jagomart
digital resources
picture1_Jurnal Pendidikan Pdf 45930 | 65772 Id Pengembangan Multimedia Simulatif Kimia


 255x       Tipe PDF       Ukuran file 0.12 MB       Source: media.neliti.com


File: Jurnal Pendidikan Pdf 45930 | 65772 Id Pengembangan Multimedia Simulatif Kimia
jurnal inkuiri issn 2252 7893 vol 4 no 3 2015 hal 120 126 http jurnal fkip uns ac id index php sains pengembangan multimedia simulatif kimia berbasis inkuiri terbimbing pada ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 17 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                   JURNAL INKUIRI 
                   ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. 3, 2015 (hal 120-126) 
                   http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                    
                   PENGEMBANGAN MULTIMEDIA SIMULATIF KIMIA BERBASIS INKUIRI 
                           TERBIMBING PADA MATERI ANALISIS KUALITATIF KATION 
                                                          GOLONGAN 1 
                                                    1                        2                      3
                                  Rani Fathonah S , Mohammad Masykuri  dan Sulistyo Saputro  
                                                                    
                                                  1Magister Pendidikan Sains, FKIP, UNS 
                                                       Surakarta,  57126, Indonesia 
                                                           ranifa90@gmail.com  
                                                                    
                                                  2Magister Pendidikan Sains, FKIP, UNS 
                                                        Surakarta, 57126,Indonesia 
                                                          mmasykuri@yahoo.com  
                                                                    
                                                  3Magister Pendidikan Sains, FKIP, UNS 
                                                        Surakarta, 57126,Indonesia 
                                                          sulistyo68@yahoo.com 
                                                                    
                                                               Abstrak  
                   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil dari proses pengembangan multimedia simulatif kimia 
                   berbasis  inkuiri  terbimbing  pada  materi  analisis  kualitatif  kation  golongan  I;  (2)  kelayakan  multimedia 
                   simulatif kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi analisis kualitatif kation golongan I; (3) efektivitas 
                   penggunaan multimedia simulatif kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi analisis kualitatif kation 
                   golongan I. Penelitian pengembangan multimediamenggunakan prosedur R&D menurut Borg & Gall yang 
                   telah dimodifikasi menjadi 9 tahapan yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) 
                   pengembangan draf produk; (4) uji coba lapangan awal; (5) revisi hasil uji coba; (6) uji coba lapangan; (7) 
                   revisi produk hasil uji lapangan; (8) uji pelaksanaan lapangan dan (9) revisi produk akhir. Analisis data yang 
                   digunakan  selama  pengembangan adalah analisis  deskriptif  kualitatif.  Hasil  penelitian  menunjukkan:  (1) 
                   pengembangan multimedia simulatif kimia berbasis inkuiri terbimbing telah dilaksanakan melalui prosedur 
                   R&D dan telah direvisi berdasarkan saran dan masukan dari validator dan praktisi serta telah diujicobakan 
                   kepada siswa pada uji coba skala kecil, menengah dan luas; (2) kelayakan produk dikategorikan sangat baik 
                   dan sangat layak digunakan dengan persentase penilaian 86% dari validator dan 87% berdasarkan penilaian 
                   praktisi;  (3)  produk  yang  dikembangkan  efektif  untuk  meningkatkan  prestasi  belajar  aspek  kognitif  dan 
                   afektif. 
                   Kata Kunci: multimedia simulatif, inkuiri terbimbing, dan analisis kualitatif kation golongan I 
                    
                Pendahuluan                                           terdapat  pada  standar  proses  sebesar  5,26%, 
                                                                      oleh  karenanya  pada  standar  tersebut  perlu 
                       Era  globalisasi  sekarang  ini  menuntut      dilakukan pembenahan.  
                adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan                    Dari    hasil    observasi,   penyebab 
                teknologi.   Bersamaan     dengan    hal   itu,       kesenjangan dalam standar proses disebabkan 
                pemerintah  telah  melakukan  berbagai  upaya         oleh  beberapa  hal,  antara  lain  karena  proses 
                untuk    meningkatkan     mutu     pendidikan.        pembelajaran  yang  masih  berorientasi  pada 
                Keberhasilan  mutu  pendidikan  di  sekolah           produk,   dalam  hal  ini  siswa  dituntut 
                salah  satunya  bisa  dilihat  dari  pemenuhan        menguasai materi tanpa diberikan pemahaman 
                delapan  Standar  Nasional  Pendidikan  (SNP)         konsep, misalnya saja dengan cara menghafal. 
