Authentication
300x Tipe PDF Ukuran file 0.19 MB Source: media.neliti.com
JURNAL HUTAN LESTARI (2015)
Vol. 3 (3) : 481 – 487
STUDI POTENSI JENIS TUMBUHAN BAWAH DAN EPIFIT SEBAGAI
TANAMAN HIAS PADA KAWASAN PPTAT YAYASAN DIAN TAMA
KALIMANTAN BARAT
The Potential Study Of Plant Down And Epiphytes As Ornamental Plants In Area
PPTAT Dian Tama-West Borneo
Bakti Ilhamullah, Wiwik Ekyastuti, Harnani Husni
Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124
E-mail : iilcungkring@ymail.com
ABSTRACT
West Kalimantan is one of the centers of biodiversity. It’s has a wealth of flora are very much
and most potential as an ornamental plant. Yayasan Dian Tama in Toho Ilir very support
educational activities, research and ecotourism. This study aims to determine the potential
down and epiphytes plant species as ornamental plants are contained in secondary forest area
PPTAT Yayasan Dian Tama Toho Ilir. The research time is two week effectively in the field
from September 1 until 2014 September 14. This research is using a single plot with a plot size
of 20m x 50m (0.1 Ha), as many as eight plots and the total number of observations made plot is
0.8 hectares. The results found that 15 plant species very potential as an ornamental plant,
namely: Aglaonema crispum, Aglaonema nitidum, Aglaonema simplex, Asplenium nidus,
Bauhinia sp., Bulboppylum sp., Chrysalidocarpus sp., Cordyline fruticosa, Drynaria sparsisora,
Globba sp., Hemamolena sp., Lygodium circinnatum, Lygodium scandens, Molineria
latifoliadan Nephrolepis sp. From the 15 species of cover coops and epiphytes as a ornamental
plant, that are Nephrolepis sp. with a density 68.74 clumps / ha, Aglaonema nitidum with a
density of 47.5 clumps / ha and Hemamolena sp. with a density of 42.5 clumps / ha. As for the
highest frequency is the type of Aglaonema nitidum, Aglaonema simplex and chrysalidocarpus
sp. each with a value of F = 0.5.
Keywords : Ornamental plant, Epiphytes, potential, research.
PENDAHULUAN tumbuhan tersebut berada di berbagai
Kalimantan Barat dikenal sebagai daerah yang hingga kini belum
salah satu pusat keanekaragaman hayati dimanfaatkan. Keberadaan beberapa jenis
flora melimpah yang sebagian berpotensi plasma nutfah menjadi rawan dan langka,
sebagai tanaman hias. Ragam keindahan bahkan ada yang telah punah, sebagai
dan keunikan flora Kalimantan Barat akibat konversi lahan oleh tindakan
berpeluang untuk diberdayakan sebagai manusia dan kebijakan pembangunan
komoditas komersial yang dapat yang kurang memperhatikan kelestarian
memberikan kontribusi peningkatan lingkungan. Oleh karena itu perlu
pendapatan petani tanaman hias. konservasi plasma nutfah terutama
Potensi tanaman tersebut menjadi mencegah kepunahannya di daerah-
kekayaan alam yang setiap saat dapat daerah rawan erosi (Effendie dan
dimanfaatkan untuk kepentingan semua Kartikaningrum, 2005).
kalangan masyarakat. Sebagian besar dari
481
JURNAL HUTAN LESTARI (2015)
Vol. 3 (3) : 481 – 487
Tanaman hias merupakan jenis merupakan potensi yang nilai
tanaman yang dibudidayakan manusia ekonomisnya tidak kalah dengan kayu,
untuk menciptakan kesegaran dan selama ini masyarakat masih
memperindah lingkungan, baik di luar beranggapan bahwa kayu merupakan
ataupun di dalam ruangan. Jenis-jenis satu-satunya hasil hutan yang memiliki
tanaman hias asli Kalimantan Barat yang nilai ekonomis yang tinggi dan tidak
telah dibudidayakan relatif masih sedikit. menyadari masih banyak potensi lain
Kecilnya proporsi tanaman hias asli yang yang dapat dikembangkan.
dibudidayakan, tidak berarti Kalimantan Potensi tanaman hias merupakan
Barat miskin akan bahan tanaman hias. peluang besar bagi pengembangan
Keadaan tanah dan iklim cocok atau melalui pemuliaan. Sejalan dengan
memungkinkan untuk menghasilkan bertambahnya jumlah penduduk, tempat-
berbagai jenis tanaman hias sehingga tempat ekowisata serta pentingnya
peluang untuk menambah aneka jenis lingkungan dan pemukiman yang
tanaman hias makin besar dan luas, nyaman dan segar, maka permintaan
misalnya dengan cara pemuliaan tanaman hias terus meningkat.
tanaman, penelitian dan pencarian jenis Untuk mengetahui jenis
tanaman hias baru. tumbuhan yang memiliki potensi sebagai
Yayasan Dian Tama adalah Lembaga tanaman hias dalam kawasan PPTAT
Swadaya Masyarakat yang bertujuan Yayasan Dian Tama agar dapat
untuk meningkatkan kesejahteraan dilakukan upaya atau tindakan
masyarakat melalui transfer teknologi pengelolaan secara lestari dan
tepat guna untuk pengelolaan sumberdaya berkelanjutan, maka perlu dilakukan
secara ekonomis dalam proses penelitian mengenai tumbuhan yang
pengorganisasian yang berkelanjutan. berpotensi sebagai tanaman hias.
