Authentication
430x Tipe PDF Ukuran file 0.77 MB Source: repository.bsi.ac.id
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |1 Copyright © September 2019 PERTEMUAN 11 SISTEM KOMUNIKASI KELOMPOK Kompetensi Dasar: Mahasiswa mengerti dan memahami sistem komunikasi dalam kelompok. Sumber: 1) Psikologi Komunikasi, Jalaluddin Rachmat, 2013, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 2) Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya. 3) Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya. 4) Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth Publishing Company. Pengertian Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok dapat didefinisikan sebagai pertukaran informasi antara mereka yang memiliki kesamaan dalam hal budaya, linguistik, dan/atau geografi. Hal ini ditegaskan oleh Rakhmat (2001 :140) yang menyatakan bahwa komunikasi kelompok digunakan untuk saling bertukar informasi, menambah pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku, mengembangkan kesehatan jiwa, dan meningkatkan kesadaran. Secara Teori Komunikasi Kelompok merupakan sebuah kegiatan atau interaksi yang dilakukan oleh beberapa orang di dalam sebuah perkumpulan seperti pertemuan, diskusi, rapat atau berkumpul di suatu tempat dengan jumlah peserta yang relatif kecil. Dengan kata lain, komunikasi kelompok adalah sebuah pertukaran informasi atau pesan yang terjadi secara langsung atau bertatap muka antara tiga orang atau lebih. Peran Komunikasi Kelompok bukan hanya sebagai sarana atau alat pertukaran informasi saja, melainkan memiliki puluhan peran yang sejalan dengan tujuan dari dibentuknya sebuah kelompok. Tujuan dibentuknya sebuah kelompok secara tidak langsung sebenarnya akan menjadi tujuan dari komunikasi kelompok itu sendiri. Namun, untuk mencapai sebuah tujuan komunikasi kelompok yang efektif dan menghasilkan sebuah Komunikasi yang Efektif tentunya haruslah melewati beberapa Tahap-tahap Komunikasi. Tahap-tahap atau proses Komunikasi Lisan di dalam sebuah kelompok tentunya dipengaruhi juga oleh beberapa komponen atau Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Kelompok yang sedang berjalan, karena faktor – faktor inilah yang nantinya akan berpengaruh terhadap tujuan komunikasi kelompok tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Usia dan ukuran kelompok 2. Persepsi ataupun pikiran dari anggota kelompok 3. Status dan budaya pada anggota kelompok 4. Struktur kepemimpinan atau kepengurusan kelompok E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |2 Copyright © September 2019 5. Norma atau etika kelompok 6. Jaringan komunikasi serta kohesi kelompok 7. Kebutuhan interpersonal serta tanggung jawab anggota kelompok 8. Cara berkomunikasi dan kemampuan berkomunikasi 9. Jenis dan fungsi kelompok PRINSIP-PRINSIP DASAR KOMUNIKASI KELOMPOK Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kita sehari-hari. Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi informasi dalam hampir semua aspek kehidupan. Ia bias merupakan media untuk mengungkapkan persoalan-persoalan pribadi (keluarga sebagai kelompok primer), ia dapat merupakan sarana meningkatkan pengetahuan para anggotanya (kelompok belajar) dan ia bias pula merupakan alat untuk memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh anggota (kelompok pemecahan masalah). Jadi, banyak manfaat yang dapat kita petik bila kita ikut terlibat dalam sesuatu kelompok yang sesuai dengan rasa ketertarikan (interest) kita. Orang yang memisahkan atau mengisolasi dirinya dengan orang lain adalah orang yang penyendiri, orang yang benci kepada orang lain (misanthrope) atau dapat dikatakan sebagai orang yang antisosial. Ada empat elemen yang muncul dari definisi yang dikemukakan di atas tersebut, yaitu : a. elemen pertama adalah interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan faktor yang penting, karena melalui interaksi inilah, kita dapat melihat perbedaan antara kelompok dengan istilah yang disebut dengan coact. Coact adalah sekumpulan orang yang secara serentak terkait dalam aktivitas yang sama namun tanpa komunikasi satu sama lain. Misalnya, mahasiswa yang hanya secara pasif mendengarkan suatu perkuliahan, secara teknis belum dapat disebut sebagai kelompok. Mereka dapat dikatakan sebagai kelompok apabila sudah mulai mempertukarkan pesan dengan dosen atau rekan mahasiswa yang lain. b. elemen yang kedua adalah waktu. Sekumpulan orang yang berinteraksi untuk jangka waktu yang singkat, tidak dapat digolongkan sebagai kelompok. Kelompok mempersyaratkan interaksi dalam jangka waktu yang panjang, karena dengan interaksi ini akan dimiliki karakteristik atau ciri yang tidak dipunyai oleh kumpulan yang bersifat sementara. c. elemen yang ketiga adalah ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi kelompk. Tidak ada ukuran yang pasti mengenai