Authentication
300x Tipe DOC Ukuran file 0.06 MB
SUMBANGAN TERNAK ITIK DALAM PENDAPATAN DAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP RUMAHTANGGA
PETERNAK DI KABUPATEN MOJOKERTO
Oleh:
Siti Fatimah
Dosen Program Studi Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
ABSTRAK
Ketergantungan rumahtangga pedesaan pada sektor pertanian dapat
dikatakan masih tinggi, meskipun penyimpitan lahan terus berlangsung. Berkaitan
dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk: pertama
mengetahui berapa besar peranan usaha ternak itik dalam pendapatan rumahtangga,
kedua berapa besar peranan usaha ternak itik dalam pemenuhan kebutuhan hidup
rumahtangga peternak. Diharapkan dari penelitian ini dapat diketahui ketergantungan
rumahtangga pada sektor pertanian dan kondisi sosial ekonomi rumahtangga
peternak.
Penelitian ini menggunakan metode survai yang dilakukan di desa Modopuro,
kecamatan Mojosari, kabupaten Mojokerto. Pemilihan desa ini karena merupakan
salah satu sentra peternakan itik di kabupaten Mojokerto, dan rumahtangganya
bergantung pada usaha ternak itik. Sampel penelitian diambil sebanyak 75
rumahtangga peternak dari lebih 100 peternak secara random. Data dikumpulkan
melalui wawancara dengan peternak dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpul data utama. Data penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan, pertama, ketergantungan rumahtangga peternak pada sektor
pertanian terutama ternak itik sangat dominan karena terbatasnya kesempatan untuk
memperoleh sumber pendapatan lain, kedua, peranan ternak itik sangat besar dalam
pemenuhan kebutuhan hidup rumahtangga peternak baik untuk makanan dan bukan
makanan. Dengan kata lain peranan ternak itik sangat penting dalam rumahtangga
peternak sehingga dapat memperbaiki kondisi sosial ekonomi rumahtangga mereka.
-----------------
Kata kunci: Pendapatan rumahtangga dan pemenuhan kebutuhan hidup.
ABSTRACT
Depending of rural household at agricultural sector can be told still be high,
though constriction, of farm non-stopped to take place. Go together mentioned is
hence conducted by a research as a mean to: first, to know how big the role of effort
livestock of duck in incomes household, second, how big the role of effort livestock of
duck in accomplishment of requirement live household farmer. Expected from this
research knowable is depending of household at agricultural sector economic social
condition and household farmer.
This research use method of survey conducted in countryside Modopuro,
subdistrict Mojosari, regency Mojokerto. Election of this countryside because
representing one central of ranch of duck in regency Mojokerto, and household base
on the effort duck livestock. Sample of research taken by as much
AGRITEK Vol. 12 No. 1 JANUARI 2004
75 household of farmer from more 100 farmers by random. Data collected through
interview with farmer and use questioner as a means of compiler of especial data. Data
research analyzed qualitative and quantitative. Result of research show, first,
depending of household farmer at agricultural sector especially livestock of duck very
dominant because the limited opportunity to obtain source of dissimilar incomes,
second, role of livestock of duck very big in accomplishment of requirement live
household farmer of good to food and non food. Equally role of livestock of duck of vital
importance in household of farmer so that can improve economic social condition of
their household. Keyword: Household incomes and accomplishment of requirement
live.
-------------------
Key Words: Live Farmer, Income, Livestock
PENDAHULUAN ekonomi, industri dan jasa. Dengan
demikian tidak mengherankan bila arus
Kendatipun tingkat fertilitas migrasi ke pulau Jawa masih dapat
telah mengalami penurunan karena dikatakan tinggi dari satu periode SP
keberhasilan program keluarga ke periode SP berikutnya, karena
berencana (KB) sehingga sesuai dengan pepatah ada gula ada
pertumbuhan penduduk juga semut maka penduduk dari luar Jawa,
mengalami penurunan dari 1,97% terutama angkatan kerja muda
pada sensus penduduk (SP) tahun cenderung ingin menikmati kue
1990 menjadi 1,49% pada sensus pembangunan tersebut.
