Authentication
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Tempat, Objek dan Waktu Penelitian 3. 1. 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Masjid Jami’ Ulumuddin Pondok Pesantren Ulumuddin Jalan Sekarkemuning, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Pemilihan tempat ini dikarenakan Masjid Jami’ Ulumuddin merupakan tempat dilaksanakannya salat jum’at bagi warga Kelurahan Karyamulya, sehingga perlu adanya kalibrasi arah kiblat. Selain itu, Masjid tersebut merupakan tempat beribadah sehari-harinya para santri di Pondok Pesantren Ulumuddin itu sendiri. 3. 1. 2. Objek Penelitian Pada penelitian ini objek kajian yang dipilih adalah tempat dari masjid- masjid agung disetiap penjuru di wilayah Indonesia, seperti : a. Masjid Al-Islah Cibaliung Kabupaten Pandeglang Banten. b. Masjid Raya Kupang Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. c. Masjid Raya Al-Aqsho Kabupaten Merauke, Papua. d. Masjid Raya Tarakan, Kota Tarakan,Kalimantan Timur. e. Masjid Raya Daruba, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. f. Masjid Agung Babussalam Kota Sabang, Aceh. 3. 1. 3. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini dimulai dari tahap persiapan dengan penyusunan laporan diperkirakan sekitar 5 bulan. Adapun waktu penelitian digambarkan pada tabel berikut: 38 39 Tabel III.1 Waktu Penelitian No Kegiatan Penelitian Bulan I II III IV V 1 Merumuskan Masalah 2 Membuat Asumsi 3 Formulasi Model 4 Interpretasi Hasil 5 Pengumpulan Data 6 Analisis Data 7 Penyusunan Laporan 3. 2. Instrumen dan Sumber Data Penelitian I.1.1. Instrumen Penelitian Secara fungsional kegunaan instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan. a. Observasi Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, oleh sebab itu untuk memaksimalkan hasil observasi, peneliti menggunakan alat bantu berupa lembar observasi yang berguna untuk mencatat hasil dari proses perhitungan arah kiblat. b. Dokumentasi Cara lain untuk memperoleh data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, peneliti memperoleh data melalui studi kepustakaan dari berbagai sumber tertulis atau dokumen yang memuat kajian tentang model segitiga bola dalam menentukan arah kiblat. Studi kepustakaan dilakukan oleh setiap peneliti dengan tujuan utama yaitu mencari dasar pijakan/pondasi untuk memperoleh dan membangun landasan teori, kerangka berpikir. c. Wawancara Wawancara dilakukan dengan korespondensi author jurnal sehingga data informasi yang diperoleh dapat lebih akurat. 40 I.1.2. Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan (library research), data yang dihimpun berasal dari sumber-sumber kepustakaan yang dianggap representatif dan relevan dengan model segitiga bola dalam menentukan arah kiblat. Sumber-sumber kepustakaan itu berupa sumber primer (primary sources) berupa buku, jurnal dan dokumen tertulis tentang model segitiga bola dalam menentukan arah kiblat dan sumber sekunder (secondary sources) berupa buku-buku teori segitiga bola (spherical trigonometri) dan buku-buku lain tentang arah kiblat. Selain itu peneliti menggunakan media Google Earth dan Tongkat Istiwa’ untuk menentukan koordinat data tempat serta media Kalkulator Kiblat sebagai bahan uji data dari hasil perhitungan. 3. 3. Tahapan Penelitian 3. 3. 1. Tahap I Pendahuluan Pada tahap ini peneliti mengkaji permasalahan yang ada untuk kemudian dilakukan studi pustaka terhadap beberapa hasil penelitian yang sesuai dengan permasalahan tersebut. Metode ini digunakan untuk mencari sumber pustaka yang berkaitan dengan penelitian mengenai model segitiga bola dalam penetapan arah kiblat. Studi pustaka dilakukan dengan mendasarkan pada buku, jurnal ataupun karya ilmiah lainnya. 3. 3. 2. Tahap II Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan penentuan data koordinat tempat melalui Google Earth untuk wilayah pesisir Indonesia dan melalui Tongkat Istiwa’ untuk tempat pada penelitian lapangan. Data berupa koordinat lintang dan bujur tempat yang kemudian akan disubstitusikan pada model segitiga bola untuk menentukan arah kiblat. Model yang digunakan yaitu : a. Model 1 cotanB=sina∙cotanb−cosa∙cotanC sinC 41 b. Model 2 tan B= sinC cosφB∙tanφA−sinφB∙cosC Keterangan : = Tempat yang dicari arah kiblatnya = Lintang tempat yang akan diukur = 90°−φB = Lintang tempat kakbah = 90°−φA = Lintang kakbah = Lintang tempat = Selisih bujur tempat dengan bujur kakbah ( λA−λB¿ Setelah itu, perlu adanya Ihtiyath al-Qiblah atau toleransi arah kiblat yaitu dengan mencari besaran penyerongan yang masih dapat ditoleransi terhadap nilai asli azimuth kiblat setempat. Adanya toleransi arah kiblat bisa dianalogikan dengan ihtiyath waktu shalat, yang mana berfungsi sebagai pengaman dan penghilang keragu–raguan. Untuk mencarinya peneliti menggunakan persamaan berikut : cos 1(a−b) tan 1( A+B)= 2 cot 1 C 2 cos 1(a+b) 2 2 sin 1 (a−b) tan 1( A−B)= 2 cot 1C 2 sin 1 (a+b) 2 2 A=1(A+B)+1(A−B) dan B=1(A+B)−1(A−B) 2 2 2 2 Keterangan ; = Sudut kakbah terhadap suatu tempat = Sudut tempat terhadap kakbah = Lintang tempat yang akan diukur = 900 – φ B = Lintang tempat kakbah = 900 – φ A = Selisih bujur tempat dengan bujur kakbah ( λA−λB¿
no reviews yet
Please Login to review.