Authentication
397x Tipe PDF Ukuran file 0.44 MB Source: core.ac.uk
CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Provided by UNKLAB Ejournal System (Univ. Klabat)
Jurnal Ilmiah Unklab
Vol. 16 No. 2 Desember 2012, hal 69-77
ISSN : 1411-4372
PERILAKU ETIS BAGI PROFESI SEORANG SEKRETARIS PROFESIONAL
Elizabeth Rumayar
Akademi Sekretari Manajemen Indonesia (ASMI) Klabat
Abstrak
Para pelanggan bisnis dan masyarakat umum mengharapkan adanya perilaku etis dalam
dunia bisnis sekarang ini. Jikalau hal itu tidak terpenuhi, berkembanglah sikap curiga dan
tidak percaya pada bisnis itu sendiri. Sekretaris professional, sebagai bagian penting
dalam bisnis, sangat memegang peranan penting dalam upaya mengurangi ataupun
meniadakan sikap curiga yang sangat merugikan ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mencari tahu apakah perilaku etis bagi profesi sekretaris dalam dunia bisnis dewasa ini
merupakan suatu kebutuhan, dan bagaimana perilaku etis yang diharapkan dalam ruang
lingkup tugas-tugas kesekretarisan. Penelitian ini juga bermaksud mengungkap faktor-
faktor yang menghalangi perubahan perilaku etis dan langkah-langkah untuk menciptakan
perubahan perilaku etis.
Kata Kunci: perilaku etis, sekretaris, kantor
Abstract
Business customers and community expect ethical behavior in business world today. If it
is not met, suspicion and distrust develop towards business itself. A professional
secretary, as an important part in the business, plays an important role in the efforts to
reduce or eliminate this detrimental suspicion. The aim of this study was to find out
whether ethical behavior for secretarial profession in the business world nowadays is
needed, and what ethical behaviour is expected in the scope of secretarial duties. This
study also intended to reveal the factors that hinder the changes in ethical behaviour and
steps to create changes in ethical behaviour.
Keywords: ethical behavior, secretary, office
Menjalankan satu bisnis dewasa ini tidak hanya dari penyandangan profesi sekretaris yang masih
mempertimbangkan segi keuntungan yang memiliki perilaku etis. Ini menunjukkan bahwa 36%
dihasilkan oleh bisnis itu tetapi juga memperhatikan dari para sekretaris dianggap tidak memiliki perilaku
aspek etis atau benar salah dalam proses etis dalam tugasnya sehari-hari sebagai sekretaris.
menjalankannya (Calkins & Hanks, 2000). Ada Masalah yang akan disorot dan dicarikan
kesengajaan dalam bisnis antara idaman moral yang penyelesaiannya dalam riset kualitatif ini
diharapkan dan praktek bisnis dalam kenyataan berhubungan dengan kesenjangan dalam menyikapi
(Chandra, 1995). Di satu pihak, para pelaku bisnis perilaku etis bagi profesi sekretaris. Beberapa
beranggapan bahwa tekanan dunia bisnis tidak pertanyaan yang perlu ditemukan jawabannya
banyak memberi peluang untuk hal-hal yang idealis antara lain:
dan etis; karenanya, etika itu tidak relevan dengan 1. Apakah perilaku etis bagi profesi sekretaris
dunia bisnis. Di pihak lain, para pelanggan bisnis dalam dunia dewasa ini merupakan suatu
dan masyarakat umum mengharapkan adanya kebutuhan?
perilaku etis tersebut dalam dunia bisnis. Tetapi 2. Apa dan bagaimana ciri perilaku etis yang
karena tidak terpenuhi, berkembanglah sikap curiga diharapkan dalam ruang lingkup tugas-tugas
dan tidak percaya terhadap bisnis itu sendiri. kesekretarisan?
Penelitian menunjukkan adanya kecurigaan 3. Apa saja faktor-faktor yang menghalangi
masyarakat pada profesi-profesi bisnis dalam kaitan perubahan perilaku etis dan langkah-langkah
dengan perilaku etis yang diharapkan (Chandra, untuk menciptakan perubahan perilaku etis?
