Authentication
392x Tipe PDF Ukuran file 2.38 MB Source: semnas.pnl.ac.id
Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.2 No.1 September 2018 | ISSN: 2598-3954
SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KEPRIBADIAN (PERSONALITY
DISORDERS) MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB
1 2 3
Khairunnisa Nasution , Huzaeni , Akmalul Fata
1,2,3
Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer, Politeknik Negeri Lhokseumawe
Jln. B.Aceh-Medan Km. 280 Buketrata 24301 INDONESIA
1
nasutionkhairunnisa@gmail.com ,
2
zaini_pnl@yahoo.com ,
3
akmalulfata@yahoo.com
Abstrak— Gangguan kepribadian (Personality Disorders) merupakan gangguan psikologi yang banyak terjadi dalam masyarakat dan
perilakunya akan memberikan nilai negatif untuk lingkungan sekitar sehingga dapat mengganggu proses interaksi sosial.
Pengelompokkan gangguan kepribadian menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders – Fourth Edition)
terbagi kedalam 3 kluster dengan 10 macam gangguan kepribadian, yaitu: kluster pertama (Paranoid, Skizoid, Skizotipal), kluster
kedua (Histrionik, Narsistik, Antisosial, Borderline), kluster ketiga (Avoidan, Dependent, Obsesif-kompulsif). pada penelitian ini,
sistem pakar diagnosa gangguan kepribadian dibangun dengan tujuan untuk membantu ahli psikologi dalam mendiagnosa gangguan
kepribadian seseorang sebagai langkah awal penangganan. Sistem pakar ini menggunakan metode Dempster Shafer dengan
mengkombinasikan setiap nilai densitas dari ciri-ciri gangguan yang dipilih pengguna sehingga dihasikan nilai densitas tertinggi
sebagai kesimpulan akhir diagnosa. Hasil output dari sistem ini meliputi kesimpulan jenis gangguan yang diderita, persentase derajat
keyakinannya, serta solusi terapi sesuai jenis gangguan yang diderita. Hasil pengujian sistem dengan persentase sebesar 80%
menunjukkan bahwa sistem pakar ini mampu mendeteksi gangguan kepribadian yang diderita pengguna disertai dengan nilai
derajat keyakinan dari metode Dempster Shafer.
Kata kunci : Gangguan Kepribadian, Sistem Pakar, Web, Dempster Shafer, Pengguna (User)
Abstract— Personality Disorders is a psychological disorder that occurs in many communities and their behavior will give negative values
to the social ligr and can interfere with the process of social interaction. The grouping of personality disorders according to DSM-IV
(Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders - Fourth Edition) is divided into 3 clusters with 10 types of personality disorders,
are: first cluster (Paranoid, Schizoid, Schizotipal), second cluster (Histrionic, Narcissistic, Antisocial, Borderline), third cluster (Avoidan,
Dependent, Obsessive-compulsive). in this study, an expert system of diagnosis of personality disorders was built with the aim to assist
psychologists in diagnosing a person's personality disorder. This expert system uses the Dempster Shafer method by combining each
density value from the interference characteristics chosen by the user. The highest density value is obtained as the final conclusion of the
diagnosis. The output of this system includes the conclusion of the type of disorder suffered, the percentage of the degree of confidence,
and the therapeutic solution according to the type of disorder. System testing results with a percentage of 80% indicate that this expert
system is able to detect personality disorders suffered by users accompanied by the value of the degree of confidence.
Keywords: Personality Disorders, Expert System, Web, Dempster Shafer, User
A-33
Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.2 No.1 September 2018 | ISSN:2598-3954
I. PENDAHULUAN
Kepribadian seseorang mempengaruhi cara Histrionik, Narsistik, Antisosial, Boderline
berinteraksi dalam lingkungannya. Tidak jarang pada (Ambang).
setiap lingkungan dijumpai sebagian orang yang 3. Cluster 3 merupakan individu yang pencemas
memiliki kecenderungan mengidap gangguan atau ketakutan. Terdiri dari Avoidan
kepribadian (Personality Disorders). Gangguan (Menghindar), Dependent, Obsesif-Kompulsif.
