Authentication
185x Tipe PDF Ukuran file 0.77 MB Source: core.ac.uk
View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Jurnal Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B RA AL HIDAYAH 2 TARIK SIDOARJO Dian Apriani PG PAUD FIP UNESA Abstrak Anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo sebagian besar dalam kemampuan motorik kasar kurang maksimal. Hal itu bisa terlihat dengan rendahnya kemampuan anak untuk mengkoordinasi gerak tubuh secara terampil dan lincah berkaitan dengan kegiatan fisik motorik. Untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo alternatif yang digunakan adalah menggunakan permainan tradisional engklek. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui meningkatnya kemampuan motorik kasar anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo dengan menggunakan permainan tradisional engklek.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang terlihat dari lembar observasi serta grafik yang terdapat dalam bab IV. Dari hasil penelitian siklus I dan hasil penelitian siklus II menunjukkan peningkatan pada persentase serta ketuntasan. Kesimpulan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah bahwa penerapan permainan tradisional engklek dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo. Kata kunci : Permainan tradisional engklek, kemampuan motorik kasar. Abstract The child B Group B of RA Al Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo the bigest in motoric hard skill little maksimum. This is visible with low capablelity to coordination the body move to be able to and energic for physique motoric activities. For increase motoric hard skill to child B group RA Al Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo. The alternative to use is traditional games engklek. This approach to use Research of Action Class (PTK). Target Of Research of this Action Class is to know the increasing of motoric skill hard for the child B group RA Al Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo with traditional games engklek. The result of research to show anythings from the sheet observation and graphic in the chapter IV. From the result observation Siklus I abnd the result observation siklus II to show increasing in prosentase and also finished. Including of Research of this Action Class is approach of traditional games engklek can increase capablelity motoric hard skill in the child B group RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo. Keywords : The Traditional Game engklek, Motoric hard skill PENDAHULUAN Untuk mengoptimalkan hasil belajar Latar Belakang pengembangan fisik motorik terutama dibidang fisik motorik kasar seperti melompat, berlari, Anak usia dini adalah sosok individu menari, bermain bola dan melakukan permainan yang sedang menjalani suatu proses perkembangan mestinya diperlukan pendekatan bermain sambil dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan belajar atau belajar seraya bermain. Dengan bermain selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang anak memiliki kesempatan bereksplorasi, usia 0-8 tahun (Sujiono, 2009:6). Pada masa menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam belajar secara menyenangkan. Selain itu bermain berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat membantu anak mengendalikan dirinya sendiri, dalam rentang perkembangan hidup manusia, orang lain dan lingkungan. Dengan menggunakan Berk (dalam Sujiono 2009:6). Proses pembelajaran permainan tradisional engklek dapat melatih sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak kemampuan anak membaca gerak tubuh, harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki menggerakkan tubuh, melatih ketangkasan dan setiap tahapan perkembangan anak. Pendidikan kelincahan anak dalam permainan, meningkatkan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk kemampuan komunikasi dan kemampuan menyusun penyelenggaraan pendidikan yang menitik strategi yang baik, melepaskan emosi anak dan beratkan peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan melatih anak belajar berkelompok. Selain itu anak perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan akan terlihat aktif dalam pembelajaran kasar), kecerdasan (daya pikir,daya cipta, pengembangan fisik motorik dan mempunyai minat kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial dan motivasi untuk melakukan permainan tersebut emosional (sikap dan perilaku serta beragama), dengan hati yang menyenangkan. bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan Rumusan Masalah tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak 1. Bagaimanakah aktivitas guru dalam Penerapan usia dini ( Sujiono, 2009: 7 ). Permainan Tradisional Engklek