Authentication
361x Tipe PDF Ukuran file 0.16 MB Source: jambi.litbang.pertanian.go.id
BUDIDAYA KANGKUNG DARAT
SEMI ORGANIK
Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam
di dataran rendah dan dataran tinggi..
Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran
daun, termasuk kedalam famili
Convolvulaceae. Daun kangkung panjang,
berwarna hijau keputih-putihan merupakan
sumber vitamin pro vitamin A. Berdasarkan Teknologi Budidaya
tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi 1. Benih
dua macam yaitu: 1) Kangkung darat, hidup di Kangkung darat dapat diperbanyak
dengan biji. Untuk luasan satu hektar
tempat yang kering atau tegalan, dan
2) Kangkung air, hidup ditempat yang berair diperlukan benih sekitar 10 kg. Varietas
dan basah. yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau
Petanian Organik adalah sebuah bentuk varietas lokal yang telah beradaptasi.
solusi baru guna menghadapi kebuntuan yang 2. Persiapan Lahan
dihadapi petani sehubungan dengan Lahan terlebih dahulu dicangkul sedalam
maraknya intervensi barang-barang sintetis 20-30 cm supaya gembur, setelah itu
atas dunia pertanian sekarang ini. Dapat dibuat bedengan membujur dari Barat ke
dilihat, mulai dari pupuk, insektisida, Timur agar mendapatkan cahaya penuh.
perangsang tumbuh, semuanya telah dibuat Lebar bedengan sebaiknya adalah 100
dari bahan-bahan yang disintesis dari cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai
senyawa-senyawa murni (biasanya un kondisi lahan. Jarak antar bedengan
organik) di laboratorium. Pertanian organik + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah)
dapat memberi perlindungan terhadap lakukan pengapuran dengan kapur kalsit
lingkungan dan konservasi sumber daya yang atau dolomit.
tidak dapat diperbaharui, memperbaiki 3. Pemupukan
kualitas hasil pertanian, menjaga pasokan Bedengan diratakan, 3 hari sebelum
produk pertanian sehingga harganya relatif tanam diberikan pupuk kandang (kotoran
stabil, serta memiliki orientasi dan memenuhi ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau
kebutuhan hidup ke arah permintaan pasar. pupuk kompos organik hasil fermentasi
(kotoran ayam yang telah difermentasi) persicae Sulz) dan Aphis gossypii.
2
dengan dosis 4 kg/m . Sebagai starter Sedangkan penyakit antara lain penyakit
ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha karat putih yang disebabkan oleh Albugo
2 ipomoea reptans. Untuk pengendalian,
Urea (15 gr/m ) pada umur 10 hari setelah
tanam. Agar pemberian pupuk lebih gunakan jenis pestisida yang aman mudah
merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk terurai seperti pestisida biologi, pestisida
organik kemudian diberikan secara larikan nabati atau pestisida piretroid sintetik.
disamping barisan tanaman, jika perlu Penggunaan pestisida tersebut harus
tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 dilakukan dengan benar baik pemilihan
2
ml/m ) pada umur 1 dan 2 minggu setelah jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi,
tanam. interval dan waktu aplikasinya.
4. Penanaman 7. Panen
Biji kangkung darat ditanam di bedengan Panen dilakukan setelah berumur
yang telah dipersiapkan. Buat lubang + 30 hari setelah tanam, dengan cara
tanam dengan jarak 20 x 20 cm, tiap mencabut tanaman sampai akarnya atau
lubang tanamkan 2 - 5 biji kangkung. memotong pada bagian pangkal tanaman
Sistem penanaman dilakukan secara sekitar 2 cm di atas permukaan tanah.
zigzag atau system garitan (baris). 8. Pasca Panen
5. Pemeliharaan Pasca panen terutama diarahkan untuk
Yang perlu diperhatikan adalah menjaga kesegaran kangkung, yaitu
ketersediaan air, bila tidak turun hujan dengan cara menempatkan kangkung
harus dilakukan yang baru dipanen di tempat yang teduh
penyiraman. Hal lain adalah pengendalian atau merendamkan bagian akar dalam air
gulma waktu tanaman masih muda dan dan pengiriman produk secepat mungkin.
menjaga tanaman dari serangan hama
dan penyakit.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT)
Hama yang menyerang tanaman
kangkung antara lain ulat grayak
(Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus
No:04/ Syafri Edi & Ahmad Yusri/2009
Sumber : Prima Tani Kota Jambi
no reviews yet
Please Login to review.