Authentication
410x Tipe PDF Ukuran file 0.41 MB Source: repository.upi.edu
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kecerdasan Emosi
2.1.1 Definisi Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk
mengidentifikasi proses emosi serta bagaimana untuk mengolahnya, baik pada diri
sendiri maupun orang lain (Goleman, 1995). Konsep kecerdasan emosi sebagai
suatu kecakapan emosional yang meliputi kemampuan mengendalikan diri,
kemampuan memotivasi diri, ketahanan menghadapi frustasi, kemampuan
mengatur suasana hati dan kemampuan menunjukkan empati, harapan, serta
optimisme. Pada intinya keserdasan emosi merupakan kebutuhan yang mengatur
keseluruhan tingkah laku suatu individu (Simons & Simons, 1997). Dengan
kecerdasan emosi yang dimiliki suatu individu akan dapat merasakan, memahami
dan menerapkan daya kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koreksi,
dan pengaruh manusiawi (Coper & Sawaf, 1999).
Kecerdasan emosi merupakan suatu kemampuan dalam mengarahkan
emosi kepada hal yang lebih positif. Hubungan antara otak dan emosi mempunyai
kaitan yang sangat erat secara fungsional dimana antara satu dengan lainnya saling
menentukan. Daniel Goleman menggambarkan bahwa otak berpikir tumbuh dalam
otak emosional, hasil penelitian membuktikan bahwa kecerdasan emosi hanya aktif
dalam diri yang memiliki kecerdasan intelektual.
Konseptualisasi Le Roux dan De Klerk (2003) mendefinisikan kecerdasan
emosi sebagai jenis kecerdasan pribadi dan sosial yang meliputi kesadaran yang
merupakan kemampuan untuk mengenali dan memahami terhadap perasaan diri
sendiri maupun perasaan orang lain, keaksaraan emosi merupakan kemampuan
untuk membedakan antara berbagai perasaan, kontrol emosi merupakan
kemampuan untuk mengekspresikan dan mengendalikan perasaan individu,
kemampuan mendengarkan orang lain dan memiliki empati, dan kemampuan
menggunakan informasi dalam mengarahkan pikiran dan tindakan individu.
Ula Naila, 2020
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI DI TK KABUPATEN
PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kecerdasan emosi dipengaruhi oleh lingkungan, tidak dapat bersifat
menetap, melainkan dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan
sangat penting dalam pembentukkan kecerdasan emosi pada anak usia dini. Emosi
memiliki peran khusus dalam perkembangan seorang anak, maka dari itu pendidik
atau orang dewasa harus dapat mengetahui perkembangan emosinya. Cara
menanamkan kecerdasan emosi pada anak dapat dilakukan dengan
mengembangkan kesadaran emosi dan komunikasi, hal ini disampaikan melalui
komunikasi sehari-hari dalam komunikasi verbal atau non verbal. Selanjutnya dapat
mengendalikan emosi anak, karena dalam belajar mengendalikan emosi ini anak
akan mengetahui bagaimana tingkatan emosi seperti marah yang dikemukakannya,
apakah terlalu berlebihan atau tidak. Emosi merupakan keadaan yang terangsang
mencangkup perubahan yang disadari, mendalam sifatnya dan disertai suatu
perubahan perilaku (Chaplin. J.P. 2011).
Berbagai penelitian dalam bidang psikologi anak telah membuktikan
bahwa anak-anak yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi adalah anak-anak
yang bahagia, percaya diri, populer, dan lebih sukses dalam mengemukakan
kecerdasan emosinya di sekolah. Anak yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi
mampu menguasai gejolak emosi, menjalin hubungan yang manis dengan orang
lain, mengelola stres dan memiliki kesehatan mental yang baik (Mashar, R. 2011).
Goleman mengungkapkan ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan emosi sebagai
berikut :
a. Mampu memotivasi diri sendiri
b. Mampu bertahan menghadapi frustasi
c. Lebih cakap untuk menjalankan jaringan informal atau nonverbal (memiliki
tiga variasi yaitu jaringan komunikasi, jaringan keahlian dan jaringan
kepercayaan)
d. Mampu mengendalikan dorongan lain
e. Memiliki kepercayaan yang tinggi bahwa segala sesuatu akan beres ketika
menghadapi tahap sulit
f. Memiliki empati yang tinggi
g. Mempunyai keberanian untuk memecahkan tugas yang berat
Ula Naila, 2020
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI DI TK KABUPATEN
PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.2 Perkembangan Kecerdasan Emosi Pada Anak Usia Dini
Kecerdasan emosi menyangkut angka kapasitas mental yang didasari
kepekaan emosi, penyadaran dan kemampuan mengatur emosi. Aspek kecerdasan
emosi terdiri dari presepsi emosi agar anak dapat mengenali jenis emosi dari
ekspresi wajah, musik, warna dan cerita. Selanjutnya mengenai pemahaman emosi
dimana anak dapat menyelesaikan masalah emosi serta mengetahui emosi manakah
yang timbul dengan kesamaan atau berlawanan hubungan, misalnya timbul rasa
benci terhadap teman. Aspek terakhir yaitu mengenai pengelolaan emosi dimana
pemahaman anak terhadap akibat perbuatan emosinya sendiri ataupun orang lain.
