Authentication
397x Tipe PDF Ukuran file 0.90 MB Source: registrasi.seminar.uir.ac.id
ISBN 978-979-3793-70-2
OPTIMASI USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK
DI KEBUN AGROWISATA UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Hajry Arief Wahyudy
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau
E-mail: hajry@agr.uir.ac.id
Abstrak
Dalam rangka peningkatan keuntungan usahatani sayuran hidroponik di kebun agrowisata UIR,
diperlukan kajian tentang optimasi dengan menggunakan pendekatan program linier. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis usahatani sayuran hidroponik dan pola kombinasi jenis sayuran yang
paling optimal dilihat dari jenis sayuran dan luas lahan yang seharusnya diusahakan. Penelitian ini
merupakan studi kasus pada kebun agrowisata UIR Desa Kubang Raya, Kecamatan Siak Hulu,
Kabupaten Kampar. Metode yang digunakan adalah program linier. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa usahatani sayuran hidroponik di kebun Agrowisata UIR sangat menguntungkan dan efisien.
Teknologi yang digunakan cocok dengan budidaya sayuran untuk daerah perkotaan yang memiliki
keterbatasn lahan, meskipun biaya investasinya cukup mahal. Peningkatan manajemen melalui
pengaturan jadwal tanam (siklus produksi) sangat diperlukan guna menjaga pemenuhan permintaan
pasar. Potensi pasar yang semakin besar juga meningkatkan peluang bagi pengembangan usahatani
sayuran hidroponik. Usahatani sayuran hidroponik di kebun Agrowisata UIR akan mencapai
tingkat optimal jika mengusahakan sayuran selada hijau sebanyak 347 lubang tanam, selada merah
sebanyak 228 lubang tanam, butterhead sebanyak 351 lubang tanam, pakchoy sebanyak 178 lubang
tanam dan kailan sebanyak 328 lubang tanam. Berdasarkan kombinasi tersebut, maka keuntungan
maksimal yang akan diperoleh yaitu sebanyak Rp1.160.387 per periode produksi.
Kata Kunci: Agrowisata, Hidroponik, Usahatani, Program Linier, Optimasi.
I. PENDAHULUAN tersebut, kebun agrowisata UIR menerapkan
I.1. Latar belakang metoda Nutrien Film Technique (NFT).
Masyarakat modern cenderung peka Metoda NFT merupakan pengembagan dari
terhadap isu pencemaran bahan pangan oleh sistem hiroponik yang memiliki beberapa
residu pupuk dan pestisida. Pemilihan makanan keunggulan teknis, diantaranya efisiensi
sehat merupakan bagian terpenting dalam penggunaan lahan serta kontrol terhadap
kemajuan gaya hidup sekarang ini. Perhatian kondisi lingkungan ideal bagi pertumbuhan
bahan pangan untuk konsumsi merupakan hal tanaman dapat diciptakan. Penggunaan metoda
yang utama. Menu makanan yang rendah ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas
garam, gula, lemak dan kolesterol serta dengan signfikan.
diproduksi dengan bahan organik akan semakin Dalam konsep pembangunan pertanian,
diminati konsumen. Trend ini turut mendorong selain peningkatan produktivitas, peningkatan
sayuran hidroponik sebagai makanan sehat, keuntungan dari usaha tersebut juga sangat
karena sayuran hidroponik tidak tercemar oleh penting, terutama pada usahatani sayuran
pupuk buatan dan pestisida, yang menjadikan hidroponik di kebun agrowisata UIR. Oleh
sayuran ini bagus untuk kesehatan bila sebab itu, capaian peningkatan produktivitas
dikonsumsi. yang sudah diperoleh perlu ada pengelolaan
Kebun agrowisata UIR saat ini telah lanjutan agar keuntungannya juga ikut
berhasil menjadi salah satu produsen sayuran meningkat secara maksimal.
hidroponik dan menjadi pemasok untuk pasar Ada beberapa pendekatan analisa yang
modern yang ada di Kota Pekanbaru. Jenis dapat digunakan untuk peningkatan
sayuran yang sedang dibudidayakan yaitu keuntungan tersebut, salah satunya
selada hijau, selada merah, butterhead, pakchoy mengoptimalkan usaha dengan menentukan
dan kailan. Dalam memproduksi sayuran kombinasi jenis tanaman yang akan ditanam.