1995). Hasil penelitian itu mencatat presentasi Tujuan penulisan adalah untuk menemukan
tertentu yang masih dianggap memiliki perilaku etis jawaban secara kualitatif bagi pertanyaan-
termasuk profesi kesekretarisan. Menurut catatan pertanyaan dalam perumusan masalah di atas.
penelitian itu, masyarakat menganggap hanya 64% Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini akan
70 Jurnal Ilmiah Unklab
dicari dan ditemukan dalam literatur-literatur menghendaki perilaku-perilaku etis bagi setiap
terkait sebagai sumber utama; kemudian dari hasil makhluk manusia, apalagi mereka yang
yang diperoleh, penyusun merangkai rupa dalam mengembangkan posisi pelayanan kepada orang
suatu pembahasan secara sistematis. lain.
Di era globalisasi dewasa ini, masyarakat secara Perilaku etis merupakan salah satu hal yang
umum dan para pelanggan bisnis secara khusus penting bagi manusia di dalam kehidupan sehari-
semakin mengharapkan perilaku etis dalam hari. Notoatmodjo (2003) mendefinisikan perilaku
praktek-praktek bisnis. Dengan harapan ini, yang (manusia) sebagai “semua kegiatan atau aktifitas
sangat berkaitan erat dengan kelancaran kelanjutan manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun
bisnis, para usahawan juga semakin menyadari yang tidak dapat diamati pihak luar” (hal. 11). Etis
pentingnya perilaku etis dalam bisnis. Sebagai berarti “sesuai dengan asas perilaku yang disepakati
contoh, Charles Wilson, usahawan dari Texas secara umum” (Tim Pustaka Phoenix, 2009, hal.
berkesimpulan tentang pentingnya perilaku etis 230). Dengan demikian, perilaku etis adalah
dalam bisnis. Ia mengatakan: kegiatan atau aktivitas manusia yang sesuai atau
“Ethic is what’s spearheading our growth. It berhubungan dengan etika.
creates an element of trust, familiarity, and Ritonga (2010) mendefinisikan etika sebagai
predictability in business. We’re in an industry ilmu yang membahas perbuatan baik dan
where a lot of people cut corners. It’s easy to perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
misrepresent products and be less than up front dipahami oleh pikiran manusia. Sedangkan etika
with customers about the condition of goods. I bisnis merupakan etika yang membahas masalah-
just don’t think that’s good for business. You masalah dalam konteks bisnis yang terkait dengan
don’t get a good reputation doing things that standar moral (Chandra, 1995).
way. And eventually, customers won’t want to Menurut Tim Pustaka Phoenix (2009), etika
do business with you” (Stodder, 1998, hal. 118). adalah “cabang filsafat yang membahas atau
Etika adalah apa yang menjadi ujung tombak menyelidiki tentang nilai-nilai dalam tindakan atau
pertumbuhan kami. Hal itu menciptakan unsur perilaku (akhlak) manusia” (hal. 229). Sasaran etika
kepercayaan, keakraban, dan prediktabilitas adalah moralitas, yaitu agar seseorang dapat
dalam bisnis. Kami berada di sebuah industri di membedakan apa yang baik dan apa yang tidak
mana banyak orang mengambil jalan pintas. baik. Moralitas suatu masyarakat berkaitan dengan
Sangat mudah untuk salah menggambarkan adat istiadat dan kebiasaan yang telah diterima
produk dan tidak jujur pada pelanggan tentang selaku perilaku yang baik. Moral dalam
kondisi barang. Saya hanya berpikir itu tidak pengertiannya menekankan pada karakter dan sifat-
bagus untuk bisnis. Anda tidak mendapatkan sifat khusus individu, bukan pada aturan serta
reputasi yang baik dengan melakukan hal-hal ketaatan (Rosidah & Sulistiyani, 2005). Misalnya,
seperti itu. Dan pada akhirnya, pelanggan tidak kebajikan, rasa sedih, kemurahan hati, kerendahan
akan ingin berbisnis dengan Anda. hati, dan sebagainya merupakan unsur moral yang
Jadi manfaat penulisan ini berhubungan penting. Hal-hal tersebut tidak terdapat dalam
langsung dengan keberhasilan bisnis itu sendiri. hukum.
