Authentication
194x Tipe DOCX Ukuran file 0.10 MB Source: repository.lppm.unila.ac.id
Penggunaan Representasi Horizontal pada Buku IPA Siswa Pada Materi Energi dalam Sistem Kehidupan dan Pengaruhnya pada Keterampilan Berpikir Kritis dan Literasi Visual Siswa Tyas Kharimah Tindani Science Education, Magister Program M. Setyarini University of Lampung Chemistry Education, FKIP Bandar Lampung Indonesia University of Lampung datatyas@gmail.com Bandar Lampung, Indonesia Dewi Lengkana Tri Jalmo Biology Education, FKIP Biology Education, FKIP University of Lampung University of Lampung Bandar Lampung, Indonesia Bandar Lampung, Indonesia ABSTRACT dengan indikator literasi visual berada pada kategori sangat rendah (10%). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan representasi horizontal yang disajikan KEYWORDS dalam buku sains siswa dalam menjelaskan konsep, Representasi horizontal, Literasi visual, Keterampilan teori, dan fenomena ilmiah pada materi pelajaran berpikir kritis energi serta dampaknya terhadap keterampilan berpikir kritis dan literasi visual siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif Introduction kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah seratus Era digital menghadirkan peluang sekaligus siswa di sepuluh sekolah menengah pertama di kota tantangan dalam setiap aspek kehidupan [1]. Bandar Lampung. Pengumpulan data dilakukan Perkembangan massif di bidang teknologi dan dengan angket dan lembar penilaian buku IPA siswa. informasi terjadi di setiap aspek kehidupan [2]. Angket digunakan untuk mengetahui bahan ajar Perkembangan yang paling mencolok terjadi pada yang digunakan oleh siswa. Lembar penilaian teknologi informasi visual [1]. Generasi siswa saat digunakan untuk mengetahui jenis representasi ini hidup sebagai konsumen global dari informasi horizontal pada buku IPA dan mengetahui visual tersebut, tetapi tidak banyak dari mereka pengaruhnya terhadap keterampilan berpikir kritis yang benar-benar dapat memahami informasi yang dan pencapaian literasi visual berdasarkan evaluasi mereka terima [3,4,5]. Dalam menghadapi kondisi dan aktivitas siswa pada buku tersebut. Hasil tersebut, siswa perlu memiliki kemampuan literasi penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang visual yang baik untuk menginterpretasikan paling banyak digunakan siswa adalah buku IPA informasi yang diterimanya. Literasi visual adalah siswa kurikulum 2013 terbitan Kementerian kemampuan untuk membuat dan Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2017 dengan menginterpretasikan representasi visual dari data kategori sangat tinggi (97%). Jenis representasi yang dapat membantu siswa memilah informasi, horizontal yang paling banyak disajikan pada materi memecahkan masalah, dan mengambil keputusan pelajaran energi adalah gambar, termasuk dalam berdasarkan informasi tersebut [6]. kategori sangat tinggi (82,8%), sedangkan persamaan, diagram, bagan, grafik, tabel, dan Selain memiliki literasi visual yang baik, siswa animasi termasuk dalam kategori sangat rendah. membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi Persentase aktivitas siswa dan evaluasi buku IPA seperti kemampuan berpikir kritis untuk melindungi yang sesuai dengan indikator keterampilan berpikir diri dari berbagai informasi yang salah. Memiliki kritis berada pada kategori sedang, dan yang sesuai kemampuan berpikir kritis dan literasi visual yang The Use of Horizontal in Student’ Science Book on The 2th ICOPE 2020, October 17-18, 2020, Lampung, Energy Matter on student’s Critical Thinking and Indonesia Visual literacy baik merupakan bagian dari keterampilan abad 21 representasi visual dan verbal lebih mudah diingat yang harus dimiliki siswa sesuai dengan tujuan daripada