Authentication
417x Tipe PDF Ukuran file 0.52 MB Source: repository.unmuhjember.ac.id
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI
(Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG. Djatiroto)
1 2 3
Laili Fauziyah , Diyah Probowulan,SE. MM. , Drs. Suwarno,MM. Akt.
Jurusan Akuntansi Program S1
Universitas Muhammadiyah Jember
Jember, Indonesia
Abstrak
ABSTRAK
Laporan pertanggungjawaban adalah merefleksikan aliran informasi dari operasional ke manajemen
puncak dan mengilustrasikan cakupan tanggungjawab yang semakin meluas. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui penggunaan laporan pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian biaya produksi. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa
Struktur organisasi yang ada di PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG. Jatiroto telah menunjukkan
pembagian wewenang dan tanggungjawab yang jelas, dimana wewenang mengalir dari atasan ke bawahan dan
tanggungjawab mengalir dari bawahan ke atasan. Anggaran disusun dalam tiga bagian, yaitu RKAP, RKO dan
Prognosa. Anggaran berfungsi sebagai pengendali biaya. Biaya–biaya belum diklasifikasikan dalam biaya
terkendali dan tidak terkendali. Sedangkan pengkodean tanggung jawab menurut tingkatan manajemen telah
diterapkan. Sistem pelaporan tanggung jawab sudah menunjukkan sistem yang baik dengan dibuatnya suatu
laporan manajemen.
Kata Kunci : Akuntansi Pertanggungjawaban, Laporan Pertanggungjawaban, Biaya Produksi, Pengendalian
Biaya
ABSTRACT
The accountability report is a reflection of the flow of information from operations to top
management and illustrates a wider range of responsibilities. The purposes of this research is to know the use of
responsibility report as a means of controlling production costs. Data collection techniques use observation,
interview and documentation. The data analysis are consist of organizational structure in PT. Perkebunan
Nusantara XI (Persero) PG. Jatiroto has shown clear division of authority and responsibility, in which
authority flows from superiors to subordinates and responsibilities flow from subordinates to superiors. The
budget is arranged in three parts, namely RKAP, RKO and Prognosa. Budget serves as a cost controller. Costs
have not been classified in controlled and uncontrolled costs. While the coding of responsibilities by
management level has been applied. The reporting system of responsibility has shown a good system with the
creation of a management report.
Keyword: Accounting Accountability, Responsibility Report, Production Cost, Cost Control
PENDAHULUAN perusahaan dengan baik sehingga mampu bertahan
Tujuan dari setiap perusahaan yang ada di dan bersaing dalam pasar. Untuk menjaga
Indonesia adalah untuk mendapatkan keuntungan. kelangsungan kegiatan operasional perusahaan perlu
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap perusahaan menerapkan suatu sistem yang tepat.
harus lebih efektif dalam menjalankan kegiatan Di dalam perusahaan akuntansi mempunyai
perusahaan, salah satunya dengan meningkatkan peranan yang sangat penting. Dimana kemajuan
efektifitas tenaga kerja yang ada dalam perusahaan. suatu perusahaan dapat dilihat dari proses akuntansi
Perusahaan harus dapat mengendalikan dengan perusahaan tersebut. Jika proses akuntansi di dalam
bijaksana seluruh aktifitas yang dijalankan, yaitu perusahaan tersusun dengan baik dan benar sesuai
dengan cara mengendalikan biaya-biaya yang tidak dengan bukti-bukti yang ada, maka kemungkinan
begitu diperlukan dalam kegiatan perusahaan, besar perusahaan tersebut merupakan perusahaan
sehingga dapat terhindar dari penyimpangan biaya. yang baik, begitu pula sebaliknya. Fungsi lain dari
Dengan semakin berkembangnya usaha akuntansi yaitu sebagai sistem informasi yang
dalam dunia bisnis ini memicu persaingan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
semakin kompetitif antar perusahaan. Dampaknya berkepentingan terhadap aktivitas ekonomi dan
permasalahan di dalam manajemen perusahaan kondisi perusahaan, misalnya dengan melihat
menjadi semakin kompleks. Situasi seperti ini laporan keuangan perusahaan kita dapat mengetahui
menuntut perusahaan untuk mampu mengelola maju mundurnya suatu perusahaan. Dengan kata
1
lain akuntansi merupakan cerminan dari suatu mendapatkan keuntungan yang optimal diperlukan
perusahaan. pengendalian terhadap biaya produksi.
