Authentication
432x Tipe DOC Ukuran file 0.45 MB Source: media.neliti.com
Analisis Miskonsepsi Melalui Metode Certainty of Response Index (CRI)
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMP KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPA
MELALUI METODE CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI)
1) 2) 3)
Azmi Putri Prianidya , Wisanti , dan Beni Setiawan
1) Program Studi Pendidikan Sains, FMIPA, UNESA. Alamat e-mail: putri.anidya@ymail.com
2) Dosen Jurusan Biologi, FMIPA, UNESA.
3)
Dosen Program Studi Pendidikan Sains, FMIPA, UNESA.
Abstrak
Penelitian tentang analisis miskonsepsi melalui metode Certainty of Response Index (CRI) pada mata
pelajaran IPA bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis miskonsepsi yang terjadi pada siswa SMP
kelas VII pada mata pelajaran IPA dengan metode CRI dan mendeskripsikan penyebab terjadinya
miskonsepsi yang dialami oleh siswa SMP kelas VII pada mata pelajaran IPA. Metode penelitian ini
adalah metode deskriptif dan survei. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 1 Cikarang Timur, SMP Negeri 2 Cikarang Pusat, dan SMP Negeri
4 Cikarang Utara dengan subyek penelitian sebanyak 113 siswa. Hasil penelitian melalui tes diagnostik
menunjukkan persentase miskonsepsi terbesar adalah di SMP Negeri 1 Cikarang Timur yaitu konsep
yang menyatakan bahwa suhu air mendidih tergantung dari massa materi ataupun nyala api dengan
persentase sebesar 89,2%. Miskonsepsi yang paling kuat yang dialami oleh siswa adalah pada konsep
ciri-ciri makhluk hidup dengan rata-rata nilai CRIS sebesar 3,23. Penyebab miskonsepsi menunjukkan
bahwa persentase terbesar adalah di SMP Negeri 1 Cikarang Timur menunjukkan bahwa siswa tidak
bertanya kepada guru jika tidak memahami konsep yang dijelaskan dengan persentase 100%, hal
tersebut dapat menjadi salah satu penyebab miskonsepsi pada siswa. Penyebab miskonsepsi yang terjadi
pada siswa dari hasil wawancara dengan guru IPA antara lain adalah pemikiran awal yang dimiliki
siswa, konsep awal yang diterima oleh siswa, bahasa yang digunakan guru saat mengajar, pemahaman
siswa yang kurang pada suatu konsep, metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran dan guru
yang tidak sesuai bidang pada materi yang akan diajarkan kepada siswa.
Kata Kunci: miskonsepsi; CRI (Certainty of Response Index); tes diagnostik; dan konsep IPA.
Abstract
Research on misconceptions analysis through methods Certainty of Response Index (CRI) in science
subjects aims to describe the results of the analysis of misconceptions that occur in seventh grade
junior high school students in science subjects with CRI method and describe the cause of the
misconception that experienced by junior high school students on a class VII in science subjects.
Method in this research is descriptive and survey methods. This study was conducted in April even
semester academic year 2014/2015 in SMP Negeri 1 Cikarang Timur, SMPN 2 Cikarang Pusat, and
SMP Negeri 4 Cikarang Utara with as many as 113 students study subjects. Results of the study through
diagnostic tests showed the largest percentage misconception is in SMP Negeri 1 Cikarang Timur is the
concept that the temperature of boiling water depends on the mass of material or the flame with a
percentage of 89.2%. The most powerful misconceptions experienced by students is on the concept of
the characteristics of living things with an average value of 3.23 CRIS. Causes of misconceptions shows
that the largest percentage is in SMP Negeri 1 Cikarang Timur shows that students do not ask the
teacher if it does not understand the concepts described with a percentage of 100%, it can be one of the
causes of misconceptions in students. Causes of misconceptions that occur in students from interviews
with science teachers, among others, are the initial thoughts of the students, the initial concept accepted
by the students, the language used when teachers teach, students who lack the understanding of a
concept, the method used by the teacher during lessons and teachers who do not fit in the field of
material that will be taught to students.
Keywords: misconception; CRI (Certainty of Response Index); diagnostic test; and science concept.