jumlah anggota dalam suatu kelompok. Ada yang memberi batas 3-8 orang, 3-15 orang dan 3-20 orang. Untuk mengatasi perbedaan jumlah anggota tersebut, muncul konsep yang dikenal dengan smallness, yaitu kemampuan setiap anggota kelompk untuk dapat mengenal dan memberi reaksi terhadap anggota kelompok lainnya. Dengan smallness ini, kuantitas tidak dipersoalkan sepanjang setiap anggota mampu mengenal dan memberi rekasi pada anggota lain atau setiap anggota mampu melihat dan mendengar anggota yang lain/seperti yang dikemukakan dalam definisi pertama. d. elemen terakhir adalah tujuan yang mengandung pengertian bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok tersebut dapat mewujudkan satu atau lebih tujuannya. E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |3 Copyright © September 2019 Tujuan Komunikasi Kelompok Dari beberapa faktor-faktor di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa setiap kelompok akan memiliki sebuah citra yang baik di mata masyarakat jika seluruh faktor di atas dapat dipenuhi dan digunakan atau dilakukan dengan baik. Ketika faktor-faktor di atas sudah dilakukan dengan baik, maka tujuan dari sebuah komunikasi kelompok akan langsung terlihat oleh setiap anggota kelompok. Tujuan komunikasi kelompok sebenarnya akan paling dipengaruhi oleh jenis dan fungsi dari sebuah kelompok itu sendiri. Sebagai contoh, tujuan dari komunikasi kelompok yang dilakukan oleh siswa sekolah tentunya akan berkaitan dengan kegiatan sekolah yang mereka kerjakan secara berkelompok. Meskipun begitu, secara garis besar komunikasi kelompok memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Menjalin hubungan sosial antar individu 2. Menyalurkan ide, pikiran, gagasan, saran hingga kritik 3. Menjadi sarana atau alat terapi diri 4. Sarana untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan 5. Membuat sebuah keputusan 6. Menghasilkan sebuah solusi 7. Menjadi media penghubung antar pihak 8. Menyusun rencana atau kegiatan kelompok 9. Memecahkan masalah yang dihadapi 10. Mengembangkan kelompok kecil menjadi kelompok besar Sebuah kelompok yang dibentuk pastinya akan memiliki sebuah tujuan, di mana tujuan tersebut akan dikomunikasikan secara terus menerus oleh setiap anggota kelompok. Tujuan komunikasi kelompok secara langsung maupun tidak langsung akan terlihat pada sebuah kelompok yang kita ikuti. Dari tujuan komunikasi kelompok di atas, tentunya kita sudah memahami kenapa dan mengapa sebuah kelompok itu dibentuk. Klasifikasi Kelompok Tidak setiap himpunan orang disebut kelompok. Dikatakan kelompok jika terdapat kesadaran dan ikatan antara yang mempersatukan anggotanya. Menurut Baron & Byrne (1979:558), kelompok memiliki dua tanda psikologis yaitu: pertama, anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok (ada sence of belonging). Kedua, nasib anggota kelompok saling bergantung sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain. Seseorang memilih suatu kelompok untuk memenuhi kebutuhannya di dalam konteks sosial. Kelompok menurut Charles Pavitt & Ellen Curtis, yaitu: • Produktifitas • Morale E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4 Copyright © September 2019 Menurut Gerald Wilson dan Michael Hanna ada 3 hal yang membuat seseorang masuk dalam suatu kelompok, yakni: 1. Daya tarik anggota kelompok 2. Daya tarik kegiatan & tujuan kelompok 3. Daya tarik menjadi anggota kelompok Menurut JF Cragan dan David Wright, mengklasifikasikan kelompok menjadi 4 bagian yaitu: 1. Primary Group dan Secondary Group (kelompok primer dan kelompok sekunder) 2. Ingroup dan Outgroup 3. Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan (Membership group dan Reference group) 4. Kelompok Deskriptif dan Kelompok Peskriptif. 1. Primary Group dan Secondary Group (kelompok primer dan kelompok sekunder) Menurut Charles Horton Cooley (1999) mendefinisikan kelompok primer dan sekunder, yaitu: a. Kelompok primer: hubungan antar anggota keluarga, teman-teman sepermainan yang lebih akrab, lebih pribadi, lebih menyentuh hati. b. Kelompok sekunder: hubungan antar anggota yang tidak terlalu dekat, tidak akrab, impersonal, tidak menyentuh hati. 2. In Group dan Out Group Sumner membagi kelompok menjadi ingroup dan outgroup. Berikut penjelasannya. a. In group (kelompok “kita”) merupakan kelompok dalam, dapat berupa kelompok primer maupun sekunder. contoh : Keluarga In group primer Fakultas tempat kita belajar In group sekunder b. Out group (kelompok “mereka”) merupakan kelompok luar. Seperti letak geografis, suku bangsa, ideologi, profesi. contoh : orang yang berbeda suku dengan kita. 3. Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan (reference group). a. Kelompok Keanggotaan: Kelompok di mana individu secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu.
no reviews yet
Please Login to review.