Untuk 1 Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar b. Kemampuan Motorik Kasar yaitu gerakan Anak Kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik, yang membutuhkan koordinasi sebagian Sidoarjo? besar bagian tubuh anak. 2. Bagaimanakah aktivitas anak dalam Penerapan 2. Asumsi Permainan Tradisional Engklek Untuk Asumsi atau anggapan dasar adalah Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh Anak Kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik, peneliti yang harus dirumuskan secara jelas Sidoarjo? (Arikunto, 2007:61). Asumsi dalam penelitian 3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan ini adalah, bahwa melalui penerapan permainan motorik kasar anak kelompok B RA Al tradisional engklek dapat meningkatkan Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo setelah penerapan kemampuan motorik kasar anak kelompok B tradisional engklek ? RA Al Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo. Tujuan Penelitian 3. Batasan Masalah. Bertolak dari rumusan masalah di atas, Penelitian ini hanya dibatasi pada hal- penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh hal sebagai berikut: penjelasan mengenai pentingnya penerapan konsep Penerapan konsep pembelajaran pembelajaran bermain di RA Al Hidayah 2 Tarik, dengan menerapkan permainan tradisional yang Sidoarjo, sebagai upaya meningkatkan berupa permainan Engklek sebagai upaya perekembangan motorik kasar. Tujuan tersebut pengembangan motorik kasar anak usia dini adalah : antara lain berdiri dengan satu kaki selama 10 1. Untuk mendeskripsikan aktivitas guru dalam menit, melompat ke berbagai arah dengan satu Penerapan Permainan Tradisional Engklek atau dua kaki dan Melemparkan objek ke Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik sasaran dengan satu atau dua tangan secara Kasar Anak Kelompok B RA Al Hidayah 2 sederhana. Tarik Sidoarjo. KAJIAN PUSTAKA 2. Untuk mendeskripsikan aktivitas anak dalam Kemampuan Motorik Kasar Penerapan Permainan Tradisional Engklek Gerak motorik kasar adalah gerak anggota Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik badan secara kasar atau keras (Suyadi, 2010:68). Kasar Anak Kelompok B RA Al Hidayah 2 Pendapat lain mengatakan motorikkasar Tarik Sidoarjo. adalah gerakan yang membutuhkan koordinasi sebagian 3. Untuk mendeskripsikan peningkatan besar bagian tubuh anak. (Sujiono, 2005:1.13). Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok B Aspek Pengembangan Motorik Kasar RA Al Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo setelah Menurut Sumantri (2005:71) kemampuan penerapan Permainan Tradisional Engklek. yang diharapkan untuk anak pada aspek ini adalah : a. Berjalan Manfaat Penelitian b. Berlari c. Mendaki 1. Bagi Siswa d. Meloncat dan berjingkat Hasil penilitian ini dapat meningkatkan e. Mencongklang kemampuan motorik kasar anak melalui f. Menyepak permainan tradisional engklek. g. Melempar 2. Bagi Guru h. Menangkap Dengan melaksanakan PTK ini, guru dapat i. Memantulkan bola memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses j. Memukul dan hasil pembelajaran. Di samping itu guru terbiasa dalam melaksanakan penelitian Tujuan pengembangan motorik kasar tindakan kelas. Sumantri (2005:9-10) mengatakan tujuan 3. Bagi Peneliti Lain pengembangan motorik kasar adalah: Penelitian ini sebagai acuan bagi peneliti lain a. Mampu meningkatkan keterampilan gerak. untuk meneliti hal yang sama dan belum b. Mampu memelihara dan meningkatkan kebugaran terungkap dalam penelitian ini. jasmani. Definisi istilah, Asumsi, Keterbatasan c. Mampu menanamkan sikap percaya diri. 1. Definisi Istilah d. Mampu bekerjasama. a. Permainan tradisional engklek merupakan e. Mampu berprilaku disiplin, jujur dan sportif. permainan tradisional lompat–lompatan Fungsi Pengembangan Motorik Kasar pada bidang–bidang datar yang digambar a. Sebagai alat pemacu pertumbuhan dan diatas tanah, dengan membuat gambar perkembangan jasmani, rohani dan kesehatan kotak-kotak kemudian melompat dengan untuk anak usia dini. satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. 