Authentication
225x Tipe DOC Ukuran file 0.25 MB
RANCANGAN TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN HASIL IKAN Prof Dr Ir Soemarno, M.S. KERUPUK IKAN I. Pendahuluan Kerupuk ikan adalah kerupuk yang bahannya terdiri dari adonan tepung dan daging ikan. Jenis kerupuk lain yang juga banyak digemari adalah kerupuk udang yang terbuat dari adonan tepung dengan udang. Kerupuk ikan atau kerupuk udang mempunyai beberapa kualitas tergantung pada komposisi banyaknya ikan atau udang yang terkandung dalam kerupuk. Semakin banyak jumlah ikan atau udang yang terkandung dalam kerupuk semakin baik kualitasnya. Kerenyahan kerupuk sangat ditentukan oleh kadar airnya. Semakin banyak mengandung air, maka kerupuk akan semakin kurang renyah. Sementara daya kembang kerupuk akan semakin berkurang bila prosentase kandungan tepung lebih banyak dibanding dengan udangnya. Untuk memperoleh daya kembang kerupuk yang lebih baik maka adonan kerupuk harus dalam proporsi tepung dengan udang atau ikan yang seimbang. II. Bahan dan Alat Bahan : - Tepung tapioka : 1 kg - Tepung terigu : 100 g - Telur ayam : 2 butir - Daging ikan giling atau udang : 500 g - Garam : 40 g - Gula halus : 20 g - Bumbu masak secukupnya - Bawang putih : 20 g - Air Bersih : 0,5 liter Alat : - Dandang Besar - Kompor - Pisau - Timbangan - Wajan/alat penggorengan - Baskom - Telenan - Tampah/alat penjemuran - Cobek III. Cara Pembuatan 1. Bawang putih yang sudah ditumbuk halus digoreng dengan sedikit minyak (ditumis) hingga cukup matang 2. Ikan atau Udang halus (sudah digiling) diuleni dengan garam, gula halus, bumbu masak, bawang putih yang sudah ditumis dan kuning telur haingga rata. 3. Tepung tapioka dicampur dengan tepung terigu. Dari campuran keduanya diambil separuh bagian untuk dicampur dengan udang halus yang sudah diuleni dengan bumbu (seperti pada bagian 2). Tambahkan ¼ liter air ke dalam campuran tepung dan udang tersebut. Selanjutnya adonan tersebut dipanaskan sambil diaduk hingga menjadi bubur yang kental. 4. Masukkan sisa campuran tepung bersama dengan ¼ liter air sedikit demi sedikit ke dalam adonan (bagian 3). Adonan terus diaduk hingga menjadi adonan yang halus dan tidak lengket di tangan. 5. Selanjutnya adonan dicetak berbentuk silinder dengan panjang + 20 cm dan diameter 5 – 7 cm (disebut dodolan). 6. Dodolan dikukus dalam dandang sampai benar-benar matang (warna dodolan menjadi bening) lama pengukusan tergantung dari ukuran dodolan. 7. Setelah dodolan matang kemudian diangkat dan dianginkan di atas tampah + atau hingga dodolan cukup mengeras. 8. Dodolan yang sudah mengeras dipotong tipis-tipis dengan ketebalan + 2 mm dengan menggunakan pisau atau alat potong mesin. 9. Pengeringan dilakuakn dua tahap. Tahap pertama hanya diangin – anginkan (+ 24 jam). Tahap kedua dikeringkan di bawah sinar matahari. Apabila kerupuk tersebut mudah patah berarti sudah kering benar. 10. Kerupuk udang bisa dikemas dengan menggunakan plastik yang tebal dan rapat. Berat maksimum 5 kg per bungkus. IKAN/UDANG SEGAR Bawang putih halus ditumis Penghalusan udang/ikan Pelumatan daging ikan/udang Garam, gulahalus, bumbu masak Kuning telur Pencampuran dan pengulenan Separuh campuran tepung Pemasakan sampai menjadi ¼ liter air bubur kental Sisa campuran tepung ¼ liter air sedikit demi sedikit Pemasakan dan Pengadukan adonan menjadi halus dan tidak lengket di tangan Pencetakan adonan Bentuk silinder (dodolan) Pengukusan Pendinginan (diangin-anginkan) Di atas tampah , 12 jam Pengirisan Pengeringan Pembungkusan Kerupuk Ikan/Udang Diagram Alir Proses Pembuatan Kerupuk Ikan/Udang IKAN PARI ASIN KERING 1. Kualitas Produk Pada pembuatan ikan pari asin kering akan dihasilkan 4 jenis ikan pari kering yaitu asin , sedang , rendah, dan tawar. Untuk mendapatkan 4 jenis tersebut digunakan proses yang hampir sama namun dengan kadar garam dan lama penggaraman yang berbeda. Untuk mendapatkan kualitas ikan pari asin yang baik penggaraman dilakukan sesuai dengan tingkat keasinan yang diinginkan. Agar ikan pari asin lebih awet dan bebas dari mikroba kadar air yang terkandung haruslah sangat rendah , oleh karena itu pengeringan harus dilakukan secara optimal. 2. Proses Produksi Proses produksi diawali dengan pemotongan ikan menjadi tiga bagian yaitu kepala , sayap , badan dan ekor. Dalam proses ini antara bagian satu dengan yang lain tidak boleh bercampur selain itu bagian perut sudah dibuang terlebih dahulu. Setelah itu dicuci hingga bersih sehingga bebas dari mikroorganisme yang merugikan. Kemudian dilakukan perendaman ikan dalam brine 3% selama 1-2 jam. Dalam proses ini air yang digunakan harus bersih begitu juga wadah yang digunakan. Selanjutnya proses yang dilakukan adalah penggaraman. Pada proses inii garam dibubuhkan sesuai dengan tingkat keasinan yang diinginkan. Tingkat keasinan tersebut terbagi menjadi 4 yaitu tinggi (kadar garamnya 20-25% dari berat ikan) , sedang(kadar garamnya 10-15% dari berat ikan) , rendah(direndam dalam brine jenuh selama 1-3 jam) dan tawar. Selanjutnya adalah proses penjemuran , tinggi para-para (tempat untuk menjemur) 70 cm dari tanah. Lama penjemuran tergantung pada kadar air yang diinginkan. Untuk pari asin kering kandungannya 35-40% ;pari asin saedang kering kandungan airnya 25- 30% ; pari asin rendah kering sekitar 20% dan pari asin tawar sekitar 15 %. 3. PENGEMASAN DAN PELABELAN Kemasan yang digunakan sebaiknya kuat, higienis, dan menarik. Kantong plastik cocok sebagai kemasan. Pada kantong plastik tersebut di dalamnya diberi label kertas. Label memberikan indikasi tentang nama produk yang dikemas, bumbu yang dipakai, berat bersih, nama produsen dan tanggal kadaluwarsa. Label dicetak dengan menggunakan tinta yang aman dan tidak beracun. 4. Distribusi Setelah produk dikemas dan diberi label maka produk siap untuk dipasarkan dari produsen ke konsumen melalui distributor. Distributor merupakan penyalur yang berhubungan langsung dengan produsen. Selanjutnya dari distributor disalurkan ke suplier dan suplier menyalurkannya ke agen. Agen ini yang akan menyalurkan produk ke konsumen melalui toko-toko atau super market.
no reviews yet
Please Login to review.