                melalui angket. Hasil angket yang diujikan di         Materi  pembelajaran  yang  diperoleh  dengan 
                SMK Bhakti Mulia Wonogiri pada tanggal 20             cara menghafal akan lebih mudah terlupakan 
                Januari 2014 menunjukkan bahwa pemenuhan              oleh  siswa,  sehingga  pembelajaran  kurang 
                SNP  hanya  sebesar        80,86%    sehingga         bermakna  bagi  siswa.  Pembelajaran  yang 
                persentase  kesenjangan  antara  skor  ideal          terjadi  cenderung  teacher  centered,  sehingga 
                dengan skor implementasinya sebesar 19,14%.           proses    pembelajaran     kurang    optimal. 
                Berdasarkan hasil angket tersebut juga dapat          Pembelajaran     yang    tidak   memberikan 
                diketahui  kesenjangan  yang  paling  besar           pengalaman     belajar   menjadikan     siswa 
                                                                  120 
                 JURNAL INKUIRI 
                 ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. 3, 2015 (hal 120-126) 
                 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                  
                 cenderung pasif terhadap perkembangan ilmu               nilai ulangan harian yang menunjukkan bahwa 
                 pengetahuan  sains.  Hal  ini  diperkuat  dengan         persentase anak yang mencapai KKM sebesar 
                 hasil  survey  Programme  for  International             31%. Hal tersebut diperparah dengan kurang 
                 Student Assessment (PISA) tahun 2012, yang               optimalnya  penggunaan  media  pada  proses 
                 menginformasikan bahwa kemampuan sains di                pembelajaran. Menurut hasil wawancara guru, 
                 Indonesia berada pada peringkat ke 64 dari 65            salah  satu  materi  yang  sulit  diajarkan  adalah 
                 negara  peserta  dengan  skor  382  yang  mana           materi  analisis  kualitatif.  Hasil  belajar  pada 
                 nilai  tersebut  berada  di  bawah  rata-rata  nilai     materi ini cenderung rendah, 69% siswa yang 
                 standar      dari      PISA       yakni      501         mencapai nilai KKM.  Hal tersebut diperkuat 
                 (www.oecd.org/pisa),        oleh      karenanya          dengan     hasil   angket    kebutuhan      yang 
                 kemampuan  sains  termasuk  juga  pelajaran              disebarkan pada 30 siswa SMK Bhakti Mulia 
                 kimia  dapat  ditingkatkan  dengan  perubahan            Wonogiri  yang  menunjukkan  bahwa  53,33% 
                 cara  belajar  sains  yakni  berorientasi  pada          siswa  memilih  materi  analisis  kualitatif 
                 proses,  produk  dan  sikap.  Pendidikan  sains          sebagai materi yang sulit dimengerti. Hal ini 
                 berkaitan  dengan  cara  mencari  tahu  tentang          disebabkan  karena  pada  materi  ini  bersifat 
                 fenomena  alam  secara  sistematis,  sehingga            fakta,   mengandung  banyak  konsep  dan 
                 sains  bukan  hanya  penguasaan  pengetahuan             prosedural,  terlebih  berupa  persamaan  reaksi 
                 yang  berupa  fakta,  konsep  atau  prinsip  saja        kimia,  oleh  karenanya  akan  tepat  jika 
                 tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.             dijelaskan  dengan  media  berbantu  komputer 
                 Menurut  Permendikbud  (2013),  kurikulum                ataupun  simulasi.  Hal  ini  sesuai  dengan 
                 2013  menerapkan  pembelajaran  berbasis                 pemilihan media menurut isi pelajaran dimana 
                 penyingkapan/penelitian    atau  biasa  disebut          komputer      atau     simulasi     memberikan 
                 discovery/inquiry  learning.                             persentase tinggi kecocokan media dengan isi 
                        Salah  satu  cabang  ilmu  sains  yang            pelajaran  yang  bersifat  fakta,  mengandung 
                 berperan sebagai central science adalah ilmu             banyak konsep dan prosedural (Arsyad, 2013). 