Pendekatan ini lebih dikenal dengan program
Seminar Nasional “Mitigasi Dan Strategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Di Indonesia”
157
ISBN 978-979-3793-70-2
linier, yaitu suatu metode optimasi untuk Teknik Budidaya
memaksimumkan keuntungan dengan Dalam kajian ini, teknik budidaya akan
mempertimbangkan berbagai kendala yang dianalisis secara deskriptif dengan lingkup
dihadapi. usahatani sayuran hidroponik dengan
Pendekatan program linier sangat cocok penerapan metoda NFT.
diaplikasikan di kebun agrowisata UIR. Secara Faktor Poduksi dan Biaya Produksi
teknis seluruh kebutuhan analisis dapat Penggunaan faktor produksi dalam
dipenuhi. Selain itu peningkatan keuntungan usahatani sayuran hidroponik di kebun
usaha sangat diharapkan. Oleh sebab itu agrowisata UIR terdiri dari: lahan, tenaga kerja,
keputusan tentang kombinasi jenis sayuran modal, dan manajemen. Komponen biaya
berdasarkan luas lahan yang tersedia perlu produksi dibedakan berdasarkan Fixed cost dan
dibuat. Apakah akan membudidayakan salah Variable cost. Untuk menghitungnya akan
satu atau beberapa jenis saja, atau kombinasi menggunakan rumus menurut Mubyarto (1994)
dari berbagai jenis sayuran supaya dapat dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
memberikan keuntungan yang maksimal, penelitian.
tentunya dengan memperhitungkan kendala- TC = TVC + TFC
kendala yang ada. Dari penjelasan tersebut, TC = {X P + X P + X P } + D
maka kajian tentang optimasi usahatani 1 1 2 2 3 3
sayuran hidroponik di kebun agrowisata UIR Keterangan:
2
menjadi sangat diperlukan. TC : Biaya Total (Rp/100m )
2
Tujuan penelitian ini yaitu sebagai TVC : Total Biaya Variabel (Rp/100m )
2
berikut: TFC : Total Biaya Tetap (Rp/100m )
2
1) Menganalisis usahatani sayuran hidroponik X1 : Jumlah Benih (Kg/100m )
di kebun agrowisata UIR. X2 : Jumlah Pupuk/Nutrisi tanaman
2
2) Menganalisis pola kombinasi jenis sayuran (Kg/100m )
X : Jumlah Penggunaan Tenaga Kerja
yang paling optimal dilihat dari luas lahan 3
2
yang seharusnya diusahakan. (HOK/100m )
Manfaat penelitian ini yaitu memberikan P1 : Harga Benih (Rp)
saran kepada pihak pengelola kebun agrowisata P2 : Harga Pupuk/Nutrisi tanaman (Rp)
P : Upah HOK (Rp)
UIR mengenai pola alternatif usahatani yang 3
paling optimal dilihat dari jenis dan luas lahan Produksi
yang seharusnya diusahakan, sehingga Untuk mengetahui produksi maka maka
keuntungan maksimal dapat diperoleh. akan dihitung berdasarkan produksi sayuran
yang terdiri dari produksi selada hijau, pak
II. METODE PENELITIAN choy, butterhead, kailan dan romaine
2
Penelitian ini merupakan studi kasus (Kg/100m ).
