Authentication
240x Tipe PDF Ukuran file 0.04 MB Source: media.neliti.com
PERBEDAAN PENERAPAN ETIKA PROFESI AKUNTAN Organisasi dengan kode etik yang kuat dapat melaksanakan pekerjaannya. Problema ini PADA PERILAKU AUDITOR YUNIOR DAN AUDITOR SENIOR menciptakan loyalitas yang tinggi bagi berkaitan dengan berbagai praktek pelanggaran (STUDI TERHADAP AUDITOR YANG BEKERJA PADA KAP DI stakeholders, baik internal maupun eksternal. moral yang dilakukan oleh akuntan. Kepercayaan Organisasi yang dapat bertahan dalam jangka masyarakat terhadap kualitas jasa profesional akan MALANG) panjang akan menemukan bahwa ada manfaat yang meningkat, jika profesi mewujudk besar jika memperlakukan segala sesuatunya Penelitian mengenai etika profesi telah Ratna Utami1 dengan jujur dan loyal. Era pasar bebas memberikan dilakukan oleh Gani (2000) yang meneliti mengenai dampak pada persaingan bisnis yang semakin ketat pengaruh perbedaan kantor akuntan publik dan 1 Fakultas Eknomi, Akutansi, Universitas Muhammadiyah Malang dan semakin meningkat intensitasnya sebagaimana gender terhadap evaluasi etikal, intensi etikal dan Alamat Korespndensi : Jl. Sunan Kalijogo No.30 Malang dirasakan oleh para pelaku bisnis. Hal tersebut orientasi etikal auditor. Hasil penelitian Telpon: 0341-348158, Hp: 08123591743 acapkali memaksa pelaku bisnis bersinggungan mengindikasikan adanya perbedaan tingkat evaluasi ABSTRAK dengan masalah etika demi mencapai tujuannya etikal, intensi etikal dan orientasi etikal Kantor yang berupa optimalisasi laba. Dalam kondisi yang Akuntan Publik berbeda. Penyebab perbedaan dalah This research aim to know the applying of ethics accountant profession to auditor behavior in sangat kompetitif seharusnya perlu semua konstruk terutama konstruk deontology dan running its work with the case study of laboring auditor in KAP Malang. dipertimbangkan relevansi penerapan prinsip kontruk utilitarianisme. Result of research by using different test with t-test indicate that eight statement of ethics of ekonomi yang menganjurkan organisasi untuk Penelitian mengenai etika juga dilakukan oleh accountant profession that is profession responsibility, public interest, integrity, objectivity, interest meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan Harsanti (2002), yang meneliti mengenai faktor- and carefulness, secret, professional behavioral and technical standard have been applied by a good pengorbanan sekecil-kecilnya, karena hal tersebut faktor yang mempengaruhi sensitivitas etika auditor of senior auditor and also senior auditor at its behavior in running work. Pursuant to result terbukti menjadi salah satu pemicu timbulnya akuntan publik di Indonesia. Hasil penelitian t-test by comparing praktik-praktik bisnis yang tidak sehat (unfair menyatakan kualita audit ditentukan oleh dua hal value t by t tables, showing no eight applying difference of principle of ethics of accountant business). yaitu kompetensi dan independensi. Kompetensi profession at junior auditor behavior and senior auditor behavior in running its work. And so do Perkembangan yang sangat pesat berkaitan dengan pendidikan dan pengalaman from result assess the signification also show all value also above or more than level signification menumbuhkan kesadaran akan pentingnya memadai yang dimiliki akuntan publik dalam which have been specified by 0,05. perimbangan antara kemajuan material dan non bidang auditing dan akuntansi. Sedangkan Keywords : ethics of accontant profession, auditor