                 kimia. Kimia  sebagai  salah satu  ilmu  dasar           Materi  analisis  kation  dapat  divisualisasikan 
                 memiliki  peran  yang  sangat penting  dalam             dengan  menggunakan  multimedia  simulatif 
                 memberikan    jawaban    atas  suatu    masalah          agar  siswa  mudah  memahami  materi.  Salah 
                 yang  telah  banyak  dikaji  oleh cabang  ilmu           satu contoh media berbantu komputer adalah 
                 lain.  Pada  Sekolah  Menengah  Kejuruan                 multimedia  dengan  menggunakan  aplikasi 
                 (SMK)  kesehatan,  mata  pelajaran  kimia                Macromedia  Flash.  Menurut  Munir  (2013), 
                 khususnya pada mata pelajaran kimia analitik             multimedia         dapat       mengembangkan 
                 sangatlah penting. Hal ini dikarenakan materi            kemampuan  indera  dan  menarik  perhatian 
                 pada     kimia    analitik   digunakan     untuk         serta   minat.   Berdasarkan     kenyataan     di 
                 menentukan   berbagai   unsur   atau   senyawa           lapangan,  siswa  lebih  tertarik  dengan  media 
                 dalam   sampel   seperti   air,  darah,   urin,  dan     yang  tidak  hanya  menampilkan  tulisan  saja 
                 lainnya,  akan  tetapi  berdasarkan  analisis            tetapi  disertai  gambar,  suara  dan  animasi 
                 kebutuhan  dapat  diketahui  persentase  siswa           gerak. Solusi dari permasalahan tersebut, maka 
                 yang  menganggap  pelajaran  kimia  analitik             diperlukan    pemanfaatan  komputer  untuk 
                 adalah  pelajaran  yang  tidak  menarik  sebesar         membuat  multimedia.  Menurut  Sunardi  dan 
                 77% dan pelajaran yang sulit sebesar 93%.                Stefanus     (2010),    pembelajaran     dengan 
                        Pada    kenyataannya,     ketika   proses         multimedia  terbukti  dapat  menarik  perhatian 
                 kegiatan  belajar  mengajar  (KBM)  khususnya            siswa karena adanya kombinasi dari berbagai 
                 mata  pelajaran  kimia  analisis/kimia  analitik,        aspek sehingga media terasa lebih hidup. Hal 
                 guru       sering     mengalami        kesulitan         ini  juga  didukung  oleh  prinsip  pembelajaran 
                 menyampaikan  materi  yang  dikarenakan                  sekarang  ini  yakni  memanfaatan  teknologi 
                 materi  yang  bersifat  fakta,  mengandung               informasi       dan      komunikasi        untuk 
                 banyak konsep dan prosedural sehingga pesan              meningkatkan      efisiensi    dan    efektivitas 
                 yang  disampaikan  guru  sulit  diterima    oleh         pembelajaran        (Permendikbud,        2013).  
                 siswa.    Hal    tersebut    berdampak      pada         Perkembangan       ilmu     pengetahuan      dan 
                 pemahaman  siswa.Siswa  menjadi  kurang                  teknologi  semakin  lama  akan  semakin  maju 
                 paham  sehingga  nilai  yang  didapat  pun               untuk     dapat     mendorong      upaya-upaya 
                 cenderung rendah. Hal ini dapat terbukti dari            pembaharuan  dalam  pemanfaatan  hasil-hasil 
                                                                    121 
                  JURNAL INKUIRI 
                  ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. 3, 2015 (hal 120-126) 
                  http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                   
                  teknologi  dalam  proses  belajar  (Kuhlthau  et.         dan    mengumpulkan    informasi    tentang  
                  al.,  2010).  Berdasarkan uraian latar belakang           kebutuhan  pengembangan.  Sebagai  bentuk 
                  tersebut,  maka  perlu  dilakukan  penelitian             penelitian    yang      menggunakan       desain 
                  mengenai pengembangan multimedia simulatif                deskriptif,   penulis    melakukan      ekplorasi 
                  kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi             dengan     mengumpulkan        data    deskriptif  
                  analisis kualitatif kation golongan 1.                    sebanyak  mungkin    dan    menuangkannya  
                        Tujuan  dari  pengembangan  produk  ini             dalam    bentuk    laporan    dan    uraian.  2) 
                  untuk  mengetahui:  1)  proses  pengembangan              Perencanaan  (Planning).  Pada  tahapan    ini 
                  multimedia  simulatif  kimia  berbasis  inkuiri           dilakukan  penentuan    konsep    dari    media  
                  terbimbing  pada  materi  analisis  kualitatif            pembelajaran    yang    akan  dikembangkan 
                  kation  golongan  1,  2)  kelayakan  produk               dengan  cara  memasukkan  sintaks  inkuiri 
                  multimedia  simulatif  kimia  berbasis  inkuiri           terbimbing  di  dalamnya.  3)  Pengembangan  
                  terbimbing  pada  materi  analisis  kualitatif            draft    produk  (Develop  preliminary  form  of 
                  kation golongan 1, dan 3) efektivitas produk              product).  Pada  tahap  ini  dilakukan  dengan 
                  multimedia  simulatif  kimia  berbasis  inkuiri           membuat  naskah  pengembangan  media. 
