Authentication
442x Tipe PDF Ukuran file 2.33 MB Source: repository.usm.ac.id
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Persepsi
Persepsi (perception) memiliki pengertian yang sempit dan
luas. Dalam pengertian yang sempit, persepsi adalah penglihatan, cara
seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalah pandangan
atau pengertian, yaitu cara seseorang memandang atau melihat sesuatu.
Menurut (Yusuf 1991: 108) menyebut persepsi sebagai “pemaknaan
hasil pengamatan” menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman
tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan inormasi dan menafsirkan pesan. Sedangkan
menurut (Simamora, 2002:102), persepsi dapat didefinisikan sebagai
suatu proses menyeleksi, mengorganisasikan, dan juga
menginterpretasikan stimuli kedalam suatu gambaran dunia yang berarti
dan menyeluruh. Persepsi menurut Joshep Devito (2011:80) persepsi
adalah sebuah proses dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya
stimulus yang mempengaruh indera kita. Persepsi mempengaruhi
rangsangan stimulus atau pesan apa yang kita serap dan apa makna yang
kita berikan kepada mereka ketika mereka mencapai kesadaran.
7
8
2.1.1. Proses Terjadinya Persepsi Dalam Pembentukan
Makna
Proses terjadinya persepsi yaitu dengan diterimanya
stimulus berupa objek audio maupun visual. Stimulus harus
dapat melewati ambang batas sesuai dengan setiap individu, agar
stimulus dapat diterima oleh panca indera.
Menurut Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan
bahwa terjadinya persepsi merupakan suatu yang terjadi dalam
tahap-tahap berikut:
a. Tahap pertama, yaitu proses fisik, merupakan proses
ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia
b. Tahap kedua, proses fisiologis, merupakan proses
diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat
indera) melalui saraf – saraf sensoris
c. Tahap ketiga, proses psikologik merupakan proses
timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang
diterima reseptor
d. Tahap ke empat, merupaka hasil yang didapat dari proses
persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.
Setiap individu memiliki persepsi masing – masing
dalam dirinya, tindakanlah yang membuatnya berbeda. Persepsi
merupakan sebuah rangsangan yang diinderakan oleh manusia,
diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu
9
tersebut menyadari dan memahami tentang apa yang
diinderakan. Berikut ini hal apa saja menjadi faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang. Menurut Sarlito W. Sarwono
(2010 : 103-106) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
yaitu perhatian, kesiapan mental, kebutuhan, sistem nilai dan
tipe kepribadian.
Didalam proses terbentuknya persepsi terdapat faktor
didalamnya seperti :
1) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan
manusia. Melatar belakangi proses pembentukan persepsi,
lingkungan juga akan berpengaruh dalam persepsi bila
obyek persepsi adalah manusia. Obyek dan lingkungan
yang melatarbelakangi obyek merupakan kesatuan yang
sulit dipisahkan. Obyek yang sama dengan situasi sosial
yang berbeda dapat menghasilkan persepsi yang berbeda.
(Walgito B, 2002 : 46-47) Unsur-unsur penyusun
lingkungan hidup sebenarnya terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu unsur biotik, unsur abiotik, dan unsur sosial budaya
2) Stimulus
Stimulus adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan
10
manusia. Kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh
dalam persepsi. Stimulus yang kurang jelas akan
berpengaruh dalam ketepatan persepsi. Bila stimulus
berwujud benda bukan manusia, maka ketepatan persepsi
lebih terletak pada individu yang mengadakan persepsi,
karena benda yang dipersepsi tersebut tidak ada usaha untuk
mempengaruhi yang mempersepsi. (Walgito B, 2002 : 46-
47)
3) Penerimaan Diri
Menurut Chaplin mengemukakan bahwa penerimaan
diri adalah sikap yang pada dasarnya merasa puas dengan
diri sendiri, kualitas-kualitas dan bakat-bakat sendiri, serta
pengetahuan-pengetahuan akan keterbatasan-keterbatasan
sendiri. Penerimaan diri ini mengandaikan adanya
kemampuan diri dalam psikologis seseorang, yang
menunjukkan kualitas diri. Hal ini berarti bahwa tinjauan
tersebut akan diarahkan pada seluruh kemampuan diri yang
mendukung. Kesadaran diri akan segala kelebihan dan
kekurangan diri haruslah seimbang dan diusahakan untuk
saling melengkapi satu sama lain, sehingga dapat
menumbuhkan kepribadian yang sehat. Dijelaskan bahwa
menerima diri sendiri perlu kesadaran dan kemauan melihat
fakta yang ada pada diri, baik fisik maupun psikis, sekaligus
no reviews yet
Please Login to review.