jagomart
digital resources
picture1_Presentasi Usaha 8234 | Standarisasi Alat Transportasi Bibit Menggunakan Teknologi Kabel Layang | Teknik Elektro


 223x       Tipe PDF       Ukuran file 0.86 MB       Source: 12


File: Presentasi Usaha 8234 | Standarisasi Alat Transportasi Bibit Menggunakan Teknologi Kabel Layang | Teknik Elektro
standarisasi alat transportasi bibit menggunakan teknologi kabel layang seedling transportation standardization using skyline technology oleh wesman endom abstrak teknologi kabel layang yang dikembangkan merupakan upaya dukungan teknologi untuk membantu memecahkan ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 27 Jun 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                    STANDARISASI ALAT TRANSPORTASI BIBIT MENGGUNAKAN 
                                          TEKNOLOGI KABEL LAYANG 
                             (Seedling Transportation Standardization  Using Skyline Technology) 
                    
                                                             Oleh 
                                                                      *)
                                                      Wesman Endom  
                                                                
                                                                
                                                           Abstrak 
                   Teknologi kabel layang yang dikembangkan merupakan upaya dukungan teknologi untuk 
                   membantu memecahkan masalah dalam program pemulihan hutan dan lahan. Pengangkutan 
                   bibit secara konvensional sering mengakibatkan kegagalan terutama karena faktor kesulitan 
                   lapangan.  
                         Berdasarkan suku bunga pinjamaan 18%, maka BEP tercapai pada nilai Rp 35.088.747, 
                   dengan produktivitas 6.415 batang/jam, maka nilai tersebut setara untuk  penanaman seluas 138 
                   ha atau 138.348 bibit dengan jarak tanam 3 m x 3 m. Nilai NPV dari usaha ini dengan proyeksi 
                   selama 6 tahun dan  ongkos angkut bibit Rp 10/batang adalah  Rp 29.063.660 dan IRR 44%.  
                   Kata kunci: pemulihan hutan dan lahan, pengangkutan bibit, teknologi kabel layang.  
                                                                
                                                                
                                                           Abstract 
                   Skyline technology is developed to solve problem on forest and land rehabilitation. Seedling 
                   transportation with conventional method is often facing problem due to the  field difficulty.   
                         Based on the interest rate of 18%, the BEP is achieved at Rp 35,088.747, with productivity 
                   of seedling transportation is 6,415/hour or equivalent for planting  area of 138 ha or 138.348 
                   seedlings with the planting distance of 3 m x 3 m. The NPV of the business projected onto 6 years 
                   with transportation cost of  Rp 10/seedling is Rp 29.063.660 and IRR 44%.  
                   Keywords: forest and land rehabilitation, seedlings transportation, skyline technology 
                    
                    
                   I.     PENDAHULUAN 
                    
                   Kerusakan hutan dan lahan dilaporkan mencapai puluhan juta hektar, sehingga untuk 
                   memulihkannya perlu penyediaan bibit dalam jumlah yang banyak. Agar bibit  tetap 
                   terjaga mutunya sampai ke lokasi tanam, dukungan teknologi pengangkutan bibit sangat 
                   diperlukan. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu penyebab kegagalan penanaman 
                   pada pemulihan hutan dan lahan adalah akibat kesulitan mengangkut bibit dari tempat 
                   penyimpanan sementara ke lokasi tanaman. Lahan yang akan ditanami berada di wilayah 
                   yang sulit, seperti medan berat, terhalang sungai dan akses sangat rendah, sehingga cara 
                   konvensional dengan cara pikul ataupun menggunakan kendaraan baik roda dua maupun 
                   roda empat mengalami kesulitan. Untuk itu perlu dicari cara lain agar percepatan dan 
                                                                    
                   *) Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam, Bogor 
                          keberhasilan pemulihan meningkat. Selain untuk kegiatan pemulihan lahan, 
                          pengangkutan bibit diperlukan juga dalam pembangunan hutan tanaman industri (HTI) 
                          yang harus ditingkatkan (Harahap, 1989). Kebutuhan banyak dan perlu penanganan yang 
                          baik dikemukakan oleh Saleh (1990). 
                                 Sejalan dengan hal itu, pada tahun 2004 prototipe alat teknologi kabel layang untuk 
                          mengangkut bibit mulai dibangun. Pada prototipe awal ini digunakan tenaga mesin motor 
                          sehingga gerakan tarikan hanya dapat dilakukan berjalan searah. Pada tahun 2005 sejenis 
                          alat yang sama dibangun lagi namun tenaganya menggunakan mesin yang gerakan 
                          tarikannya dapat dilakukan bolak balik. Alat kedua ini lebih baik karena di samping 
                          efektif dan gerakannya dapat maju atau mundur, juga dilengkapi dengan dua buah drum. 
                          Drum pertama berfungsi untuk mengangkat atau menurunkan muatan bibit, sedang drum 
                          kedua berfungsi untuk menarik atau memundurkan kotak muatan bibit. Selain itu, alat ini 
                          juga dirancang dapat berjalan sendiri. Alat ini diberi nama prototipe Semanggi-I. Gambar 
                          kedua maca prototipe itu tercantum pada Lampiran 1.  
                                 Pada tulisan ini disajikan pengembangan alat transportasi bibit sistem kabel layang 
                          termasuk aspek teknis dan ekonomis dengan harapan alat ini dapat menjadi alternatif bagi 
                          pembuatan standar alat transportasi bibit pada medan sulit. 
                           
