Authentication
397x Tipe DOCX Ukuran file 0.14 MB Source: mahasiswa.yai.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan akan mendorong untuk
melakukan penelitian jika ia menemukan masalah. Bagaimana ia menemukan dan
merumuskan masalah. Pernyataan yang tampaknya sepele ini nyatanya tidak
selalu mudah dijawab dan tak heran kalau para peneliti menemukan bahwa
perumusan masalah merupakan jantung penelitian.
Perumusan masalah pada dasarnya adalah “sub bagian proposal yang
berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar, dimana pertanyaan-pertanyaan tersebut
akan dijawab dalam proses penelitian nantinya”. Dengan ini bisa dilihat bahwa
perjalanan penelitian selanjutnya akan tergantung kepada rumusan masalah yang
dibuat.
Seringkali, bagi peneliti pemula, timbul kesulitan dalam membuat
rumusan masalah ini. Peneliti sering bingung, bagaimana membuat rumusan
masalah yang baik. Terkadang, pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan yang
sebenarnya tidak perlu ditanyakan, karena jawaban pertanyaan tersebut sudah
harus diketahui peneliti sebelum melakukan penelitian.
Setelah perumusan masalah dibuat, maka langkah selanjutnya adalah membuat Tujuan
Penelitian. Bagian ini tidak sulit, karena ia berhubungan langsung dengan Pertanyaan Penelitian.
Aspek yang dimunculkan dalam Tujuan Penelitian adalah keinginan jawaban dari pertanyaan
penelitian.
Tidak mudah bagi peneliti untuk merumuskan masalah penelitian, terutama bagi
penelitian pemula. Masalah penelitian yang sering dirumuskan terlalu umumsehingga dengan
pokok permasalahan yang tidak jelas akan menyulitkan tahap pemecahan
masalah, yang meliputi penentuan konsep-konsep teoritis yang ditelaahdan pemilihan
metode pengujian data. Semakin spesifik perumusan masalah, penelitian
2
semakin mudah dilakukan pengujian secara empiris, perlu pendekatansistematis untuk
merumuskan masalah penelitian yang baik memudahkan tahap pemecahan masalah
sehingga memudahkan pula untuk menetapkan suatu tujuan penelitian.
Oleh karena itu, seorang peneliti harus berhati-hati dalam merumuskan pertanyaan
penelitian. Sekali lagi, kesalahan dalam menyusun pertanyaan penelitian, akan berdampak pada
tidak jelasnya pembahasan nanti. Pedoman dalam pembahasan, akan mengacu pada pertanyaan
penelitian yang disusun
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian rumusan masalah?
2. Apa-apa saja bentuk-bentuk rumusan masalah?
3. Apa-apa saja yang perlu diperhatikan dalam memnbuat rumusan masalah?
4. Apa fungsi rumusan masalah?
5. Apa yang dimaksud dengan tujuan penelitian dan apa tujuan penelitian itu?
6. Apa pengertian manfaat penelitian dan apa manfaatnya?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian rumusan masalah.
2. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat rumusan masalah.
3. Untuk mengetahui fungsi rumusan masalah.
4. Untuk mengetahui pengertian tujuan penelitian dan tujuan penelitian itu sendiri.
5. Untuk mengetahui pengertian manfaat penelitian dan manfaat penelitian itu sendiri.
1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai bahan pengajaran di bidang
pendidikan maupun di bidang penelitian-penelitian
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rumusan Masalah
Menurut Moelong ( 1989) dalam Irwandy ( 2013: 29), berdasarkan masalah yang ada,
sebelum melakukan penelitian, masalah tersebut harus dipikirkan dan dirumuskam secara jelas,
sederhana dan tuntas. Hal ini disebabkan oleh seluruh unsur penelitian lainnya akam berpangkal
pada perumusan masalah tersebut.
Menurut Furchan dalam Irwandy ( 2013: 30) masalah yang akan diteliti hendaknya:
1. Merupakan masalah yang pemecahannya akan memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan.
2. Merupakan persoalan yang akan membawa kepada persoalan-persoalan baru dan demikian juga
kepada penelitian-penelitian berikutnya.
3. Merupakan persoalan yanga dapat diteliti.
4. Persoalan itu harus sesuai dengan peneliti.
Menurut Irwandy ( 2013), setelah masalah penelitian itu dipilih dan ditetapkan maka
tugas berikutnya adalah merumuskan masalah dalam bentuk yang dapat diteliti. Rumusan masalah
yang dikemukakan hendaknya menerangkan dengan jelas apa yang akan diterangkan dan
dipecahkan dan membatasi ruang lingkup studi tersebut pada suatu permasalahan khusus.
Rumusan masalah harus dinyatakan dalam bentuk peranyaan bukan pernyataan. Dan menurut
Supranto dalam Irwandy (2013:31) mengatakan bahwa apabila masalahnya telah dirumuskan
dengan jelas maka akan mempermudah penentuan jenis data yang akan dikumpulkan dan akhirnya
juga akan mempermidah penyusunan instrumennya.
Menurut Arif (2013:98) rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan disebut juga dengan
pertanyaan penelitian atau research question. Suatu pertanyaan penelitian biasanya masih
merupakan pertanyaan yang luas atau agak umum, karena itu dapat dirinci dalam pertanyaan-
pertanyaan yang lebih khusus. Masalah yang diteliti perlu dirumuskan dan dibatasi. Perumusan ini
menyangkut isi dan juga variabel-variabel yang terlibat di dalamnya. Contohnya: Rendahnya Mutu
Pendidikan, kita rumuskan sebagai kualitas dari proses, prasarana dan sarana, serta hasil
pendidikan. Hal tersebut masih merupakan suatu yang cukup luas. Umpamanya kita batasi pada
kualitas hasil pendidikan, dan kualitas hasil pendidikan ini kita rumuskan sebagai kualitas pribadi
dan kompetensi lulusan dari suatu jenjang pendidikan tertentu. Baik kualitas pribadi maupun
kompetensi yang merupakn hal yang masih luas dan perlu dibatasi lagi isinya. Kompetensi
contohnya mencakup kompetensi mengajar, membimbing, mengevaluasi, mengembangkan
kurikulim dan sebagainya.
Menurut Irwandy ( 2013:32) sumber-sumber untuk mencari masalah antara lain:
4
no reviews yet
Please Login to review.