Salah satu metode yang dibutuhkan oleh Salah satu perusahaan yang menggunakan
manajemen dalam pengendalian biaya adalah sistem laporan pertanggungjawaban untuk mengendalikan
akuntansi pertanggungjawaban, biaya dalam sistem biaya yaitu PG. Jatiroto, PG. Jatiroto yang bergerak
akuntansi pertanggungjawaban dihubungkan dengan dalam bidang usaha agribisnis perkebunan tebu
manajer yang memiliki wewenang untuk yang menghasilkan produk utama gula pasir dan
mengkonsumsi sumber daya. Karena sumber daya tetes. PG. Jatiroto sering dikonotasikan sebagai
yang digunakan harus dinyatakan dalam satuan tempat atau keberadaan PG besar di Indonesia,
uang dan itu merupakan biaya, maka sistem dengan bergabung dengan PT. Perkebunan
akuntansi pertanggungjawaban merupakan satu Nusantara XI, PG. Djatiroro saat ini menjadi PT.
metode pengendalian biaya yang memungkinkan Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG. Jatiroto.
manajemen untuk melakukan pengelolaan biaya. Pada tahun 2016 Pabrik Gula Jatiroto
Pengertian akuntansi pertanggungjawaban ditargetkan mencapai kenaikan produksi gula kristal
menurut Samryn (2012:261) adalah suatu sistem putih pada musim giling tahun 2016, dengan
akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja memproduksi sebanyak 93.000 ton dari realisasi
setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan tahun lalu sebanyak 69.000 ton. Untuk mencapai
informasi yang dibutuhkan manajer untuk target tersebut General Manajer PG Jatiroto akan
mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka mengubah sistem tebang muat angkut, dimulai dari
sebagai bagian dari sistem pengendalian tahun 2016 tebang muat angkut sampai pada
manajemen. Akuntansi pertanggungjawaban juga penggilingan tidak boleh lebih dari 10 jam dan
berfungsi sebagai alat bagi manajer pusat harus langsung giling, dikarenakan semakin panjang
pertanggungjawaban memotivasi dirinya untuk waktu tebang muat angkut, potensi kerugian akan
meningkatkan prestasinya karena segala keputusan semakin menganga. Diketahui bahwa selama ini
yang diambil yang berkaitan dengan aktivitas waktu tebang angkut di PG Jatiroto berkapasitas
perusahaan harus dipertanggungjawabkan melalui 7.000 ton cane/day (TDC) itu masih lebih dari
laporan pertanggungjawaban yang pada akhirnya sehari, selain itu pengawasan dilapangan selama ini
akan menunjukkan prestasi dari manajer tersebut. cukup lemah sehingga banyak tebu yang seharusnya
Akuntansi pertanggungjawaban yang belum layak tebang dipaksakan untuk digiling,
diterapkan dalam perusahaan wewenangnya dipisah sehingga kadar gulanya masih rendah tidak mampu
menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban. Pusat- menghasilkan GKP secara maksimal.
