Authentication
626x Tipe DOCX Ukuran file 0.14 MB
Laporan
“STUDI KELAYAKAN DAN ANALISA PROYEK”
Ayam Potong Dengan Populasi 4.000 Ekor di
Perusahaan Waiwejak - Kabupaten Lembata - NTT
Oleh :
Stefanus Eugenius Bala
45 10 035 006
FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS 45 MAKASSAR
2013
RINGKASAN
Peningkatan permintaan masyarakat terhadap permintaan pasar, terhadap produk-produk
peternakan kususnya pada daging ayam broiler, menunjukan bahwa kesadaran masyarakat
terhadap pemenuhan gizi akan perotein hewani samakin meningkat. Namun tingginya
permintaan tersebut belum bisa diimbangi dengan peningkatan produksi populasi ayam broiler.
Laju pertambahan populasi ayam broiler di Indonesia belum memenuhi kebutuhan
perotein hewani masyarakat karna populasi ayam broiler masih sangat rendah, kondisi tersebut
mengakibatkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran.
Tidak semua orang memahami asal-muasal atau seluk-beluk perkembangan ayam broiler,
meskipun hampir setiap harinya orang mendengar atau bahkan bisa jadi memang tidak perlu
dipersoalkan, tetapi bagi peternak atau calon peternak pengetahuan tentang asal-muasal atau
seluk-beluk perkembangan ayam broiler dari waktu ke waktu penting dimiliki.
Hal itu penting karena pemahaman yang baik tentang karakteristik atau sifat –sifat ayam
broiler dapat membantu dalam melancarkan usahanya dalam beternak ayam broiler,baik untuk
tipe ayam pedaging maupun petelur.Terlebih lagi, pemahaman mengenai jenis-jenis ayam broiler
yang unggul perlu di ketahui oleh setiap peternak agar dalam usaha ternaknya dapat
mendatangkan keuntungan. Berkaitan dengan hal itu saat ini di kenal dengan adanya istilah ayam
broiler komersial karena usaha peternakan hewan unggas ini tidak terlepas dari orientasi atau
tujuan mendapatkan keuntungan. Dengan pernyataan lain,usaha peternakan ayam broiler tidak
hanya di peruntukan bagi konsumsi sendiri melainkan untuk di perjualbelikan atau di
perdagangkan sehingga di peroleh suatu keuntungan financial(keuangan).
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang dan Pemrakarsa
Selama 50 tahun lebih perkembangan ayam ras, terutama ayam ras pedaging di Indonesia
telah terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, terutama ayam jenis pedaging/broiler
(Abidin, 2002). Ayam Broiler merupakan salah satu jenis komoditi dibidang peternakan yang
menghasilkan gizi dan memiliki nilai ekonomi yang cukup potensial (Hartono, 1997). Ayam
Broiler yang dimaksud adalah ayam jantan dan betina muda yang berumur dibawah 8 minggu
ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu,. mempunyai pertumbuhan yang cepat serta
mempunyai dada yang lebar dengan timbunan daging yang baik dan banyak (Rasyaf, 1994).
Sebagian besar penduduk Indonesia adalah pengonsumsi daging ayam broiler, oleh
karena itu kebutuhan akan daging harus terpenuhi dalam waktu yang relatif singkat. Salah satu
cara untuk pemenuhan daging ayam broiler adalah dengan pengembangan usaha ayam
pedaging/broiler.
Menurut Hartono (1997), kelebihan dan kekurangan pemeliharaan ayam pedaging adalah
sebagai berikut :
Kelebihan :
a) Umur relatif pendek.
b) Pertumbuhan sangat cepat.
c) Efisiensi makan sangat tinggi.
d) Dagingnya lebih lunak (empuk) dibandingkan dengan ayam buras.
e) Lebih menguntungkan sebagai usaha andalan.
f) Kotorannya dapat dijual.
Kekurangan :
a) Kurangnya kekebalan terhadap penyakit.
b) Mudah stress karena pengaruh kebisingan, terkejut, perubahan cuaca, dan perjalanan.
c) Memiliki resistensi yang lebih rendah dibandingkan ayam kampung.
d) Dagingnya mudah rusak akibat fermentasi kotoran.
e) Pemeliharaan lebih sulit dibandingkan ayam kampung.
f) Memerlukan pemeliharaan yang intensif.
g) Memerlukan banyak persyaratan.
Nama dan alamat pemrakarsa proyek.
Suatu pemikiran yang wajar jika peternak atau pengusaha dan produsen peternakan ingin
memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun demikian tidak selamanya suatu usaha
peternakan dapat memberikan keuntungan seperti yang diharapkan bahkan dapat mengalami
suatu kerugian.Untuk itu diperlukan suatu analisis yang matang tentang kelayakan suatu usaha
yang akan dibangun.
Hasil analisis usaha ternak sangat bervariasi antar lokasi dan waktu sesuai dengan tingkat
fluktuasi biaya input produksi dan harga jual produk di lokasin atau daerah bersangkutan. Hanya
dengan kerja keras, strategi budidaya, dan pemasaran yang baik dan benar, segala sesuatu yang
diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.
Maka dari itu saya mau menjalankan Proyek Usaha Ternak Ayam Potong (Broiler), yang
nantinya akan menjadi sebuah Perusahaan. Perusahaan ini merupakan usaha perorangan dimana
pengurus usaha adalah anggota-anggota keluarga terdekat, yaitu:
Pemilik / Pimpinan Usaha : Stefanus Eugenius Bala
Pengurus Harian : Belajan Boli Wuwur
Total jumlah Karyawan : 25 orang
Usaha Ternak Ayam Potong (Broiler) ini akan di bangun dengan nama perusahaan Waiwejak
yang terletak di Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan
total kapasitas produksi ayam potong (broiler) per periode 4.000 ekor.
Jenis investasi proyek, baru atau perluasan.
Jenis investasi berasal dari modal awal 50 % atau dengan uang tunai sebesar Rp.
50.000.000,00 di tambah dengan modal pinjaman bank 50 % sebesar Rp. 50.000.000,00 jadi total
Pembangunan Perusahaan Waiwejak sebesar Rp. 100.000.000,00.
no reviews yet
Please Login to review.