kepribadian merupakan gangguan psikologi dimana B. Metode Dempster Shafer
tingkah laku dan sikap yang diperlihatkan tidak lazim
Dempster Shafer adalah suatu teori matematika
dan berbeda dengan orang normal lainnya. Gangguan
untuk pembuktian berdasarkan belief functions dan
kepribadian terjadi oleh berbagai faktor eksternal dan
plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan
internal pada lingkungan atau trauma masa lalu.
pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk
Gangguan kepribadian dapat didiagnosa sesuai
mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah
dengan ciri-ciri yang dialami melalui konsultasi
(bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu
dengan Psikiater. Untuk membantu kinerja dari
peristiwa. fungsi Belief dapat diformulasikan dan
Psikiater dibutuhkan aplikasi sistem pakar untuk
ditunjukkan pada persamaan (1.1). [3]
mendiagnosa gangguan kepribadian. Aplikasi sistem
pakar ini dibuat dengan tujuan untuk diagnosa awal
bel(X)=∑ m(Y)
Y⊆X
gangguan kepribadian sebelum nantinya dibutuhkan
(1.1)
konsultasi resmi dengan Psikiater. Pengguna dapat
mengetahui diagnosa awal dari gangguan kepribadian
Sedangkan Plausibility (Pls) dinotasikan pada
yang diderita, solusi penanganan, dan informasi-
persamaan (1.2).
informasi dari jenis gangguan kepribadian lainnya
( ) ( ') ∑ '
melalui sistem tersebut. Pls θ =1-Bel X =1- Y⊆X'm(X)
A. Gangguan Kepribadian (Personality (1.2)
Disorders) Pada sistem pakar ini, dalam satu jenis
Gangguan kepribadian (Personality Disorders) gangguan kepribadian akan terdapat sejumlah
adalah suatu bentuk perilaku kebiasaan yang sangat evidence (ciri-ciri gangguan kepribadian) yang akan
jauh berbeda dengan kebiasaan seseorang pada digunakan pada faktor ketidakpastian dalam
umumnya. Perbedaan bentuk karakter penderita pengambilan keputusan untuk diagnosa. Untuk
gangguan kepribadian dapat dilihat dari cara mereka mengatasi sejumlah evidence tersebut pada teori
memandang sesuatu, cara mereka berpikir, dan cara Dempster-Shafer menggunakan aturan yang lebih
mereka berinteraksi dengan orang lain. Karakter dikenal dengan Dempster’s Rule of Combination
penderita gangguan kepribadian tercermin dalam pada persamaan (1.3).
banyak aspek di kehidupan sosial maupun kehidupan
∑ (). ()
∩=
kepribadian penderitanya. Gangguan kepribadian () =
∑ ( )
1− . ()
biasanya muncul dalam salah satu aspek berikut: ∩=∅
dalam bagaimana mereka berhubungan dengan orang (1.3)
lain dan dalam kemampuan mereka mengendalikan II. METODOLOGI PENELITIAN
kebiasaan mereka. [1] A. Basis Pengetahuan
Individu dikatakan mengalami gangguan
Berikut adalah pembentukan aturan jenis
kepribadian apabila ciri kepribadiannya
gangguan kepribadian, ciri-ciri gangguan kepribadian
menampakkan pola perilaku lama (biasanya sejak beserta nilai belief dan plausibility.
masa kanak-kanak). Pola tersebut muncul pada setiap
situasi serta mengganggu fungsi kehidupannya
Tabel 2.1 Aturan Jenis Gangguan Kepribadian
sehari-hari, misal pada relasi sosial dan pekerjaan. [2]
Kode Jenis Gangguan Kepribadian
Pengelompokan atau jenis gangguan
J1 Gangguan Kepribadian Paranoid
kepribadian menurut DSM-IV (Diagnostic and
J2 Gangguan Kepribadian Skizoid
Statistical Manual of Mental Disorders – Fourth
J3 Gangguan Kepribadian Skizotipal
Edition) terbagi ke dalam 3 cluster dengan 10 macam
J4 Gangguan Kepribadian Histrionik
gangguan kepribadian.
1. Cluster 1 merupakan kelompok individu yang J5 Gangguan Kepribadian Narsistik
J6 Gangguan Kepribadian Antisosial
aneh atau eksentrik. Terdiri dari Paranoid,
J7 Gangguan Kepribadian Borderline
Skizoid, Skizotipal.