informasi tekstual [15]. kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, mahasiswa dituntut untuk memiliki beberapa keterampilan Pembelajaran visual memainkan peran yang sangat diantaranya Keterampilan Berpikir Kritis, komunikasi, penting dalam mengembangkan pemikiran kritis dan kreativitas, dan kolaborasi. Tidak hanya itu, siswa literasi visual. Visualisasi yaitu representasi juga diharapkan dapat mengembangkan bakat, horizontal biasanya digunakan untuk mendorong karakter, kompetensi, dan literasinya sehingga tingkat pembelajaran dan mendukung gaya belajar mampu menghadapi tantangan di era ini [27]. yang berbeda dan untuk mengembangkan Keterampilan tersebut dapat dilatih dan pemikiran kritis pada siswa [24]. Penggunaan dikembangkan oleh siswa melalui pembelajaran IPA, representasi horizontal untuk memvisualisasikan khususnya pada pembelajaran energi dalam sistem konsep abstrak dalam materi energi dalam kehidupan [7,8]. Namun pada kenyataannya siswa kehidupan memudahkan siswa dalam memahami tidak mudah tertarik pada sains sebagai mata konsep tersebut. Penggunaan grafik untuk pelajaran sekolah [9]. Hal ini dikarenakan beberapa mempelajari transformasi energi akan melatih siswa konsep dan fenomena ilmiah dalam sains terlalu untuk dapat menganalisis data, membuat abstrak dan sulit dipahami oleh siswa [10]. kesimpulan, meyakinkan argumen, dan mengevaluasi argumen dari data [16]. Misalnya, Pada mata pelajaran energi, siswa dituntut untuk siswa mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi menganalisis konsep transformasi energi yang proses fotosintesis melalui grafik. Ketika siswa harus terjadi dalam kehidupan, misalnya respirasi sel dan mengkonversi informasi dari grafik ke dalam bentuk fotosintesis. Siswa perlu memahami bagaimana informasi lainnya, maka siswa akan berpikir secara energi ditransfer melalui cahaya matahari menjadi visual. Sedangkan keterampilan berpikir kritis siswa energi kimia sedangkan karbon dioksida dan air dapat dikembangkan dengan menyimpulkan faktor- diubah menjadi glukosa dan oksigen, dan faktor berdasarkan data dari grafik. Sebelum bagaimana energi disimpan selama fotosintesis. menyimpulkan, siswa harus menganalisis data, yang Topik ini melibatkan beberapa proses yang memaksa siswa untuk berpikir dan meningkatkan kompleks, tetapi detail dari proses tersebut sering kemampuan berpikir kritisnya. hilang dalam buku teks sains yang digunakan oleh siswa [11]. Lebih sulit lagi untuk dipahami oleh Tujuan dari penelitian ini adalah untuk siswa jika penjelasan dalam buku siswa hanya mengidentifikasi penggunaan representasi berupa penjelasan tertulis. horizontal yang disajikan dalam buku sains sekolah menengah dalam menjelaskan konsep ilmiah, teori, Representasi horizontal dapat menjadi alat untuk dan fenomena energi dalam kehidupan serta membantu siswa memahami konsep transformasi pengaruhnya terhadap keterampilan berpikir kritis energi. Representasi horizontal merupakan dan literasi visual siswa.. representasi yang berasal dari objek konkret yang dapat divisualisasikan hingga konsep dasar yang Materials and Method diwakili oleh grafik, tabel, persamaan, animasi, atau Penelitian ini dilakukan terhadap seratus siswa kelas deskripsi verbal yang lebih abstrak. [12]. Melihat VII dari sepuluh sekolah menengah pertama di kota informasi dalam bentuk visual (seperti gambar, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan tabel, grafik, animasi) memudahkan otak untuk metode deskriptif kuantitatif. Langkah pertama membuat gambar mental dari tindakan. Ini sangat dalam penelitian ini adalah mengkaji bahan ajar penting bagi siswa yang sedang mempelajari yang paling banyak digunakan siswa dengan keterampilan baru. Melihat simulasi