                  terbimbing  pada  materi  analisis  kualitatif            Desain  media  yang  dirancang  dalam  bentuk 
                  kation golongan 1.                                        naskah  kemudian dikembangkan yang terdiri 
                  Metode Penelitian                                         dari objek-objek yang akan digunakan dalam 
                                                                            pembuatan media pembelajaran seperti narasi, 
                        Penelitian  ini  dilakukan    di    SMK             text, animasi, simulasi dan suara menggunakan 
                  Bhakti  Mulia  Wonogiri,  yang  beralamat  di             software    Macromedia    Flash  CS4.  Pada 
                  Desa  Joho  Lor  RT  02  RW  05  Giriwono,                tahapan ini rancangan produk (draft) ditelaah 
                  Kecamatan Wonogiri, Jawa Tengah.                          oleh   validasi   ahli,   yakni    ahli   materi, 
                        Waktu  pelaksanaannya  adalah  bulan                multimedia  dan  praktisi.  Validator  diminta 
                  Januari  2014  hingga  bulan  Januari  2015.              untuk memberikan saran, komentar, kritik dan 
                  Penelitian      ini     termasuk    penelitian            penilaian    terhadap    produk     yang    telah 
                  pengembangan    atau  biasa  disebut  research            dikembangkan  dengan  cara  mengisi  angket 
                  and  development  (R&D). Menurut Borg  dan                penilaian produk yang telah disiapkan. 4) Uji 
                  Gall    (1983),  pengembangan    berbasis                 coba lapangan awal (Preliminary field testing). 
                  penelitian    yaitu    proses    yang    digunakan        Jika  rancangan  produk  sudah  dikatakan  baik 
                  untuk  mengembangkan  dan  memvalidasi                    kelayakannya  menurut 3 validator tadi  maka 
                  produk-produk  yang    digunakan    dalam                 dilakukan pengujian awal produk di lapangan  
                  pendidikan.  Model    pengembangan    yang                dengan  menyebar  produk  dan  diuji  cobakan 
                  digunakan    dalam    penelitian    ini    adalah         pada siswa dengan skala kecil (jumlah subyek 
                  model  prosedural  yaitu  model  yang  bersifat           6-12). Siswa diminta melakukan penilaian dan 
                  deskriptif,    menunjukkan    langkah-langkah             komentar terhadap produk.         5) Revisi  
                  yang    harus    diikuti    untuk    menghasilkan         hasil    uji    coba  (Main  product  revision). 
                  produk  berupa  media pembelajaran. Produk                Berdasarkan     tahapan    nomor  4,  produk 
                  yang    dikembangkan    dalam  penelitian  ini            direvisi/dilakukan  perbaikan  jika  memang 
                  berupa  media  pembelajaran  dalam  bentuk                terdapat  saran  perbaikan  dari  siswa.  Revisi  
                  multimedia  simulatif  kimia  berbasis  inkuiri           dilakukan  ketika  pengembangan  media  yang  
                  terbimbing    pada    materi    analisis   kation         dibuat    masih  terdapat    kekurangan.  6)  Uji  
                  golongan pertama (I).                                     coba    lapangan  (Main  field  testing).  Pada 
                        Penelitian pengembangan ini  mengacu                tahapan ini dilakukan  uji  coba  yang  lebih 
                  pada  model  R&D  Borg&Gall  (1983)  yang                 luas    pada    30    sampai    dengan    100  orang  
                  dimodifikasi sampai pada tahap ke sembilan.               subjek  uji  coba.  Data  kuantitatif  prestasi  
                  Sumber data pada penelitian ini  berupa  data             sebelum    dan  sesudah    menggunakan  
                  validasi,  data  uji  coba  awal,  data  uji  coba        multimedia    dikumpulkan.    Hasil-hasil 
                  utama, dan data uji coba operasional.                     pengumpulan    data    dievaluasi    dan  
                        Tahapan  R&D  yang  dilakukan  adalah               dibandingkan  dengan kelompok pembanding. 