1
Analisis Miskonsepsi Melalui Metode Certainty of Response Index (CRI)
PENDAHULUAN Miskonsepsi tersebut konsep adalah dengan penelitian ini adalah 113
Konsep merupakan dapat bersumber dari menggunakan metode siswa.
dasar berpikir untuk konsep awal yang dimiliki Certainty of Response Teknik pengambilan
memecahkan masalah oleh siswa (prakonsepsi) Index (CRI). CRI data pada penelitian ini
dalam proses belajar. (Suparno, 2005), merupakan ukuran tingkat adalah tes diagnosik
Apabila konsep yang ketidaktepatan keyakinan atau kepastian miskonsepsi berupa
dimiliki oleh peserta didik penggunaan bahasa oleh responden dalam pilihan ganda dengan
menyimpang bahkan guru dan siswa, menjawab setiap menggunakan lembar
bertentangan dengan representasi visual pertanyaan atau soal yang jawaban Certainty of
konsep ilmiah maka hal (fenomena penting dari diberikan. Hasan Saleem Response Index (CRI)
ini menyebabkan dalam buku teks atau (1999) dalam jurnalnya yang diberikan kepada
terjadinya hambatan media lain seperti yang berjudul siswa, angket siswa dan
terhadap penerimaan animasi), pemikiran “Misconceptions and The wawancara guru IPA
konsep baru yang akan humanistik, siswa Certainty of Response untuk mendeskripsikan
dipelajari. Pemahaman menggabungkan konsep Index (CRI)” penyebab terjadinya
konsep yang berbeda yang sedang dipelajari membuktikan bahwa miskonsepsi yang dialami
dengan konsep yang dengan konsep metode CRI sangat efektif oleh siswa. Teknik analisis
diterima secara ilmiah sebelumnya, penjelasan dalam mendiagnosis siswa yang digunakan meliputi
disebut miskonsepsi guru, metode mengajar yang tidak paham konsep analisis deskriptif yang
(Kose, 2008). dan latar pendidikan guru dan siswa yang dikaji secara kualitatif
Miskonsepsi dalam sains (Michael, 1999). mengalami miskonsepsi. sehingga data yang
terjadi dari siswa tingkat Miskonsepsi ini sangat Berdasarkan uraian di diperoleh untuk
Sekolah Dasar (SD), menghambat pada proses atas, peneliti perlu untuk menjelaskan hasil analisis
Sekolah Menengah penerimaan pengetahuan- menganalisis miskonsepsi penyebab miskonsepsi
Pertama (SMP), Sekolah pengetahuan baru dalam melalui metode CRI pada pada siswa yang didapat
Menengah Atas (SMA) diri siswa, sehingga akan mata pelajaran IPA. dari data hasil angket
sampai dengan mahasiswa menghalangi keberhasilan Dalam penelitian ini siswa dan hasil wawancara
di Perguruan Tinggi siswa dalam proses belajar bertujuan untuk guru serta menjelaskan
(Novak, 1990). Konsep- lebih lanjut (Klammer, mendeskripsikan hasil persentase siswa
konsep sains yang bersifat 1998). Sebelum mengatasi analisis miskonsepsi yang berdasarkan kelompok
abstrak membuat siswa masalah miskonsepsi, terjadi pada siswa SMP kategori paham,
mengalami kesulitan terdapat masalah yang kelas VII pada mata miskonsepsi dan tidak
untuk memahami konsep- lebih mendasar yaitu pelajaran IPA dengan paham dari hasil jawaban
konsep tersebut (Viana, membedakan antara siswa metode CRI dan tes diagnostik
2013). yang mengalami mendeskripsikan menggunakan CRI. Untuk
Suparno (2005) miskonsepsi dan siswa penyebab terjadinya mengidentifikasi
menyatakan bahwa yang tidak tahu konsep. miskonsepsi yang dialami miskonsepsi pada siswa
kesalahan konsep-konsep Jika guru tidak dapat oleh siswa SMP kelas VII digunakan analisis
yang terjadi mengenai membedakan diantara pada mata pelajaran IPA. miskonsepsi yang dikaji
konsep klasifikasi materi. keduanya, guru akan sulit secara kuantitatif
Berg (1991) juga mengatasi masalah METODE menggunakan metode
menyatakan miskonsepsi miskonsepsi tersebut. Hal Metode pada Certainty Of Response
