LAPORAN PERJALANAN
              “Study Tour ke Percetakan Rakyat Bengkulu”
          Disusun Oleh :
                       Tiara  Veronica 
                      Rina  Panduwinata
                       Zunawanis  Kalbi
                      Rizki  Nikmatinafiah
                        Intan  Irwan
                     Risky  Meliya  Ningsih
          Kelas     : XII IPA 2
                  SMA NEGERI 1 LEBONG UTARA
                   TAHUN PELAJARAN 2013/2014
                     KABUPATEN LEBONG
             Ujian semester I sudah hampir berakhir. Sabtu lalu, 14
          Desember 2013 kami melakukan sebuah perjalanan wisata
          sekaligus edukasi ke Provinsi Bengkulu. Perjalanan ini hanya
          diikuti oleh 3 kelas, yaitu XII IPA 1, XII IPA 2, dan XII IPS 1. Sebuah
          perjalanan yang telah direncanakan sejak bulan Agustus ini tentu
          saja menyenangkan karena dilakukan setelah selesainya ujian
          semester.
             Pagi itu sekitar pukul 05.30, semua siswa yang akan
          mengikuti study tour telah berkumpul di depan gang SMA Negeri
          1 Lebong Utara. Kami telah siap dengan semua barang dan
          perlengkapan yang akan dibawa. Kami menggunakan seragam
          putih dan celana hitam, serta sebuah almamater berwarna
          cokelat muda. Kami sedikit gelisah karena bus yang akan kami
          tumpangi tak kunjung tiba. Padahal waktu yang dijanjikan adalah
          pukul 5 pagi. Beberapa siswa mulai bosan dan kesal, hingga
          sekitar   pukul   6.00   bus   pariwisata   berwarna   biru   itu
          menampakkan diri. Kami berebut masuk mencari tempat duduk
          yang nyaman. Bus mulai melaju dan meninggalkan sekolah
          menuju SPBU untuk mencari bahan bakar. Namun ternyata SPBU
          belum buka, sehingga kami harus mencari ke tempat lain.
             Setelah dua kali berkeliling, akhirnya bahan bakar untuk
          bus yang kami tumpangi berhasil didapat. Sekitar pukul 08.00
          bus melaju meninggalkan Kabupaten Lebong melewati jalur
          utara. Perjalanan kami sedikit terhambat karena muatan bus
          yang   berlebihan   menyebabkan   bus   tidak   mampu   mendaki
          jalanan   yang   menanjak.   Hal   ini   mengakibatkan   semua
          penumpang laki-laki turun dan mendorong bus. Walaupun begitu,
          bus yang kami tumpangi tetap tiba tepat waktu di Gedung
          Percetakan Rakyat Bengkulu pada puku 12.30.
             Setibanya disana, kami duduk di area gedung dan mulai
          menyantap makan siang dengan penuh canda dan kebersamaan.
          Selesai makan siang, kami masuk ke Gedung Percetakan dan
          mendengarkan pengarahan dari salah satu staff. Selanjutnya
          kami memasuki kantor penyiaran TV. Disana kami diberikan
          penjelasan tentang prosedur kerja para jurnalis dan karyawan.
          Kami juga diajak melihat stasiun tempat penyiaran dan melihat
          bagaimana   penyiaran   TV   dilakukan.   Beberapa   siswa   juga
          mencoba untuk menjadi seorang reporter TV.
             Setelah mengunjungi RB, kami melanjutkan perjalanan ke
          pusat   perbelanjaan   di   kota   Bengkulu.   Kami   mengunjungi
          Gramedia dan membeli beberapa buku dan bahan bacaan
          lainnya.   Selama   dua   jam   kami   berkeliling   melihat   berbagai
          produk yang ditawarkan di pusat perbelanjaan itu. Pukul 17.00
          kami kembali ke bus dan pergi mengunjungi objek wisata Pantai
          Panjang. Semua siswa menyebar dan menikmati keindahan
          Pantai Panjang di sore hari. Kami benar-benar menikmati suasana
          pantai   hingga  sunset  tiba.   Pukul   18.15   bus   baru   melaju
          meninggalkan kota Bengkulu dan kembali ke Kabupaten Lebong.
             Perjalanan pulang dipenuhi dengan gelak canda dan kesan
          yang kami alami seharian. Jalanan yang berlubang membuat
          kami terombang-ambing di dalam bus itu. Pukul sebelas malam
          kami tiba di Kabupaten Lebong dan diturunkan di depan Masjid
          Jami’.   Beberapa   siswa   yang   tinggal   jauh   dari   Muara   Aman
          menginap di rumah teman dan kerabat. Namun beberapa siswa
          yang tidak memiliki kerabat di Muara Aman diantar oleh Ibu Wita
          dan suaminya ke rumah masing-masing. Sebuah perjalanan yang
          melelahkan, namun sangat bermakna dan menyenangkan karena
          kami sekelas bisa berkumpul bersama di satu bus yang sama.