Dengan kata lain, penemuan-penemuan dalam riset Moral yang didasarkan pada karakter cenderung
ini dapat menyumbangkan pemikiran-pemikiran terpusat pada keistimewaan dalam diri manusia.
yang bermanfaat untuk kelancaran, kelanjutan, Etika secara umum merupakan kondisi-kondisi
serta keberhasilan bisnis dalam mencapai tujuan. dasar bagaimana manusia bertindak secara etis,
Pembahasan penelitian ini dibatasi pada bagaimana manusia mengambil keputusan etis,
perilaku etis bagi profesi sekretaris dengan teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar
penekanan hanya pada kebutuhan perilaku etis yang menjadi pegangan bagi manusia dalam
seseorang yang berprofesi sekretaris perkantoran. bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau
Ada tiga asumsi dasar yang berperan pada buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat
proses penelitian dalam judul ini. Pertama, dianalogikan dengan ilmu pengetahuan, yang
seseorang yang berprofesi perkantoran harus membahas mengenai pengertian umum dan teori-
bermoral. Adalah sangat ironis jika seorang yang teori (Putra, 2010).
melayani dalam profesi perkantoran tidak memiliki Kadang-kadang etika diartikan sebagai moral;
perilaku moral yang diharapkan dalam pelaksanaan misalnya, tindakan yang secara moral dianggap baik
tugasnya. Kedua, perilaku moral diharapkan ada disebut etis. Istilah etika dipakai dalam berbagai
dalam pelaksanaan tugasnya. Berperilaku etis tidak istilah profesi, misalnya etika dokter, etika
dibatasi oleh waktu, tempat, dan situasi. Dengan sekretaris, etika guru, etika wartawan, dan
kata lain, masyarakat umum hanya mau tahu bahwa sebagainya sesuai dengan bidang profesinya
seorang yang berprofesi sekretaris itu adalah pelaku masing-masing. Etika profesi memang dibutuhkan
dan panutan etis kapan saja, di mana saja, dan untuk menciptakan ketenangan, ketenteraman,
dalam keadaan apa saja. Ketiga, nilai-nilai agama keselarasan, keseimbangan, dan terjalinnya hidup
Elizabeth Rumayar I Perilaku Etis bagi Profesi Sekretaris 71
gotong-royong sesuai dengan falsafah Pancasila. menipu, merampok, atau mengkorupsi uang
Untuk menjamin suasana tersebut, perlu ada negara adalah tindakan kejahatan. Menurut
aturan-aturan baik secara tertulis maupun tidak. moral, menipu, merampok, dan mengkorupsi
Aturan-aturan tersebut dipergunakan sebagai adalah suatu perbuatan yang tidak bisa
pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, dibenarkan.
berbangsa, dan bernegara. 3. Meta etika. Meta etika seringkali disebut etika
Orang sering tidak menyadari etika karena etika analisis yaitu etika yang mengkaji makna dan
merupakan bagian yang menyeluruh dari pribadi istilah moral; misalnya, apakah yang dimaksud
seseorang. Maksudnya, seseorang jarang sekali dengan tanggung jawab moral serta pengertian-
memikirkan etika yang melekat pada dirinya, pengertian yang sejenis. Ada pendapat bahwa
kecuali bila merasa bahwa dalam hubungannya makna suatu kata adalah identik dengan
dengan orang lain, etika itu mendapat tantangan. kebiasaan pemakaian kata dalam kehidupan
Selanjutnya, menurut Bratawidjaja (1994), untuk sehari-hari. Mengatakan apa artinya ‘baik’ yang
mempelajari etika, seseorang perlu mengetahui tiga pertama adalah pernyataan yang berhubungan
azas yang saling terkait yaitu: dengan meta etika, sedangkan yang kedua
1. Etika deskriptif. Etika deskriptif adalah etika berhubungan dengan etika normatif.
yang erat hubungannya dengan antropologi, Menurut lingkup penerapannya, Bratawidjaja
sosiologi, dan psikologi. Etika ini mempelajari (1994) menggolongkan etika dalam dua jenis yaitu
dan mencatat serta menguraikan moral suatu etika umum dan etika khusus.