material. Kesadaran perlunya keseimbangan akan independensi merupakan salah satu komponen etika semakin berkembang sehingga keputusan- yang harus dijaga oleh akuntan publik PENDAHULUAN sehingga dapat terwujud kinerja yang tinggi dalam keputusan bisnis senantiasa harus meliputi berbagai Penelitian mengenai etika profesi akuntan juga pelaksanaan audit. Kode etik berpengaruh besar implikasi terhadap lingkungan, kebudayaan, agama, dilakukan oleh Suprapti (2003) yang meneliti Profesi akuntan publik sebagai pihak ketiga terhadap reputasi serta kepercayaan masyarakat etika moral, dan sebagainya (Ismangil, 1998). tentang tingkat perkembangan etika akuntan di yang independen memegang peranan penting untuk pada profesi akuntan publik. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, profesi auditor Malang. Hasil penelitian menunjukkan ada menilai kewajaran pertanggungjawaban laporan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan sering dihadapkan pada situai-situasi etik yang perbedaan tingkat perkembangan etika akuntan jika keuangan yang disajikan oleh manajemen. Dari Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia yang memuat mengharuskan dilakukan pilihan antara melakukan dilihat dari pendidikan dan jabatannya, semakin profesi akuntan publik inilah masyarakat (publik) delapan Prinsip Etika yaitu: 1) tanggung jawab dan tidak. Dengan demikian perilaku etik tidak tinggi pendidikan dan jabatan akuntan semakin mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak profesi, 2) kepentingan publik, 3) integritas, 4) hanya ditentukan oleh kode etik yang dibuat oleh tinggi pula tingkat perkembangan etikanya. memihak terhadap informasi yang disajikan oleh obyektivitas, 5) kompetensi dan kehati-hatian organisasi profesi dalam hal ini IAItetapi juga tidak Permasalahan dalam penelitian ini adalah manajemen perusahaan dalam laporan profesional, 6) kerahasiaan, 7) perilaku profesional, terlepas dari etika individu yang bersangkutan. Dua Apakah ada perbedaan penerapan etika profesi pertanggungjawaban keuangan. Penilaian yang dan 8) standar teknis. pendekatan digunakan untuk mengetahui etika akuntan antara auditor yunior dengan auditor senior. dilakukan oleh akuntan publik terhadap laporan Etika berkaitan dengan perilaku moral dan akuntan yaitu pendekatan profesional (kode etik) Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk keuangan perusahaan tersebut diwujudkan melalui berfungsi sebagai kontrol pelaksanaan suatu dan pendekatan individu (teori etika) mengetahui perbedaan penerapan etika profesi audit akuntan. aktivitas. Etika organisasi merupakan norma-norma (Lindawati,2002). akuntan antara auditor yunior dan auditor senior Untuk menegakkan dan memelihara standar yang mengatur perilaku dalam berinteraksi dengan Karakter menunjukkan personality seorang dalam melaksanakan pekerjaannya. Dari penelitian aturan tingkah profesional yang tinggi sebagai pihak lain. Etika pada hakikatnya merupakan profesional, yang diantaranya diwujudkan dalam yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan pedoman atau kerangka acuan bagi para auditor, kekuatan normatif yang bergerak “dari dalam” sikap dan tindakan etisnya atau periakunya. manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan maka Ikatan Akuntan Indonesia menetapkan kode untuk mengendalikan perilaku seseorang atau Perilaku akuntan akan sangat menentukan posisinya penelitian ini. Adapun manfaat yang diharapkan Etik Akuntan Indonesia yang terdiri