Areal hutan sekunder Yayasan Dian Penelitian ini bertujuan untuk
Tama memiliki beberapa jenis tanaman mengetahui potensi jenis tumbuhan
hias baik yang tumbuh secara budidaya bawah dan epifit sebagai tanaman hias
maupun liar. Tumbuhan ini hidup di luas yang terdapat didalam kawasan hutan
areal hutan sekunder 9,8683 Ha dan sekunder PPTAT Yayasan Dian Tama
berdampingan dengan vegetasi lainnya. Kecamatan Toho Ilir.
Berdasarkan pertimbangan hal Hasil penelitian ini diharapkan dapat
tersebut penelitian sebagai usaha memberikan informasi tentang jenis-
eksplorasi mengenai tumbuhan yang jenis tumbuhan yang memiliki potensi
berpotensi menjadi tanaman hias di sebagai tanaman hias di dalam kawasan
dalam kawasan Pusat Pengembangan PPTAT Yayasan Dian Tama sehingga
Teknologi Arang Terpadu (PPTAT) dapat menjadi data dasar bagi
Yayasan Dian Tama Toho Ilir perlu pengelolaan dan pengembamngannya
dilakukan karena memiliki nilai penting dalam upaya pelestarian, perlindungan,
sebagai objek pendataan dan penelitian pendidikan dan ekowisata.
dalam menunjang kegiatan pendidikan
serta ekowisata. Tanaman hias
482
JURNAL HUTAN LESTARI (2015)
Vol. 3 (3) : 481 – 487
METODOLOGI PENELITIAN a. Melihat komposisi jenis.
Penelitian ini dilaksanakan pada b. Jumlah tumbuhan yang berpotensi
kawasan PPTAT Yayasan Dian Tama menjadi tanaman hias.
Kabupaten Pontianak Kecamatan Toho c. Melihat keadaan vegetasi.
Ilir Provinsi Kalimantan Barat, yang
memiliki luas hutan sekunder 9,8683 Ha. Identifikasi Jenis Tumbuhan
Waktu penelitian 2 minggu efektif di
lapangan mulai dari tanggal 1 september Identifikasi tumbuhan yang memiliki
sampai 14 september 2014, dilanjutkan potensi menjadi tanaman hias dilakukan
dengan pengolahan data. Alat – alat yang langsung di lapangan sampai tingkat jenis
digunakan dalam penelitian ini adalah ; yang dilakukan pada jalur rintisan dalam
Peta lokasi penelitian dan petak / titik petk pengamatan, hal ini dilaksanakan
pengamatan, Buku identifikasi (Arie dan dengan cara :
Purwanto, 2007 ;Triwahyuni dan a. Membuat rintisan ditengah-tengah
Abdulkadir, 2010 ;Abdulkadir, 2008), petak, dimulai dari sisi yang berukuran
Kompas untuk menentukan arah, 20 meter, kesisi ukuran yang sama,
Termometer untuk menentukan dengan satu garis lurus.
temperatur, Thally sheet tumbuhan, b. Membuat 4 rintisan pada petak dari
Meteran dan tali, untuk membuat petak dari sisi 50 meter, yang masing-
pengamatan, Kamera untuk dokumentasi, masing berjarak 10 meter.
Alat tulis menulis, Alat pembuat c. Identifikasi jenis tumbuhan yang
herbarium (alkohol 70%, kertas belum dapat teridentifikasi sampai
karton/koran, gunting tanaman, tingkat jenis diusahakan sampai
parang/pisau, kantong plastik). Objek tingkat genus dan diambil sampel
penelitian ini adalah semua jenis (herbarium) serta fotonya untuk
tumbuhan bawah dan epifit yang diidentifikasi ulang.
memiliki potensi menjadi tanaman hias Data hasil pengamatan keanekaragaman
yang terdapat didalam petak pengamatan jenis tumbuhan yang berpotensi menjadi
dalam kawasan PPTAT Yayasan Dian tanaman hias dilokasi penelitian dihitung
Tama. Pelaksanaan penelitian ini dengan menggunakan rumus sebagai
dilkukan dengan dua tahap yaitu : berikut (Mueller dan Ellenberg, 1974
yang dikutip Soerianegara, 1978) :
Penentuan petak pengamatan Kerapatan (K)
Penelitian ini menggunakan metode Kerapatan (K) akan menunjukan jumlah
petak tunggal dengan ukuran petak 20 m suatu jenis tumbuhan pada setiap petak
x 50 m (0,1 Ha) (Kusmana, 1995), contoh, sedangkan Kerapatan Relatif
sebanyak delapan petak dan jumlah (KR) adalah persentase jumlah individu
keseluruhan petak pengamatan yang dari semua jenis yang ada.
