Authentication
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan penelitian dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi geologi dari batuan yang tersingkap di permukaan
(Brimhall dkk, 2005) dari kegiatan pemetaan geologi akan menghasilkan
informasi geologi yang dibuat dalam bentuk peta geologi. Dari peta geologi
tersebut dapat menggambaran geologi pada daerah penelitian seperti penyebaran
batuan penyusun daerah penelitian beserta deskripsinya, struktur yang
berkembang di daerah penelitian, proses geologi yang mengontrol geomorfologi
pada daerah penelitian. Dari informasi-informasi geologi yang telah didapatkan
sehingga dapatkan merekonstruksi sejarah geologi pada daerah penelitian.
Informasi geologi yang dituangkan dalam bentuk peta geologi memiliki peran
penting dalam kegiatan eksplorasi maupun pembangungan di suatu wilayah.
Dengan meningkatkan pembangunan dan berbagai macam eksplorasi pada daerah
penelitian diperlukan pembaharuan peta geologi pada daerah Punduh Pidada,
Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung dengan skala yang lebih besar yaitu
1:12.500. Dengan, skala ini fitur-fitur geologi pada daerah penelitian akan terlihat
lebih detail. Hal ini akan membantu apabila akan di lakukan eksplorasi pada
daerah penelitian. Menurut (Mangga,dkk 1993) daerah penelitian tersusun dari
produk vulkanik sehingga berpontesi untuk ekplorasi penambangan bahan galian
tipe C, selain itu juga pembangunan didaerah penelitian akan terus meningkat. Hal
ini di karenakan daerah penelitian sangat berprospek untuk tempat wisata, selain
itu juga daerah penelitian merupakan jalan lintas menuju tempat wisata yang
merupakan ikon wisata dari Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Daerah penelitian terletak pada Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten
Pesawaran, Provinsi Lampung dengan luasan daerah penelitian yaitu 12 km2,
dengan luasan daerah penelitian tersebut mencakup beberapa desa yaitu Desa
Baturaja, Desa Rusaba, Desa Sukajaya, Desa Pematang Ulay, dan Desa Kota
Jawa. Daerah penelitian termaksuk dalam lembar Tanjungkarang, yang terdiri dari
1
satu formasi yaitu formasi Hulusimpang (Tomh) yang berumur Oligosen akhir-
Miosen Awal dan Aluvium (Qa) ( Mangga dkk, 1994).
Hasil penelitian ini disajikan dalam berupa bentuk peta lintasan, peta geologi, peta
geomorfologi, penampang geologi, kolom korelasi stratigrafi dengan
menggunakan skala pada peta 1:25.000, Berdasarkan latar belakang masalah ini,
maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “ Geologi Daerah Baturaja dan
Sekitarnya, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi
Lampung”.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menentukan geomorfologi daerah penelitian.
2. Untuk menganalisis satuan batuan pada daerah penelitian.
3. Untuk menganalisis serta menentukan struktur geologi daerah
penelitian.
4. Untuk merekonstruksi sejarah geologi daerah penelitian
1.3 Metode Penelitian
Pada Penelitian ini dilakukan beberapa tahap penelitian yaitu: (Gambar I.1.)
1. Tahap Pra-pemetaan
2. Tahap Pemetaan
3. Tahap Pengolahan Data, Analisis Studio, dan Analisis Laboratorium
4. Tahap Penyusunan Laporan
I.3.1 Tahap Pra-pemetaan
Pada tahap pra-pemetaan ini merupakantan tahapan awal dari kegiatan pemetaan
geologi ini. Tujuan dari tahapan ini yaitu medapatkan rencana dan strategi
pemetaan serta. Pada tahapan ini terdiri dari penentuan lokasi pemetaan, studi
literatur, pembuatan proposal peminjaman alat serta perizinnan pemetaan. Berikut
kegiatan pada tahap pra-pemetaan:
2
a. Penentuan Lokasi Pemetaan
Tahap penentuan lokasi penelitian ini merupakan tahap awal dari tahap
pra-pemetaan, dimana pada tahap ini menentukan lokasi pemetaan dengan
syarat daerah penelitian memiliki minimal 3 satuan batuan dan fenomena
geologi yang baik. Untuk menentuan lokasi pemetaan dengan cara
penggunaan bantuan Software Arcgis, yang mana kotak kavlinagan daerah
penelitian di overlay dengan peta geologi regional lembar Tanjungkarang
(Mangga dkk, 1994) dan menggunakan bantuan Google Earth untuk
mengetahui akses jalan. Hal ini berguna sebagai hipotesis awal untuk
pemetaan geologi yang untuk mengindentifikasi batuan penyusun dari
daerah tersebut.