dari prinsip sekelompok orang. Etika organisasi merupakan dimasyarakat pemakai jasa profesionalnya. dari hasil penelitian ini adalah 1) bagi profesi etika, aturan etika dan interpretasi aturan etika. Hal nilai-nilai moral dan aturan yang ditetapkan Masalah utama yang paling sering dipersoalkan akuntan, dapat digunakan sebagai dasar evaluasi ini dimaksudkan agar prinsip-prinsip kerja sehat dan organisasi sebagai cara bertindak antar individu dalam masalah ketidakpercayaan ini adalah etika terhadap kode etik Ikatan Akuntan Indonesia yang pengendalian pemeriksaan dapat terlaksana, dalam organisasi maupun dengan lingkungannya. profesi dari para akuntan tersebut dalam telah disyahkan, 2) Bagi pihak lain dapat 108 HUMANITY, Volume VI, Nomor 2, Maret 2009: 108 - 115 Ratna Utami, Perbedaan penerapan etika profesi akuntan Pada perilaku auditor yunior dan auditor 109 senior (studi terhadap auditor yang bekerja pada kap di malang) dipergunakan sebagai dasar menaruh kepercayaan Rentang skor yang diberikan mulai dari jawaban Tabel 1. Hasil Uji Validitas terhadap profesi akuntan. sangat setuju yang diberi skor 5, jawaban setuju No. Item Pertanyaan Koefisien Korelasi Validitas METODELOGI PENELITIAN diberi skor 4, jawaban ragu-ragu diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2 dan jawaban 1. X1.1 0.4366 Valid Penelitian dilakukan pada Kantor Akuntan sangat tidak setuju diberi skor 1. Karena data yang 2. X1.2 0.4393 Valid Publik yang ada di Malang dan yang menjadi obyek dihasilkan berasal dari kuesioner, maka kualitas data tersebut perlu diuji. Alat yang digunakan untuk 3. X1.3 0.3800 Valid dalam penelitian ini adalah para auditor. Metode menguji data tersebut adalah uji validitas dan uji 4. X2.1 1.4936 Valid yang digunakan untuk memperoleh data dalam reliablitas. penelitian ini adalah metode survey yang Pemilihan metode statistik yang digunakan 5. X2.2 0.5122 Valid merupakan pengumpulan data primer dengan dalam analisis data pada dasarnya dipengaruhi tiga 6. X2.3 0.6119 Valid menggunakan pernyataan lisan dan tertulis. Adapun faktor yaltu 1.) tujuan studi, 2) jumlah variable yang 7. X3.1 0.5123 Valid metode yang digunakan adalah wawancara dan diteliti dan 3) skala pengukuran yang digunakan. kuisioner. Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis 8. X3.2 0.5841 Valid Pada penelitian ini variabel penelitian yang perbedaan penerapan etika profesi akuntan untuk 9. X3.3 0.6384 Valid digunakan adalah delapan prinsip etika yang terdiri prinsip etika tanggung jawab profesi (X1), dari : X1 tanggung Jawab Profesi merupakan kepentingan umum/publik (X2), Integritas (X3), 10. X4.1 0.4254 Valid pertimbangan moral dan profesional dalam semua Obyektivitas (X4), Kompetensi dan kehati-hatian 11. X4.2 0.5340 Valid kegiatan yang dilakukan auditor; X2 Kepentingan profesional (X5), Kerahasiaan(X6), Perilaku Umum/Publik merupakan Kewajiban auditor untuk Profesional (X7) dan Standar teknis (X8) dipatuhi 12. X4.3 0.5775 Valid senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan dan diwujudkan dalam perilakunya dalam 13. X5.1 0.4245 Valid publik, menghormati kepercayaan publik dan menjalankan pekerjaannnya oleh auditor. 