Authentication
174x Tipe PDF Ukuran file 0.63 MB Source: repository.ump.ac.id
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanaman kangkung (Ipomoeae reptans poir) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak ditanam oleh petani dengan skala kecil maupun besar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pertumbuhan ekonomi masyarakat sangat ditentukan oleh upaya peningkatan produktikfitas komoditas pertanian. Komoditas sayuran sangat penting dibudidayakan di Indonesia karena merupakan komuditas yang memiliki potensi unggul sebagai bahan makanan dalam memenuhi gizi masyarakat serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Komoditas sayuran semakin penting karena berkenaan pula dengan kecenderungan permintaan yang semakin tinggi setiap tahun, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Komoditas sayuran sangat penting dalam peningkatan kesejahteraan rakyat dan perbaikan pendapatan petani jika dilakukan melalui budidaya dan teknik yang baik (Darwis dan Muslim, 2013). Salah satu komuditas sayuran yang digemari oleh masyarakat Indonesia adalah tanaman kangkung. Kebutuhan sayuran kangkung cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan banyaknya rumah makan yang menyajikan sayur kangkung sebagai salah satu menu mereka. Produksi kangkung di Indonesia dapat mencapai 50.000-60.000 kg per hektar (Harjadi dan suketi, 1999). Kangkung dalam sekali tanam menghsilkan 5 kg benih kangkung namun menghasilkan produk yang masih Respons Pertumbuhan Dan..., Eko Mantep Widadi, Fakultas Pertanian UMP, 2018 2 kurang dibanding tanaman lainya (Parni, 2012). Dari aspek sosial dan ekonomi, tanaman kangkung darat memiliki prospek yang cukup baik jika dikembangkan ke arah agribisnis. Kangkung darat menempati urutan ke-14 dari 18 jenis sayur di Indonesia (Sawasemariai, 2012). Meski harga kangkung relatif lebih murah, namun dibudayakan secara intensif dan berorientasi ke arah agribisnis dan memberikan keuntungan yang cukup besar bagi petani. Peluang pemasaran kangkung makin luas karena tidak hanya dijual di pasar- pasar lokal di daerah, tetapi juga telah banyak dipesan oleh pasar-pasar swalayan. Dengan masuknya sayuran kangkung ke pasar-pasar swalayan akan menaikkan harga jual sayuran ini (Taufik, 2012). Untuk kangkung darat memerlukan perhatian penting dalam perawatannya terutama dalam segi teknik budidaya perawatan dan pertumbuhan sehingga meningkatkan produksi pertanian (Nurmas dan Fitria, 2011). Kebutuhan air untuk setiap tanaman berbeda-beda. Ada tanaman yang banyak memerlukan banyak air dan sedikit air, misalnya kangkung air, genjer dan selada air memerlukan air yang banyak dan mengalir, tanaman tomat terung dan cabai memerlukan air yang cukup, tidak tergenang, sedangkan tanaman kangkung darat dan ubi kayu hanya memerlukan sedikit air (Pracaya, 2004 dalam Oktalia 2012). Pada tanaman kangkung darat umumnya membutuhkkan kondisi air yang sedikit untuk pertumbuhannya. Kelebihan air akan menghambat pertumbuhan tanaman kangkung darat. Untuk itu, dalam budidaya tanaman kangkung perlu diperhatikan faktor ketersedian air pada tanaman kangkung, Respons Pertumbuhan Dan..., Eko Mantep Widadi, Fakultas Pertanian UMP, 2018 3 dengan mengetahui volume air yang diberikan pada tanaman kangkung, akan dapat membantu memperbesar keberhasilan dalam budidaya tanaman kangkung darat. Selain faktor ketersedian air, salah satu yang menunjuang keberhasilan dalam budidaya tanaman kangkung ialah media tanam yang digunakan. Media tanam yang baik untuk tanaman ialah media tanam yang memiliki kandungan unsur hara yang cukup untuk kebutuhan tanaman. Selain itu, media tanam yang baik untuk tanaman kangkung darat adalah media yang memiliki aerasi yang baik/pengairan yang baik. Hal ini karena tanaman kangkung darat tidak cocok pada media tanam yang mengadung banyak air. Media tanam yang biasa digunakan dalam budidaya tanaman kangkung ialah tanah. Tanah yang baik adalah tanah yang memiliki kandungan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. Media tanam yang akan digunalkan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan di tanam (Dalimoente, 1996). Tanaman kangkung memerlukan media tanam yang mampu menopang tanaman dan mampu menyediakan udara yang cukup bagi akar tanaman. Media tanam harus bersifat inert, memiliki aerasi yang baik dan tidak mengandung zat yang beracun bagi tanaman . selain itu media juga harus mempunyai struktur yang stabil (tidak mudah melapuk) selama masa pertumbuhan tanaman, dapat memegang air kira-kira 30% dan secara ekonomis tidak mahal (Morgan dan Lennard, 2000). Selain media tanah, media yang dapat digunakan dalam budidaya tanaman adalah media arang sekam. Supriati dan Herliana (2011) mengemukakan arang sekam adalah sekam padi yang telah dibakar dengan Respons Pertumbuhan Dan..., Eko Mantep Widadi, Fakultas Pertanian UMP, 2018 4 pembakaran tidak sempurna. Cara pembuatannya dapat dilakukan dengan menyangrai atau membakar. Keunggulan sekam bakar adalah dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, serta melindungi tanaman. Penggunaan arang dan abu sekam dapat memperbaiki sifat fisik maupun kimia tanah. Menurut Setyorini (2003), abu sekam padi memiliki fungsi mengikat logam. Selain itu, abu sekam padi berfungsi untuk menggemburkan tanah, sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara. Arang sekam mempunyai porositas yang baik, mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, ringan, dan merupakan sumber kalium. Arang sekam memiliki karakteristik yang istimewa, oleh katrena itu dapat dimanfaatkan sebagai media tanam (Sutanto, 2002) Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukaan diatas, penulis tertarik untuk mengangkat hal sebagail judul penelitian. Adapun judul penelitian tersebut adalah Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) Terhadap Volume Pemberian dan Kombinasi Media Tanah dan Arang Sekam. Respons Pertumbuhan Dan..., Eko Mantep Widadi, Fakultas Pertanian UMP, 2018
no reviews yet
Please Login to review.