pada kebun agrowisata UIR Desa Kubang Pendapatan
Raya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Untuk mendapatkan pendapatan bersih
Kampar. Penelitian ini akan dilakukan selama usahatani masing-masing jenis sayuran
tujuh bulan dari bulan Januari hingga Agustus hidroponik akan dihitung mengunakan rumus
2016. menurut Soekartawi (1986) yang dimodifikasi
Semua data yang diperoleh, terlebih sesuai kebutuhan, yaitu:
dahulu ditabulasikan dan dilanjutkan dengan π = TR-TC
analisis data yang sesuai dengan permasalahan π = (Y.Py) - (TVC+TFC)
dan tujuan penelitian. π = (Y.Py) - {(X1P1 + X2P2 + X3P3) + D}
Untuk menganalisis usahatani sayuran Keterangan:
hidroponik di kebun agrowisata UIR, akan π : Keuntungan (Rp/100m2)
dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Yaitu TR : Pendapatan Kotor (Rp/100m2)
berkaitan dengan teknik budidaya, faktor TC : Total Biaya (Rp/100m2)
produksi, biaya, pendapatan dan efisiensi Y : Produksi masing-masing sayuran
usahatani. Penggunaan model yang akan (Kg/100m2)
digunakan, dapat dijelaskan sebagai berikut. Py : Harga produksi (Rp/Kg)
Seminar Nasional “Mitigasi Dan Strategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Di Indonesia”
158
ISBN 978-979-3793-70-2
X1 : Jumlah Benih (Kg/100m2) B ≤ b
1 2.1
X2 : Jumlah Pupuk/Nutrisi tanaman B ≤ b
2 2.2
(Kg/100m2) B ≤ b
3 2.3
X3 : Jumlah Penggunaan Tenaga Kerja B ≤ b
4 2.4
(HOK/100m2) B ≤ b
5 2.5
P1 : Harga Benih (Rp) Kendala Tenaga Kerja
P2 : Harga Pupuk/Nutrisi tanaman (Rp) TK + TK + TK + TK + TK ≤ b
1 2 3 4 5 3
P3 : Upah HOK (Rp) Kendala Produksi (Penawaran)
Untuk menghitung biaya penyusutan Q ≤ b
1 4.1
alat dalam penelitian ini di gunakan metode Q ≤ b
2 4.2
garis lurus (Straight Line Method), rumus Q ≤ b
3 4.3
menurut Sinuraya (1985): Q ≤ b
4 4.4
− Q ≤ b
D = 5 4.5
Keterangan:
Keterangan:
4
∑
Maks : Keuntungan Maksimum dari
D : Nilai Penyusutan (Rp) =5 Kombinasi Optimal Lima Jenis
HB : Harga Beli (Rp) Sayuran
NS : Nilai Sisa (20%HB) π1 : Pendapatan Bersih Selada Hijau
UE : Umur Ekonomis Peralatan π2 : Pendapatan Bersih Butterhead
(Tahun) π3 : Pendapatan Bersih Romaine
c. Efisiensi π4 : Pendapatan Bersih Pak Choy
Untuk mengetahui efisiensi usahatani π5 : Pendapatan Bersih Kailan
sayuran hidroponik ini digunakan analisis L : Luas lahan yang digunakan (Sayuran
Return Cost of Ratio (RCR) dengan rumus 1,2,3,4,5)
menurut Hernanto (1991): B : Jumlah benih yang digunakan (Sayuran
RCR =
1,2,3,4,5)
Keterangan: TK : Jumlah HOK yang digunakan (Sayuran
RCR : Rasio pengembalian biaya 1,2,3,4,5)
2
TR : Pendapatan Kotor (Rp/100m ) Q : Jumlah Produksi (Sayuran 1,2,3,4,5)
2
TC : Total Biaya (Rp/100m ) b1 : Batas ketersediaan lahan
Dengan kriteria: b2 : Batas ketersediaan benih (Sayuran
RCR > 1 : Usahatani menguntungkan secara 1,2,3,4,5)
ekonomis. b3 : Batas ketersediaan tenaga kerja
RCR < 1 : Usahatani tidak menguntungkan b4 : Batas penjualan/permintaan sayuran
secara ekonomis. (Sayuran 1,2,3,4,5)
RCR = 1 : Usahatani berada pada titik impas. Untuk mempermudah analisis, maka
Untuk menganalisis optimasi usahatani akan dibantu dengan menggunakan software
sayuran hidroponik di kebun agrowisata UIR LINDO (Linear interaktive Discrete
akan menggunakan metode analisis linear Optimizer).