pusat pertanggungjawaban meliputi biaya, Hal ini membuktikan bahwa PG. Jatiroto
pendapatan, laba dan investasi. Dalam akuntansi masih kurang maksimal dalam mengendalikan biaya
pertanggungjawaban diperlukan pembagian tugas produksi yang terjadi dalam kegiatan
dan wewenang dalam susunan organisasi, selain perusahaannya. Oleh karena itu sangat penting bagi
anggaran yang harus dinyatakan dengan jelas PG. Jatiroto dalam memperbaiki strategi untuk
melalui laporan pertanggungjawaban. Untuk mengendalikan biaya produksinya, salah satunya
memberikan gambaran tentang tingkat dengan cara menggunakan sistem akuntansi
pertanggungjawaban masing-masing bagian, maka pertanggungjawaban, sebagaimana yang kita ketahui
harus dibedakan antara biaya-biaya yang dapat untuk mengukur kinerja dalam akuntansi
dikendalikan dengan biaya-biaya yang tidak dapat pertanggungjawaban dibagi dalam beberapa pusat
dikendalikan oleh manajer yang bertanggungjawab. pertanggungjawaban salah satunya yaitu pusat
Hal ini dapat menunjukkan bahwa tingkat pertanggungjawaban biaya dalam struktur
pertanggungjawaban hanya sampai pada batas biaya organisasinya harus ada pemisahan wewenang dan
yang dapat dikendalikan oleh manajer yang tanggungjawab yang jelas, penyusunan anggaran
bertanggungjawab, sedangkan biaya yang tak yang sesuai dengan realisasinya.
terkendali oleh manajer pusat pertanggungjawaban Setiap manajer pusat pertanggungjawaban
tersebut, menjadi tugas bagi manajer diatasnya dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan
untuk dapat mengendalikannya. kegiatan perusahaan harus dipertanggungjawabkan
Biaya produksi menurut Hansen dan Mowen dalam sebuah laporan pertanggungjawaban yang
(2009:50) adalah biaya yang berkaitan dengan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya,
pembuatan barang dan penyedian jasa. Biaya untuk menghindari penyimpangan biaya dan
produksi dapat diklarifikasikan lebih lanjut sebagai mengendalikan biaya produksi.
biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, Menurut Alex Sugiharto, dkk (2011) tentang
dan overhead pabrik. Sedangkan biaya non- “Laporan Pertanggungjawaban Biaya Produksi
produksi adalah biaya yang berkaitan selain fungsi Sebagai Alat Untuk Menilai Biaya Produksi dan
produksi yaitu, pengembangan, distribusi, layanan Kinerja Manajer Produksi (Studi pada PT.
pelanggan dan administrasi umum. Dalam dunia Perkebunan Nusantara XII unit Kebun Kertowono)”
usaha yang semakin berkembang ini, untuk menunjukkan bahwa laporan pertanggungjawaban
sudah cukup baik dalam penyajiannya untuk
2
penilaian dari fungsi laporan pertanggungjawaban tapi dapat juga merupakan bagian besar seperti
biaya produksi. Menurut Sicylia Aliu (2013) tentang pabrik secara keseluruhan.
“Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Ditinjau dari sudut pengendalian, biaya ada dua
Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi dan yaitu:
Penilaian Kinerja” menunjukkan bahwa akuntansi 1. Biaya Teknis
pertanggungjawaban melalui struktur organisasi, Merupakan biaya yang jumlahnya
penyusunan anggaran, dan sistem pelaporan biaya berhubungan erat dengan volume kegiatan.
merupakan salah satu hal yang penting sebagai alat Misalnya, biaya bahan baku dan biaya tenaga
pengendalian biaya dalam suatu bidang usaha dan kerja langsung.
sebagai penilaian kinerja. 2. Biaya Kebijakan
Berdasarkan uraian-uraian latar belakang di Merupakan biaya yang jumlahnya tidak
atas maka peneliti tertarik untuk melakukan berhubungan dengan besarnya volume
penelitian mengenai “Laporan Pertanggungjawaban kegiatan.
Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi (Studi
pada PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG. Laporan Pertanggungjawaban
Jatiroto)”. Menurut Cecily dan Michael (2011:157)
menjelaskan bahwa laporan pertanggungjawaban
Tinjauan Pustaka adalah merefleksikan aliran informasi dari
operasional ke manajemen puncak dan
Akuntansi Pertanggungjawaban mengilustrasikan cakupan tanggungjawab yang
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan semakin meluas.
salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan Laporan pertanggungjawaban berfungsi
merupakan suatu sistem di dalam akuntansi yang sebagai bahan evaluasi dari proses pelaksanaan
dirancang sehubungan dengan pendelegasian kegiatan sampai hasil-hasil yang dapat dicapai dari
wewenang kepada manajer yang bertanggungjawab. kegiatan tersebut, sehingga dapat dijadikan bahan
Menurut Mulyadi (2010:218), “akuntansi pertimbangan dalam pengambilan keputusan,
pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi perbaikan-perbaikan serta peningkatan kualitas
yang disusun sedemikian rupa sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dimasa yang akan
pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan datang.
dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban Dasar-dasar dari laporan
dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk pertanggungjawaban yaitu mencakup : laporan
orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab pelaksanaan kegiatan dan laporan penggunaan dana.
atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang Pada umumnya laporan pertanggungjawaban
dinaggarkan.” disusun secara :
Definisi tersebut mengatakan bahwa 1. Sistematis
akuntansi pertanggungjawaban mengelompokkan 2. Komprehensif
organisasi atas pusat-pusat pertanggungjawaban, 3. Saling terkait antara satu bagian dengan
sehingga apabila terjadi penyimpangan atas bagian yang lain.
anggaran, maka pihak manajemen dapat mencari 4. Dengan font, size dan margin sesuai dengan
orang yang bertanggungjawab atas penyimpangan yang sudah ditentukan.
yang terjadi.
Pusat biaya adalah tempat dalam organisasi Biaya Produksi
(divisi, departemen, bagian, atau seksi) dimana Mulyadi (2010:14) mendefinisikan biaya
biaya tertentu dikumpulkan menurut tempat produksi sebagai berikut : “Biaya produksi
terjadinya yang meliputi keseluruhan biaya yang merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah
dibebankan untuk aktivitas usaha, dan biaya-biaya bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk
inilah menjadi tanggungjawab manajer yang dijual”.
memimpin pusat biaya tersebut. Menurut Supriyono Menurut Hansen dan Mowen (2009:554)
(2001:25), “pusat biaya adalah suatu pusat yang dialih bahasakan oleh Dewi Fitriasari
pertanggungjawaban atau suatu unit organisasi yang mendefinisikan biaya produksi sebagai berikut :
prestasi manajernya dinilai atas biaya dari pusat “Biaya produksi adalah biaya-biaya yang
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.” berhubungan dengan produksi barang atau
Sebagaimana pusat pertanggungjawaban penyediaan jasa”.
lainnya, pusat biaya juga mengkonsumsi masukan Dari pendapat-pendapat di atas dapat
dan menghasilkan keluaran, namun keluaran pusat disimpulkan bahwa biaya produksi merupakan
biaya tidak diukur dalam bentuk pendapatan. biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi
Kemampuan dalam mengendaliakan biaya sesuai barang atau jasa, dan secara langsung dapat
dengan rencana merupakan ukuran prestasi manajer ditelusuri terhadap hasil produksinya. Biaya
pusat biaya. Pusat biaya dapat merupakan bagian produksi merupakan unsur biaya yang pokok,
yang relatif kecil dengan jumlah orang yang sedikit, karena dari biaya produksi tersebut dapat ditentukan
3
harga pokok barang yang dihasilkan. Sehingga kegiatan monitoring dan evaluasi secara terus-
dapat menjadi pedoman untuk menentukan harga menerus serta membandingkan antara anggaran
jual. biaya dan realisasinya”.
Biaya produksi membentuk harga pokok Terdapat beberapa pengertian mengenai
produksi yang digunakan untuk menghitung harga pengendalian biaya, antara lain :
pokok produk jadi dan harga pokok produk pada 1. Berdasarkan Bushiness Dictionary
akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya a. Pengendalian biaya merupakan penerapan
produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga dari proses penyelidikan untuk mendeteksi
merupakan elemen-elemen utama dari biaya adanya penyimpangan biaya aktual dari
produksi, meliputi : dana anggaran.