2. Cluster 2 merupakan kelompok individu yang (Ambang)
J8 Gangguan Kepribadian Avoidan
dramatis, emosional, atau eratik. Terdiri dari
(menghindar)
A-34
Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.2 No.1 September 2018 | ISSN:2598-3954
J9 Gangguan Kepribadian Dependent tidak pernah berhenti selama melakukan
J10 Gangguan Kepribadian Obsesif-kompulsif percakapan.
C22 Kerap terlihat cemas atau tidak nyaman 0.5 0.5
dalam situasi sosial bahkan saat sedang
Tabel 2.2 Aturan Ciri-ciri Gangguan Kepribadian
berinteraksi dengan orang yang
(1)
dikenalnya.
Kode Ciri-ciri Gangguan Kepribadian Bel Pls
C23 Cenderung menarik diri secara sosial 0.3 0.7
C1 Perasaan curiga yang berulang-ulang 0.6 0.4
dan menjaga jarak.
yang cenderung menginterpretasi
C24 Tampak cemas berada di sekitar orang- 0.6 0.4
perilaku orang lain sebagai hal yang
orang yang tidak dikenal.
mengancam atau merendahkan.
C25 Raut wajah hanya menunjukkan sedikit 0.6 0.4
C2 Sangat tidak percaya pada orang lain. 0.6 0.4
emosi.
C3 Memiliki hubungan sosial yang buruk. 0.3 0.7
C26 Sering bertingkah laku aneh dan cara 0.5 0.5
C4 Tidak mempercayakan rahasia 0.8 0.2
bicara yang tidak wajar.
pribadinya pada orang lain.
C27 Melibatkan emosi yang berlebihan dan 0.9 0.1
kebutuhan yang besar untuk menjadi
Tabel 2.2 Aturan Ciri-ciri Gangguan Kepribadian (2)
pusat perhatian.
Kode Ciri-ciri Gangguan Kepribadian Bel Pls Tabel 2.2 Aturan Ciri-ciri Gangguan Kepribadian
C5 Mencurigai kesetiaan seksual 0.9 0.1
(3)
pasangannya.
Kode Ciri-ciri Gangguan Kepribadian Bel Pls
C6 Memandang orang lain sebagai 0.6 0.4
C28 Cenderung dramatis dan emosional. 0.6 0.4
penyebab dari masalahnya.
Namun emosi tersebut tampak dangkal,
C7 Kecendrungan untuk tetap menyimpan 0.9 0.1
dibesar-besarkan dan mudah berubah.
dendam, misalnya menolak untuk
C29 Terlalu mencemaskan penampilan. 0.8 0.2
memaafkan suatu penghinaan atau
masalah kecil. C30 Cenderung menuntut agar orang lain 0.7 0.3
C8 Percaya bahwa orang lain berusaha 0.8 0.2 memenuhi kebutuhannya.
untuk memanipulasi dan merugikannya.
C31 Cenderung self centered 0.9 0.1
C9 Kurangnya minat sosial, ketakutan 0.9 0.1
(mementingkan kesenangan pribadi).
dalam hal bersosial dan extreme loner.
C32 Tidak merasa nyaman pada situasi 0.8 0.2
C10 Memiliki sifat yang dingin. Kurang 0.3 0.7
dimana penderita tidak menjadi pusat
mampu mengekspresikan kehangatan,
perhatian.
kelembutan atau kemarahan terhadap
C33 Menganggap hubungan dengan orang 0.7 0.3
orang lain.
lain menjadi lebih intim ketimbang
C11 Jarang marah, bahagia atau sedih dalam 0.7 0.3
keadaan sebenarnya.
taraf yang kuat.
C34 Memiliki rasa bangga atau keyakinan 0.9 0.1
C12 Sukar menikmati momen apapun. 0.5 0.5
yang berlebihan terhadap diri sendiri
C13 Tidak bergeming saat dikritik atau 0.5 0.5
dan kebutuhan yang ekstrem akan
dipuji.
pemujaan.
C14 Melepas diri dari hubungan sosial. 0.9 0.1
C35 Merasa yakin bahwa dirinya lebih 0.9 0.1
C15 Hampir selalu memilih aktivitas yang 0.8 0.2
istimewa dibandingkan orang lain.
dilakukan.
C36 Cenderung arogan dan terus-menerus 0.8 0.2
C16 Tidak mempunyai teman dekat atau 0.9 0.1
mengharapkan pujian dari orang lain.
hubungan pribadi yang akrab.