2 Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal b. Sebagai alat untuk membentuk dan memperkuat 3) Latihan keseimbangan. tubuh anak usia dini. c. Gerak Manipulatif c. Sebagai alat melatih ketrampilan dan ketangkasan Gerak manipulatif adalah aktivitas yang gerak juga daya pikir anak usia dini. dilakukan tubuh dengan bantuan alat. Contoh gerakannya d. Sebagai alat untuk meningkatkan perkembangan adalah melempar, menangkap, menggiring, menendang, emosional. memantulkan bola atau benda lainnya. e. Sebagai alat untuk meningkatkan perkembangan Pengertian Permainan/Bermain sosialnya. Bermain merupakan suatu kegiatan yang f. Sebagai alat untuk menumbuhkan perasaan senang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, dan memahami manfaat kesehatan pribadi. tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Muchlisin, Lingkup Pengembangan Motorik Kasar 2009:9). Menurut Sujiono (2005:12.3-12.5) ada 3 jenis Piaget dalam Mayesti (1990:42) mengatakan gerakan yang dapat dilakukan dalam motorik kasar, yaitu bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan : berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan k. Gerak Lokomotor bagi diri seseorang. Selanjutnya Dockett dan Fleer dalam Gerak Lokomotor adalah aktivitas gerakan Yuliani (2009:144) berpendapat bahwa bermain dengan cara memindahkan tubuh dari satu tempat merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui bermain ke tempat lain. Contoh gerakan lokomotor adalah : anak akan memperoleh pengetahuan yang dapat 1) Melangkah, yaitu memindahkan tubuh dari satu mengembangkan kemampuan dirinya. tempat ke tempat yang lain dengan Manfaat Bermain menggerakkan salah satu kaki ke depan, ke Menurut Montolalu (2005:1.15-1.17) belakang dan samping. bermain mempunyai manfaat yang dapat menunjang 2) Berjalan, yaitu memindahkan tubuh dari satu perkembangan anak. Beberapa manfaat bermain bagi tempat ke tempat lain dengan melangkah kaki perkembangan anak adalah : secara berulang-ulang dan bergantian. a. Bermain memicu kreativitas. 3) Berlari, yaitu mirip berjalan, namun dengan b. Bermain bermanfaat mencerdaskan otak. jangkauan yang lebih jauh. c. Bermain bermanfaat untuk melatih empati. 4) Melompat, yaitu memindahkan tubuh kedepan d. Bermain bermanfaat mengasah panca indra. dengan bertumpu pada salah satu kaki dan e. Bermain sebagai media terapi. mendarat dengan kedua kaki. Karakteristik Bermain 5) Meloncat, yaitu memindahkan tubuh kedepan Jeffre dalam Yuliani (2009:146) berpendapat atau keatas dengan bertumpu pada kedua kaki bahwa terdapat enam karakteristik kegiatan bermain pada dan mendarat dengan kedua kaki. anak yang perlu dipahami, yaitu : 6) Merayap, yaitu menggerakkan tubuh dengan a. Bermain muncul dari dalam diri anak. bertumpu pada telapak tangan sampai siku dan b. Bermain harus bebas dari aturan yang mengikat, badan bagian depan mulai dari dada sampai kegiatan untuk dinikmati. ujung kaki. c. Bermain adalah aktivitas nyata atau sesungguhnya. 7) Merangkak, yaitu menggerakkan tubuh dengan d. Bermain harus difokuskan pada proses daripada hasil. bertumpu pada telapak tangan, kedua lutut dan e. Bermain harus didominasi oleh pemain. kedua ujung kaki. f. Bermain harus melibatkan peran aktif dari pemain. 8) Berjingkat, yaitu memindahkan tubuh ke depan dengan cara bertumpu pada salah satu kaki baik Tahapan dan perkembangan bermain kiri maupun kanan dan mendarat pada kaki yang Menurut Yuliani (2009:147-148) ada enam sama. tahapan perkembangan pada anak, yaitu : 9) Berguling, yaitu memindahkan tubuh dari satu a. Unoccupied atau tidak menetap. tempat ke tempat lain dengan cara merebahkan Anak hanya melihat anak lain bermain, diri lalu menggulingkan seluruh badan ke kanan tetapi tidak ikut bermain. Anak pada tahap ini hanya atau kiri. mengamati sekeliling dan berjalan-jalan, tetapi tidak b. Gerak Nonlokomotor terjadi interaksi dengan anak yang bermain. Gerakan Nonlokomotor adalah aktivitas b. Onlooker atau penonton/pengamat. atau tindakan dengan tidak memindahkan tubuh dari Pada tahap ini anak belum mau terlibat satu tempat ke tempat lain. Contoh gerakan untuk bermain, tetapi anak sudah mulai bertanya nonlokomotor adalah : dan lebih mendekat pada anak yang sedang bermain 1) Gerakan-gerakan memutar tubuh atau bagian- dan anak sudah mulai muncul ketertarikan untuk bagian tubuh (kepala, lengan, pinggang, lutut, bermain. Setelah mengamati anak biasanya dapat pergelangan kaki dan pergelangan tangan). mengubah cara bermainnya. 2) Menekuk atau membungkukkan tubuh, seperti c. Solitary independent play/bermain sendiri. gerakan bangun tidur, duduk dan Tahap ini anak sudah mulai bermain, tetapi membungkuk, menelungkup, dan menarik ke bermain sendiri dengan mainannnya, terkadang atas kedua kaki, dada sampai kepala. anak berbicara dengan temannya yang sedang 3 Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal bermain, tetapi tidak terlibat dengan permainan melebihi kotak yang telah disediakan jika melebihi maka anak lain. dinyatakan gugur dan diganti dengan pemain d. Parallel Activity/Kegiatan Paralel. selanjutnya. Pemain yang menyelesaikan satu putaran Anak sudah bermain dengan anak lain terlebih dahulu melemparkan gacuk dengan cara tetapi belum terjadi interaksi dengan anak lainnya membelakangi engkleknya, jika pas pada petak yang dan anak cenderung menggunakan alat yang ada di