Perkembangan kecerdasan emosi pada anak dengan kecakapan emosi yang
tinggi dapat timbul karena anak dapat bergaul dan membangun persahabatan, sadar
diri, pandai mengendalikan dirinya, percaya diri, dapat beradaptasi, berempati
memahami perasaan orang lain, dapat mempengaruhi orang lain demi kebaikan,
mampu berkomunikasi, berekspresi, menyukai ganbar atau cerita, dan rasa ingin
tahu yang besar terhadap apapun. Untuk dapat mengembangkan kecerdasan emosi
tersebut maka terdapat cara untuk mengasah kecakapan emosi pada anak yaitu
dengan membiasakan anak menentukan perasaannya, mengajak anak untuk
menghormati perasaan orang lain, dan mengajak anak untuk dapat berempati.
Menurut Hurlock perasaan timbul dari dasar hati hingga seringkali tidak dimengerti
penyebabnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi manusia terbentuk
dalam sistem otak, karena susunan otak dan emosi melibatkan reaksi kimiawi dalam
tubuh contohnya seperti sedang marah reaksi pada tubuh biasanya ditandai dengan
degup jantung yang cepat atau syaraf yang menegang.
Bacic emotion dan bentuk-bentuk emosi yang umum terjadi pada masa
kanak-kanak adalah amarah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih dan
kasih sayang. Ciri utama reaksi emosi pada anak adalah reaksi emosi anak yang
sangat kuat, reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang
diinginkan, reaksi emosi anak mudah berubah, reaksi emosi bersifat individual,
reaksi emosi anak dapat dikenali melalui tingkah laku yang ditampilkan.
Perkembangan emosi tidak selamanya stabil, banyak faktor yang mempengaruhi
Ula Naila, 2020
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI DI TK KABUPATEN
PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baik faktor yang berasal dari anak itu sendiri maupun yang berasal dari luar dirinya,
baik pengaruhnya secara dominan, maupun secara terbatas.
2.1.3 Ciri-ciri Kecerdasan Emosi Pada Anak Usia Dini
Menurut Uno (2009:18), Dalam perkembangan kecerdasan emosi anak,
terdapat beberapa ciri dalam setiap periode kecerdasan emosi pada anak yaitu:
a. Periode Bayi
1) Pada usia 3 bulan anak belum mampu membedakan objek dan benda tetapi otot
mata sudah kuat dan telinga sudah mampu mendengar dan ia mulai mampu
membedakan orang yang disekitarnya serta dapat memberikan senyum.
Senyuman yang diberikan disini merupakan salah satu bentuk emosi yang
timbul pada anak usia 3 bulan.
2) Pada usia 4-6 bulan anak dapat bereaksi terhadap suara yang ramah dan tidak
ramah dan ia mulai tertawa. Dan pada usia 7 bulan anak kadang-kadang bersifat
agresif seperti menjambak, menyakar, mengigit dan sebagainya. Perilaku
seperti ini menunjukkan bahwa emosi anak sudah berkembang.
3) Pada usia 12 bulan sampai 24 bulan anak sudah dapat memegang, melihat,
merebut benda dari bayi lain serta anak sudah dapat mengenal larangan dan
memperlihatkan minat terhadap orang dewasa serta ingin selalu dekat dengan
mereka dan ia mulai menggunakan mainan sebagai alat untuk hubungan
sosialnya.
b. Periode Prasekolah
1) Dikenal dengan istilah berkelompok belum mengikuti arti dari sosialisasi yang
sebenarnya. Mereka mulai belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosialnya.
2) Hubungan dengan teman sebaya, pada usia 3-4 tahun anak mulai bermain
bersama mereka tampak mulai mengobrol selama bermain, memilih teman
untuk bermain dan mengurangi tingkah laku bermusuhan.
Ula Naila, 2020
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI DI TK KABUPATEN
PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
no reviews yet
Please Login to review.