Authentication
241x Tipe PDF Ukuran file 0.36 MB Source: kkp.go.id
PETUNJUK TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA Teknik Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Oleh : Supito Editor : Arief Taslihan Anindiastuti Mohamad Soleh Darmawan Adiwidjaya Zaenal Arifin Adi Susanto Ch. Retna Handayani Tri Prasetyo Priyoutomo Agus Setiadi M. Abdul Chorim Dicetak Oleh : Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara © Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan Dan Perikanan 2017 i PETUNJUK TEKNIS PERIKANAN BUDIDAYA Buku Petunjuk Teknis diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai Pedoman untuk melaksanakan dan memperlancar tugas di lapangan. Disusun secara sederhana dan dilengkapi dengan gambar-gambar teknis yang relevan, dengan maksud agar mudah dipahami dan dipraktekkan oleh para pembudidaya dan pengguna lainnya. ISBN 978-602-61170-3-8 Redaksi Buku : Pengarah Kepala BBPBAP Jepara Penanggung Jawab Kepala Bidang Uji Terap dan Kerjasama Ketua Kepala seksi Kerjasama Teknis dan Informasi Wakil Ketua Arief Taslihan Anggota Anindiastuti Mohamad Soleh Darmawan Adiwidjaya Zaenal Arifin Adi Susanto Ch. Retna Handayani Tri Prasetyo Priyoutomo Agus Setiadi M. Abdul Chorim Hak Cipta dilindungi. Penggandaan materi buku petunjuk teknis ini untuk tujuan pendidikan atau tujuan lain yang non komersial diberi hak tanpa ijin tertulis dari pihak hak cipta sepanjang sumbernya secara penuh diakui. Reproduksi bahan-bahan yang ada di buku informasi ini untuk penjualan kembali atau tujuan kemersial, dilarang tanpa ijin tertulis dari pihak pemilik hak cipta. Aplikasi untuk izin seperti hal tersebut dapat ditunjukan melalui email : bbpbapjpr@gmail.com/bbpbapjpr@kkp.go.id ii Teknik Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Sampling dilakukan pada waktu fajar atau sore hari untuk KATA PENGANTAR menghindari cuaca panas. Udang yang tertangkap tidak dikembalikan ke tambak. Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara berupaya VIII. PANEN mewujudkan tercapainya program revitalisasi tambak udang yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat a. Untuk menghindari moulting/ganti kulit menjelang panen : Lakukan peningkatan pH air hingga 9 dengan aplikasi kapur. Jenderal Perikanan Budidaya, dengan pengembangan tambak percontohan Jangan lakukan pergantian air 2 hari sebelum panen. Demonstration Farm (Demfarm). Lakukan pembuangan air secara cepat (terutama pada pagi hari). Untuk mencapai hasil sesuai tujuan yang diharapkan, maka perlu b. Panen dilakukan setelah mencapai ukuran pasar (marketable size). disusun “Teknik Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)”. c. Sebelum dipanen dilakukan penyiponan tambak plastik agar bersih dan Buku ini merupakan pedoman sekaligus petunjuk teknis untuk mengawal lumpur tidak menyebar ke seluruh petakan tambak. dan sebagai acuan petugas teknis pelaksana budidaya udang di tambak d. Panen dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan jaring kearah Demfarm. pembuangan agar dapat mengurangi kerusakan plastik mulsa. e. Semua peralatan panen sudah disiapkan. Disadari dalam buku ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, maka f. Udang yang tertangkap segera dipindahkan dalam wadah penampungan saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan untuk yang bersih dan air dingin. penyempurnaannya. Akhirnya semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua. Jepara, Februari 2017 Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Sugeng Raharjo, A.Pi 14 iii Teknik Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) DAFTAR ISI f. Pengendalian bioflok Untuk mempertahankan pertumbuhan bakteri probiotik (bioflok) dilakukan dengan aplikasi bakteri secara rutin 2 kali seminggu. KATA PENGANTAR ................................................................... ii Adapun caranya adalah : DAFTAR ISI ................................................................................. iv 1) Penyiapan pembiakan bakteri atau aktivasi bakteri. I. PENDAHULUAN .................................................................. 1 2) Penambahan sumber karbon pada air tambak dengan dosis 2 - 5% II. KEGIATAN BUDIDAYA UDANG VANAME ................... 1 dari total pakan yang telah digunakan dalam tambak. Sebagai 2.1. Pemilihan Lokasi ............................................................. 1 contoh pakan harian 50 kg selama 4 hari telah menggunakan pakan 2.2. Desain, Tata Letak dan Konstruksi Tambak ................... 4 x 50 kg sebesar 200 kg maka penambahan molase adalah 2% x 2.3. Petak Tandon/Biofilter/Resevoar .................................... 4 200 kg = 4 kg. 2.4. Petak Sterillisasi/Tandon ................................................. 4 3) Setelah penambahan molase dan teraduk merata dengan kincir 2.5. Petak Pembesaran Udang ................................................ 4 dilakukan penebaran bakteri yang telah dibiakan atau diaktivasi. 2.6. Saluran Buang Air (outlet) .............................................. 5 4) Penambahan molase di kurangi bila pH kurang dari 7,5 dan di III. PERSIAPAN TAMBAK ........................................................ 5 tambah bila pH air lebih dari 8. 3.1. Persiapan Konstruksi Tambak ........................................ 5 5) Indikator keberhasilan bioflok secara visual : 3.2. Perbaikan Dasar Tambak ............................................... 6 Warna air hijau kecoklatan. IV. PERSIAPAN AIR ................................................................. 6 Partikel flok dalam air dalam bentuk suspensi/ masir. 4.1. Persiapan Air Petak Pengendapan ................................... 6 Ketebalan flok maksimum 20 cm (mengunakan tabung Imhoff). 4.2. Perbaikan Petak Sterillisasi ............................................. 7 4.3. Persiapan Air Petak Pembesaran Udang ......................... 7 V. PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENIH .......................... 9 VII. PENGELOLAAN PAKAN 5.1. Pemilihan Benih .............................................................. 9 5.2. Penebaran Benih .............................................................. 9 a. Pakan buatan (pellet) mulai diberikan dari penebaran benih dengan dosis VI. PENGELOLAAN AIR ........................................................... 9 disesuaikan dengan laju konsumsi pakan. 6.1. Penumbuhan Plankton ..................................................... 9 b. Untuk kontrol laju konsumsi pakan dilakukan dengan pemberian pakan 6.2. Penumbuhan Bakteri Probiotik ....................................... 10 pada anco dengan dosis dan waktu cek di anco sesuai dangan ukuran 6.3. Pembiakan Bakteri Probiotik .......................................... 10 udang (lampiran 2). 6.4. Pengamatan Kualitas Air ................................................. 11 c. Kontrol pertumbuhan dilakukan dengan pengambilan sampel udang VII. PENGELOLAAN PAKAN .................................................... 13 atau sampling yang dilakukan setiap 7 - 10 hari sekali. VIII. PANEN ................................................................................... 14 iv 13
no reviews yet
Please Login to review.