14. X5.2 0.6012 Valid menunjukkan komitmen atas profesionalisme; X3 Berdasarkan ciri di atas maka model pengujian atau Integritas merupakan kewajiban auditor untuk analisis data yang digunakan untuk menjawab 15. X5.3 0.5538 Valid memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan permasalah yang pertama dengan analisis varian 16. X6.1 0.4838 Valid integritas setinggi mungkin; X4 Obyektifitas sedang untuk permasalahan yang ketiga dengan merupakan kewajiban auditor untuk menjaga Anova ( uji t) yang dibantu dengan program SPSS 17. X6.2 0.6289 Valid obyektivitas dan bebas dari benturan kepentingan 18. X6.3 0.5741 Valid dalam penugasannnya; X5 Kompetensi dan Kehati- HASIL DAN PEMBAHASAN 19. X7.1 0.4124 Valid hatian Profesional merupakan kewajiban auditor dalam melaksanakan penugasan dengan kehati- Karena data yang dihasilkan berasal dari 20. X7.2 0.4665 Valid hatian, kompetensi dan ketekunan; X6 Kerahasian kuesioner, maka kualitas data tersebut perlu diuji. 21. X7.3 0.4479 Valid merupakan kewajiban anuditor untuk dapat Alat yang digunakan untuk menguji data tersebut menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh adalah uji validitas dan uji reliablitas. Hasil Uji 22. X8.1 0.2356 Valid selama penugasan; X7 Perilaku Profesional validitas untuk etika profesi tanggung jawab 23. X8.2 0.2327 Valid merupakan keharusan bagi auditor untuk profesi, kepentingan umum, integritas, obyektivitas, 24. X8.3 0.3001 Valid berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi kompetensi dan kehati-hatian, kerahasiaan, perilaku yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat professional dan standard teknis sebagaimana Sumber Data : Data Diolah . mendiskreditkan profesi; X8 Standar Teknis ditunjukkan pada tabel 6.10 menunjukkan semua merupakan keharusan bagi auditor dalam item pertanyaan berkorelasi positif dengan skor Teknik pengujian reliabilitas adalah tersebut, berdasarkan ketentuan yang telah melaksanakan penugasan untuk berpedoman pada faktornya pada taraf 0,01. Kesimpulannya semua menggunakan nilai Alpha Cronbach. Kriteria disebutkan dimana nilai Alpha Cronbach lebih dari standar teknis. Adapun populasi dalam penelitian item pertanyaan untuk delapan variabel etika profesi pengambilan keputusannya adalah apabila nilai dari 0,6000, ini berarti semua variabel yang digunakan ini adalah yunior auditor yang bekerja di kantor Valid, untuk selanjutnya semua butir pertanyaan ini Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6000 maka untuk pengumpulan data sudah reliabel atau dapat akuntan publik di Malang dengan teknik dapat diikutsertakan dalam uji reliabilitas. Untuk variabel tersebut adalah sudah reliabel atau handal. dipercaya dan konsisten. pengambilan sample yang digunakan adalah lebih jelasnya hasil pengujian validitas Adapun hasil pengujian reliabilitas dengan Rumusan masalah pertama dan kedua metode random. digambarkan dalam tebel 1 sebagaimana di bawah. menggunakan program SPSS dapat dilihat pada menyatakan mengenai penerapan etika profesi pada Skala pengukuran yang digunakan dalam lampiran dua menunjukkan hasil koefisien alpha peilaku auditor yunior serta auditor senior. penelitian ini adalah sakala likert (Likert Scale). cronbach sebesar 0,8920 . Melihat hasil pengujian Berdasarkan distribusi frekuensi yang dibuat, 110 HUMANITY, Volume VI, Nomor 2, Maret 2009: 108 - 115 Ratna Utami, Perbedaan penerapan etika profesi akuntan Pada perilaku auditor yunior dan auditor 111 senior (studi terhadap auditor yang bekerja pada kap di malang) menyatakan bahwa responden menjawab setuju dan prinsip dalam tiga perilaku individu yaitu Berdasarkan hasil uji t dalam tabel 2 diatas yunior dan auditor senior dapat dilihat dari tingkat sangat setuju lebih dari 50%. Dengan demikia dapat kepribadian, persepsi dan sikap secara