b. Studi Literatur
Tahapan Studi literatur ini untuk mendapatkan gambaran kondisi geologi
pada daerah penelitian. Dengan acuan dari jurnal, atapun hasil laporan
penelitian terdahulu. Hasil data ini digunakan sebagai data sekunder.
Untuk mengetahui fitur-fitur geologi pada lokasi pemetaan di perlukaan
juga studio untuk mengamati kondisi geologi menggunkan peta dasar
berupa peta kontur. Dari data-data tersebut yang mana akan digunakan
sebagai bahan studi pustaka ketika melakukan observasi lapangan pada
daerah penelitian.
c. Pembuatan Proposal Peminjaman Alat Serta Perizinan Pemetaan
Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari tahapan pra-pemetaan. Tahapan
ini bertujuan agar mempermudah ketika di lapangan, peminjaman alat
yang rumit karena kondisi pendemi, membuat kegiatan penelitian sedikit
tertunda karena prosedur peminjaman alat yang sulit. Perizinan
adminstrasi bersamaan dengan surat peminjaman alat.
I.3.2 Tahapan Pemetaan
Tahapan ini merupakan tahapan pemetaan geologi, data pemetaan ini merupakan
data primer yang mana data tersebut akan di olah dan di analisis. Tahapan pada
pemeetaan yaitu:
3
A. Observasi Singkapan
Pada observasi singkapan ini yaitu mendeskripsikan singkapan seperti
warna batuan, tekstur batuan, struktur batuan, menghitung kedudukan
lapisan batuan dan lain-lainnya. Serta pengambilan foto singkapan dan
sampel batuan.
B. Observasi Struktur Geologi
Pada Tahapan ini dilakukan pengamatan dan pengambilan data struktur
geologi yaitu berupa data kekar dan slickenside yang di di ambil secara
langsung pada lapangan pemetaan. Hal ini untuk mengidentifikasi
pengaruh tektonik apa yang berkembang pada daerah penelitian.
C. Observasi Geomorfologi
Pada tahapan ini yaitu dengan melakukan pengamatan geomorfologi
dengan 3 komponen yaitu morfometri, morfografi, dan morfogenesa yang
diamati secara langsung di lapangan. Kegiatan ini bertujuan untuk
menentukan bentuklahan dan proses yang bekerja dalam pembentukan
bentuklahan pada daerah penelitian ini. Tahapan ini juga dapat di lakukan
dengan menganalisis peta kemiringan lereng (morfometri), peta pola aliran
sungai dan analisis peta topografi.
I.3.3 Tahap Pengolahan Data, Analisis Studio, dan Analisis Laboratorium
Pada tahapan ini dilakukan pengolahan data yang telah di dapatkan dari
lapangan (data primer), data tersebut akan diolah kembali. Pada tahapan ini
selain dilakukan berbagai macam diskusi dengan dosen, hal ini bertujuan
agar menyelaraskan data yang ada dengan konsep geologi yang ada dan
menyelaraskan dari studi referensi terdahalu pada daerah penelitian. Hasil
yang di dapat pada tahapan ini berupa peta lintasan beserta deskripsi
singkapan dan batuan, peta morfometri, peta morfografi, peta aliran sungai,
peta geomorfologi, peta geologi, kolom stratigrafi, dan pembuatan
penampang. Dari data tersebut kemudian akan sangat membantu penulis
dalam melakukan interpretasi dan juga merekonstruksi sejarah geologi yang
ada pada daerah daerah penelitian. Berikut beberapa kegiatan pada tahapan
ini yaitu:
4
no reviews yet
Please Login to review.