Authentication
232x Tipe DOCX Ukuran file 0.03 MB Source: dispendiksurabaya.files.wordpress.com
TEKS DISKUSI A. PENGANTAR Salah satu kegiatan wicara yang biasa dilakukan antar individu adalah berdiskusi. Dengan berdiskusi kita dapat memperluas pengetahuan serta memperoleh banyak pengalaman. Diskusi menjadi obyek kajian yang perlu dipelajari oleh siswa, terutama untuk jenjang SMP. Karena dengan berdiskusi, siswa dapat melatih kemampuannya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Banyak hal yang dapat dijadikan bahan diskusi seperti, bahaya merokok, dampak globalisasi, dan lain-lain. Sebagai guru bahasa Indonesia SMP, anda perlu menguasai materi teks diskusi secara mendalam. Selain itu, anda juga dituntut dapat memiliki wawasan yang luas agar dapat memberikan pernyataan baik pro maupun kontra. Yang tidak kalah penting, anda dapat membuat alat penilaian setara Ujian Nasional (UN) pada materi teks diskusi. Untuk materi teks diskusi, kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai siswa SMP: 3.9 Mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa pendapat pro dan kontra dari permasalahan aktual yang dibaca dan didengar 3.10 Menelaah pendapat dan argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar 4 .9 Menyimpulkan isi gagasan, pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks diskusi yang didengar dan dibaca 4.10 Menyajikan gagasan/pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks diskusi dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaan, dan aspek lisan (intonasi, gesture, pelafalan) SKL UN 2017 SMP yang terkait dengan materi ini adalah: siswa dapat menyimpulkan pendapat pro/kontra dalam teks B. TUJUAN Setelah mempelajari modul, anda seharusnya memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Peserta diklat mampu menguasai materi teks diskusi 2. Peserta diklat mampu merumuskan indikator setara ujian nasional untuk kompetensi yang berkaitan dengan materi teks diskusi 3. Peserta diklat mampu menyusun butir soal setara ujian nasional sesuai dengan rumusan indikator pada materi teks diskusi C. URAIAN MATERI 1. Pengertian Teks Diskusi Teks diskusi adalah sebuah teks yang memberikan dua pendapat berbeda mengenai suatu hal (satu "pro" dan satu "kontra) yang menyebabkan kedua belah pihak menjadi saling membicarakan masalah yang sedang dipersoalkan (diskusi). Diskusi adalah mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut ketua diskusi. Tugas ketua diskusi adalah membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta menyimpulkan hasil diskusi. Debat berkaitan dengan isu yang diperbicangkan oleh kedua pihak baik dari pihak pro (pihak yang mendukung) maupun pihak kontra (pihak yang menolak pendapat tersebut). Berkaitan dengan hal tersebut, Tarigan (2013:92) mengemukakan bahwa debat adalah suatu argumen yang digunakan untuk menentukan baik atau tidaknya suatu usul tertentu yang didukung oleh satu pihak yang disebut sebagai pendukung atau afirmatif dan disangkal oleh pihak lain yang disebut sebagai penyangkal atau negatif. Selama kegiatan debat berlangsung, seseorang harus memperhaatikan beberapa hal yang akan disampaikan dalam mengutarakan pendapatnya. Menurut Tarigan (2013:101—103) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan suatu pendapat dapat diketahui sebagai berikut. a. Penggunaan kata-kata yang sederhana Kesederhanaan bahasa yang dipakai dalam mengutarakan suatu pendapat akan mempermudah lawan bicara untuk memahami maksud penutur. Sebaliknya, penggunaan kata yang berbelit-belit akan membuat lawan bicara lebih sukar dalam menganalisis suatu informasi yang