jagomart
digital resources
picture1_Media Pembelajaran Id 25196 | Media Pembelajaran Pengertian, Fungsi, Dan Urgensinya Bagi Anak Milenial


 255x       Tipe PDF       Ukuran file 0.47 MB       Source: repositori.uin-alauddin.ac.id


File: Media Pembelajaran Id 25196 | Media Pembelajaran Pengertian, Fungsi, Dan Urgensinya Bagi Anak Milenial
milenial muhammad yaumi makalah disajikan pada seminar nasional tentang pemanfaatan media bagi anak  ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 31 Jul 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
             
             
                     MEDIA PEMBELAJARAN: 
               Pengertian, Fungsi, dan Urgensinya bagi Anak Milenial 
             
             
             
             
             
             
             
             
                       Muhammad Yaumi 
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
            Makalah Disajikan Pada Seminar Nasional tentang Pemanfaatan Media bagi 
             Anak Milenial Kerjasama antara Pascasarjana Universitas Muhammadiyah 
                 Pare-Pare dengan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar 
                      Tanggal 14-15 Juni 2017 
             
             
                                           1 
             
                             
                            Pendahuluan 
                                   Generasi  yang  tumbuh  dan  berkembang  pada  zaman  yang  berbeda 
                            cenderung  memiliki  gaya  hidup,  karakter,  dan  kesukaan  belajar  (learning 
                            preference)   yang  berbeda  pula  (Yaumi,  2017).  Dalam  perspektif 
                            perkembangan  generasi,  para  ilmuan  membagi  generasi  ke  dalam  lima 
                            kelompok generasi, yaitu (1) generasi Baby Boomer yang ditandai dengan 
                            masa  kelahiran  antara  1946-1964;  (2)  generasi  X  antara  1965-1980;  (3) 
                            generasi Y antara 1981-1994; (4) generasi Z yang lahir antara 1995-2010; dan 
                            (5) generasi  Alpha yang lahir antara  tahun 2011-2025 (Wibawanto, 2016). 
                                   Generasi  baby  boomer  dalam  hubungannya  dengan  belajar  dan 
                            penggunaan  media  dan  teknologi  tidak  terlalu  suka.  Belajar  cenderung 
                            menguasai  konten  dengan  sangat  baik  dan  mengambil  keputusan  dengan 
                            sangat matang, namun terkesan kolot, bersikap tegas, dan konsisten (Yaumi, 
                            2014).  Generasi X cenderung lebih toleran, menerima berbagai perbedaan 
                            yang  ada.  Generasi  ini  mulai  mengenal  dengan  teknologi  komputer  dan 
                            menggunakan sering bekerja dengan menggunakan teknologi baru. Walaupun 
                            demikian, generasi ini cenderung belajar dengan menguasai konten keilmuan 
                            dan  dapat  mengambil  keputusan  dengan  matang  seperti  diajarkan  oleh 
                            generasi baby boomer (Sutanto, Darsono, & Wijaya, 2016). 
                                   Selanjutnya, generasi Y sangat mahir dalam menggunakan komputer 
                            dan senang dengan videogames, gadget, smartphones dan semacamnya. Oleh 
                            karena itu, generasi ini sangat mudah mendapatkan informasi dari berbagai 
                            sumber.  Generasi ini juga biasa disebut dengan generasi millennial karena 
                            memiliki  pola  pikir  dan  karakter  yang  penuh  ide-ide  visioner  &  inovatif  
                            dengan tingkat penguasaan IPTEK yang sangat baik (Putra, 2017). Selain itu, 
                            terdapat pula generasi Z yang merupakan peralihan dari Generasi Y yang juga 
                            sangat piawai dalam menggunakan teknologi yang semakin berkembang. Pola 
                            pikir  mereka  cenderung  serba  ingin  instan,  tidak  terlalu  senang  dengan 
                            penyajian  konten  yang  terlalu  banyak  sehingga  penggunaan  mesin  pencari 
                            Google  sangat  digandrungi  untuk  mengakses  berbagai  informasi  (Yaumi, 
                            2015). 
                                                                                                         2 
                             
                                
                                       Generasi Alph merupakan lanjutan dari generasi Z yang terlahir pada 
                               saat     teknologi      informasi      dan      komunikasi       sedang      booming. 
                               Penggunaan gadget, smartphone dan kecanggihan teknologi yang ada menjadi 
                               santapan mereka setiap saat. Bahkan lebih dari itu, generasi ini sangat maniak 
                               dengan teknologi dan cenderung tergantung pada teknologi (Aloysia & Chia, 
                               2017). 
                                       Menelaah  keberagaman  sikap,  perilaku,  dan  kecenderungan  setiap 
                               generasi sebagai mana dideskripsikan di atas, tidak berlebihan jika dikatakan 
                               bahwa  tantangan  pendidik  (Guru  dan  Dosen)  saat  ini  semakin  komplek. 
                               Kompleksitasnya karena perubahan sasaran belajar begitu sangat cepat dan 
                               massive mengharuskan pendidik mengupdate ilmu pengetahuan dan teknologi 
                               setiap saat (Yaumi & Damopolii, 2015). Jika tidak, peserta didik cenderung 
                               akan  lebih  senang  mengakses  pembelajaran  melalui  teknologi  mutakhir 
                               daripada  menerima  pembelajaran  langsung  dari  dosen  atau  gurunya.  Oleh 
                               karena  itu,  pemahaman  mendalam  tentang  media  dan  teknologi  serta 
                               pemanfaatannya  merupakan  kebutuhan  mendesak  untuk  mengatasi  lajunya 
                               perubahan  generasi  ke  generasi  berikut  gaya  dan  karakter  mereka  dalam 
                               menggunakan teknologi.  
                                       Tulisan  ini  bukan  untuk  membahas  perubahan  generasi  seperti 
                               digambarkan di atas, melainkan hanya fokus pada media pembelajaran lebih 
                               khusus  ladi  pada  pengertian,  fungsi  dan  urgensinya  bagi  anak  millennial. 
                               Pembahasan  ini  terfokus  pada  pengertian  media  pembelajaran  termasuk 
                               berbagai  pandangan  tentang  media,  dan  berbagai  istilah  yang  berkenaan 
                               dengan media dan teknologi pembelajaran. Dalam artikel ini juga dipaparkan 
                               fungsi media dalam pembelajaran yang dilanjutkan dengan urgensinya bagi 
                               pelaksanaan pembelajaran anak-anak millennial.  
                                        
