Authentication
279x Tipe PDF Ukuran file 0.46 MB Source: sc.syekhnurjati.ac.id
14
BAB II
TEORI TENTANG PSIKOLOGI KEPRIBADIAN DAN PENDIDKIKAN
AKHLAK ANAK USIA 7-15 TAHUN
A. Psikologi Kepribadian
1. Pengertian psikologi kepribadian
Menurut Howard bahwa psikologi kepribadian adalah (2006: ) study yang
mempelajari ide-ide bahwa setiap kepribadian merupakan pola organisasi
berbagai tingkah laku yang berbeda yang dimiliki oleh setiap individu. Oleh
karena itu, pskilogi kepribadian sering juga disebut sebagai ilmu yang
mempelajari tentang kepribadian yang dimiki oleh setiap individu.
Abdul Mujib (2006: 33) berpendapat bahwa psikolgi kepribadian Islam
adalah studi Islam yang berhubungan dengan tingkah laku manusia
berdasarkan pendekatan psikilogis dalam relasinya dengan alam, sesamanya,
dan kepada sang kholik agar dapat meningkatkan kualitas di dunia dan di
akherat.
Kepribadian menurut Agus Sujanto (2008: 10) bahwa kepribadian berasal
dari bahasa Inggris "personality " berasal dari bahasa Latin "persona", yang
berarti kedok atau topeng, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-
pemain panggung, yang bermaksud untuk menggambarkan perilaku, watak
atau pribadi seseorang. Hal itu dilakukan karena terdapat ciri-ciri yang khas
yang hanya di miliki oleh seseorang tersebut baik dalam arti kepribadian baik
atau pun kepribadian yang kurang baik.
Pendapat lain mengatakan bahwa kepribadian manusia sebenarnya di
dalam kehidupan sehari-hari tidak selalu membawakan dirinya sebagai mana
adanya, malainkan serlalu menggunakan tutup muka. Hal tersebut bertujuan
untuk menutupi kelemahan yang ada pada dirinya, atau ciri-ciri khas agar
tindakannya dapat di terima oleh masayarakat.
Terdapat beberapa kata atau istilah yang digunakan oleh masyarakat
sebagai sinonim dari kata personality, namun ketika istilah-istilah itu dipakai
15
dalam teori kepribadian, maka akan memberi makna yang berbeda-beda.
Istilah yang berdekatan maknanya antara lain :
a. Personality (kepribadian): Penggambaran perilaku secara deskriptif
tanpa memberi nilai (devaluative)
b. Character (karakter): Penggambaran tingkah laku dengan
menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara ekspilit
maupun implisit.
c. Disposition (watak): Karakter yang telah dimiliki dan sampai sekarang
belum berubah.
d. Temperament (temperamen): Kepribadian yang berkaitan erat dengan
determinan biologik atau fisiologik, disposisi hereditas.
e. Traits (sifat): Respon yang senada (sama) terhadap kelompok stimuli
yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.
f. Type-Attribute (ciri) : Mirip dengan sifat, namun dalam kelompok
stimulasi yang lebih terbatas.
g. Habit (kebiasaan): Respons yang sama cenderung berulang untuk
stimulus yang sama pula (Alwisol, 2007: 8).
Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian di gunakan untuk
menggambarkan: identits diri atau jati diri seseorang, kesan umum orang
terhadap diri anda dan orang lain, serta fungi-fungsi kepribadaian yang sehat
atau bermasalah. Untuk memperoleh pemahaman tentang kepribadian, berikut
dikemukakan beberapa pendapat yaitu:
a. Hall dan Lindzey, mengemukakan bahwa secara popular kepribadian
dapat diartikan sebagai ketrampilan atau kecakapan sosial (social
skill) dan juga kesan yang paling menonjol yang ditampilkan
seseorang kepada orang lain, seperti seseorang yang dikesankan
sebagai orang yang agresif atau pendiam.
b. Woodworth, mengemukakan bahwa kepribadian merupakan kualitas
tingkah laku total individu.
c. Dashiell, mengartikan kepribadian sebagai gambaran total tentang
tingkah laku individu yang terorganisasi.
