Authentication
237x Tipe PDF Ukuran file 0.29 MB
MAKALAH PENGUJIAN KABEL Oleh : Charlotha ( 7305040042 ) Yudhi (7305040043) POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER JURUSAN ELEKTRO INDUSTRI SURABAYA - 2005 http://www.caprilove.pfwh.net BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kabel merupakan salah satu komponen yang memiliki peran yang penting dalam dunia elektronika. Kabel-kabel dapat diklasifikasikan sesuai dengan konsep-konsep sebagai berikut: 1. Teras: Teras tunggal, teras rangkap, teras tiga dan teras tiga setengah. 2. Bentuk: Jenis bulat dan sector. 3. Susunan: Jenis sabuk, bertabir, diisi minyak, diisi gas, diperkuat dan tidak diperkuat. 4. Dielektris: Berisolasi kertas (PILCSTA), polyvinyl chloride (PVC), rantai silang polyethylene (XLPE), dan berisi gas (Nitrogen atau SF ). 6 . Kabel memiliki daya tembus, isolasi dan konduksi serta tegangan tinggi, dan hal ini menyebabkan kabel dapat mudah panas. Karenanya, diperlukan suatu pengujian untuk mengetahui tingkat kekuatan kabel dalam menahan panas. Bahan Konduktor Semua bahan yang dapat mengalirkan arus dengan mudah dinamakan dengan konduktor, contohnya, tembaga,aluminium dll, yang termasuk bahan konduktor logam untuk saluran listrik yang membaca aliran listrik, bahan resistif dan bahan lain seperti bahan sekering dan untuk titik kontak saklar. Bahan konduktor digunakan untuk saluran listrik dan kabel harus mempunyai rugi daya yang kecil ketika dialiri arus yang besar (untuk kabel yang mana rugi daya dan temperaturnya harus kecil). Dengan kata lain, tahanan bahan digunakan untuk filament pada lampu harus dapat menahan temperatur yang tinggi. http://www.caprilove.pfwh.net 1. Konduktivitas dan Resistifitas. Ada dua jenis resistifitas pada konduktor, umumnya resistifitas volume bekerja ditentukan oleh arus yang mengalir didalam bahan tersebut. 1.1 Resistifitas Resistifitas volume, atau sederhananya adalah resistifitas (tahanan), dari suatu bahan adalah tahanan antara dua permukaan yang berbeda dab pararel permukaan pada bagian bahan konduktor yang mempunyai panjang satu satuan (1m) dan luas permukaan (1m²). Resistifitas bahan dinyatakan dengan ρ, dengan satuan adalah Ωm. Tahanan dari konduktor adalah dinyatakan dengan R yaitu : Lρ R = a dimana : R adalah tahanan dari bahan dalam Ohm (Ω ) ρ adalah resistivitas bahan dalam ohm-m L adalah panjang dari penghantar dalam m A adalah luas penampang penghantar dalam m² 1.2 Konduktivitas bahan Dengan kata lain, konduktivitas dari bahan adalah suatu sifat dari bahan yang dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini adalah kebalikan dengan tahanan dan satuannya dinyatakan dengan mho. Konduktivitas dari bahan adalah konduktansi antar permukaan yang berlawanan dari bahan yang mempunyai satuan panjang (1m) dan luas penampang (1m²). Konduktansi dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : 1 a a G = = = Q R 1ρ 1 Dimana Q adalah sebagai konduktivitas dari bahan akan berbanding terbalik dengan resistansi. http://www.caprilove.pfwh.net 1.3 Faktor yang mempengaruhi Resistivitas Penghantar Pada umumnya ada 3 faktor yang mempengaruhi tahanan dari konduktor y aitu : Temperatur, campuran bahan dan tekanan mekanis. 1.3.1 Temperatur Tahanan pada beberapa bahan konduktor (terutama pada bahan logam murni) akan bertambah dengan kenaikan dari temperatur. Perubahan dari tahanan dari bahan per ohm per derajat celcius dengan adanya perubahan temperatur dinamakan koefesien temperatur tahanan dari bahan, dan dinyatakan dengan α. Tahanan dari konduktor akan berubah sesuai dengan perubahan temperatur sesuai dengan persamaan : Rt = Ro ( 1 + αot ) Per……1 Dimana : Rt = adalah tahanan dari konduktor pada t˚C Ro= Tahanan dari konduktor pada saat 0˚C αo= Koefesien temperature dari tahanan per ˚C pada O˚ t = Temperatur ˚C Jika bahan pada bahan yang sama pada temperatur yang lain T˚C adalah Rt, dari persamaan: RT = Ro ( 1 + αoT ) Pers…….2 Dengan subtitusi pers 1 dan 2 kita dapatkan: RT = Rt { 1 + αt ( T-t ) } Dimana αt adalah koefesien temperatur dari tahanan per˚C pada t˚C dan hubungan dengan αo akan mempunyai hubungan sebagai berikut: Αt = αo / ( 1 + αot) Hal ini berarti bahwa tahanan pada temperatur T˚C dapat dihitung bila tahanan pada t˚ diketahui. Untuk bahan logam murni dan campuran grafit antara tahanan dan temperatur adalah merupakan garis lurus, dengan batasan temperatur antara 0˚C sampai 100 ˚C. Bila tahanan mempunyai harga Ro pada O˚C, kemudian pada tahanan akan naik dengan harga sekitar x. sudut X/Ro dinamakan dengan koefisien temperature dari http://www.caprilove.pfwh.net
no reviews yet
Please Login to review.