masyarakat, kebudayaan, dan bangsa. Di 1. Etika umum. Etika umum menyajikan suatu
samping itu, etika deskriptif membandingkan pendekatan yang teliti mengenai norma-norma
sistem moral, kode etik, kepercayaan, dan nilai- yang berlaku umum bagi setiap warga
nilai yang berbeda. Pada hakikatnya, etika masyarakat. Etika umum terdiri atas tiga bagian
deskriptif membandingkan bentuk masyarakat norma yaitu sopan santun, norma hukum, dan
yang berlainan. norma moral. Norma sopan santun hanya
2. Etika normatif. Etika normatif secara sistematis berlaku berdasarkan kebiasaan yang dapat
berusaha menyajikan serta membenarkan suatu berkembang dan berubah sesuai dengan situasi,
sistem moral, yang terdiri atas nilai-nilai dasar sedangkan norma sopan santun yang
moral dan aturan moral yang menguasai berdasarkan kesepakatan disebut konvensi.
perilaku manusia. Peraturan-peraturan dan nila- Norma hukum harus dibedakan dengan moral
nilai itulah yang membentuk sikap, adat istiadat, karena tidak semua norma dapat dijadikan
dan norma-norma yang berlaku di dalam norma hukum. Norma hukum adalah norma
masyarakat sekitarnya. Etika normatif memiliki yang mengatur tata nilai dan bila dilanggar,
tiga macam peranan yaitu: pelakunya dapat dituntut sesuai dengan
a. Berusaha menerangkan berbagai norma, ketentuan yang berlaku. Norma hukum
peraturan, pernyataan kewajiban, dan nilai didasarkan atas peraturan perundang-undangan
norma yang membentuk norma-norma yang yang berlaku. Etika umum merupakan ilmu
mengikat dalam suatu masyarakat. Contoh: praktis dengan sasaran yang praktis pula dan
seorang pengusaha Jepang berpendapat bukan suatu disiplin ilmu yang sudah lengkap.
bahwa ia wajib melakukan harakiri karena ia Etika umum berkembang terus dengan mengkaji
telah membiarkan perusahaannya menjadi isu-isu yang sedang diperdebatkan. Adanya isu-
bangkrut dan, dengan demikian, isu yang melahirkan berbagai pendapat
mengecewakan kepercayaan para pemegang merupakan pengayaan pola pikiran yang
saham. Bagi orang Jepang, perbuatan selanjutnya dapat diarahkan agar mampu
harakiri untuk menebus kesalahannya itu menciptakan masyarakat yang serasi dan
dibenarkan oleh norma. selaras.
b. Berusaha dengan berbagai cara untuk 2. Etika khusus. Etika khusus adalah penerapan
membenarkan prinsip moral. Suatu etika umum dalam kegiatan profesi, misalnya
masyarakat dapat memiliki berbagai norma etika guru, etika sekretaris, etika bisnis, etika
yang konsisten maupun tidak. Dalam wartawan, dan kode etika jurnalistik. Etika
membentuk suatu sistem, filsafat moral tersebut berfungsi sebagai pedoman
berusaha membuat berbagai norma yang pelaksanaan masing-masing pfofesi.
konsisten antara satu dengan yang lain. Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak
Sistem ini membentuk suatu teori tentang orang sebagai suatu hal yang berkaitan dengan
moral. Contoh: orang dari desa yang bidang tertentu atau jenis pekerjaan (occupation)
mengenakan pakaian adatnya di Jakarta, yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan
mungkin dianggap tidak sopan; tetapi hal keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi
demikian tidak akan dinilai sebagai belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai.
perbuatan kriminal. Sebaliknya, seseorang Keahlian yang diperoleh dari pendidikan kejuruan
72 Jurnal Ilmiah Unklab
saja belum cukup untuk menyatakan suatu memberikan definisi sekretaris yaitu “An employee
pekerjaan itu profesi. Perlu penguasaan teori in an office, working for another person, dealing
sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan dan with letters typing, filing, etc., and making
penguasaan teknik intelektual yang merupakan appointments and arrangements” (hal. 1142)
hubungan teori dan penerapan dalam praktek. [Seorang karyawan di kantor, bekerja untuk orang
Adapun hal yang perlu diperlihatkan oleh para lain, menangani pengetikan surat-surat, filing, dan
pelaksana profesi menurut Chandra (1995) adalah lain-lain, dan membuat janji dan pengaturan].