1. Biaya bahan baku (Direct Material Cost) b. Pengendalian biaya merupakan prosedur
merupakan bahan secara langsung digunakan pemeriksaan untuk memastikan penyebab
dalam produksi untuk menghasilkan suatu terjadinya penyimpangan atau perselisihan
macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan. dengan melakukan tindakan koreksi antara
2. Biaya tenaga kerja langsung (Direct Labour realisasinya dengan anggaran yang telah
Cost) merupakan biaya-biaya bagi para tenaga ditetapkan.
kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan 2. Menurut Wideman (1995) “pengendalian biaya
dalam menangani kegiatan-kegiatan proses bertanggungjawab dalam menelusuri biaya atau
produk jadi secara langsung diterjunkan dalam aliran dana terhadap anggaran atau budget yang
kegiatan produksi menangani segala peralatan telah ditetapkan”.
produksi dan usaha itu dapat terwujud. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan
3. Biaya overhead pabrik (Factory Overhead Cost) bahwa pengendalian biaya merupakan suatu
umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak kegiatan pengawasan dan penghematan terhadap
langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pengeluaran agar efektif dan efisien.
pabrik lainnya yang tidak secara mudah Peran pengendalian biaya menurut
didefinisikan atau dibebankan pada suatu Panglaykin dan Tanzil (1991) adalah :
pekerjaan. 1. Memiliki pengeluaran
Berdasarkan komponen yang menyusunnya, Dengan mengadakan analisa, dan sintesa serta
biaya produksi meliputi unsur-unsur : menggunakan perbandingan maka terdapatlah
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan pengawasan dan penelitian yang layak.
setengah jadi, 2. Mengadakan penelitian usaha efisien
2. Bahan-bahan pembantu atau bahan penolong, Pengeluaran untuk direct labour cost mudah
3. Bunga modal, diketahui, tetapi jika tidak ada produktifitas
4. Penyusutan peralatan produksi, maka ini tidak dapat dipertanggungjawabkan.
5. Sewa (gedung dan peralatan yang lain), 3. Mengadakan sistribusi pada biaya overhead
6. Biaya pemasaran, seperti biaya penelitian dan 4. Melakukan produksi dalam jumlah ekonomis
analisis pasar produk, biaya angkutan dan serta dalam jumlah yang dapat dijual.
pengiriman, biaya reklame atau iklan, 5. Menetapkan harga penjualan.
7. Pajak perusahaan. 6. Mengurangi waste atau penghamburan.
7. Menganjurkan kepada buruh untuk berfikir
Pengendalian Biaya dalam suasana hemat.
Menurut pendapat Halim dan Tjahjono
(2009:5) menjelaskan bahwa pengendalian adalah Metode Penelitian
suatu proses untuk mengarahkan organisasi Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Pengendalian adalah rangkaian kegiatan Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang harus dilakukan untuk mengadakan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
pengawasan, penyempurnaan dan penilaian tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
(evaluator) untuk menjamin bahwa tujuan dapat yang dapat diamati. Penelitian studi kasus juga
tercapai sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dapat dikatakan sebagai penelitian yang
perencanaan. (Soedjaji, 1996). memusatkan diri secara intensif pada suatu objek
Menurut Palaykim (1991) “Control sebagai suatu kasus (Indiantoro dan Bambang
tidaklah berarti mengontrol saja, tetapi juga meliputi 1999:26). Dengan demikian, metode penelitian
aspek penelitian, apakah yang dicapai itu sesuai dan kualitatif studi kasus dipilih oleh penulis sebagai
sejalan dengan tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan, metode penelitian ini karena sesuai dengan
lengkap dengan rencananya, kebijaksanaan, karakteristik dan masalah yang sedang diteliti yaitu
program dan lain sebagainya dari manajemen”. memusatkan pada suatu objek sebagai suatu kasus.
Seperti yang dikemukakan Mardiasmo (2001:3)
pengendalian adalah sebagai berikut : “Pengendalian
biaya pada dasarnya merupakan serangkaian
4
no reviews yet
Please Login to review.