Authentication
624x Tipe DOCX Ukuran file 0.06 MB
laporan praktikum SILVIKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehedirat Allah SWT karena dengan hidayah dan rahmat –Nya akhirnya penulis
dapat menyelesaikan laporan praktek silvika ini.laporan ini merupakan tugas akhir dari praktek
silvika .
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah ikut serta dalam membantu dalam praktek nya maupun dalam penyusunan laporan ini baik
bantuan secara langsung maupun tidak langsung.
Mudah-mudahan laaporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua,koreksi dan saran yang
membangun selalu di nantikan guna perbaikan laporan praktek silvika.
Pekanbaru, April 2011
Nur Faizin
1006114143
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………….. i
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………. 1
Bab II Isi
2.1 Arboretum ................................................................................... 3
a. Tujuan .................................................................................... 3
b. Waktu dan Tempat ................................................................ 3
c. Alat dan Bahan ...................................................................... 3
d. Cara Kerja .............................................................................. 3
e. Pembahasan ........................................................................... 3
2.2 Menyambung ............................................................................... 7
a. Tujuan .................................................................................... 7
b. Waktu dan Tempat ................................................................ 7
c. Alat dan Bahan ...................................................................... 7
d. Cara Kerja .............................................................................. 7
e. Pembahasan ........................................................................... 7
2.3 Stek Pucuk ................................................................................... 10
a. Tujuan .................................................................................... 10
b. Waktu dan Tempat ................................................................ 10
c. Alat dan Bahan ...................................................................... 10
d. Cara Kerja ............................................................................. 10
e. Pembahasan ........................................................................... 10
2.4 Sistem Perakaran .......................................................................... 14
a. Tujuan ................................................................................... 14
b. Waktu dan Tempat ................................................................ 14
c. Alat dan Bahan ....................................................................... 14
d. Cara Kerja ............................................................................... 14
e. Pembahasan ............................................................................. 14
2.5 Fotosintesis .................................................................................. 17
a. Tujuan ..................................................................................... 17
b. Waktu dan Tempat ................................................................. 17
c. Alat dan Bahan ....................................................................... 17
d. Cara Kerja ................................................................................ 17
e. Pembahasan ............................................................................. 17
2.6 Toleransi Pohon ........................................................................... 23
a. Tujuan ..................................................................................... 23
b. Waktu dan Tempat .................................................................. 23
c. Alat dan Bahan ........................................................................ 23
d. Cara Kerja ............................................................................... 23
e. Pembahasan ............................................................................. 23
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 27
3.2 Saran ............................................................................................ 28
Daftar Pustaka ........................................................................................... 29
Lampiran .................................................................................................... 30
BAB I
PENDAHULUAN
Hutan adalah kumpulan atau asosiasi pohon-pohonan yang cukup rapat dan menutupi areal yang
cukup luas sehngga dapat membentuk iklim mikro dengan kondisi ekologis yang khas, yang berbeda
dengan iklim mikro dan kondisi ekologis areal luarnya (Dengler, 1930).
Hutan adalah suau asosiasi tumbuh-tumbuhan yang didominasi oleh pohon-pohonan atau
vegetasi berkayu lainnya, yang menempati suatu areal yang cukup luas (komite Forest Terminollogy
Amerika Serikat, 1950).
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati
yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan (UU No. 41 tahun 1999). Sementara tegakan adalah hutan yang mempunyai
karakter lebih seragam, baik dalam komposisi jenis, umur, maupun kenampakan umumnya; missal
tegakan Acacia mangium, Pinus merkusii, jati, dsb. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang
ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap
(UU No. 41 Tahun 1999).
Status hutan menurut UU No. 41 Tahun 1999 ada 2 :
Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah,
termasuk didalamnya hutan adat yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat.
Hutan hak adalah htan yang berada pada tanah yang dibebani hak milik atau sering disebut
sebagai hutan rakyat.
Hutan adat ditetapkan sepanjang menurut kenyataannya masyarakat hukum adat yang
bersangkutan masih ada diakui keberadaannya.
Perkembangbiakan tanaman dapat dilakukan dengan 2 cara. Yakni secara generaif dan vegetatif.
Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan tanaman dengan cara peleburan santara sel
kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Biasanya terjadi pada biji tanaman. Contoh :
perkembangbiakan biji pada tanaman jati. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif adalah
perkembangbiakan dengan cara mengambil sebagian vegetasi untuk di tanam kembali. Contoh :
menyambung, stek, mencangkok, merunduk dan lain sebagainya. Akar merupakan salah satu organ
tumbuhan yang paling penting disamping batang dan daun, bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah
merupakan kormus. Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus
tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada
pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk
akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra, ada yang mengandung
butir-butir amylum dinamakan kolumela.
Selain berkembangbiak tanaman juga melakukan fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu
proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan,alga,
dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan
bantuan energi cahaya matahari. Fotosintesi terjadi hanya pada tanaman yang mempunyai klorofil
yaitu zat hijau pada daun untuk berfotosintesis.
Istilah toleransi sering digunakan di kehutanan dan agak berlainan dengan istilah biasa
digunakan dalam biologi pada umunya, dimana lazimnya menyebut toleransi suatu tumbuhan atau
binatang terhadap keasaman, kapur, panas, dingin dan terhadap sejumlah faktor – faktor lain. Di
kehutanan apabila tidak ada penunjukan khusus terhadap sesuatu tipe toleransi, istilah itu
menunjukkan kemampuan dari tumbuhan itu hidup di bawah naungan tedun. Atau kata toleransi
adalah istilah di Kehutanan untuk menyatakan kemampuan relatif pohon untuk bersaing pada
persaingan cahaya rendah dan perakaran tinggi.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Praktek Pengenalan Hutan (ARBORETUM)
a. tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh mengenai hutan di kawasan arboretum dan
sekitarnya,dan pada umunya mahasiswa dapat mengenal tentang hutan jenis-jenis, manfaat dan
peran huta bagi kehidupan.
b. waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktektikum ini berlangsung di hutan arboretum universitas riau pekanbaru,waktu
pelaksanaan dilaksanakan pada jam praktikum yaitu tanggal 21 Februari 2011 pukul 08.00-10.00 wib.
c. alat dan bahan
Adapun alat yang dignakan dalam praktik pengenalan ini adalah hanya berupa alat tulis(pena,
pensil, penggaris, penghapus dan buku tulis ) dll.
d. cara kerja
adapun cara kerja ada praktikum ini adalah hanya pengamatan di kawasan arboretum saja.
e. Pembahasan
A. Hutan dan Kehutanan
Pengertian hutan merupakan kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya
hayati yang di dominasi oleh pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan nya satu dengan yang
lain nya tidak dapat di pisah kan(Undang-Undang Republik Indonesia). Adapun yang di maksud
kawasan hutan adalah wilayah berhutan maupun yang tidak berhutan dan telah ditetapkan oleh
menteri untuk di jadikan hutan tetap.hutan tetap adalah hutan,baik yang sudah ada maupun yang
akan di tanam atau secara alam di dalam kawasan hutan.
Sedang kan kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan
hutan,kawasan hutan,dan hasil hutan yang di selenggarakan secara terpadu. Pengurusan hutan
bertujuan untuk memperoloh manfaat yang sebesar-besar nya dan lestari untuk kemakmuran rakyat.
B. Jenis-jenis Hutan
jenis jenis hutan yang di maksud adalah pembagian jenis.
hutan berdasarkan fungsi utama nya dan berdasarkan pemilikan nya.
Berdasarkan fungsi utama nya di bagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Hutan lindung
hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
system penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,mencegah banjir,mengendalikan
erosi,mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah.apabila hutan lindung di ganggu mak
hutan tersebut akan kehilangan fungsi nya sebagai pelindung,bahkan akan menimbulkan bencana
alam seperti banjir,erosi,maupun tanah longsor.namun demikian ada hutan lindung karena keadaan
alam nya memungkin kan dalam batas-batas tertentu masih dapat di pungut hasil dengan tidak
mengurangi fungsi nya sebagai hutan lindung.
Hutan lindung di bagi menjadi 2 bagaian yaitu:
a. Hutan lindung mutlak yaitu hutan lindung karena keberadaan alam nya sama sekali tidak dapat dan
tidak di perbolehkan melakukan pemungutan berupa kayu,tetapi hasil hutan selain kayu boleh di
pungut.
b. Hutan lindung terbatas,yaitu hutan lindung karena keadaan alamnya dapat atau di perbolehkan
diadakan pemungutan hasil kayu secara terbatas tanpa mengurangi fungsi nya.
2. Hutan produksi
no reviews yet
Please Login to review.