Authentication
418x Tipe PDF Ukuran file 0.22 MB Source: pustakauinib.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Sebelum menguraikan tentang kecerdasan emosional, terlebih
dahulu penulis ingin menguraikan tentang pengertian kecerdasan dan
pengertian emosi. Dengan mengetahui hal tersebut, maka akan
memudahkan kita memahami hakikat kecerdasan emosional. Berikut ini
uraian tentang pengertian kecerdasan, pengertian emosi, dan kecerdasan
emosional.
a. Pengertian Kecerdasan
Istilah Intelligence, yang dalam bahasa Indonesia kita sebut
inteligensi (kecerdasan), mengandung pengertian bahwa kecerdasan
merupakan kekuatan atau kemampuan untuk melakukan sesuatu (Uno,
2012:58).
Singgih Gunadarsa dalam Sunarto dan Hartono (2013:99)
memberikan definisi tentang inteligensi (kecerdasan), dalam definisi
tersebut diajukan beberapa rumus intelegensi, sehingga secara lengkap
defenisi itu berbunyi sebagai berikut.
1) Inteligensi merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang
yang memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan
mengamalkan ilmu tersebut dalam hubungannya dengan
lingkungan.
13
14
2) Inteligensi adalah suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil
dalam kelancaran tingkah laku.
3) Inteligensi meliputi pengalaman-pengalaman dan kemampuan
yang bertambahnya pengertian dan tingkah laku dengan pola-pola
baru dan mempergunakannya secara efektif.
Sedangkan Wechsler dalam Uno (2012:59), mendefinisikan
inteligensi (kecerdasan) sebagai totalitas kemampuan seseorang
bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional, serta
menghadapi lingkungan dengan efektif. Dalam pengertian ini,
menjelaskan bahwa kecerdasan adalah menggunakan seluruh
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan, berfikir logis, dan dapat berhubungan dengan lingkungan
secara efektif.
Dengan demikian, berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat
penulis pahami bahwa inteligensi (kecerdasan) adalah kemampuan
yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu, berfikir rasional,
dan dapat menjalin hubungan dengan lingkungan dengan efektif.
b. Pengertian Emosi
Emosional atau emosi berasal dari kata “emotus” atau
“emovere” yang artinya mencerca (to stir up), yaitu mendorong
terhadap sesuatu (Sobur, 2003:427). Goleman (2015: 409)
mendefinisikan emosi sebagai suatu perasaan dan pikiran-pikiran
15
khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian
kecenderungan untuk bertindak.
Sedangkan menurut Uno (2012:116) emosi adalah suatu
keadaan efektif yang disadari dimana dialaminya sebagai perasaan
seperti kegembiraan, sedih, takut, benci, dan cinta serta perasaan-
perasaan yang dapat memengaruhi perilaku, dan umumnya
mengandung komponen fisiologikal dan kognitif.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat penulis pahami
bahwa emosi adalah suatu keadaan yang berkaitan dengan suasana
perasaan dimana terdapat kecenderungan-kecenderungan untuk
bertindak.
c. Pengertian Kecerdasan Emosional
Setelah mengetahui pengertian tentang kecerdasan dan emosi,
selanjutnya penulis akan membahas tentang Emotinal Intelligence (EI)
atau yang sering dikenal dengan kecerdasan emosional. Goleman
(2015:43) mengemukakan, bahwa kecerdasan emosional berarti
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi
frustasi; mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan
kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak
melumpuhkan kemampuan berpikir; berempati dan berdoa.
Berbeda dengan apa yang disampaikankan oleh Goleman,
Reuven Bar-On dalam Uno (2012:69), mendefinisikan bahwa
kecerdasan emosional adalah serangkaian kemampuan, kompetensi,
16
dan kecakapan nonkognitif, yang memengaruhi kemampuan seseorang
untuk berhasil mengatasi tuntutan tekanan lingkungan. Sedangkan
Peter Salovey dan John Mayer dalam sumber dan halaman yang sama
menyebutkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk
mengenali perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan
secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan
intelektual.
Maka dengan demikian dapat penulis pahami bahwa
kecerdasan emosional adalah kondisi di mana seseorang mampu
memahami dirinya sendiri, memahami orang lain, dan mampu
mengelola emosi yang dirasakannya dalam hal menanggapi suatu
tuntutan yang bersifat tekanan.
2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional
Salovey dalam Gelomen (2015:55-57), menjelaskan bahwa
wilayah kecerdasan emosional dapat diihat dari lima aspek, yaitu :
a. Mengenali Emosi Diri
Mengenali emosi diri adalah kesadaran diri yaitu tentang perasaan
sewaktu perasaan terjadi. Ketidakmampuan mencermati perasaan
yang sesungguhnya membuat individu berada dalam kekuasaan
perasaan. Orang yang memiliki keyakinan yang lebih akan
perasaaannya adalah pilot yang andal bagi kehidupan mereka, karena
mempunyai kepekaan yang lebih tinggi akan perasaan mereka yang
no reviews yet
Please Login to review.