                  sebagai    berikut:   1)    Penelitian       dan          Uji   coba     luas   ini   dilakukan     dengan 
                  pengumpulan  data (Research and information               menggunakan  desain  eksperimen.  Uji  ini 
                  collection). Tahapan ini adalah proses meneliti           dilakukan    untuk     mengetahui     efektivitas 
                                                                     122 
                  JURNAL INKUIRI 
                  ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. 3, 2015 (hal 120-126) 
                  http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                   
                  produk  yang  telah  dikembangkan  dalam                    pemahaman  konsep,  misalnya  saja  dengan 
                  pembelajaran.          7) Penyempurnaan produk              cara  menghafal.  Materi  pembelajaran  yang 
                  hasil   uji   lapangan  (Operational  product               diperoleh  dengan  cara  menghafal  akan  lebih 
                  revision).   Inti   dari   tahapan  ini  adalah             mudah  terlupakan  oleh  siswa,  sehingga 
                  menyempurnakan  produk  hasil  uji  lapangan                pembelajaran  kurang  bermakna  bagi  siswa. 
                  berdasarkan  masukan  dan  saran  dari  angket              Terlebih      kegiatan     pembelajaran       yang 
                  respon  siswa,  kemudian  multimedia  kembali               dilakukan     guru    masih  bersifat      teacher-
                  direvisi  untuk  meningkatkan  kualitas  dan                centered yakni pembelajaran yang bersifat satu 
                  kelayakan     produk.     8)    Uji   pelaksanaan           arah.  Metode  pembelajaran  yang  diterapkan 
                  lapangan  (Operational  field  testing).  Uji               masih  bersifat  konvensional  dimana  siswa 
                  pelaksanaan  lapangan  dilaksanakan  dengan                 langsung         diberi       konsep        dengan 
                  melibatkan  40  sampai  dengan  200  subjek.                memperhatikan  dan  mendengarkan  apa  yang 
                  Data      kuantitatif    dan     kualitatif    juga         dijelaskan  guru,  tanpa  siswa  mengalami 
                  dikumpulkan.  Pengujian    dilakukan    melalui             pengalaman belajar. Pengalaman belajar yang 
                  angket respon siswa untuk memberi masukan                   dimaksud       menurut      Depdiknas       (2009) 
                  demi        kesempurnaan          produk.        9)         merupakan kegiatan fisik maupun mental yang 
                  Penyempurnaan  produk  akhir (Final product                 dilakukan  siswa  dalam  berinteraksi  dengan 
                  revision).  Berdasarkan  hasil  uji  pelaksanan             bahan ajar. 