sendiri- dapat diketahui bahwa hampir semua hasil uji t signifikansi. Dari hasil pengujian menunjukkan disimpulkan bahwa auditor yunior dan auditor sendiri maupun dirata-rata tidak menunjukkan hitung menunjukkan berada didaerah antara t tabel hamper semua menunjukkan diatas 5 % berarti Ho senior telah menerapkan etika profesi akuntan perbedaan pada perilaku auditor naik auditor yunior yaitu diantara kurang lebih 1,96. Dengan demikian diterima. Dengan demikian juga tidak ada dalam menjalankan pekerjaannya. maupun senior. Ho diterima dalam arti tidak ada perbedaan dalam perbedaan penerapan etika profesi dalam perilaku Berdasarkan hasil pengujian dengan Untuk lebih jelasnya hasil pengujian penerapan etika profesi dalam perilaku auditor baik auditor yunior dan auditor senior. Sama seperti hasil uji t terhadap penerapan 8 (delapan) prinsip etika yang dilakukan dengan Anova uji t terhadap dalam kepribadian, persepsi maupun sikap. Namun uji t untuk signifikansi juga tidak semua Ho diterima oleh yunior auditor dengan senior auditor penerapan delapan prinsip etika dalam masing- demikian tidak semua Ho diterima ada dua Ho yang ada dua Ho yang ditolak yaitu untuk penerapan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan masing perilaku individu dapat dilihat dalam tabel ditolak yaitu untuk penerapan prinsip etika prinsip etika integritas pada perilaku kepribadian dalam penerapannya. Untuk penerapan delapan berikut ini integritas pada perilaku kepribadian dan prinsip dan prinsip etika standar teknis pada perilaku sikap Tabel 2 : Hasil Uji t Terhadap Penerapan Delapan Etika Profesi Terhadap Masing-Masing etika standar teknis pada perilaku sikap yang yang menunjukkan ada perbedaan perilaku antara perilaku Individu menunjukkan ada perbedaan perilaku antara auditor auditor yunior dan auditor senior. yunior dan auditor senior. Sedangkan untuk hasil uji t terhadap Selain dari hasil uji t hitung penerapan delapan prinsip etika profesi terhadap Prinsip Etika Perilaku Individu Variance t Hitung t Tabel Sign. pembuktian bahwa tidak ada perbedaan dalam perilaku individu secara rata rata untuk kepribadian, X1.1 Kepribadian 0,542 0,419 1,96 0,676 penerapan etika profesi dalam perilaku auditor persepsi dan sikap dapat dilihat pada tabel berikut Tanggung Jawab X1.2 Persepsi 0,371 0,935 1,96 0,352 : Profesi Tabel 3 : Hasil Uji t Terhadap Penerapan Delapan Etika Profesi Terhadap Perilaku X1.3 Sikap 0,867 0,419 1,96 0,676 X2.1 Kepribadian 0,166 0,975 1,96 0,332 Individu Secara Rata-Rata Kepentingan X2.2 Persepsi 0,297 0,643 1,96 0,521 Umum X2.3 Sikap 0,582 0,759 1,96 0,449 X3.1 Kepribadian 0,000 2,480 1,96 0,015 Prinsip Etika Variance t Hitung t Tabel Signifikansi Integritas X3.2 Persepsi 0,933 0,243 1,96 0,808 Tanggung Jawab Profesi 0,536 0,698 1,96 0,486 X3.3 Sikap 0,535 0,706 1,96 0,482 Kepentingan Umum 0,250 0,867 1,96 0,388 X4.1 Kepribadian 0,612 -0,188 1,96 0,852 Obyektivitas X4.2 Persepsi 0,741 -0,310 1,96 0,757 Integritas 0,011 1,231 1,96 0,221 X4.3 Sikap 0,654 0,235 1,96 0,815 Obyektivitas 0,530 -0,096 1,96 0,924 X5.1 Kepribadian 0,039 1,763 1,96 0,081 Kompetensi dan Kehati- 0,593 0,514 1,96 0,608 Kompetensi dan X5.2 Persepsi 0,223 0,465 1,96 0,643 Kehati-Hatian Hatian X5.3 Sikap 0,77 -0,660 1,96 0,510 X6.1 Kepribadian 0,580 -0,197 1,96 0,844 Kerahasiaan 0,790 -0,344 1,96 0,732 Kerahasiaan X6.2 Persepsi 0,436 -0,285 1,96 0,776 Perilaku Profesional 0,401 -1,020 1,96 0,310 X6.3 Sikap 0,342 -0,415 1,96 0,679 Standar Teknis 0,588 -0,703 