mengenai suhu dan kalor, tersebut dikarenakan cara penelitian ini adalah Index (CRI). Certainty Of
bahwa sebagian siswa untuk mengatasi siswa metode deskriptif dan Response Index
menyamakan definisi dari yang mengalami survei. Penelitian ini merupakan teknik untuk
suhu dan kalor. Selain itu, miskonsepsi akan berbeda dilaksanakan pada bulan mengukur miskonsepsi
Kose (2008) mengatakan dengan siswa yang tidak April semester genap seseorang dengan cara
bahwa siswa sering tahu konsep. Oleh karena Tahun Pelajaran mengukur tingkat
mengalami miskonsepsi itu, terlebih dahulu guru 2014/2015 pada siswa keyakinan atau kepastian
dalam pembelajaran yang harus memiliki kelas VII.B di SMP seseorang dalam
berhubungan dengan pengetahuan dan Negeri 1 Cikarang Timur menjawab setiap
proses fotosintesis. kemampuan untuk yang berjumlah 37 siswa, pertanyaan yang diberikan
Simson dan Arnold (1980) membedakan antara siswa siswa kelas VII.B di SMP (Hasan, 1999). Certainty
dalam Ibrahim (2012) yang mengalami 2 Cikarang Pusat yang Of Response Index yang
juga menunjukkan bahwa miskonsepsi dan siswa berjumlah 34 siswa, dan digunakan untuk
siswa tidak menguasai yang tidak tahu konsep siswa kelas VII.2 di SMP memperoleh data dari
konsep gas, benda hidup, (Tayubi, 2005). Salah satu Negeri 4 Cikarang Utara penelitian ini digunakan
makanan dan energi, cara untuk membedakan yang berjumlah 42 siswa. skala antara 1 – 4
sehingga siswa memiliki antara siswa yang Jumlah seluruh siswa yang (Nursiwin, 2014), dimana
miskonsepsi mengenai mengalami miskonsepsi dijadikan sasaran 1 adalah sangat tidak
konsep fotosintesis. dan siswa yang tidak tahu yakin, 2 adalah tidak yakin
2
Analisis Miskonsepsi Melalui Metode Certainty of Response Index (CRI)
atau ragu-ragu, 3 adalah kehidupan skala CRI 1 – 4 pada menunjukkan bahwa
17. Suhu dan kalor 64,9
yakin dan 4 adalah sangat setiap soalnya. Hasil sebagian siswa
yakin. 18. Perubahan wujud zat 73 analisis miskonsepsi menjawab tes
19. Perubahan zat padat 16,2 secara individu yang diagnostik salah tetapi
menjadi zat gas
HASIL DAN diperoleh dari tes yang siswa yakin pada
20. Suhu dan kalor 89,2
PEMBAHASAN diberikan pada siswa jawabannya dengan
Berdasarkan Tabel 1. kelas VII.B di SMP memberikan skala CRI
Berdasarkan dari hasil tentang miskonsepsi di Negeri 1 Cikarang yang tinggi sehingga
penelitian tentang analisis atas hasil analisis sebagai Timur yang berjumlah menimbulkan
miskonsepsi melalui berikut: 37 siswa menunjukkan miskonsepsi pada
metode Certainty of a. Berdasarkan hasil bahwa persentase siswa. Hasil tes
Response Index (CRI) analisis miskonsepsi miskonsepsi terbesar diagnostik tersebut
pada mata pelajaran IPA secara individu adalah konsep suhu didukung dengan hasil
yang telah peneliti diketahui bahwa siswa dan kalor ditunjukkan wawancara penelitian
lakukan diperoleh mengalami pada soal bernomor 20 awal dengan guru IPA
pembahasan sebagai miskonsepsi pada yaitu sebesar 89,2%. di setiap sekolah
berikut: beberapa materi IPA Hasil analisis bahwa konsep yang
a. Hasil Tes Diagnostik SMP pada kelas VII. miskonsepsi secara paling sulit diajarkan
Berdasarkan 20 b. Persentase individu yang kepada siswa antara
soal yang ditargetkan, miskonsepsi terbesar diperoleh dari tes yang lain adalah konsep
persentase siswa yang adalah konsep suhu diberikan pada siswa fotosintesis, klasifikasi
mengalami dan kalor yang kelas VII.B di SMP materi, perbedaan
miskonsepsi ditunjukkan pada soal Negeri 2 Cikarang unsur dan senyawa,
ditunjukkan pada nomor 20 di SMP Pusat yang berjumlah ciri-ciri makhluk hidup
Tabel 1. Negeri 1 Cikarang 34 siswa menunjukkan serta suhu dan kalor.