keterampilan menggunakan angket. Kemudian, tahap kedua untuk membantu otak mengidentifikasi keadaan adalah menganalisis buku-buku IPA yang paling tindakan dan kemudian secara mental banyak digunakan siswa dengan menggunakan mensimulasikan tindakan yang diperlukan untuk lembar penilaian yang divalidasi oleh ahli. Lembar mempraktikkan keterampilan. Otak kemudian penilaian digunakan untuk mengetahui jenis menyimpan simulasi mental dalam memori sebagai representasi horizontal pada buku IPA dan jejak memori yang dapat diaktifkan kembali ketika mengetahui pengaruhnya terhadap keterampilan siswa mengingatnya [13]. Inilah sebabnya mengapa berpikir kritis dan pencapaian literasi visual informasi visual cenderung menarik lebih banyak berdasarkan soal evaluasi dan aktivitas siswa pada perhatian daripada teks biasa, karena dapat buku tersebut. mengkomunikasikan lebih banyak informasi, dan lebih mudah diingat [13, 4]. Hal ini sesuai dengan Kriteria hasil analisis data dari angket siswa dan teori dual coding, yaitu informasi dalam bentuk analisis buku IPA terdapat pada Tabel 1. Analisis buku IPA didasarkan pada penggunaan representasi The Use of Horizontal in Student’ Science Book on The 2th ICOPE 2020, October 17-18, 2020, Lampung, Energy Matter on student’s Critical Thinking and Indonesia Visual literacy horizontal, aspek keterampilan berpikir kritis Result menurut indikator keterampilan berpikir kritis Analisis data angket siswa mengenai penggunaan menurut Ennis dan literasi visual menurut indikator bahan ajar saat pembelajaran IPA energi dalam literasi visual oleh Avgerinou [7, 18]. system kehidupan disajikan padaGambar1. Penelitian ini hanya menggunakan tiga indikator 97 94 literasi visual, yaitu berpikir visual, penalaran visual 100 5050 4753 dan asosiasi visual. Indikator keterampilan berpikir 80 60 3 6 kritis yang digunakan terdiri dari pemberian 40 20 penjelasan sederhana, membangun keterampilan 0 dasar, menyimpulkan, memberikan penjelasan lebih lanjut, dan menetapkan strategi dan taktik. Teknik analisis data angket penilaian kebutuhan data siswa dilakukan dengan menghitung persentase jawaban responden pada setiap item menggunakan rumus sebagai berikut [19]: Yes No ∑Ji Gambar 1. Bahan ajar yang digunakan siswa pada %Jin = × 100% mata pelajaran energi N Data analisis representasi horizontal buku IPA materi Dimana% Jin adalah persentase pilihan jawaban i, ∑Ji energy dalam system kehidupan yang diterbitkan adalah banyaknya responden yang menjawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun jawaban i, dan N adalah jumlah total responden. 2017 disajikan pada Gambar 2. Teknik analisis data penilaian buku IPA dilakukan 82.8 dengan menghitung persentase menggunakan 90 rumus sebagai berikut [19]: 80 70 ∑S 60 %Xin= ×100% 50 Smaks 40 Di mana% Xin adalah persentase pilihan jawaban, ∑s 30 20 11.5 adalah skor total yang dijawab pada lembar 2.85 2.85 penilaian, dan Smaks adalah skor maksimum. 10 0 Image Equation Diagram Chart Graph Table Animation Kriteria persentase hasil analisis data dari angket 0 0 0 siswa dan lembar penilaian [20], disajikan pada Gambar 2. Representasi horizontal pada buku IPA Tabel 1. Kemendikbud Tabel 1. Kriteria angket penggunaan bahan ajar oleh Persentase soal evaluasi dan jenis kegiatan siswa siswa dan data analisis buku IPA tentang energi yang disajikan pada buku IPA materi pelajaran dalam materi pelajaran kehidupan energi disajikan pada Gambar 3. Persentase kemampuan berpikir kritis dan literasi visual Percentage (%) Criteria Indikator yang disajikan pada buku IPA disajikan 80,1 – 100 Very high pada Gambar 4 dan Gambar 5. 