disampaikan. Berdasarkan hal tersebut contoh penggunaan kata-kata yang sederhana dan berbelit-belit dapat diketahui sebagai berikut. Contoh: a) Setiap warga negara berhak memilih dan dipilih. (Penggunaan kata-kata yang sederhana) b) Setiap orang, baik pria maupun wanita, baik yang telah kawin maupun yang belum kawin, yang telah berumur delapan belas tahun ke atas, yang tinggal menetap dalam suatu negara, berhak memilih dan dipilih, kalau ada pemilihan umum untuk sesuatu jabatan. (Penggunaan kata berbelit-belit) b. Penggunaan pernyataan yang jelas Penggunaan pernyataan yang jelas berkaitan dengan penyampaian gagasan secara utuh. Pernyataan yang disampaikan samar-samar dan tidak jelas akan menimbulkan beragam penafsiran. Contoh penggunaan pernyataan samar dalam kegiatan debat dapat diketahui sebagai berikut. Pemungutan suara dalam pemilihan umum hendaklah dianggap sebagai suatu hak istimewa dan juga sebagai suatu kewajiban c. Penggunaan kepadatan kata Keefektifan penggunaan kata dapat dilihat dari kepadatan gagasan yang disampaikan. Kepadatan kata-kata yang digunakan dalam kegiatan debat berpengaruh pada kepraktisan penyampaian gagasan. Contoh penggunaan kepadatan kata yang diterapkan dalam kegiatan debat dapat diketahui pada kalimat berikut. Bentuk kalimat Pemadatan kata Segala warga negara Indonesia yang setia Segala warga negara Indonesia yang setia hendaklah diizinkan mempraktikkan hak- hendaklah diizinkan memilih secara haknya sesuai dengan yang tercantum tetap. dalam Undang-undang Dasar 1945, yaitu memberikan suara pada pemilihan umum. d. Susunan kata afirmatif Susunan kata afirmtatif berfungsi untuk menguatkan atau menegaskan suatu pendapat. Kata-kata afirmatif dalam kegiatan debat bersifat mengiyakan. Fungsi kata afirmatif akan berbanding terbalik apabila penggunaan kata afirmatif bersifat negatif atau meniadakan. Contoh penggunaan kalimat afirmatif dapat diketahui pada kalimat berikut. Susunan kata afirmatif yang salah Susunan kata afirmatif yang benar Para mahasiswa yang menghadiri kuliah Para mahasiswa yang telah mengikuti delapan puluh persen hendaknya jangan kuliah delapan puluh persen diizinkan ditolak mengikuti kuliah. mengikuti ujian. e. Pernyataan deklaratif Pernyataan deklaratif berfungsi untuk menyokong atau membela suatu pendapat yang diutarakan. Misalnya, warga negara harus diikutsertakan untuk memilih. f. Kesatuan Sebuah gagagsan tunggal sudah cukup bagi satu perdebatan. Penggunaan dua atau lebih gagasan yang disampaikan akan mengurangi keefektifan kegaiatan berdebat. Misalnya, badan pembuat undang-undang haruslah mengadakan pemilihan wajib dan membuat registrasi tetap. Contoh kalimat tersebut adalah penggunaan kata yang salah karena kalimat tersebut menggunakan dua gagasan pokok, yakni “pemilihan wajib”dan “registrasi tetap”. g. Usul khusus Usul yang bersifat khusus akan memudahkan seseorang dalam mencermati suatu informasi yang disampaikan. Sebaliknya, usul-usul yang bersifat umum akan mengakibatkan perdebatan-perdebatan yang terpencar dan tidak memuaskan. Contoh tersebut dapat diketahui pada kalimat berikut. Bentuk kalimat Kalimat yang bersifat khusus Bangsa Indonesia haruslah disadarkan Setiap propinsi hendaklah menyediakan sedemikian rupa akan pentingnya dana untuk memberitahukan kepada memasukkan suara ke dalam kotak-kotak masyarakat mengenai alasan pentingnya suara pada pemilihan umum. pemilihan umum. h. Bebas dari prasangka Bahasa yang digunakan dalam kegiatan berdebat seharusnya menggunakan bahasa yang bebas dari prasangka. Hal tersebut digunakan untuk menghindari asumsi-
no reviews yet
Please Login to review.