16
d. Derlega, Winslead dan Jones, mengartikannya sebagai sistem yang
relatif stabil mengenai karakteristik individu yang bersifat internal
yang berkontribusi terhadap pikiran, perasaan dan tingkah laku yang
konsisten.
e. Allport mengemukakan lima tipe definisi kepribadian sebagai berikut:
1) Rag-bag, (omnibus) yang mana contoh ini di ambil dari Marton
Prince yang berpendapat bahwa kepribadian merupakan sejumlah
disposisi (kecendrungan) biologis, impuls-impuls, dan instink-
instink bawaan dan dispsisi lain yang diperoleh melaluia
pengalaman.
2) Integratif dan konfiguratif, yang di ambil definisi dari Warren dan
Carmicheals, mengatakan bahwa kepribadian sebagai organisasi
tentang peribadi manusia/individu pada setiap tahap perkembagan.
3) Hirarchis, seperti yang dikemukakan oleh Wilia James, yaitu
kepribadian dinyatakan dalam empat pribadi: material self, social
self, spiritual self, dan pure ego, atau self of self.
4) Adjusment, seperti definisi dari Kempfis, yaitu sebagai integrasi
dari sistem kebiasaan individu dalam menyesuaikan dirinya dan
lingkungannya.
5) Distinctivenes, pendapat ini dikemukakan oleh Shoem yang
mendefinisikan kepribadian yaitu sistem disposisi dan kebiasaan
yang membedakan antara individu yang satu dengan yang lainnya
dalam satu kelompok yang sama (Syamsu Yusuf dan A. Juntika
Nurihsan, 2011: 3-4).
f. Para intelektual muslim berpendapat bahwa kepribadian adalah bentuk
integrasi antara sistem kalbu, akal dan nafsu manusia yang
menuimbulkan tingkah laku (Ujam Jaenudin, 2012: 103).
Meskipun dari beberapa pengertian di atas adanya perbedaan-perbedaan
dalam cara mengemukakan/merumuskan tentang kepribadian, namun pada
dasarnya terdapat persamaan-persamaan atau kesesuaian pendapat satu
17
dengan lainnya. Di antara persamaan-persamaan atau kesesuaian tersebut
ialah:
a. Bahwa kepribadian / personality itu dinamis, tidak statis atau tetap
saja tanpa perubahan.
b. Bahwa kepribadian menunjukkan tingkah laku yang terintegrasi dan
merupakan interaksi antara kesanggupan-kesanggupan bawaan yang
ada pada individu dengan lingkungannya.
c. Bahwa kepribadian bersifat psiko-fisik, yang berarti baik faktor
jasmaniah maupun rohaniah individu itu bersama-sama memegang
peranan dalam kepribadian.
d. Bahwa kepribadian juga bersifat unik, artinya kepribadian seseorang
sifatnya khas, mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari
individu yang lain.
2. Konsep dan bentuk kepribadian
Kepribadian yang terdapat pada setiap individu dapat terjadi, karena
meskipun kepribadian pada setiap individu relatif konstan, akan tetapi
kenyataannya sering ditemukan adanya perubahan kepribadian. Perubahan
dalam kepribadian tidak terjadi secara spontan, tetapi merupakan hasil yang
di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya perubahan kepribadian di antaranya sebagai berikut:
a. Faktor fisik, seperti: ganguan otak kurang gizi, mengkonsumsi obat-
obat terlarang dan ganggauan organik (sakit atau kecelakaan).
b. Faktor lingkungan dan sosial budaya, seperti: krisis moral, krisis
ekonomi, krisis keamanan yang menyebabkan terjadinya masalah
pribadi dan masalah sosial (pengangguran, premanisme, dan
kriminalisme).
c. Faktor diri sendiri, seperti: tekanan emosional (frustasi yang
berkepanjangan), dan identifikasi atau imitasi terhadap orang lain
yang berkepribadian menyimpang (Ujam Jaenudin, 2012: 11).
no reviews yet
Please Login to review.