dibuat adalah 0,8 Ha. Penempatan petak í µí°¾ = í µí°½í µí±¢í µí±ší µí±™í µí±Ž ℎ í µí°¼í µí±›í µí±‘í µí±–í µí±£í µí±–í µí±‘í µí±¢ í µí±†í µí±¢í µí±Ží µí±¡í µí±¢ í µí°½í µí±’í µí±›í µí±–í µí±
pengamatan dipilih pada tempat yang í µí°¿í µí±¢í µí±Ží µí± í µí±ƒí µí±’í µí±¡í µí±Ží µí±˜ í µí°¶í µí±œí µí±›í µí±¡í µí±œ ℎ (í µí°»í µí±Ž)
cukup representativ melalui purposive
sampling, dengan pertimbangan:
483
JURNAL HUTAN LESTARI (2015)
Vol. 3 (3) : 481 – 487
Frekwensi (F) HASIL DAN PEMBAHASAN
Frekwensi (F) merupakan perbandingan Komposisi Jenis Tanaman Hias
banyaknya petak yang terisi oleh suatu Berdasarkan hasil pengamatan
jenis tumbuhan terhadap keseluruhan yang dilakukan pada hutan sekunder
petak. Sedangkan Frekwensi Relatif dengan 8 petak pengamatan berbeda,
(FR) adalah persentase frekwensi suatu digunakan sebagai sampel pengamatan
jenis terhadap jumlah frekwensi semua pada kawasan PPTAT Yayasan Dian
jenis. Tama secara keseluruhan ditemukan 15
í µí°¹ = í µí°½í µí±¢í µí±ší µí±™í µí±Ž ℎ í µí±ƒí µí±’í µí±¡í µí±Ží µí±˜ í µí°·í µí±–í µí±¡í µí±’í µí±ší µí±¢í µí±˜í µí±Ží µí±› í µí±†í µí±¢í µí±Ží µí±¡í µí±¢ í µí°½í µí±’í µí±›í µí±–í µí± jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai
í µí°½í µí±¢í µí±ší µí±™í µí±Ž ℎ í µí±†í µí±’í µí±™í µí±¢í µí±Ÿí µí±¢ ℎ í µí±ƒí µí±’í µí±¡í µí±Ží µí±˜ tanaman hias, dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 1. Data Jenis Tumbuhan Bawah Dan Epifit Memiliki Potensi Sebagai Tanaman
Hias Pada Kawasan PPTAT Yayasan Dian Tama, Kalimantan Barat (Data Of
Underplants and Epiphytes Have Potensial as Decorative Plants in PPTAT
Yayasan Dian Tama, West-Borneo).
No. Jenis Nama Daerah Famili
1 Aglaonema crispum Aglonema Araceae
2 Aglaonema nitidum Aglonema Araceae
3 Aglaonema simplex Aglonema Araceae
4 Asplenium nidus Paku sarang burung Polypodiceae
5 Bauhinia sp. Daun kupu-kupu Fabaceae
6 Bulboppylum sp. Anggrek Araceae
7 Chrysalidocarpus sp. Palem-paleman Arecaceae
8 Cordyline fruticosa Hanjuang Liliaceae
9 Drynaria sparsisora Paku simbar layangan Blypodiaceae
10 Globba variabilis. Zingiberaceae
11 Hemamolena sp. Keladi-keladian Araceae
12 Lygodium circinnatum Paku hata Schizaeaceae
13 Lygodium scandens Paku tali Schizaeaceae
14 Molineria latifolia Megberi Hypoxidaceae
15 Nephrolepis sp. Paku-pakuan Davalliaceae
Dari Tabel 3 terdapat 15 jenis famili Liliaceae, famili Orchidaceae,
tanaman hias pada 8 petak pengamatan di famili Polypodiceae, famili Schizaeaceae,
kawasan hutan sekunder PPTAT Yayasan famili Zingiberaceae. Kemudian hasil
Dian Tama yaitu 13 jenis tanaman hias pengolahan data terhadap jumlah jenis
daun, 1 jenis tanaman hias bunga, dan 1 dan kerapatan jenis yang berpotensi
jenis anggrek. Jenis-jenis tersebut terdiri menjadi tanaman hias yang dijumpai pada
dari famili Araceae, famili Arecaceae, keseluruhan petak pengamatan, dapat
famili blypodiaceae, famili Davalliaceae, dilihat pada Tabel 4.
famili Fabaceae, famili Hypoxidaceae,
484
no reviews yet
Please Login to review.