1,96 0,483 X7.1 Kepribadian 0,868 -0,370 1,96 0,712 Perilaku X7.2 Persepsi 0,178 -1,074 1,96 0,285 Profesional Sumber Data : Data Diolah X7.3 Sikap 0,186 -1.301 1,96 0,196 X8.1 Kepribadian 0,702 0,000 1,96 1,000 Berdasarkan hasil uji t dalam tabel 3 diatas perilaku auditor baik dalam kepribadian, persepsi Standar Teknis X8.2 Persepsi 0,734 -0,067 1,96 0,947 dapat diketahui bahwa semua hasil uji t hitung maupun sikap. menunjukkan berada didaerah antara t tabel dengan Selain dari hasil uji t hitung pembuktian tidak X8.3 Sikap 0,145 -2,068 1,96 0,041 t hitung yaitu diantara kurang lebih nilai 1,96. ada perbedaan dalam penerapan etika profesi dalam Sumber Data : Data Diolah Dengan demikian Ho diterima dalam arti tidak ada perilaku auditor yunior dan auditor senior dapat perbedaan dalam penerapan etika profesi dalam dilihat dari tingkat signifikansi. Dari hasil pengujian 112 HUMANITY, Volume VI, Nomor 2, Maret 2009: 108 - 115 Ratna Utami, Perbedaan penerapan etika profesi akuntan Pada perilaku auditor yunior dan auditor 113 senior (studi terhadap auditor yang bekerja pada kap di malang) menunjukkan semua menunjukkan nilai diatas 5 % b. Dengan melakukan pengujian menggunakan tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang sangat Suprapti, Eny, 2003, Tingkat Perkembangan berarti Ho diterima. Dengan demikian juga tidak uji t, dengan melihat nilai signifkansinya dapat berjasa dalam penelitian ini. Etika Akuntan Di Malang, Hasil Penelitian ada perbedaan penerapan etika profesi dalam disimpulkan bahwa penerapan delapan Sebagaimana pepatah mengatakan “Tiada Tidak Dipublikasikan. perilaku auditor yunior dan auditor senior. pernyataan etika profesi yaitu tanggung jawab Gading Yang Tak Retak” peneliti menyadari bahwa Utami, Ratna, (2005), Analisis Resiko Secara perhitungan statistik menunjukkan profesi, kepentingan umum, integritas, hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Independensi Akuntan Publik Pada hasil bahwa dalam berperilaku untuk melaksanakan obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian, Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun Kantor Akuntan Publik Di Surabaya, penugasan yang dilakukan auditor telah kerahasiaan, perilaku profesional dan standar sangat kami harapkan. Hasil Penelitian Tidak Dipublikasikan. menjalankannya sesuai dengan etika profesi yang teknis pada unsur perilaku individu tidak DAFTAR PUSTAKA telah ditetapkan oleh inuk organisasi. Melihat hal terdapat perbedaan penerapan oleh yunior Venus, Gani, (2000) Pengaruh Perbedaan yangdemikian menunjukkan bahwa sebenarnya auditor dan senior auditor dalam menjalankan Arens & Loebbecke, 1997, Adaptasi oleh Amir Kantor Akuntan Publik Dan Gender hasil akhir pekerjaan akuntan yang berupa pendapat pekerjaannya.. Abadi Yusuf, Auditing Pendekatan Terhadap Evaluasi Etikal, Intenial Etikal atau opini sudah dapat dipercaya. Hasil akhir Saran Terpadu, Buku Satu, Salemba Empat, dan Orientasi Etikal Auditor, SNA Jakarta. pekerjaan akuntan yang berupa pendapat/opini a. Bagi peneliti berikutnya yang ingin melakukan Jakarta diberikan atas dasar pelaksanaan pekerjaan yang penelitian mengenai hal yang sama, sebaiknya Yusuf, Haryono, 2002, Auditing (Pengauditan), diberikan oleh auditor baik yunior maupun senior menambah responden atau mengganti Bodwitch,L,James & Antony F Buono, 1990, A. STIE YKPN, Yogyakarta. yang secara langsungsebagai pelaksana di lapangan. responden yang semula yunior auditor atau Primer On Organizational