penduduk tahun 2000. Namun Sejalan dengan derap langkah
demikian, penduduk Indonesia sangat pembangunan dari waktu ke waktu
besar (206,26 juta jiwa) dengan luas lahan pertanian terus menyusut
struktur umur penduduk tergolong dan beralih fungsi dari pertanian ke
muda sehingga berada pada peringkat non pertanian, terutama untuk
keempat penduduk terbesar di dunia. pemukiman, pertokoan, perkantoran
Proporsi penduduk terbesar (59,2%) dan industri sehingga lahan pertanian
bermukim di pulau Jawa yang luasnya yang dimiliki rumahtangga tani
hanya kurang dari 7% daratan semakin sempit. Pada hal sektor
Indonesia sehingga kepadatan pertanian masih memegang peranan
penduduk di pulau Jawa ini jauh lebih penting dalam menyerap angkatan
padat dari pulau-pulau lain atau 10 kali kerja. Hal ini dapat ditunjukkan data
pulau Sumatera (BPS, 2001). Dengan Sakernas 2000 (BPS, 2002) bahwa
demikian daya dukung lingkungan untuk desa dan kota terdapat 45,3%
propinsi-propinsi di pulau Jawa sudah angkatan kerja yang beraktivitas
tidak memadai karena padatnya jumlah disektor pertanian, sedangkan
penduduk. Tingginya kepadatan dipedesaan lebih dari separoh (66%)
penduduk di pulau Jawa tidak terlepas berokupasi disektor ini. Dengan
dari permasalahan pertambahan demikian, tidak berlebihan bila peranan
penduduk alami (natural increase) dan sektor pertanian sangat krusial dalam
migrasi masuk sebagai dampak menampung angkatan kerja pedesaan,
ketimpangan pembangunan antara mengingat sangat terbatasnya
pulau Jawa dan luar Jawa. kesempatan kerja luar pertanian di
Ketimpangan pembangunan ini terus pedesaan.
berlanjut sehingga pulau Jawa Desa Modopuro merupakan
cenderung menjadi pusat kegiatan salah satu di desa di kecamatan
AGRITEK Vol. 12 No. 1 JANUARI 2004
Mojosari Kabupaten Mojokerto. Lebih beberapa peternak dan ketua
dari satu dasawarsa terakhir penduduk kelompok peternak guna menambah
di desa Modopuro banyak yang ketajaman data yang kurang lengkap
beraktivitas pada peternakan itik dan dalam kuisioner. Dalam penelitian ini
penetasan serta industri rumahtangga sampel diambil pada peternak yang
yang bergerak dalam pembuatan telur memiliki paling kurang 100 ekor itik
asin. Hal ini tidak terlepas dari dewasa pada satu tahun terakhir. Dari
pembinaan instansi terkait dalam 150 orang peternak sampling hanya
rangka memanfaatkan potensi desa diambil 75 orang peternak secara acak
guna menciptakan kesempatan kerja masing-masing 25 peternak untuk
dan peluang berusaha yang pada setiap skala pemeliharaan. Selanjutnya
gilirannya dapat meningkatkan peternak tersebut dikelompokkan atas
pendapatan rumahtangga. Dengan skala kecil (100-300 ekor), skala
demikian tidak mengherankan bila sedang (301-500 ekor) dan skala besar
kecamatan Mojosari menjadi salah (> 500 ekor). Data utama yang
satu sentra pengembangan ternak itik dikumpulkan meliputi pendapatan dari
di Jawa Timur. masing-masing sumber pendapatan
Berkaitan dengan hak tersebut baik dari pertanian maupun luar
dilakukan penelitian dengan tujuan pertanian selama satu tahun terakhir,
pertama, berapa besar peranan usaha jumlah anggota rumahtangga dan
ternak itik dalam pendapatan kondisi perumahan. Analisis data
rumahtangga, kedua, berapa besar dianalisis secara kuantitatif dan
peranan usaha ternak itik dalam kualitatif.
pemenuhan kebutuhan hidup
rumahtangga peternak. Diharapkan HASIL DAN PEMBAHASAN
dari penelitian ini dapat diperoleh
gambaran kondisi ekonomi Sumber Pendapatan
rumahtangga di pedesaan dan Pendapatan merupakan salah
bagaimana ketergantungannya satu variabel yang sulit ukur dengan
terhadap sektor pertanian sehingga tepat, karena mungkin ada sebagian
dapat dijadikan masukan bagi penentu dari peternak kurang jujur dalam
kebijakan terutama instansi terkait memberikan keterangan berkaitan
dalam pembuatan keputusan. sumber pendapatan mereka atau lupa
berapa besar pendapatan yang
METODE PENELITIAN diterima dalam satu tahun. Namun
terlepas dari kelemahan tersebut maka
Penelitian dilakukan selama diupayakan data pendapatan ini
satu bulan pada bulan Desember 2003 mendekati kebenaran yang
di desa Modopuro kecamatan Mojosari sesungguhnya. Berdasarkan data
kabupaten Mojokerto. Desa ini dipilih penelitian pada Tabel 1 menunjukkan,
dengan pertimbangan karena bahwa lebih dari empat perlima (82%)
merupakan salah satu sentra pendapatan peternak skala kecil dan
peternakan itik di kabupaten Mojokerto 92,2% skala sedang dan 98% skala
dan ketergantungan rumahtangga besar bergantung pada sumber
sangat tinggi pada ternak tersebut. pendapatan dari sektor pertanian,
Metode penelitian ini adalah survei dan sedangkan lainnya dari luar pertanian.