programming. Kebutuhan materi metode ini
yaitu penentuan fungsi tujuan dan fungsi III. HASIL DAN PEMBAHASAN
kendala. Oleh sebab itu perlu disusun Usahatani Sayuran Hidroponik Di Kebun
sedemikian rupa sesuai dengan kondisi hasil Agrowisata UIR
pengamatan yang akan dilakukan. Model yang Hasil analisis usahatani sayuran
digunakan merupakan model linear bidroponik di kebun Agrowisata UIR ini
programming menurut Roger (1989). menguraikan tentang teknik budidaya,
Fungsi Tujuan: penggunaaan faktor produksi, biaya produksi,
∑
Maks = π1 + π2 + π3 + π4 + π5
=5 pendapatan dan efisiensi usahatani. Secara rinci
Fungsi Kendala: akan diuraikan sebagai berikut.
Kendala Lahan (jumlah lubang tanam)
L + L + L + L + L ≤ b Teknik Budidaya
1 2 3 4 5 1 Secara teknis, budidaya sayuran
Kendala Benih
hidroponik di kebun Agrowisata UIR
Seminar Nasional “Mitigasi Dan Strategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Di Indonesia”
159
ISBN 978-979-3793-70-2
menggunakan metode Nutrien Film Technique a. Persiapan Media Tanam
(NFT). Metode ini belum digunakan petani Media tanam yang digunakan dalam
secara umum, oleh sebab itu, penjabaran teknik budidaya sayuran hidroponik di Kebun
ini diharapkan menjadi panduan yang layak Agrowisata UIR ini adalah cocopeat atau
sehingga bermanfaat bagi pertanian serbuk kelapa.
hidroponik.
Gambar 5. Media Cocopeat, Netpot dan Baki Netpot.
Sebagai tempat media tanam digunakan c. Persemaian Benih
netpot dengan tinggi 6 cm dan diameter 5 cm Persemaian untuk benih berukuran kecil
diisi media taman dengan berat 0,40 Kg, selain dilakukan dengan cara meletakkan benih diatas
itu juga digunakan baki netpot sebagai tempat netpot yang telah diisi dengan media tanam.
netpot yang telah diisi dengan media tanam dan Untuk tanaman selada hijau, selada merah,
benih untuk pembibitan. Baki netpot memiliki butterhead dan sawi pakcoy benih yang
lebar 35 cm dan panjang 70 cm, didalam satu digunakan dalam netpot hanya 1 biji per netpot.
baki netpot dapat diisi sebanyak 40 netpot. Setelah selesai melakukan persemaian benih
b. Pemilihan Benih disimpan dalam greenhouse persemaian,
Pemilihan benih dalam budidaya sayuran sebelum baki netpot ditutupi dengan
hidroponik sangat penting karena sebagai tolak terpal/plastik bewarna hitam terlebih dahulu
ukur tinggi rendahnya produktivitas budidaya disiram menggunakan air bersih. Penutupan
hidroponik. Benih yang digunakan dalam menggunakan plastik/terpal hitam dilakukan
budidaya sayuran hidroponik di Kebun selama 2-3 hari sampai benih berkecambah.
Agrowisata UIR sebagian besar masih
menggunakan benih impor.
Gambar 6 Teknik Penyemaian Benih Sayuran Hidoponik NFT.
d. Pembibitan e. Transplanting/Pindah Tanam
Setelah benih berukuran 2-3 cm Sebelum memindahkan bibit yang sudah
selanjutnya di berikan nutrisi 1,5 cc setiap hari berumur 2 minggu ke greenhouse perawatan
selama 10 hari. Pemberian nutrisi dilakukan terlebih dahulu dilakukan seleksi terhadap bibit
setiap hari agar pada saat bibit sudah mencapai yang sudah memiliki akar yang keluar dari
umur untuk dipindahkan ke greenhouse netpot dengan panjang 1-2 cm, hal ini
perawatan, bibit dapat menyerap nutrisi dilakukan agar tanaman yang telah
sehingga bibit dapat tumbuh dengan baik. dipindahkan ke greenhouse perawatan dapat
Seminar Nasional “Mitigasi Dan Strategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Di Indonesia”
160
no reviews yet
Please Login to review.