                  lapangan  maka  dilakukan  perbaikan  produk                       Berdasarkan angket analisis kebutuhan, 
                  operasional.  Hasil  revisi  akhir  inilah  yang            kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam 
                  disebut produk akhir.                                       belajar  kimia  dan  mengganggap  pelajaran 
                         Instrumen      yang    digunakan      dalam          tersebut     tidak   menarik.      Penyebab      ini 
                  penelitian  ini  terdiri  dari  lembar  observasi,          menjadikan siswa cenderung tidak  menyukai 
                  wawancara,  angket,  dan  tes.  Analisis  yang              mata  pelajaran  kimia.  Ilmu  kimia  memiliki 
                  dilakukan  menggunakan  analisis  deskriptif                karakteristik,    yaitu   (1)   bersifat   abstrak,           
                  kualitatif  yaitu  dengan  mendeskripsikan  dan             (2) penyederhanaan dari keadaan sebenarnya, 
                  memaknai  data  yang    bersifat    kualitatif.             (3)  berurutan  dan  berjenjang.  Karakteristik 
                  Sebelum    dianalisis,    dilakukan    proses               inilah  yang  membuat  ilmu  kimia  merupakan 
                  kuantifikasi    data  dari  kuesioner  selanjutnya          salah satu ilmu yang sulit untuk dipelajari oleh 
                  data tersebut dianalisis secara kualitatif. Data            siswa,  sehingga  diperlukan  suatu  media 
                  hasil  wawancara  dan  dokumentasi  dianalisis              pembelajaran        yang      berfungsi      untuk 
                  dengan  analisis  kualitatif  dan  hasil  tes               mengkonkritkan  konsep-konsep  kimia  yang 
                  dianalisis secara kuantitatif.                              bersifat  abstrak  tersebut.  Salah  satu  cabang 
                         Penentuan  kriteria  penilaian  terhadap             mata  pelajaran  kimia  yang  ada  di  SMK 
                  media      pembelajaran          yang         telah         Kesehatan  adalah  kimia  analitik.Salah  satu 
                  dikembangkan    dilakukan    berdasarkan                    materi  pada  mata  pelajaran  tersebut  adalah 
                  kriteria seperti yang digunakan oleh Sugiyono               materi  analisis  kualitatif  yang  bersifat  fakta, 
                  (2010)  berdasarkan  angket  rating  scale.                 mengandung  banyak  konsep  dan  prosedural. 
                  $SDELOD KDVLO SHUVHQWDVH • SURGXN EDLN            Sesuai  dengan  pemilihan  media  menurut  isi 
                  digunakan  dalam  proses  pembelajaran,  dan                pelajaran  dimana  komputer  atau  simulasi 
                  untuk  analisis  hasil  tes  menggunakan  uji-t             memberikan  persentase  tinggi  kecocokan 
                  guna mengetahui keefektifan dari produk yang                media dengan isi pelajaran yang bersifat fakta, 
                  dikembangkan.                                               mengandung  banyak  konsep  dan  prosedural 
                  Hasil Penelitian dan Pembahasan                             (Arsyad,  2013)  maka  materi  analisis  kation 
                                                                              dapat  divisualisasikan  dengan  menggunakan 
                         Berdasarkan      hasil   observasi     tahap         multimedia  simulatif  agar  siswa  mudah 
                  pengumpulan  informasi,  dapat  diketahui                   memahami  materi.  Selain  itu  penggunaan 
                  kesenjangan  yang  cukup  besar  pada  proses               media  diharapkan  dapat  membuat  siswa 
                  sebesar  5,26%,  penyebab kesenjangan  dalam                tertarik  untuk  belajar.  Hal  ini  berdasarkan 
                  standar proses disebabkan oleh beberapa hal,                pernyataan  Munir  (2013)  bahwa  multimedia 
                  antara  lain  karena  proses  pembelajaran  yang            dapat mengembangkan kemampuan indera dan 
                  masih berorientasi pada produk, dimana siswa                menarik  perhatian  serta  minat.  Pembelajaran 
                  dituntut  menguasai  materi  tanpa  diberikan               dengan  multimedia  terbukti  dapat  menarik 
                                                                        123 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Jurnal inkuiri issn vol no hal http fkip uns ac id index php sains pengembangan multimedia simulatif kimia berbasis terbimbing pada materi analisis kualitatif kation golongan rani fathonah s mohammad masykuri dan sulistyo saputro magister pendidikan surakarta indonesia ranifa gmail com mmasykuri yahoo abstrak penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari proses i kelayakan efektivitas penggunaan multimediamenggunakan prosedur r d menurut borg gall yang telah dimodifikasi menjadi tahapan yaitu pengumpulan informasi perencanaan draf produk uji coba lapangan awal revisi pelaksanaan akhir data digunakan selama adalah deskriptif menunjukkan dilaksanakan melalui direvisi berdasarkan saran masukan validator praktisi serta diujicobakan kepada siswa skala kecil menengah luas dikategorikan sangat baik layak dengan persentase penilaian dikembangkan efektif meningkatkan prestasi belajar aspek kognitif afektif kata kunci pendahuluan terdapat standar sebesar oleh karenanya tersebut perlu era ...

no reviews yet
Please Login to review.