam bagian ini tidak ditampilkan secara leng- Tabel 1. Uji Efek Antara Subjek kap data mengenai memori EIV. Berikut adalah rangkuman data (skor) memori EIV santri putra dan De- santri putri untuk setiap frekuensi pengulangan. Santri pen- Type III Mean Source dent Sum of df Square F Sig. putra yang mengulang 2 kali memperoleh skor 14,70; Vari- Squares yang mengulang 4 kali berskor 14,00 dan yang me- able ngulang 6 kali memperoleh skor 11,40. Santri putri Cor- Y1 185,622(a) 2 92,811 7,526 0,001 yang mengulang 2 kali memperoleh skor 9,80; yang rected Y2 87,089(b) 2 43,544 14,155 0,000 mengulang 4 kali mendapat skor 7,60 dan yang Model mengulang 6 kali memperoleh skor 9,47. Intercept Y1 16348,544 1 16348,544 1325,764 0,000 Sebelum analisis data, dilakukan uji homogeni- Y2 7200,278 1 7200,278 2340,606 0,000 tas data dengan menggunakan tes homogenitas varian, X Y1 185,622 2 92,811 7,526 0,001 uji normalitas data dengan menggunakan tes nor- Y2 87,089 2 43,544 14,155 0,000 malitas, dan uji linearitas pasangan data/skor memori Error Y1 1072,833 87 12,331 EIV untuk santri putra dan santri putri dengan meng- Y2 267,633 87 3,076 gunakan analisis varian. Berikut adalah rangkuman Total Y1 17607,000 90 hasil perhitungan menggunakan program SPSS untuk ketiga uji tersebut. Uji homogenitas data menunjuk- Y2 7555,000 90 kan bahwa skor memori EIV yang diperoleh laki-laki Cor- Y1 1258,456 89 rected Y2 354,722 89 (Y1) dan perempuan (Y2) memiliki tingkat signifi- Total kansi p masing-masing 0,000 dan 0,000 yang lebih kecil daripada 0,05. Karena p < .PDNDVNRU- Uji efek di antara subjek pada Tabel 1 menun- skor tersebut homogen. Uji normalitas data Kolmogo- jukkan bahwa hubungan antara frekuensi pengulangan rov-Semirnov(a) menghasilkan signifikansi r masing- EIV yang berbeda dengan memori EIV memberikan masing frekuensi pengulangan X (satu, dua dan tiga) harga F = 7,526 dengan signifikansi 0,01 < . berturut-turut 0,000; 0,000 dan 0,000 untuk Y1 (Pu- acuan). Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tra) dan 0,012; 0,002 and 0,000 untuk Y2 (Putri); tingkat memori EIV yang diulang dengan frekuensi semuanya lebih kecil (<) 0,05, sehingga skor me- yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. mori EIV tersebut berdistribusi normal. Uji linearitas Untuk menentukan adanya interaksi antarva- menggunakan analisis varian memperoleh hasil riabel atau tidak, perlu dicermati rangkuman rerata nilai ! (! value) Between Groups Y1*X dan Y2*X skor memori EIV berdasarkan frekuensi pengulangan masing-masing sebesar 0,000 dan 0,046 < . dan jenis kelamin (Tabel 2). yang dijadikan acuan), sehingga dapat dikatakan bahwa data berpola linear. Tabel 2. Rangkuman Rerata Skor EIV Santri Untuk menguji signifikansi perbedaan rerata Putra dan Putri (mean) dari ketiga frekuensi pengulangan antara santri putra dan santri putri, digunakan analisis varian Rerata Skor Berdasarkan dua jalan (two-way anova). Hasil analisis menunjuk- Frekuensi Pengulangan (X) Total kan bahwa harga F untuk 3LOODL¶V 7UDFH :LONV¶ 2 kali 4 kali 6 kali /DPEGD+RWHOOLQJ¶V7UDFH5R\¶V/DUJHWV5RRWme- Putra (Y1) 14,74 14,05 11,45 40,24 miliki signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Arti- Putri (Y2) 9,80 7,56 9,46 26,82 nya, harga F untuk 3LOODL¶V7UDFH:LONV¶/DPEGD Total 24,54 21,61 20,91 67,06 +RWHOOLQJ¶V 7UDFH 5R\¶V /DUJHWV 5RRW semuanya signifikan. Perbedaan tingkat memori EIV antara laki- Secara umum, berdasarkan rerata skor untuk se- laki dan perempuan adalah signifikan. Jadi, ada perbe- tiap frekuensi berturut-turut dua kali, empat kali, dan daan tingkat memori EIV berdasarkan frekuensi enam kali, semakin tinggi frekuensi pengulangan pengulangan (X) dua kali, empat kali dan enam kali maka semakin rendah tingkat memori EIV. Namun antara laki-laki (Y1) dan perempuan (Y2). Karena demikian, secara spesifik, bagi putra, frekuensi yang hasil analisis statistik secara keseluruhan penelitian efektif adalah dua kali dan empat kali; bagi putri, ini sangat penting, perlu ditampilkan secara lengkap frekuensi yang efektif adalah dua kali dan enam kali. 108 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 18, Nomor 1, Juni 2012, hlm. 105-112 Memori EIV pada santri putra dipengaruhi oleh komprehensif. Selain itu, dalam kegiatan belajar, para tingkat frekuensi pengulangan dan berlangsung se- ustaz lebih berani melakukan kritik dan bimbingan cara konsisten. Artinya, semakin rendah frekuensi belajar yang lebih keras kepada santri putra, sedang- pengulangan, semakin tinggi derajat memori EIV. kan kepada santri putri lebih banyak pertimbangan, Temuan ini sesuai dengan hasil studi sebelumnya bah- misalnya menjaga perasaan. Bisa jadi hal ini menye- wa visualisasi atau pengulangan yang efektif diba- EDENDQVDQWULSXWULWLGDN³WHUELDVD´GDQ³WLGDNRpWLPDO´ tasi satu kali saja (Stine, 2003), tetapi berseberangan dalam melakukan kegiatan yang menuntut kemampu- dengan beberapa hasil studi sebelumnya. Misalnya, an mengingat/menghafal. Terbukti dari data, mayoritas studi yang dilakukan Tinkham bahwa frekuensi pengu- santri putri menginginkan frekuensi pengulangan yang langan yang efektif itu tergantung individunya, dan paling sering (enam kali) dan diikuti frekuensi pengu- bervariasi lima sampai dua puluh kali (Wasik, 2007). langan dua kali, sementara mayoritas santri putra ha- Ditemukan bahwa hampir semua peserta mengingat nya memerlukan frekuensi pengulangan dua kali atau 108 pasangan kata-kata dalam bahasa Rusia-Inggris empat kali. setelah diulangi tujuh kali, dan sekitar 80% dari 216 Selain itu, yang jauh lebih menarik lagi adalah pasangan kata-kata diingat setelah mengulangnya tu- secara keseluruhan untuk ketiga frekuensi pengu- juh kali. Untuk menyerap aspek bahasa yang baru, langan dua kali, empat kali dan enam kali, santri putra frekuensi pengulangan sebaiknya lima belas sampai relatif mengungguli santri putri. Temuan ini relatif ber- enam belas kali, yaitu 3 untuk penyajian, plus 3 untuk seberangan dengan hasil studi Pease dan Pease (2006), pemodelan, plus 3 untuk penggunaan, plus 3 untuk Brizendine (2007), Thompson dan Madigan (2007), pemaknaan, plus 3 ulasan (review) = 15 kali + n kali Iddon dan Williams (2005), Gallo-Crail dan Zerekh frekuensi pengulangan = belajar dan pemerolehan (2002), dan Gu (2002), yang umumnya menemukan jangka panjang. Untuk meningkatkan retensi kosa keunggulan wanita dalam menyimak dan mempersepsi kata, diperlukan pengulangan berkisar enam sampai bahasa lisan dan auditory. Akan tetapi, temuan ini tujuh kali yang disertai visualisasi, isyarat, dan bunyi. sesuai dengan hasil studi yang memperlihatkan bahwa Hanya saja, penelitian-penelitian tersebut tidak dila- wanita mengalami penurunan kemampuan kognitif kukan pada pondok pesantren yang memisahkan yang jauh lebih lamban dibandingkan pria (Bird, laki-laki dan perempuan dengan kebiasaan dan situasi 2010). Hal ini menyebabkan kestabilan memori wa- belajar yang berbeda dari situasi belajar lembaga pen- nita bisa bertahan lama dibandingkan pria. Beberapa didikan lain umumnya. Jadi, temuan pada peneliti- studi lain memperlihatkan bahwa jenis kelamin me- an ini bisa saja berbeda dengan yang dilaporkan pada megang peranan penting dalam memori (Bridge, dkk., penelitian-penelitian tersebut di atas yang subjek dan 2006), wanita lebih unggul dalam meminimalisasi ke- latarnya berbeda. salahan fonologis (Taha, 2006), pria lebih unggul Yang menarik adalah pada santri putri ada keti- dalam menyimak kosa kata (Gu, 2002), perempuan daklinearan atau ketidakkonsistenan tingkat memori mempunyai keunggulan dalam bahasa, sedangkan laki- EIV berdasarkan frekuensi pengulangan. Tingkat me- laki unggul dalam kemampuan visual-ruang (visual- mori EIV dengan frekuensi pengulangan empat kali spatial) (Steinberg, dkk., 2001). Secara umum dite- lebih rendah dibandingkan dengan frekuensi pengu- mukan bahwa wanita lebih unggul dalam memori langan enam kali, dan jauh lebih rendah daripada hasil verbal dibandingkan pria (Jensen, 2007; Burman, dkk., pengulangan dua kali. Berdasarkan informasi dari 2008; Shellenberger, 2009; Brizendine, 2007; Canli, ustaz dan ustazah yang terlibat dalam penelitian ini, dkk., 2006). kegiatan belajar yang berorientasi pada praktik atau Meskipun secara umum hasil beberapa peneli- latihan menghafal secara vokalisasi/verbalisasi lebih tian tersebut mendapat dukungan yang sangat kuat, cenderung atau rutin dilakukan oleh santri putra, dan ada beberapa penelitian yang tampak berseberangan. santri putri tidak sebebas santri putra dalam melaku- Misalnya, beberapa penelitian memperlihatkan tidak kan kegiatan belajar seperti itu. Secara kasat mata, begitu dominan dan konsistennya peran jender dalam santri putri lebih berpeluang dan mampu memperli- belajar bahasa (Gu, 2002). Dengan kata lain, ada be- hatkan kemampuan mengingat dan menghafal yang berapa temuan yang menunjukkan bahwa pengaruh lebih baik. Mungkin santri putri juga memerlukan jenis kelamin terhadap pemerolehan bahasa. Di anta- situasi belajar yang lebih rileks dan lebih alamiah. ranya, penelitian tentang kosa kata dan jender tentang Wanita mampu mengingat sejumlah gambaran emosi strategi belajar kosa kata berdasarkan gender mem- yang jauh lebih tinggi mampu memperoleh bahasa perlihatkan bahwa perbedaan strategi belajar dan ting- secara alamiah jauh lebih efektif dibandingkan pria. kat kecepatan penguasaan kosa kata tidak berkaitan Namun hal itu masih memerlukan kajian yang lebih dengan jender (Wei, 2007). Khusus terkait dengan
no reviews yet
Please Login to review.