60,1 – 80 High 40,1 – 60 Medium 20,1 – 40 Low 0,0 – 20 Very low The Use of Horizontal in Student’ Science Book on The 2th ICOPE 2020, October 17-18, 2020, Lampung, Energy Matter on student’s Critical Thinking and Indonesia Visual literacy 42.5 47.8 menggunakan buku cetak terbitan Kementerian 50 Pendidikan dan Kebudayaan berada pada kategori 40 sangat tinggi (97%), siswa yang menggunakan 30 10 20 bahan ajar buatan guru adalah Pada kategori sedang 10 (50%), siswa yang menggunakan bahan ajar dari 0 internet berada pada kategori sedang (47%), sedangkan siswa yang menggunakan e-book lainnya berada pada kategori sangat rendah (6%). Konsep transformasi energi terdiri dari konsep ilmiah yang abstrak dan kompleks sehingga menyulitkan Gambar 3. Persentase jenis pertanyaan yang siswa untuk memahaminya [22]. Representasi dalam disajikan pada buku pembelajaran IPA memiliki peran penting untuk IPA terbitan Kemendikbud membantu siswa dalam memahami konsep dan 33.3 38.9 fenomena ilmiah [16]. Mempelajari konsep ilmiah 40 yang rumit dengan menggunakan berbagai bentuk 35 16.7 30 representasi seperti diagram, grafik, dan persamaan 25 5.6 5.6 20 15 dapat membawa manfaat bagi siswa [23]. 10 5 0 Berdasarkan Gambar 2. Dalam buku IPA yang digunakan siswa, beberapa jenis representasi horizontal telah disajikan. Representasi horizontal diwakili oleh grafik, persamaan, atau lebih abstrak verbal [10]. Jumlah representasi horizontal yang digunakan dalam buku sains ini adalah 35, terdiri Gambar 4. Indikator keterampilan berpikir kritis dari gambar, persamaan, diagram, dan bagan. Jenis disajikan dalam representasi horizontal yang paling dominan adalah Buku IPA Kemendikbud citra dengan kategori sangat tinggi (82,8%), sedangkan persamaan dan diagram berada pada 100 kategori sangat rendah (2,85%), dan diagram 100 berada pada kategori sangat rendah (11,5%). 80 Representasi horizontal dalam bentuk grafik, tabel, 60 40 dan animasi tidak disajikan dalam buku sains. 20 0 0 0 Berpikir kritis adalah cara berpikir reflektif yang masuk akal atau berdasarkan logika yang berfokus pada menentukan apa yang harus dipercaya dan dilakukan [25]. Keterampilan berpikir kritis dapat dilatihkan dalam pembelajaran di kelas dengan Gambar 5. Indikator Literasi Visual pada Buku IPA menggunakan lima indikator keterampilan berpikir Kemendikbud kritis oleh Ennis, yaitu memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, Discussion menyimpulkan, memberikan penjelasan lebih lanjut, Bahan ajar adalah segala bentuk materi yang dan menyusun strategi dan taktik [7,8, 17]. digunakan untuk membantu guru dalam Berdasarkan Gambar 4. Terlihat bahwa buku IPA melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Materi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang yang dimaksud bisa berupa materi tertulis maupun digunakan siswa untuk mempelajari materi energi materi tidak tertulis [21]. Bahan ajar yang banyak dalam system kehidupan telah menyajikan kelima digunakan siswa dalam mempelajari materi energi indikator keterampilan berpikir kritis Ennis. Analisis dalam sistem kehidupan adalah buku IPA Kurikulum dilakukan dengan melihat soal evaluasi dan aktivitas 2013 terbitan Kementerian Pendidikan dan siswa yang disajikan pada buku IPA. Kebudayaan tahun 2017. Buku ini diterbitkan dalam bentuk digital (e-book) dan dalam bentuk buku Jumlah total soal dalam buku IPA pada materi energy cetak biasa. Meskipun diterbitkan dalam bentuk e- dalam sistem kehidupan sebanyak 40 soal, namun book, namun belum menyediakan fitur interaktif dan sebagian besar siswa menggunakannya dalam hanya 4 soal yang sesuai dengan indikator literasi bentuk cetakan. Berdasarkan Gambar 1 terlihat visual [18] dan 17 soal yang sesuai dengan indikator bahwa dari 100 responden, persentase siswa yang berpikir kritis [17]. Berdasarkan Gambar 3 diketahui
no reviews yet
Please Login to review.