Authentication
403x Tipe PDF Ukuran file 0.58 MB Source: library.binus.ac.id
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Teori Antrian
Menurut Taha (2002, p72), dalam hampir setiap organisasi selalu ada contoh
proses yang menimbulkan deretan tunggu disebut antrian. Deretan bagian, mesin atau
unit harus menunggu untuk memperoleh pelayanan karena fasilitas pelayanan terbatas
dan tidak dapat memenuhinya secara bersamaan.
Bila berpergian dengan pesawat maka akan dihadapkan berbagai deretan antrian.
Untuk membeli karcis, orang harus berdiri dalam deretan menuju loker agen perjalanan.
Begitu tiba di lapangan udara, orang harus berdiri pada deretan pemeriksaan bagasi dan
pemeriksaan parpor. Di dalam pesawat, penumpang harus berdiri lagi dalam deretan
untuk mendapatkan tempat duduk. Ini adalah contoh dalam kehidupan sehari-hari
tentang antrian.
2.1.1 Pengertian Teori Antrian
Menurut Taha (2002, p91), Banyak model yang berbeda tentang sistem aliran
barang mencakup faktor-faktor yang ditandai dengan suatu sebaran peubah acak. Yang
paling umum digunakan adalah pendekatan analitis pada sistem aliran acak seperti pada
analisis antrian atau teori antrian. Teori antrian mengacu kepada pengamatan matematis
dan fisik dari suatu kelompok masalah yang ditandai dengan ciri-ciri :
1. Ada masukan dari satuan yang memasuki sistem.
2. Satuan yang bergerak melewati sistem adalah diskrit.
9
3. Satuan yang mulai membutuhkan pelayanan disusun dengan satu cara dan
menerima pelayanan menurut susunan tadi.
4. Mekanisme yang ada yakni yang mengatur kapan satu satuan yang melayani
selesai dilayani.
5. Paling tidak satu dari dua mekanisme, kedatangan atau pelayanan, tidak
ditentukan seluruhnya tetapi dapat diperhitungkan pada satu jenis sistem
probabilistic (berpeluang).
Menurut Taha (2002, p135), teori antrian adalah teori yang menyangkut studi
matematis dari antrian-antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris
penungguan merupakan sesuatu yang biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu
pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelenggarakan pelayanan tersebut.
Apabila pelayanan terlalu banyak maka akan memerlukan ongkos yang besar,
sebaliknya jika kapasitas pelayanan kurang maka akan terjadi baris penungguan dalam
waktu yang cukup lama yang juga akan menimbulkan ongkos baik berupa ongkos social,
kehilangan langganan ataupun pengangguran kerja. Yang menjadi tujuan utama teori
antrian ialah mencapai keseimbangan antara ongkos pelayanan dengan ongkos yang
disebabkan oleh adanya waktu menunggu tersebut.
Ada dua kondisi yang dijumpai dalam sistem manusia-mesin :
• Siklus waktu kegiatan permesinan (machine cycle time) dan kegiatan
pelayanan (operator cycle time) berlangsung secara konstan dan dapat
diprediksikan.
• Kedua siklus kegiatan baik permesinan maupun pelayanan berlangsung
secara random atau acak.
Proses yang terjadi pada model antrian dapat digambarkan seperti berikut :
10
Sumber gambar : Taha, Hamdy A (2002) Riset Operasi. Jilid 3. Binarupa Aksara
Jakarta.
Gambar 2.1 Model Antrian
Unit-unit langganan yang memerlukan pelayanan yang diturunkan dari suatu
sumber input memasuki sistem antrian dan ikut dalam antrian. Dalam waktu tertentu,
anggota antrian ini dipilih untuk dilayani. Pemilihan ini didasarkan pada suatu antrian
tertentu yang disebut “disiplin pelayanan” atau service discipline. Pelayanan yang
diperlukan dilaksanakan dengan suatu “mekanisme pelayanan” tertentu (service
mechanism). Setelah itu, unit-unit langganan meninggalkan sistem antrian.
11
2.1.2 Teori Antrian Dengan Gabungan Kedatangan dan Kepergian
Menurut Taha (2002, p185), notasi yang sesuai dengan untuk meringkaskan
karakteristik dari antrian parallel telah secara universal dibakukan dalam format berikut
ini :
(a/b/c) : (d/e/f)
Dengan pendekatan sistem, suatu antrian dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
INPUT PROSES OUTPUT
Masuk ke dalam sistem Antrian & fasilitas Keluar dari sistem
pelayanan
Sumber : Modul PSK&E Lab Teknik Industri
Gambar 2.2 Sistem Antrian
Dimana simbol a, b, c, d, e, dan f adalah unsure-unsur dasar dari model ini
sebagai berikut :
a = Distribusi kedatangan
b = Distribusi waktu pelayanan (atau keberangkatan)
c = Jumlah pelayanan pararel (c = 1, 2, …∞)
d = Peraturan pelayanan (FCFS)
e = Jumlah maksimum yang diijinkan dalam sistem
no reviews yet
Please Login to review.