dikehendaki maka petak itu akan menjadi “sawah”nya, dekat anak yang lain. Pada tahap ini anak juga tidak artinya dipetak tersebut pemain yang bersangkutan dapat mempengaruhi anak lain dalam bermain dengan menginjak petak tersebut dengan dua kaki, sementara permainannya. pemain lain tidak boleh menginjak petak itu selama e. Associative Play/Bermain dengan teman. permainan. Pada tahap ini terjadi interaksi yang lebih Peserta yang memiliki “sawah” paling banyak kompleks pada anak. Dalam bermain anak sudah adalah pemenangnya. Pemainan ini sangat seru karena mulai saling mengingatkan satu sama lain. Terjadi bisanya paling sering kesalahan yang dilakukan adalah tukar menukar mainan atau anak mengikuti anak saat kita melempar gacuk tapi tidak pas dikotaknya atau lain. Meskipun anak dalam kelompok melakukan meleset dari tempatnya. kegiatan yang sama, tidak terdapat aturan yang mengikat dan belum memiliki tujuan khusus atau Manfaat Permainan Tradisional Engklek belum terjadi diskusi untuk mencapai tujuan Manfaat yang diperoleh dari permainan engklek ini bersama. adalah : f. Cooperative or organized supplementary a. Kemampuan fisik anak menjadi kuat karena dalam play/kerjasama dalam bermain atau dengan aturan. permainan engklek ini anak diharuskan untuk Saat anak bermain bersama secara lebih melompat-lompat. terorganisasi dan masing-masing menjalankan peran b. Mengasah kemampuan bersosialisasi dengan orang yang saling mempengaruhi satu sama lain. Anak lain dan mengajarkan kebersamaan. bekerjasama dengan anak lain untuk membangun c. Dapat mentaati aturan-aturan permainan yang telah sesuatu, terjadi persaingan, membentuk permainan disepakati bersama. drama dan biasanya dipengaruhi oleh anak yang d. Mengembangkan kecerdasan logika anak. memiliki pengaruh atau adanya pemimpin dalam Permainan engklek melatih anak untuk berhitung bermain. dan menentukan langkah-langkah yang harus Permainan Tradisional Engklek dilewatinya. Permainan engklek (dalam bahasa Jawa) e. Anak menjadi lebih kreatif. Permainan tradisional merupakan permainan tradisional lompat–lompatan pada biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. bidang–bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya. itu mendorong mereka untuk lebih kreatif Permainan engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak menciptakan alat-alat permainan. perempuan dan dilakukan di halaman. Namun, sebelum f. Melatih Keseimbangan. Permainan tradisional ini kita memulai permainan ini kita harus mengambar kotak- menggunakan satu kaki untuk melompat dari satu kotak dipelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 kotak ke kotak berikutnya. segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan g. Melatih ketrampilan motorik tangan anak karena dan kiri diberi lagi sebuah segi empat. (Montolalu . dalam permainan ini anak harus melempar 2005:34). gacuk/kreweng. Permainan tradisional engklek dalam bahasa daerah Bengkulu berarti Lompek Kodok yang artinya Keterkaitan permainan tradisional engklek dan Lompat Kodok (Depdikbud:30). Sedangkan menurut kemampuan motorik kasar anak. Wardani (2010:15) Permaianan engklek disebut juga Kemampuan motorik anak usia dini tidak akan Somdah. Somdah merupakan permainan yang berkembang tanpa adanya kematangan kontrol motorik, menggunakan media gambar persegi empat yang motorik tersebut tidak akan optimal jika tidak diimbangi digambar di lantai ataupun di tanah. dengan gerakan anggota tubuh tanpa dengan latihan Cara Bermain Permainan Tradisional Engklek fisik. Program pengembangan keterampilan motorik Cara bermainnya sederhana saja, cukup anak usia dini sering kali terabaikan atau dilupakan oleh melompat menggunakan satu kaki disetiap petak - petak orang tua, pembimbing bahkan guru sendiri. Hal ini yang telah digambarkan sebelumnya di tanah. Untuk lebih dikarenakan mereka belum memahami bahwa dapat bermain setiap anak harus mempunyai kereweng program pengembangan keterampilan motorik menjadi atau gacuk yang biasanya berupa pecahan genting, bagian yang tak terpisahkan dalam pendidikan anak keramik lantai atau pun batu yang datar. Kreweng/gacuk usia dini. dilempar kesalah satu petak yang tergambar di tanah, Hal ini didasarkan pada pendapat Sudijono petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak/ditempati (2005: 1.13), yang mengatakan bahwa gerakan motorik oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke kasar perlu dikenalkan dan dilatihkan pada masa anak pra petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak – sekolah dan pada masa sekolah awal melalui permainan, petak yang ada. Saat melemparkannya tidak boleh agar anak-anak dapat melakukan gerakan-gerakan dengan 4
no reviews yet
Please Login to review.