Behavior, 2nd Dengan demikian hasil tersebut tidak akan senior auditor bisa diganti untuk akuntan ed. New York diragukan lagi kebenarnnya. publiknya atau patner dan menambah daerah Auditor yunior maupun auditor senior yang penelitian tidak hanya dimalang. Christiawan, Yulius Jogi, (2002), Kompetensi dibedakan dari lama bekerja dalam melaksanakan b. Bagi auditor sebaiknya benar-benar menerapkan dan Independensi Akuntan Publik : penugasannya selalu menjaga perilaku dengan etika profesi untuk dapat menjawab keragu- Refleksi Hasil penelitian Empiris, Jurnal melaksanakan etika profesi. Dengan demikian etika raguan terhadap hasil pekerjaan yang Akuntansi & Keuangan Vol 4 No.2. profesi yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi dilakukan. Hal ini disebabkan walau dari hasil Harsanti, Ponny, FX. Sugiyanto, Zulaikah, benar-benar dipahami dan dilaksanakan. Dengan uji t menunjukkan hampir semua (2002), Studi Empiris Tentang Faktor- demikian auditor dalam menjalankan pekerjaan menghasilkan t hitung terletak diantara t tabel Faktor Yang mempengaruhi Sensitivitas baik yang yunior maupun senior telah menyadari tetapi masih ada yang menyatakan berbeda Etika Akuntan Publik Di Indonesia, Jurnal bahwa etika profesi itu penting untuk diterapkan dalam menerapkan prinsip etika yaitu prinsip Maksi, Vol 1. dalam perilakunya untuk menjaga nama baik integritas unsur perilaku kepribadian dan profesi dan mendapatkan kepercayaan dari prinsip standar teknis unsur perilaku sikap. Ikatan Akuntan Indonesia, 2001, Kompartemen pengguna dan masyarakat pada umumnya. Akuntan Publik, Standar Proffesional KESIMPULAN DAN SARAN akuntan Publik, Per Januari 2001, PT UCAPAN TERIMA KASIH Salemba Empat, Jakarta. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti Mulyadi, 2002, Auditing, Salemba Empat, pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik Cetakan ke 1, Jakarta. hal sebagai berikut : secara moril maupun materiil sehingga penelitian Muhyi, Ahmad, 1999, Teori Dan Perilaku a. Dengan melakukan pengujian menggunakan ini dapat diselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan Organisasi, UMM Press. uji t, dengan membandingkan anilai t hitung ini peneliti hanya dapat menyampaikan terima kasih dan t tabel dapat disimpulkan bahwa yang sebesar-besarnya kepada 1) Rektor UMM Robert Kreitner, Angelo Kinicki. (2005), penerapan delapan pernyataan etika profesi beserta Pembantu Rektor. 2) Dekan FE beserta Perilaku Organisasi, Organizational yaitu tanggung jawab profesi, kepentingan Pembantu Dekan dan rekan-rekan dosen dan behavior, Salemba Empat. umum, integritas, obyektivitas, kompetensi karyawan di Fakultas Ekonomi; 3) Kepala Lembaga dan kehati-hatian, kerahasiaan, perilaku Penelitian UMM beserta staf; 4)Bapak dan Ibu Supriyati, dkk, (2002) Analisis Faktor-Faktor profesional dan standar teknis pada unsur Auditor dari Kantor Akuntan Publik yang berada Yang Mempengaruhi Independensi perilaku individu tidak terdapat perbedaan di Malang yang tidak dapat kami sebutkan satu Akuntan Publik Di Surabaya, Ventura, penerapan oleh yunior auditor dan senior persatu yang telah meluangkan waktunya untuk Vol.5. auditor dalam menjalankan pekerjaannya menjadi responden kamiserta; 5)Semua pihak yang 114 HUMANITY, Volume VI, Nomor 2, Maret 2009: 108 - 115 Ratna Utami, Perbedaan penerapan etika profesi akuntan Pada perilaku auditor yunior dan auditor 115 senior (studi terhadap auditor yang bekerja pada kap di malang)
no reviews yet
Please Login to review.