sebagai berikut: Tugas sekretaris bukan sekedar pembantu
1. Etika profesi. Etika profesi berkaitan dengan atasan semata, tetapi seorang dengan kualifikasi
bidang pekerjaan yang telah dilakukan tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab yang sangat
seseorang yang sangat perlu untuk menjaga tinggi. Seorang pimpinan atau atasan memiliki
profesi di kalangan masyarakat atau untuk tugas dan tanggung jawab besar dalam memimpin
konsumen (klien atau objek). Dengan kata lain, dan mengelola perusahaan dan organisasi. Tugas
orientasi utama profesi adalah untuk itu antara lain mengurus pembuatan janji,
kepentingan masyarakat dengan menggunakan mengurus administrasi, mengatur rapat, dan
keahlian yang dimiliki. Akan tetapi, tanpa mengurus korespondensi. Tugas-tugas ini akan bisa
disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi lebih maksimal jika dibantu dengan keberadaan
dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seorang sekretaris. Secara umum, Nani (2008)
seseorang seperti pada penyalahgunaan profesi menjelaskan bahwa peranan sekretaris menyangkut
seseorang di bidang komputer, misalnya pada hal-hal berikut:
kasus kejahatan komputer yang berhasil 1. Terhadap atasan:
mengkopi program komersial untuk a. sumber dan penyaring informasi bagi
diperjualbelikan lagi tanpa ijin dari hak cipta atas pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas,
program yang dikomersialkan itu. Karenanya, dan tanggung jawab
perlu pemahaman atas etika profesi dengan b. asisten atau tangan kanan dalam mengatur
memahami kode etik profesi. aktivitas perusahaan mulai dari administrasi
2. Kode etik profesi. Kode etik profesi merupakan sampai human relations
sarana untuk membantu para pelaksana yang c. perantara bagi pimpinan dan pihak-pihak
profesional supaya tidak merusak etika profesi. yang ingin berhubungan dengan pimpinan
Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari d. alternatif pemikiran dari pimpinan dalam
etika profesi: hal penuangan ide-ide
a. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi e. pemegang rahasia pimpinan yang berkaitan
setiap anggota profesi tentang prinsip dengan tugas perusahaan
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya f. mediator pimpinan dengan bawahan
bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana 2. Terhadap bawahan atau karyawan:
profesi mampu mengetahui suatu hal yang a. membantu memberikan motivasi kepada
boleh dilakukan dan yang tidak boleh karyawan lain
dilakukan. b. mediator antara bawahan atau karyawan
b. Kode etik profesi merupakan saran kontrol dengan pimpinan
sosial bagi masyarakat bagi profesi yang c. membantu dan memfasilitasi bawahan
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika ketika hendak bertemu dengan pimpinan
profesi dapat memberikan suatu d. memberikan rasa puas dan bangga kepada
pengetahuan kepada masyarakat agar bawahan terhadap hasil kerja mereka
mereka dapat juga memahami arti Selanjutnya, Nani (2008) juga mengatakan
pentingnya suatu profesi sehingga bahwa dibandingkan dengan posisi lain, sekretaris
memungkinkan pengontrolan terhadap para termasuk karyawan yang memiliki multi tugas, di
pelaksana di lapangan kerja (kalangan antaranya:
sosial). 1. Menurut wewenangnya
c. Kode etik profesi mencegah campur tangan a. Tugas rutin: mengetik, membuat panggilan,
pihak di luar organisasi profesi dalam menerima tamu, berkorespondens, filing,
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. dan surat menyurat
Hal itu dapat dijelaskan sebagai para b. Tugas instruksi: menyusun jadwal
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perjalanan, membuat perjanjian, mengatur
perusahaan. keuangan, menyiapkan dan
Kata sekretaris berasal dari Bahasa Inggris secret menyelenggarakan rapat, dan menyusun
dan Bahasa Latin secretum yang artinya rahasia; itu jadwal
berasal pula dari kata secretaries/secretarium yang c. Tugas kreatif: membuat formulir telepon,
berarti seseorang yang diberi kepercayaan mengurus dokumentasi, mengirim ucapan
memegang rahasia (Nani, 2008). Hornby (1989)
no reviews yet
Please Login to review.