Timur dengan bahwa persentase Dari hasil tes
persentase sebesar miskonsepsi terbesar diagnostik tersebut
89,2%. Hal ini adalah konsep proses membuktikan bahwa
Tabel 1. Persentase menunjukkan bahwa pernafasan pada siswa mengalami
Miskonsepsi Siswa pada konsep tersebut, tumbuhan ditunjukkan miskonsepsi pada
sebagian besar siswa pada soal bernomor 1
menjawab salah tetapi yaitu sebesar 64,7%. konsep-konsep IPA.
Presentase Miskonsepsi (%)
No Konsep SMP 1 siswa yakin jawaban Hasil analisis Suparno (2005)
Soal CIKARANG tersebut benar dengan miskonsepsi secara menyatakan bahwa
TIMUR
Proses pernafasan pada memberikan CRI yang individu yang salah satu kesalahan
1. tumbuhan 83,8 tinggi. diperoleh dari tes yang
Ciri-ciri makhluk konsep yang terjadi
2. 27 c. Persentase diberikan pada siswa mengenai konsep suhu
hidup miskonsepsi terkecil kelas VII.B di SMP
3. Ciri-ciri pada 24,3 Negeri 4 Cikarang dan kalor. Konsep
tumbuhan adalah konsep
Proses pernafasan pada Perubahan zat padat Utara yang berjumlah yang banyak
4. tumbuhan 54,1 menjadi zat gas yang 42 siswa menunjukkan menimbulkan
5. Perbedaan tumbuhan 45,9 ditunjukkan pada soal bahwa persentase miskonsepsi dari hasil
dan hewan nomor 19 di SMP miskonsepsi terbesar
6. Sifat zat cair 43,2 tes diagnostik juga
7. Unsur 67,6 Negeri 4 Cikarang adalah konsep tentang menunjukkan bahwa
Saat terjadinya proses Utara dengan proses pernafasan
9. fotosintesis 45,9 persentase sebesar pada tumbuhan pada pada konsep suhu dan
Letak klorofil dalam 0,0%. Hal ini soal nomor 1, konsep kalor yang ditunjukkan
10. tumbuhan yang 59,5 menunjukkan bahwa unsur pada soal nomor pada soal nomor 20.
berperan dalam Soal nomor 20 pada
fotosintesis pada konsep tersebut, 7, tempat terjadinya
11. Tempat terjadinya 35,1 sebagian besar siswa fotosintesis pada soal konsep suhu dan kalor
proses fotosintesis dapat memahami nomor 11, hasil proses menunjukkan bahwa
12. Hasil proses 64,9 konsep dengan baik. fotosintesis pada soal
fotosintesis nomor 12 serta konsep tabung A dan tabung B
Peran klorofil dalam Hasil analisis berisi air yang sedang
13. proses fotosintesis 62,2 miskonsepsi yang suhu dan kalor pada
Proses terjadinya terjadi pada siswa soal nomor 20 dengan mendidih, sehingga
14. fotosintesis 43,2 kedua tabung memiliki
SMP kelas VII pada persentase yang sama
Reaksi kimia mata pelajaran IPA yaitu sebesar 69,0%. suhu yang sama yaitu
sederhana yang terjadi
15. 29,7 dengan metode CRI Hasil analisis o
dalam proses sebesar 100 C ketika
fotosintesis yang ditinjau dari tes miskonsepsi secara memperoleh tekanan
16. Manfaat proses 29,7 diagnostik sebanyak individu pada setiap sebesar 1 atm. Dari
fotosintesis bagi 20 soal yang disertai sekolah tersebut
3
Analisis Miskonsepsi Melalui Metode Certainty of Response Index (CRI)
jawaban siswa yang bukan sebagai variabel pada suatu konsep. bernafas hanya
telah diperoleh, ektensif yaitu variabel Konsep prasyarat pada beberapa menit saja
banyak siswa yang yang besarnya pernafasan makhluk (Ibrahim, 2012). Siswa
menjawab salah tergantung massa hidup adalah konsep tidak memahami
dengan memberikan materi yang ditinjau ciri-ciri makhluk konsep prasyarat
CRI yang tinggi ataupun nyala suatu hidup. Siswa telah tersebut sehingga
sehingga dapat api untuk mendidihkan mendapatkan konsep siswa mengalami
disimpulkan bahwa air tersebut (Berg, ciri-ciri makhluk hidup miskonsepsi.