menggunakan kuisioner sebagai Dengan demikian dapat dikatakan
pengumpul data utama. Selain itu, bahwa ketergantungan rumahtangga
dilakukan wawancara mendalam pada peternak dari sektor pertanian sangat
AGRITEK Vol. 12 No. 1 JANUARI 2004
tinggi. Hal serupa juga ditemukan pada cukup besar juga dilakukan sepanjang
penelitian Adnani (2003) bahwa waktu. Dengan demikian, ada suatu
pendapatan dari sektor pertanian lebih jaminan kesinambungan pendapatan
dominan (> 70%) dari pendapatan luar yang relatif besar dan beresiko kecil
pertanian pada rumahtangga peternak. sehingga tidak mengherankan
Kondisi semacam ini merupakan hal pendapatan penetasan mencapai 55%
umum ditemukan di pedesaan negara- pada skala kecil, 53% pada skala
negara berkembang dan Indonesia sedang dan 54% pada skala besar dari
khususnya keterbatasan kesempatan pendapatan ternak itik.
kerja dan peluang berusaha di luar Selain dari penetasan telur,
pertanian di pedesaan sebagai akibat satu sumber pendapatan yang
bias pembangunan perkotaan (urban diharapkan peternak adalah dari
bias) sehingga tidak mengherankan pembuatan telur asin, mengingat
bila ketergantungan rumahtangga pada pekerjaannya mudah dan nilai jual
sektor pertanian jadi dominan. Kondisi yang relatif mudah tinggi. Pekerjaan
semacam ini sejalan dengan pendapat pembuatan telur asin ini pada
Gunawan dan Erwidodo (1993) yang umumnya dilakukan anggota
mengatakan bahwa walaupun secara rumahtangga terutama istri dan anak-
agregat struktur perekonomian anak dilakukan setelah aktivitas
mengalami perubahan, dipedesaan sekolah. Dengan demikian terlihat
perbaikan struktur perekonomian bahwa dalam aktivitas peternakan itik
tersebut pada umumnya berlangsung dan pembuatan telur asin anggota
lambat. Pertanian masih tetap rumahtangga peternak cenderung
merupakan ciri pedesaan dan bahu membahu sesuai dengan
ketergantungan penduduk pada sektor kemampuan dan waktu luang mereka.
pertanian sangat tinggi karena Hal semacam ini merupakan salah
rendahnya aktivitas non pertanian di satu strategi rumahtangga pedesaan
pedesaan. untuk meningkatkan pendapatan guna
Dilihat penyumbang kelangsungan hidup rumahtangganya
pendapatan dari sektor pertanian, (Effendi, 1995).
tampak sumber pendapatan dari ternak Dilihat dari sumber
itik yang mendominasi, terutama pendapatan lain disektor pertanian,
berasal dari penetasan dan terutama tanaman pangan tampak
pemeliharaan ternak itik. Berdasarkan sumbangannya relatif kecil dan ada
fakta penelitian menunjukkan kecenderungan semakin besar skala
sumbangan dari penetasan telur usaha pemeliharaan ternak itik yang
hampir tiga kali dari pada sumbangan dipelihara maka semakin kecil peranan
pemeliharaan itik. Hal ini karena sumber pendapatan dari tanaman.
peternak cenderung lebih suka Kondisi ini tentu tidak terlepas karena
melakukan penetasan, mengingat tidak semakin sempitnya lahan pertanian
membutuhkan waktu dan pekerjaan yang dimiliki rumahtangga peternak
yang berat serta tingginya permintaan rata-rata 0,25 ha, bahkan sekitar 24%
anak itik (dod) dari daerah lain. peternak tidak memiliki lahan
Sebaliknya dalam pemeliharaan itik pertanian. Penyempitan lahan di pulau
diperlukan waktu dan tenaga untuk Jawa pada umumnya dikarenakan
pengelolaan, terutama penggembalaan konversi lahan pertanian ke non
serta resiko kematian (mortalitas). pertanian, terutama pemukiman dan
Namun pada penetasan ini, disamping sistem pembagian harta warisan dalam
dapat menghasilkan pendapatan yang satu keluarga sehingga lahan yang
AGRITEK Vol. 12 No. 1 JANUARI 2004
no reviews yet
Please Login to review.