Authentication
635x Tipe DOCX Ukuran file 0.89 MB
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia mempunyai sumberdaya alam yang merupakan salah satu modal dasar
dalam pembangunan. Sebagai modal dasar, sumberdaya alam harus dimanfaatkan
sepenuhnya. Kita harus mengetahui cara-cara yang tepat dalam mengelolanya agar kita dapat
memafaatkan dengan maksimal dan mengembangkan modal dasar tersebut makin besar
manfaatnya, untuk pembangunan lebih di masa yang akan datang. Sebagai salah satu contoh
dalam memanfaatkan sumberdaya alam adalah membudidayakan ikan.
Ikan nila merupakan ikan introduksi yang sudah dikenal luas di Indonesia. Ikan nila
mudah berkembang biak, pertumbuhannya cepat, dan makanannya berupa plankton atau alga
yang mudah tumbuh di kolam maupun sungai.Selain itu, ikan nila dapat beradaptasi pada
lingkungan dengan kualitas air yang relatif jelek dan pH yang asam.Ikan nila ada dua
macam,yaitu ikan nila yang berwarna merah (hibrida) dan ikan nila yang berwarna hitam.Ikan
nila merah lebih disukai konsumen sehingga pemasaran mudah dan luas.
Ikan Nila (oreochormis niloticus) yang berasal dari Taiwan sudah sejak tahun 1969
dikenal oleh masyarakat Indonesia. Nama atau sebutan nila ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Perikanan padatahun 1972, diambil dari nama spesiesnya nilotika menjadi nila. Ikan Nila
mempunyai keunggulan dan perkembangan budidaya relatif lebih cepat. Hal ini disebabkan
oleh sifatnya yang mudah berkembang biak, pertumbuhan badannya cepat, dan merupakan
pemakan plankton serta tumbuhan air lunak yang tumbuh di dalam kolam. Keunggulan lain,
ternyata Ikan Nila (oreochormis niloticus) dapat hidup, tumbuh dan berbiak pada kondisi air
ber pH = 5. Ikan Nila (oreochormis niloticus) termasuk salah satu jenis ikan yang mempunyai
toleransi terhadap kualitas air dengan kisaran lebar, maka Ikan Nila (oreochormis niloticus)
sehinga sangat cocok dibudidayakan di kolam-kolam pekarangan yang relatif
sempit disekitar rumah tinggal.
Cara pembudidayaan tidak sulit. Dari segi pembesaran, dapat dibudidayakan dengan
berbagai cara atau sistem antara lain : monokultur (pemeliharaan tunggal),
polikultur (pemeliharaan campuran) dan longyam (pemeliharaan terpadu). 2 Usaha
pemerintah dalam memasyarakatkan makan ikan nila terutama di pedesaan, untuk memenuhi
kebutuhan gizi, kiranya akan terwujud. Hal ini didukung oleh keunggulan Ikan Nila yang
harganya terjangkau masyarakat, mudah dibudidayakan, pertumbuhan cepat, serta tahan
terhadap oksigen rendah.
Meskipun tergolong relatif mudah, budi daya ikan nila tetap memerlukan penanganan
yang baik dan terncana. Hal yang pertama kali perlu dipersiapkan adalah pemilihan lokasi
usaha karena dengan memilih/menyiapkan lokasi usaha yang tepat diharapkan usaha tersebut
akan berjalan seperti yang diharapkan. Pemilihan lokasi usaha harus mempertimbangkan
beberapa aspek, seperti aspek teknis, sosial, ekonomi, dan pasar sehingga selama proses
budidaya tidak akan ditemui kendala yang akan menghambat usaha tersebut. Lahan budi daya
ikan nila untuk pendederan berupa kolam dan jaring. Sementara itu, kegiatan pembesaran
dilakukan di kolam, kantung jaring apung, tambak air payau, dan kolam air deras.
Dalam upaya mencapai pertumbuhan ikan yang optimal dan mampu meraih
keuntungan pada proses budidaya khususnya pembesaran ikan, maka langkah awal usaha
berupa pemilihan lokasi sebagai tempat budidaya ikan menjadi faktor penting. Investasi yang
begitu besar untuk mendirikan tambak, membuat kolam ikan maupun meletakan karamba
jaring apung, akan menjadi kurang optimal atau bahkan sia-sia jika pemilihan lokasi yang
kurang baik. Pemberdayaan dan pengembangan sumberdaya lahan memerlukan pendalaman
pengetahuan mengenai potensi melalui karateristik sumberdaya lahan tersebut.
Secara umum, pemilihan kolasi budidaya ikan meliputi faktor teknis, ekonomis dan
social. Faktor teknis berkaitan dengan teknis lahan sebagai wadah budidaya ikan baik tanah
maupun airnya, ekonomis terkait dengan pendukung pemasaran dan biaya produksi, dan
faktor social berkaitan dengan daya terima masyarakat sekitar lokasi budidaya ikan.
Pengembangan ikan nila bertujuan menghasilkan ikan nila yang murah,mudah,dan
terjangkau oleh daya beli masyarakat banyak.Dengan harga yang murah dan budidaya yang
mudah, masyarakat diharapkan dapat memelihara ikan nila.Hal tersebut penting untuk
menambah penghasilan dan memperbaiki gizi karena ikan merupakan sumber protein yang
bermutu tinggi dan dengan banyak mengkonsumsi ikan nila, diharapkan konsumsi protein
masyarakat menjadi meningkat.
Pembudidayaaan ikan nila sangat penting untuk dilakukan di daerah-daerah
pedesaan,di pedalaman yang terpencil,lebih-lebih lagi di daerah-daerah yang termasuk daerah
minus,untuk menambah sumber penghasilan petani.Selain itu, ikan nila memiliki daya tumbuh
yang lebih cepat dan mudah untuk dikembangbiakkan sehingga dengan membudidayakan ikan
nila, petani lebih cepat mendapat hasil ikan yang siap untuk dijual.
1.2 Tujuan
• Untuk mengetahui lahan yang cocok untuk budidaya ikan Nila.
• Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dalam budidaya ikan Nila.
• Untuk mengetahui untung dan rugi nya dalam budidaya ikan Nila.
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Klasifikasi Ikan Nila
Sistematika ikan nila dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Filum : Chordata
b. Sub filum : Vertebrata
c. Kelas : Pisces
d. Sub kelas : Acanthoptherigii
e. Ordo : Percomorphii
f. Sub ordo : Percoidea
g. Famili : Cichlidae Gambar 1. Ikan Nila
h. Genus : Oreochromis
i. Spesies : Oreochromis niloticus.
j. Nama Indonesia : Nila (ditetapkan oleh Dirjen Perikanan tahun 1972)
k. Strain : Nila Jatimbulan (SK Menteri Nomor. 11/ MEN/2008)
2.2 Deskripsi Morfologi Ikan Nila
no reviews yet
Please Login to review.