Authentication
448x Tipe PDF Ukuran file 0.52 MB Source: repository.ump.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma adalah penyakit kronik saluran nafas yang ditandai oleh
hiperaktivitas bronkus, yaitu kepekaan saluran nafas terhadap berbagai
rangsangan. Asma dapat menyerang siapa saja pada berbagai golongan umur.
Asma biasanya sering kambuh, apabila ada faktor yang menjadi pemicunya. asma
bisa dikendalikan apabila kita tahu hal-hal yang harus dihindari dari penderita
asma, misalnya menghindari faktor pencetus seperti bahan yang membuat alergi.
Manifestasi penyakit ini adalah penyempitan saluran nafas dengan
berbagai gejala mulai dari batuk, rasa berat di dada, bunyi mengi dan sesak nafas.
Penyakit asma bisa menyerang semua umur, tapi banyak dijumpai pada anak-anak
dan dewasa muda. Gejala yang ditimbulkan biasanya sangat mengganggu aktivitas
fisik maupun sosialnya. Penyakit asma tidak dapat disembuhkan tapi dapat
dikontrol sedemikian rupa sehingga penderitanya dapat hidup seperti orang
normal (Graha, 2008).
Sampai saat ini penyebab asma belum diketahui, jadi penanganan asma
hanya sebatas mengendalikan gejala yang ditimbulkan. Oleh karena itu para
peneliti lebih fokus mencari faktor resiko yang menyebabkan timbulnya penyakit
asma. Pada penyakit asma banyak sekali faktor resiko yang berperan, tapi
Asuhan Keperawatan Keluarga..., HAPPY FEBRIANTO SETYO WIBOWO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
umumnya digolongkan menjadi dua yaitu faktor genetik (keturunan) dan faktor
lingkungan (Ide, 2007).
Faktor genetik tidak dapat diubah, akan tetapi faktor lingkungan dapat
dikendalikan, yaitu dengan cara menghindari faktor pencetus. Faktor pencetus
timbulnya asma antara lain, alergen (pemicu alergi sperti debu, serbuk sari, spora
jamur), perubahan cuaca, stress, aktifitas fisik yang berat, dan lingkungan kerja
(Muscari, 2005).
Di Amerika terdapat 5 juta anak belasan tahun menderita asma. Sedangkan
di Indonesia prevalensi penderita asma cukup tinggi terutama di perkotaan yaitu
mencapai 17%. Pada tahun 2005 diperkirakan jumlah penderita asma di seluruh
dunia mencapai 400 juta orang, dengan pertambahan 180.000 per bulan
(Vitahealth, 2005).
Data penderita asma di Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas pada
bulan Januari-April 2012 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Jumlah Penderita Asma di Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas
pada Bulan Januari-April 2012
No Bulan Jumlah (orang)
1 Januari 29
2 Februari 32
3 Maret 36
4 April 24
Sumber: Profil Puskesmas Patikraja (2012)
Berdasarkan tabel di atas, jumlah penderita asma di Kecamatan Patikraja tergolong
rendah, hal tersebut diduga terjadi karena tidak semua masyarakat yang menderita
Asuhan Keperawatan Keluarga..., HAPPY FEBRIANTO SETYO WIBOWO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
asma mendatangi puskesmas untuk berobat, sehingga tidak tercatat datanya di
Puskesmas (Profil Puskesmas Patikraja, 2012).
Asma dapat kambuh sewaktu-waktu yang dipicu oleh berbagai faktor.
Peran keluarga sangat penting untuk menjaga agar faktor pemicu tersebut tidak
muncul. Tugas keluarga di bidang kesehatan antara lain; (1) Mengenal masalah
kesehatan keluarga (2) Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
(3) Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan (4) Memodifikasi
lingkungan keluarga agar kesehatan keluarga terjamin (5) Memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada di lingkungan keluarga (Suprajitno, 2004).
Dengan demikian keluarga perlu memiliki pemahaman yang benar tentang
penyakit asma. Oleh karena itu keluarga perlu mendapatkan edukasi atau
pembelajaran dalam menangani anggota keluarga yang terserang asma. Pada
praktek keperawatan keluarga kali ini, penulis berusaha mengidentifikasi masalah
yang dihadapi oleh keluarga Bpk. R, untuk selanjutnya disusun diagnosa
keperawatan. Berdasarkan diagnosa tersebut penulis membuat rencana tindakan,
kemudian melakukan intervensi dan diakhiri dengan evaluasi. Dengan demikian
diharapkan permasalahan yang dihadapi keluarga Bpk. R kaitannya dengan
penanganan klien yang menderita asma dapat diatasi.
Perawat di dalam masyarakat mempunyai peran antara lain; (1) Pemberi
pelayanan kesehatan (provider), (2) Pendidik, (3) Pengelola, (4) Konselor, (5)
Pembela klien (advokat), (6) Peneliti. Peran perawat sebagai pendidik bertugas
memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok keluarga yang beresiko tinggi,
Asuhan Keperawatan Keluarga..., HAPPY FEBRIANTO SETYO WIBOWO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
kader kesehatan dan lain-lain. Peran perawat sebagai pembela klien, bertugas
melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan
keperawatan komunitas.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dengan pembuatan laporan ini
adalah:
1. Tujuan Umum
Melaporkan pengelolaan kasus asma pada keluarga Bpk. R di Desa
Kedungwuluh Kidul RT 01 RW 02 Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas
dengan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan karakteristik biografi keluarga Bpk. R dengan masalah
asma
b. Menggambarkan hasil pengkajian keluarga Bpk. R dengan masalah asma
c. Menggambarkan diagnosa keperawatan
d. Menggambarkan rencana intervensi
e. Menggambarkan implementasi dan evaluasi pada keluarga dengan masalah
asma
f. Membahas kesenjangan antara teori dan praktek yang dilaksanakan pada
pengelolaan keperawatan keluarga Bpk. R dengan masalah asma.
Asuhan Keperawatan Keluarga..., HAPPY FEBRIANTO SETYO WIBOWO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
no reviews yet
Please Login to review.