Authentication
234x Tipe PDF Ukuran file 0.26 MB Source: dewey.petra.ac.id
2. LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Definisi Kinerja Menurut Mahsun (2006), kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target- target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya. Menurut Wibisono (2006) menjelaskan bahwa kinerja adalah melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Berdasarkan beberapa definisi mengenai kinerja organisasi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja adalah sebuah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari dalam suatu organisasi, yang merupakan prestasi kerja yang dapat diukur, berkaitan dengan kemampuan dan keahlian pribadi yang mempengaruhi tim atau organisasi secara keseluruhan. 2.1.2 Definsi Pengukuran Kinerja Menurut Mahsun (2006), pengukuran kinerja adalah proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan, dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan. 6 Universitas Kristen Petra Menurut Moeheriono (2010), pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian tentang kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk menghasilkan barang dan jasa, termasuk informasi atas efesiensi serta efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan beberapa definisi mengenai pengukuran kinerja diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengukuran kinerja adalah menilai hasil kerja suatu organisasi. Penilaian hasil kerja tersebut untuk melihat apakah hasil yang dicapai oleh suatu organisasi telah sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh organisasi publik tersebut. 2.1.3 Tujuan Pengukuran Kinerja Menurut Mulyadi (2001) tujuan pokok pengukuran kinerja yaitu untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang ditetapkan sebelumnya, agar dapat membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Sedangkan tujuan umum pengukuran kinerja adalah: 1. Menentukan kontribusi suatu bagian dari perusahaan terhadap organisasi secara keseluruhan. 2. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kinerja masing-masing manajer. 3. Memotivasi para manajer untuk mengoperasikan divisinya secara konsisten sehingga sesuai dengan tujuan pokok perusahaan. 2.1.4 Manfaat Pengukuran Kinerja Menurut Mulyadi (2001) manfaat sistem pengukuran kinerja adalah sebagai berikut: 1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum. 2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan seperti promosi, pemberhentian dan mutasi. 7 Universitas Kristen Petra 3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. 4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka. 5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan, reward atas perilaku yang diharapkan itu. 2.1.5 Evaluasi Kinerja Menurut Wibisono (2006), evaluasi kinerja merupakan penilaian kinerja yang diperbandingkan dengan rencana atau standart-standart yang harus disepakati. Pada setiap pengukuran kinerja harus ditetapkan standart pencapaian sebagai sarana kaji banding, dimana kaji banding dapat dilakukan secara internal maupun ekternal. Kaji banding internal dapat dilakukan terhadap kinerja terbaik yang pernah dicapai, rata-rata kinerja masa lalu pada periode tertertentu, kinerja bagian lain dalam perusahaan, standart teknis yang dipersyaratkan dan kinerja tahun terakhir. Sedangkan kaji banding secara eksternal dapat dilakukan terhadap pesaing langsung, perusahaan lain yang dimiliki operasi yang dapat diperbandingkan, perusahaan terbaik pada sector tersebut, dan pecapaian dari rata-rata industri sejenis. 2.2 Balanced Scorecard 2.2.1 Definisi Balanced Scorecard Menurut Sony Yuwono (2004), Balanced Scorecard adalah suatu sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat, dan komperhensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis. Balanced Scorecard juga memberikan kerangka berpikir untuk menjabarkan strategi perusahaan kedalam segi operasional. Menurut Kaplan dan Norton (1996), Balanced Scorecard merupakan sebuah sistem manajemen strategis untuk mengelola strategi jangka panjang, mampu menerjemahkan visi, misi dan strategi organisasi ke dalam berbagai 8 Universitas Kristen Petra tujuan dan ukuran yang tersusun kedalam empat persperktif : keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Manajemen harus dilakukan secara berimbang (balanced) untuk keempat perspektif tersebut. Berdasarkan beberapa definisi mengenai Balanced Scorecard diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategi yang menjabarkan visi dan strategi suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur yang berorientasi pada pandangan strategis ke masa depan. Tujuan dan tolak ukur dikembangkan untuk setiap empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. 2.2.2 Konsep Balanced Scorecard Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu Balanced dan Scorecard. Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masa yang akan datang, sedangkan Balanced artinya berimbang, maksudnya adalah untuk mengukur kinerja seseorang diukur secara berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern (Mulyadi, 2001). Balanced Scorecard merupakan suatu kerangka kinerja, suatu bahasa yang mengkomunikasikan visi, misi, dan strategi kepada seluruh karyawan tentang kunci penentu sukses saat ini dan masa datang. Selain itu, Balanced Scorecard juga menekankan bahwa pengukuran kinerja keuangan maupun non keuangan tersebut haruslah merupakan bagian dari sistem informasi seluruh karyawan baik manajemen tingkat atas maupun tingkat bawah. Balanced Scorecard menekankan bahwa semua ukuran finansial dan non finansial harus menjadi bagian sistem informasi untuk para pekerja disemua tingkat perusahaan. Balanced Scorecard berbeda dengan sistem pengukuran kinerja tradisional yang hanya bertumpu pada ukuran kinerja semata (Kaplan & Norton 1996). 9 Universitas Kristen Petra
no reviews yet
Please Login to review.