Authentication
183x Tipe DOC Ukuran file 0.29 MB Source: repository.radenfatah.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan yang dirasakan dari usaha pendidikan, pendidikan kita telah banyak mengalami perubahan. Perubahan tersebut telah membawa kita pada permasalahan untuk meningkatan mutu pendidikan dan kualitas pendidikan perlu diciptakan pembelajaran yang efektif, sejalan dengan perubahan tersebut kedudukan pengelolaan kelas merupakan suatu kegiatan dalam mengorganisasikan segala sumber daya kelas yang efektif dan efesien. Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan peningkatan dan penyempurnaan pendidikan, yang berkaitan erat dengan peningkatan mutu proses belajar mengajar secara operasional yang berlangsung di dalam kelas. Oleh karena itu, diperlukan manajemen kelas yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Karenanya manajemen kelas memegang peranan yang sangat menentukan dalam proses belajar mengajar. Manajemen kelas menurut Suharsimi Arikunto adalah usaha yang dilakukan oleh guru membantu pembelajaran. Atas dasar inilah, maka hal- hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pengelolaan kelas adalah aspek psikologis, sosial, dan hubungan interpersonal menjadi sangat dominan.1 Sebagaimana yang dikemukakan oleh B. Suryo Subroto yang dikutip oleh Sudarwan Danim, bahwa kelas merupakan wadah berkumpulnya sejumlah siswa, sehingga untuk berlangsungnya kegiatan pembelajaran diperlukan suasana yang serasi dan kondusif, karena dalam proses belajar mengajar, kelas merupakan tempat 11 Ali Imran, dkk, Manajemen Pendidikan, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003), hal.45. 1 2 yang mempunyai ciri khas yang digunakan untuk belajar, belajar memerlukan konsentrasi. Oleh karena perlu diciptakannya suasana kelas yang dapat menunjang kegiatan belajar yang efektif.2 Kelas merupakan tempat proses pendidikan dan pengajaran. Proses pendidikan dan pengajaran dengan baik apabila adanya suatu kondisi kelas yang mendukung yaitu suatu kondisi di mana sikap dan perilaku siswa tersebut. Dalam konteks ini Hadari Nawawi, menegaskan bahwa setiap guru kelas atau wali kelas adalah pemimpin atau administrator kelas, menempati posisi atau peranan yang penting karena memikul tanggung jawab mengembangkan dan memajukan kelas masing-masing.3 Dalam proses pembelajaran terdapat dua hal yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar, yaitu pengaturan kelas dan pengajaran.4 Keberhasilan suatu pengajaran sangat bergantung pada kemampuan mengatur kelas, kemampuan mengelola kelas denganbaik dapat menciptakan situasi yang memungkinkan siswa belajar sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Pengelolaan kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks. Menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang baik akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efisien. Keefektifan guru dalam mengelola kelas merupakan salah satu syarat bagi keefektifan proses belajar mengajar. Pengelolaan 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan; dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hal. 90. 3 Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, (Jakarta: Haji Mas Agung, 1985), hal. 115. 4 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses; Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1990), hal. 63. 3 kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai proses belajar yang efektif dan efisien. Pengelolaan kelas sebagaimana yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djumarah dan Aswan Zain, yaitu keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.5 Pengelolaan kelas yang baik memungkinkan guru untuk mengajar dengan baik, karena kelas yang terhindar dari konflik memungkinkan guru mengembangkan apa-apa yang ada di lingkungannya. Pengelolaan kelas yaqng baik berada pada posisi yang menguntungkan lebih disenangi siswa karena pengelolaan kelas yang valid akan melahirkan interaksi yang baik antara guru dan siswa. Seorang guru harus memahami dan menciptakan suasana ruangan yang kondusif, karena lingkungan fisik kelas dapat menjadi faktor yang penting untuk mempengaruhi siswa. Suatu ruangan yang tertata rapi dan indah akan mempengaruhi aktivitas pembelajaran. Kerapian dan kebersihan adalah hal yang pertama yang paling berkesan bagi siswa karena kelas merupakan ruangan tempat belajar di sekolah sangat berkesan apabila dapat berfungsi dengan baik. Menurut Suharsimi Arikunto, bahwa pengelolaan kelas meliputi dua hal yaitu, pengelolaan fisik dan non fisik. Pengelolaan fisik kelas meliputi pengelolaan seluruh peralatan yang terdapat di kelas, antara lain mengatur meja, tempat duduk, dan hal- hal lain yang meliputi ruangan, perabotan, dan alat pengajaran. Sedangkan pengelolaan non fisik yaitu pengelolaan yang berhubungan dengan siswa yang 5 Syaiful Bahri Djumarah dan Azwan, Ibid. hal. 123. 4 bertujuan agar setiap siswa dapat belajar secara efektif dan tertib sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai.6 Menurut Karti Soeharto, menyakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru mempunyai tiga fungsi utama, yaitu: merencanakan kegiatan pembelajaran, mengelola kegiatan pembelajaran, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.7 Hal ini juga mengupas tentang kegiatan pengelolaan kelas yang diwujudkan dalam kemampuan guru untuk menciptakan kegiatan dan kondisi yang optimal. Selain mengelola kelas seorang guru dituntut untuk memahami administrasi dan kepemimpinan pendidikan yang terdapat dua bidang yaitu: pertama, administrasi manajemen yang meliputi perencanaan kelas, pengkoordinasian kelas, pengarahan kelas, pengorganisasian kelas, komunikasi kelas, dan kontrol kelas. Kedua, operatif manajemen kelas yang meliputi tata usaha kelas, kegiatan pembekalan, keuangan kelas, pembinaan organisasi kelas, dan hubungan dengan masyarakat (siswa) di lingkungan kelas. Pelaksanaan administrasi pendidikan ini ditentukan oleh kepemimpinan demokrasi di lingkungan kelasnya, lebih berhasil menciptakan dinamika kelas yang positif.8 Karena proses belajar mengajar akan berhasil jika didukung oleh kondisi kelas yang kondusif. Berarti bahwa sebelum melaksanakan suatu kegiatan belajar mengajar guru harus mengadakan pengelolaan kelas terlebih dahulu. Dalam hal ini Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi menjelaskan, bahwa masalah yang perlu diperhatikan agar 6 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa; Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 1996), hal. 68. 7 Kartini Kartono, Komunikasi Pembelajaran, (Surabaya: Sic, 1995), hal. 8. 8 Hadari Nawawi, Op.cit., hal. 130-137.
no reviews yet
Please Login to review.