Authentication
BAB II
Landasan Teori
2.1 Komunikasi Massa
2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa
Menurut pakar komunikasi Eropa istilah yang tepat adalah komunikasi
publik yang identik dengan publisistik atau publizistiksissenchaft (pada awalnya
Zeitungswissenchaft 195). Ilmu tersebut mempelajari tentang komunikasi
publik. Menurut pakar komunikasi Eropa, bahwa komunikasi publik tidak hanya
mempelajari tentang kegiatan media massa. Menurut mereka komunikasi publik
membahas tentang pesan yang diterima tidak harus menggunakan media massa.
Sebagai contoh, ketik seseorang melihat program TV yang menarik, maka akan
tercipta sebutan “massa”. Begitu juga seseorang yang menerima pesan walaupun
bukan dari media massa, maka dia masih disebut dengan khalayak massa.
Komunikasi pubik (publisistik) mempelajari tentang pernyataan umum yang
berisi kesadaran yang aktual (Offenliche Aussage Aktueller Bewustein Inhalte).
Jadi menurut mereka tujuan praktis dari publisisitik sama halnya dengan
komunikasi massa. (Muis, 001:53)
Menurut Bitter komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat
diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi,
sekalipun komunikasi massa itu disampaikan kepada khalayak yang banyak,
seperti rapat akbar dilapangan luasyang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu
orang, jika tidak menggunakan media massa maka itu bukan komunikasi massa.
Media komunikasi yang termasuk media massa adalah; radio siaran dan televisi,
keudanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah keduanya
disebut sebagai media cetak; seta media film. Film sebagai media komunikasi
massa adalah film bioskop. (Elvinaro Ardianto, dkk, 2014: 3)
11
12
Dari pendapat beberapa para ahli diatas Rahmat merangkum definisi-
definisi komunikasi massa tersebut menjadi “komunikasi massa diartikan sebagai
jenis komunikasi yang ditunjukan kepada sejumlah khalayak yang besar,
heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang
sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. (Elvinaro Ardianto, dkk, 2014:
6).
Adanya komunikasi massa pasti memiliki fungsi, salah satunya untuk
khalayaknya, menurut Jay Black Federick C. Whitney, fungsi komunikasi massa
antara lain: 1). To inform (menginormasikan), 2). To entertain (member hiburan),
3. To persuade (membujuk), 4. Transmission of the culture (transisi/ penerusan
budaya). (Nurudin, 2009: 64).
2.1.2 Karaktersistik Komunikasi Massa
Menurut Nurudin dalam bukunya Komunikasi Massa, karakteristik dari
komunikasi massa ialah:
a. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan
orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsure dan bekerja satu sama
lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah
sistem. Sebagai kita ketahui sistem itu adalah “Sekelompok orang, pedoman, dan
media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide,
gagasan, symbol, lambing menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk
mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan
mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.”
b. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Heterogen atau beragam. Artinya, penonton beragam pendidikan, umur,
jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki
agama atau kepercayaan yang tidak sama pula.
13
c. Pesannya bersifat umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditunjukan kepada satu orang
atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, dengan kata lain
pesan-pesannya ditunjukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-
pesan yang dikemukakannya pun tidak bersifat khusus. Khusus disini, artiannya
pesan memang tidak sengaja untuk golongan tertentu.
d. Komunikasinya belangsung satu arah
Komunikasi hanya satu arah yakni kita tidak bisa langsung memberikan
respon kepada komunikatornya (media massa yang bersngkutan). Kalaupun bisa,
sifatnya tertunda. Misalnya, kita mengirimkan ketidak setujuan pada berita itu
melalui rubric surat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu arah
akan member konsekuensi umpan balik (feedback) yang sifatnya tertunda atau
tidak langsung (delayed feedback).
e. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran
pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa
tersebut hampir bersamaan.
f. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Peralatan teknis merupakan sebuah keniscayaan yang sangat dibutuhkan
media massa. Tidak lain agar proses pemancara atau penyebaran pesannya bisa
lebih cepat dan serentak kepada khalayak yang tersebar.
g. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/ palang pintu/
penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperandalam penyebaran informasi
melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut
menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua
informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. (Nurudin, 2009: 19-31)
14
2.1.3 Elemen-elemen Komunikasi Massa
Dalam oprasionalnya komunikasi massa memerluan proses komponen-
komponen atau elemen-elemen sebagai penunjang berhasilnya sebuah pesan bisa
disampaikan dan bisa diterima oleh audience atau khalayak. Adapun pengertian
komponen (elemen) disini adalah bagian-bagian terpenting dan mutlak harus ada
pada satu keseluruhan atau kesatuan dalam komunikasi massa. (Elvinaro
Ardianto, dkk, 2014: 27). Diantaranya:
a. Komunikator
Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan
komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator disini meliputi
jaringan, stasiun local, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah
acara televisi. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu
dalam sebuah lembaga media massa. (Nurudin, 2009: 96). Dengan demikian,
komunikator dalam komunikasi massa bukan individu, tetapi kumpulan orang
yang bekerja sama satu sama lain. Meskipun ada orang yang dominan, pada
akhirnya ia akan terbatasi peranannya oleh aturan kumpulan orang. Kumpulan
orang itu bias disebut organisasi, lembaga, institusi, atau jaringan. Jadi, yanga
dikerjakan oleh komunikator dalam komunikasi massa itu “ atas nama” lembaga
dan bukan atas nama masing-masing individu dalam lembaga tersebut. (Nurudin,
2009: 96).
Syarat menjadi komunikator yang baik Aristoteles menyebut karakter
komunikator sebagai ethos. Etos komunikator terdiri goo wiil (maksud yang
baik), good sense (pikiran yang baik), dan good moral character (karakter yang
baik). Ethos tujuannya untuk proses komunikasi itu adalah untuk mengubah
rilaku. Namun komunikasi yang bersifat informati pun mengharapkan adanya
penambahan pengetahuan dan pemahaman dari komunikannya. Seorang
komunikator yang memiliki ethos akan menghasilkan komunikasi yang efektif
no reviews yet
Please Login to review.