Authentication
596x Tipe DOCX Ukuran file 0.80 MB
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
FERMENTASI TAPE
MUHAMMAD RIFKY CHAIRIN
1307619037
Dosen Pengampu : Dr. Elsa Lisanti, M.Si
Asisten Laboratorium : 1. Aulia Septavia
2. Debriyanti Lydia
3. Nindyra Karimah
PRODI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
A. TUJUAN
1. Mempelajari proses fermentasi alkohol melalui pembuatan tape ketan
2. Mempelajari karakteristik fermentasi alkohol
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi tape
4. Mengetahui fungsi penggunaan ragi pada fermentasi tape
5. Mengetahui mikroorganisme apa saja yang terlibat dalam proses fermentasi
6. Mempelajari perubahan yang terjadi dalam proses fermentasi tape
B. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. Panci
2. Kompor
3. Baskom
4. Baki (nampan)
5. Toples
6. Sendok/centong
Bahan:
1. 1 liter beras ketan (hitam atau putih)
2. Ragi tape
3. Daun pisang
PROSEDUR
1. Cuci beras ketan hingga bersih. kemudian rendam dalam air bersih selama 1-2 jam.
2. Tiriskan beras ketan yang telah direndam, kemudian kukus hingga matang.
3. Setelah matang letakkan ketan di atas nampan yang telah dialasi dengan daun pisang dan
diamkan hingga benar-benar dingin.
4. Haluskan ragi tape dengan sendok hingga menjadi serbuk lalu taburkan serbuk ragi
dengan merata di atas ketan (taburkan saat ketan telah benar benar dingin)
5. Bungkus ketan yang telah di beri ragi dengan daun pisang dan masukkan ke dalam toples
yang bersih dan kering. Tutup rapat sehingga udara tidak dapat
6. masuk ke dalam toples dan fermentasikan selama 3 hari. Amati dan catat perubahan yang
terjadi setiap hari. Tape yang telah jadi akan memiliki tekstur lunak, berarir dan beraroma
alkohol.
C. TEORI
Fermentasi merupakan proses produksi energi oleh sel pada kondisi anaerob atau
tanpa melibatkan oksigen. Tahap pertama fermentasi adalah proses pemecahan glukosa
(glikolisis) dan menghasilkan asam piruvat, selanjutnya piruvat akan mengalami reduksi dan
menghasilkan produk fermentasi. Mikroorganisme seperti khamir dan bakteri mampu
melakukan fermentasi dan menghasilkan berbagai metabolit seperti etanol, CO2, asam laktat,
asam asetat dan metabolit lainnya bergantung pada enzim yang dimilikinya.
Tape atau tapai merupakan produk pangan fermentasi tradisional Indonesia yang
dibuat dengan menggunakan bahan dasar berkarbohidrat tinggi seperti beras ketan atau
singkong. Fermentasi tape merupakan fermentasi alkoholik karena dihasilkan alkohol sebagai
produk utamanya.
Teori Tambahan
Tape adalah makanan tradisional yang merupakan fermentasi dari berbegai macam
sumber karbohidrta, seperti singkong atau beras ketan. Mikroorganisme yangt terlibat di
dalam proses fermentasi tape adalah kapang, seperti Aspergillus oryzae, Rhizopus oryzae,
Amylomyces rouxii, atau Mucor spp., dan khamir, seperti Saccharomyces cerevisiae,
Saccharomycopsis fibulger, Endomycopsis burtonii, dan yang lainnya bersama dengan
bakteri (Gandjar 2003) .
Karbohidrat merupakan substrat fermentasi yang paling umum, dan contoh produk
fermentasi yang sering dijumpai adalah ethanol, asam laktat, laktosa, dan hidrogen.
Bagaimanapun juga, senyawa-senyawa lainnya juga dapat dihasilkan dengan cara fermentasi,
seperti asam butirat dan aseton. Fermentasi yang dilakukan oleh khamir mengubah
karbohidrat menjadi ethanol dan karbondioksida dalam proses pembuatan cider. Pada otot
mamalia, penggunaan otot secara intensif menyebabkan asupan oksigen menjadi terbatas
sehingga terjadi fermentasi asam laktat (Madigan dkk. 2009)
Hasil fermentasi diperoleh sebagai akibat metabolisme mikroba-mikroba pada suatu
bahan pangan dalam keadaan anaerob. Mikroba yang melakukan fermentasi membutuhkan
energi yang umumnya diperoleh dari glukosa. Dalam keadaan aerob, mikroba mengubah
glukosa menjadi air, CO2 dans energi (ATP). Beberapa mikroba hanya dapat melangsungkan
metabolisme dalam keadaan anaerob dan hasilnya adalah substrat yang setengah terurai.
Hasil penguraiannya adalah air, CO2, energi dan sejumlah asam organik lainnya, seperti asam
laktat, asam asetat, etanol serta bahan-bahan organik yang mudah menguap. Perkembangan
mikroba-mikroba dalam keadaan anaerob biasanya dicirikan sebagai proses fermentasi.
Fermentasi secara teknik dapat didefinisikan sebagai suatu proses oksidasi anaerobik atau
partial anaerobik karbohidrat yang menghasilkan alkohol serta beberapa asam, namun banyak
proses fermentasi yang menggunakan substrat protein dan lemak.(Muchtadi dan
Ayustaningwarno 2010).
Fermentasi adalah suatu oksidasi karbohidrat anaerob dan aerob sebagian dan
merupakan suatu kegiatan penguraian bahan-bahan karbohidrat. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi proses fermentasi, antara lain adalah sebagai berikut :
a. pH
Mikroba tertentu dapat tumbuh pada kisaran pH yang sesuai untuk pertumbuhannya. Khamir
dapat hidup pada pH rendah yaitu antara 1-2.
b. Suhu
Suhu yang digunakan dalam fermentasi akan mempengaruhi mikroba yang berperan dalam
proses fermentasi. Suhu optimal pada proses fermentasi yaitu 35° C dan 40° C.
c. Oksigen
Derajat an aerobiosis adalah merupakan faktor utama dalam pengendalian fermentasi. Bila
tersedia O2 dalam jumlah besar, maka produksi sel-sel khamir dipacu. Bila produksi alkohol
yang dikehendaki, maka diperlukan suatu penyediaan O2 yang sangat terbatas. Produk akhir
dari suatu fermentasi sebagian dapat dikendalikan dengan tegangan O2 substrat apabila
faktor-faktor lainnya optimum.
d. Substrat
no reviews yet
Please Login to review.