                               Pengertian Media Pembelajaran 
                                     Sebelum  membahas  lebih  jauh  tentang  media  pembelajaran,  perlu 
                               mengenal lebih dulu apa yang dimaksud dengan media secara umum. Kata 
                               Media  (bentuk  tunggalnya  medium)  berasal  dari  bahasa  latin  yang  berarti 
                               antara     atau   perantara,     yang  merujuk  pada  sesuatu  yang  dapat 
                                                                                                                      3 
                                
             
            menghubungkan informasi antara sumber dan penerima informasi.  Heinin, 
            Molenda, Russell, dan Smaldino (2008: 6) mendefinisikan media sebagai alat 
            atau saluran komunikasi (means of communication). Misalnya, media cetak, 
            audio, visual, video, objek, dan orang (Yaumi, Damopolii, & S.Sirate, 2016).  
              Sedangkan, saluran komunikasi adalah alat yang membawa pesan dari 
            seorang individu ke individu lainnya (Rogers: 2003). Selanjutnya, media juga 
            dipandang sebagai bentuk-bentuk komunikasi massa yang melibatkan sistem 
            simbol dan peralatan produksi dan distribusi  (Palazon, 2000). Jadi, media 
            adalah  alat  komunikasi  yang  dapat  digunakan  untuk  membawa  pesan  dari 
            pemberi kepada penerima pesan.   
              Dalam  bidang  komunikasi,  istilah  media  sering  dilekatkan  bersama 
            dengan  kata  massa,  seperti  kata  media  massa,  mass  media,  yang 
            perwujudannnya dapat dilihat dalam bentuk surat kabar, majalah, radio, video, 
            televisi,    komputer,  Internet.  Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, 
            media menjadi suatu kajian menarik dan banyak diminati pada hampir seluruh 
            disiplin  ilmu  walaupun  dengan  penamaan  yang  sedikit  berbeda.  Misalnya, 
            media  telekomunikasi,  media  dakwah,  pembelajaran  bahasa  mediasi 
            komputer,  media  pembelajaran  dan  sebagainya.  Khusus  mengenai  media 
            pembelajaran  sebagai  fokus  kajian  dalam  tulisan  ini,  perlu  kita  renungkan 
            bersama pertanyaan “apakah media memengaruhi hasil belajar? 
              Dalam pandangan sederhana, banyak orang  yang berpendapat bahwa 
            sekalipun  berbagai  media  canggih  telah  dirancang  dengan  segala 
            karakteristiknya untuk kebutuhan pembelajaran, tetapi selama instruktur, guru, 
            tutor, atau pengajar tidak dapat berfungsi sebagaimana seharusnya tidak akan 
            memberikan  dampak  yang  berarti  pada  prestasi  peserta  didik.  Sebaliknya, 
            walaupun hanya menggunakan media sederhana seperti buku teks, kapur tulis, 
            dan  instruktur  itu  sendiri  sebagai  media,  prestasi  peserta  didik  tetap  dapat 
            ditingkatkan.  Hampir  sama  dengan  pandangan  tradisional  tersebut,  Clark 
            dalam  Hastings  dan  Tracey  (2005)  berpendapat  bahwa  media  hanyalah 
            kendaraan  yang  menyampaikan  pembelajaran  tetapi  tidak  mempengaruhi 
            prestasi  siswa,  media  tidak  lebih  dari  mobil  truk  yang  mengangkut  bahan 
            makanan, tetapi tidak membawa perubahan dalam nutrisi kita. 
                                           4 
             
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Media pembelajaran pengertian fungsi dan urgensinya bagi anak milenial muhammad yaumi makalah disajikan pada seminar nasional tentang pemanfaatan kerjasama antara pascasarjana universitas muhammadiyah pare dengan uin alauddin makassar tanggal juni pendahuluan generasi yang tumbuh berkembang zaman berbeda cenderung memiliki gaya hidup karakter kesukaan belajar learning preference pula dalam perspektif perkembangan para ilmuan membagi ke lima kelompok yaitu baby boomer ditandai masa kelahiran x y z lahir alpha tahun wibawanto hubungannya penggunaan teknologi tidak terlalu suka menguasai konten sangat baik mengambil keputusan matang namun terkesan kolot bersikap tegas konsisten lebih toleran menerima berbagai perbedaan ada ini mulai mengenal komputer menggunakan sering bekerja baru walaupun demikian keilmuan dapat seperti diajarkan oleh sutanto darsono wijaya selanjutnya mahir senang videogames gadget smartphones semacamnya karena itu mudah mendapatkan informasi dari sumber juga biasa dis...

no reviews yet
Please Login to review.