Authentication
328x Tipe PDF Ukuran file 0.89 MB Source: erepo.unud.ac.id
LAPORAN AKHIR
PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT
(I M)
b
I M DESA SEMBUNG GEDE DALAM PENGEMBANGAN
b USAHA KRIPIK SINGKONG
Oleh:
Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja, STP., MP. NIDN : 0020037408
Dr. Ir. I Wayan Widia, MSIE. NIDN : 0019076201
Ir. I Made Nada, M.Erg. NIDN : 0001016134
Dibiayai oleh
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat
Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Pengabdian kepada
Masyarakat Nomor : 312.21/UN.14.2/PKM.08.00/2015, Tanggal 30 Maret 2015
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN/FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
RINGKASAN
Desa Sembung Gede menghasilkan beberapa komoditi pertanian seperti padi,
jagung, singkong, kacang panjang, mentimun dan terong. Dari hasil komoditi tersebut,
tanaman singkong ditanam di tegalan penduduk ataupun ditanam dilahan kosong yang tidak
termanfaatkan. Singkong dikenal sebagai makanan rakyat dengan harga yang murah
berkisar Rp 1200 per kg di petani. Untuk meningkatkan nilai ekonomis dari singkong maka
singkong dapat diolah menjadi produk olahan misalnya tepung singkong, kripik singkong
dan krupuk singkong yang mempunyai potensi cukup menjanjikan. Sementara ini, di Desa
Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan terdapat usaha pengolahan
singkong menjadi kripik singkong yang dirintis oleh salah satu warga Banjar Sembung
Gede bernama Bapak I Wayan Tantra beserta istri. Hanya saja pengolahan kripik singkong
ini masih sangat sederhana dan sangat tradisional. Untuk itu, diperlukan pengembangan
usaha kripik singkong ini dengan suatu teknologi dari penerapan hasil penelitian yang telah
ada.
Metode pendekatan yang dilakukan dalam mendukung realisasi program IbM untuk
mitra usaha adalah: survey lapangan dan wawancara; pemberian dan pelatihan alat slicer
(pengiris/pencacah) singkong; pembentukan struktur organisasi pada mitra usaha kripik
singkong dan pemberian ketrampilan pembukuan; pemberian dan pelatihan alat sealer
(perekat) kemasan plastik; penyuluhan pelabelan dan proses perijinan pada kemasan kripik
singkong ke instansi terkait; penyuluhan dan pelatihan pengolahan minyak goreng bekas
menjadi sabun padat; monitoring dan pendampingan produksi; evaluasi keberlangsungan.
Metode pendekatan yang dilakukan dalam mendukung realisasi program I M untuk mitra
b
kelompok tani adalah : penyuluhan, pelatihan dan pembuatan demplot untuk kelompok tani
mitra; pemberian bibit singkong unggul.
Kegiatan untuk mendukung kemandirian mitra usaha kripik singkong adalah:
a. Pembentukan struktur organisasi usaha kripik singkong dan pemberian kemampuan
membuat administrasi berupa pembukuan sederhana
1) Pembentukan struktur organisasi mitra usaha kripik singkong
Struktur organisasi mitra usaha kripik singkong yang akan dibentuk terdiri dari : Nama
Mitra Usaha, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-Seksi meliputi Bidang Bahan Baku,
Bidang Produksi, Bidang Mutu dan Bidang Pemasaran.
2) Pelatihan administrasi mitra usaha kripik singkong
Pelatihan akan disselenggarakan untuk memberikan ketrampilan dalam melakukan
pembukuan sederhana yang berupa buku kas pemasukan, buku kas pengeluaran dan
buku besar.
b. Pemberian dan pelatihan alat slicer (pengiris/pencacah) singkong
Prinsip pelatihan dan penggunaan alat yang akan diberikan sebagai berikut :
Singkong yang akan diiris dimasukkan pada lubang pemasukan bahan, alat diputar
dengan engkol pemutar dengan cara manual oleh operator, Setelah singkong yang
dimasukkan pada bagian pemasukan bahan akan habis teriris, bahan selanjutnya dapat
dimasukan lagi dan bahan yang akan diiris secara kontinu.
c. Pemberian dan pelatihan alat sealer (perekat) kemasan plastik
Pengemasan kripik singkong digunakan kantong plastik yang disealer. Supaya
kemasan lebih menarik dan bisa dipasarkan dilakukan pelabelan untuk membangun
suatu merek pada produk. Banyak jenis kemasan yang dapat digunakan untuk
mengemas produk olahan (Susanto dan Sucipta, 1994).
d. Penyuluhan pelabelan dan proses perijinan ke instansi terkait dengan pendampingan
proses perijinan ke instansi terkait
Bagi suatu usaha, merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan,
atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang
atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari
produk pesaing (Wilopo, 2007).
Merek memiliki dua fungsi utama, yaitu : (1) sebagai pemberi identitas bagi
produk atau jasa dalam bisnis yang dimiliki dan (2) Sebagai pembeda produk atau jasa
dalam bisnis yang dimiliki dengan para pesaing. Sedangkan manfaat merek bagi suatu
bisnis adalah : (1) dapat memberikan identitas, (2) dapat membedakan dengan pesaing,
(3) dapat meningkatkan penjualan, (4) dapat membangun loyalitas, (5) membuat
pelanggan tidak sensitif harga, (6) komunikasi pemasaran jadi lancar, (7) terbuka
peluang untuk waralaba, dan (8) sebagai magnet bagi para stakeholder (Wilopo,
2007).Fungsi-fungsi utama dari merek ini akan disosialisasikan kepada pengusaha
kripik singkong.
Proses perijinan dalam membangun sebuah merek dilakukan di Dinas
Kesehatan.
e. Penyuluhan dan pelatihan pengolahan minyak goreng bekas menjadi sabun padat
no reviews yet
Please Login to review.