siswa mengalami 1991). tersebut pada jenjang Konsep unsur
miskonsepsi pada Miskonsepsi Sekolah Dasar (SD), yang ditunjukkan pada
konsep tersebut. yang terjadi tetapi siswa tidak soal nomor 7 juga
Miskonsepsi yang ditunjukkan pada soal memahami konsep terjadi miskonsepsi.
terjadi pada konsep nomor 1 yaitu tersebut dengan benar. Hal ini terjadi karena
suhu dan kalor adalah mengenai konsep Siswa tidak siswa tidak dapat
siswa tidak memahami proses pernafasan pada memahami konsep memahami atribut atau
bahwa suhu air tumbuhan. Pada soal ciri-ciri makhluk hidup ciri-ciri yang dimiliki
mendidih tergantung tersebut siswa yakin sehingga siswa oleh suatu konsep
dari massa materi bahwa jawaban yang mengalami (Ibrahim, 2012). Unsur
ataupun nyala api. diberikan oleh siswa miskonsepsi pada merupakan zat tunggal
Kesalahan pada benar, tetapi konsep lain yaitu yang tidak dapat
konsep tersebut dapat sebenarnya konsep pernafasan dibagi lagi menjadi
terjadi karena jawabannya salah makhluk hidup bagian yang lebih
penguasaan konsep sehingga siswa contohnya pernafasan sederhana dan akan
oleh siswa belum mengalami pada tumbuhan yang tetap mempertahankan
lengkap, sederhana miskonsepsi. Menurut telah dibuktikan pada karakteristik asli dari
dan berbeda (Ibrahim, Ibrahim (2012) soal tes diagnostik. unsur tersebut. Bagian
2012). Kesalahan miskonsepsi dapat Salah satu ciri-ciri terkecil dari suatu
konsep yang terjadi terjadi karena siswa makhluk hidup adalah unsur disebut atom.
pada konsep suhu dan tidak menguasai bernafas. Semua Sebagian siswa tidak
kalor karena konsep prasyarat dari makhluk hidup memahami atribut atau
pengetahuan yang suatu konsep tertentu. bernafas pada waktu ciri-ciri pada konsep
dimiliki siswa berbeda Hasil angket siswa siang maupun malam. unsur sehingga siswa
dengan konsep yang juga membuktikan Tumbuhan juga tidak memahami
benar, maka siswa bahwa persentase merupakan makhluk bahwa bagian terkecil
dapat menjadi sumber sebesar 85,7% siswa hidup yang mengalami dari suatu unsur
miskonsepsi. Beberapa SMP Negeri 4 proses pernafasan disebut atom.
hal yang dapat Cikarang Utara kelas pada setiap saat. Kose (2008)
menjadi sumber VII.B menyatakan Makhluk hidup mengatakan bahwa
miskonsepsi tersebut siswa tidak dapat mungkin dapat siswa sering
diantaranya adalah menjawab suatu soal bertahan tidak makan mengalami
siswa memiliki dikarenakan siswa miskonsepsi dalam
Presentase Miskonsepsi (%)
keterbatasan informasi kurang memahami No Konsep SMP 1 SMP 2 SMP 4
sehingga memiliki konsep IPA yang Soal CIKARANG CIKARANG CIKARANG
TIMUR PUSAT UTARA
konsep yang berbeda terkait pada soal 1. Proses pernafasan pada 2,94 2,92 2,82
dengan konsep yang tersebut. Hasil tumbuhan
2. Ciri-ciri makhluk 3,33 3,13 3,23
benar (Ibrahim, 2012), wawancara yang telah hidup
sehingga pada konsep dilakukan dengan guru 3. Ciri-ciri pada 2,79 2,92 3,11
suhu dan kalor siswa IPA di setiap sekolah tumbuhan
Proses pernafasan pada
memiliki konsep yang juga menunjukkan 4. tumbuhan 3,29 2,86 2,88
salah bahwa suhu bahwa salah satu atau minum beberapa pembelajaran yang
sebagai variabel penyebab miskonsepsi hari, tetapi makhluk berhubungan dengan
ektensif. Konsep yang adalah pemahaman hidup tidak akan dapat proses fotosintesis.
benar adalah suhu siswa yang kurang bertahan jika tidak Dari hasil tes
4
no reviews yet
Please Login to review.