                          II.       DASAR TEORI  
                            
                          Teknologi kabel layang sudah dipakai di kehutanan untuk mengeluarkan kayu terutama 
                          pada  medan yang berat dan sulit, seperti melewati sungai, jurang atau lembah, sementara 
                          prasarana jembatan atau akses jalan ke situ tidak ada. Penggunaan traktor atau buldozer 
                          pada medan seperti ini tidak akan efektif dan tidak efisien. Kendati demikian, Olund 
                          (2001) menyatakan bahwa penerapan sistem kabel layang terkendala oleh sulitnya 
                          mencari orang yang memiliki keahlian untuk memasang jaringan kabel yang baik, cepat 
                          dan aman. Untuk itu diperlukan ada pelatihan khusus untuk tenaga operator di bidang 
                          teknologi kabel layang.  
                                 Secara prinsip teknologi kabel layang dibedakan atas 3 (tiga) macam operasi yaitu 
                          menarik muatan datar, menarik ke arah atas lereng dan menarik ke arah bawah lereng 
                          sebagaimana dapat dilihat pada skema sederhana berikut (Pestal 1961). 
                                            Kabel statis         Muatan                   Kabel jalan tanpa ujung 
                                                                                        
               Ga
              mb
              ar 1  
              Tek
              nol
               ogi 
               Ka
               bel 
              Lay                                       Mesin      
              ang                                                   M 
              den
              gan 
                                     Penarikan Muatan Datar 
                                                
                          
                   
                           Kabel statis           Kabel jalan  
                                                         tanpa ujung 
                                                                     M 
                                                                 M 
                   
                   
                                                            Mesin 
                   
                                                 Muatan  
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                                                
              Gambar 2  Teknologi Kabel Laying dengan Penarikan Mutan  ke Arah Atas Lereng 
                       
                                
                           Kabel statis           Kabel jalan  
                                                         tanpa ujung 
                   
                   
                   
                   
                                                 Muatan 
                   
                   
                   
                   
                   
                                   Mesin 
                           M 
                   
                 Gambar 3  Teknologi Kabel Layang dengan Penarik Muatan  Ke Arah Bawah 
                                             Lereng 
               
              III.   BAHAN DAN METODE  
               
              Areal yang akan ditanam adalah hutan yang telah diadakan penebangan tahun 
              sebelumnya seluas kurang lebih 6 hektar. Penanaman dilakukan dengan sistem 
              cemplongan, yaitu sistem yang membuka lahan hanya satu meter di sekitar setiap bibit 
              yang ditanam. Dengan cara itu penutupan lahan masih cukup baik sehingga daya 
              perusakan akibat tumbukan air hujan yang dapat menimbulkan erosi permukaan kecil.   
                   Uji coba dilakukan pada tahun 2006 di Blok Gunung Kunci, RPH Cikarae, BKPH 
              Cikawung, KPH Sukabumi dengan jarak bentang kabel kurang lebih 450 m, melewati 
              sawah, sungai kecil dan bukit. Bibit yang dipakai ialah bibit yang terdapat di persemaian 
              Buniayu sebanyak 5.000 jenis tusam dan 1.000 jenis mahoni.   
                   Peralatan yang dipakai ialah tiang, kabel statis berukuran 12 mm, kabel tanpa ujung 
              berdiameter 6 mm, kotak bibit berukuran 60 x 90 x 20 cm, katrol, kereta penarik kotak 
              dan mesin penarik kereta yaitu berupa mesin prototipe Semanggi-I. Alat ini dioperasikan 
              dengan cara memanfaatkan tenaga putaran mesin yang dihubungkan pada drum sehingga 
              kabel yang dipasang pada drum berputar dan oleh karenanya dapat menarik atau 
              mengembalikan muatan dari tempat pengumpulan di bukit yang satu untuk dikirim  ke 
              lokasi penanaman di bukit yang lain. Tiang ada dua buah yang dipasang pada tempat 
              yang bersebrangan, dimana kabel statis dan kabel tanpa ujung membentang. Diameter 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Standarisasi alat transportasi bibit menggunakan teknologi kabel layang seedling transportation standardization using skyline technology oleh wesman endom abstrak yang dikembangkan merupakan upaya dukungan untuk membantu memecahkan masalah dalam program pemulihan hutan dan lahan pengangkutan secara konvensional sering mengakibatkan kegagalan terutama karena faktor kesulitan lapangan berdasarkan suku bunga pinjamaan maka bep tercapai pada nilai rp dengan produktivitas batang jam tersebut setara penanaman seluas ha atau jarak tanam m x npv dari usaha ini proyeksi selama tahun ongkos angkut adalah irr kata kunci abstract is developed to solve problem on forest and land rehabilitation with conventional method often facing due the field difficulty based interest rate of achieved at productivity hour or equivalent for planting area seedlings distance business projected onto years cost keywords i pendahuluan kerusakan dilaporkan mencapai puluhan juta hektar sehingga memulihkannya perlu penyed...

no reviews yet
Please Login to review.