C37 Sering membanggakan dan melebih- 0.7 0.3
C17 Sangat tidak sensitif terhadap norma 0.6 0.4
lebihkan prestasi yang dicapai.
dan kebiasaan sosial yang berlaku.
C38 Peka terhadap kritikan. Cenderung 0.6 0.4
C18 Memiliki pemikiran, keyakinan dan 0.9 0.1
marah jika dikritik.
perilaku yang aneh dan ekstrensik atau
C39 Sering merasa iri dengan orang lain atau 0.8 0.2
tidak biasa untuk lingkungannya.
yakin bahwa orang lain iri kepada
C19 Memiliki keyakinan memiliki indera 0.9 0.1
dirinya.
keenam atau bahwa orang lain dapat
C40 Tidak memiliki empati, enggan 0.6 0.4
merasakan perasaannya.
mengenali atau mengetahui perasaan
C20 Kerap berkhayal. 0.5 0.5
dan kebutuhan orang lain.
C21 Memiliki gaya bicara yang aneh, samar- 0.8 0.2
samar berbicara dan bertele-tele serta
A-35
Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.2 No.1 September 2018 | ISSN:2598-3954
C41 Secara berulang melakukan pelanggaran 0.9 0.1 C59 Sering menghindari kontak sosial, 0.6 0.4
terhadap hak orang lain dan sering terutama dalam kegiatan baru yang
melanggar hukum. melibatkan orang asing.
C60 Mudah keliru mengartikan komentar 0.6 0.4
C42 Mengabaikan norma dan konvensi 0.9 0.1
orang lain sebagai penghinaan atau
sosial, impulsif dan gagal membina
ejekan.
komitmen interpersonal dan pekerjaan.
C61 Memandang diri sendiri sebagai janggal 0.9 0.1
C43 Berulang kali berbohong, menipu orang 0.7 0.3
secara sosial, tidak menarik secara
lain untuk mendapatkan keuntungan
pribadi atau lebih rendah dari orang
atau kesenangan pribadi.
lain.
C44 Tidak memiliki rasa simpati atau 0.6 0.4
C62 Sulit dalam membuat keputusan yang 0.8 0.2
penyesalan terhadap orang lain.
mandiri dan perilaku bergantung pada
C45 Cenderung menyalahkan orang lain atas 0.6 0.4 orang lain yang berlebihan, pesimis,
masalah yang terjadi dalam hidupnya. peragu, pasif dan tidak teguh hati.
C63 Membutuhkan orang lain untuk 0.9 0.1
C46 Gemar mengintimidasi orang lain dan 0.8 0.2
menerima tanggung jawab dalam
tidak menyesali perbuatannya.
sebagian besar bidang utama
kehidupannya.
C47 Impulsif atau kegagalan untuk masa 0.7 0.2
C64 Memiliki kesulitan dalam 0.7 0.3
depan.
mengekspresikan ketidaksetujuan pada
orang lain.
Tabel 2.2 Aturan Ciri-ciri Gangguan Kepribadian (4)
Kode Ciri-ciri Gangguan Kepribadian Bel Pls
C48 Iritabilitas dan aggresivitas, seperti 0.6 0.4
Tabel 2.2 Aturan Ciri-ciri Gangguan Kepribadian
ditunjukkan oleh perkelahian atau
(5)
serangan fisik berulang.
Kode Ciri-ciri Gangguan Kepribadian Bel Pls
C49 Ketidakstabilan dalam hubungan, citra 0.9 0.1
C65 Menjadi sangat patuh dalam hubungan 0.6 0.4
diri dan mood serta kurangnya kontrol
serta sangat takut akan perpisahan.
atas impuls (rangsangan).
C66 Saat sedang sendiri, akan merasa tidak 0.7 0.3
C50 Hampir selalu berada dalam keadaan 0.7 0.3
nyaman dan tidak berdaya.
krisis.
C67 Berusaha berlebihan untuk 0.9 0.1
C51 Memiliki emosi yang tidak stabil. 0.9 0.1
mendapatkan dukungan dari orang lain,
Penderita dapat bersifat argumentatif di
sampai pada titik secara sukarela
satu waktu dan depresif di lain waktu
melakukan hal yang tidak
serta selanjutanya mengeluh tidak
menyenangkan.
memiliki perasaan pada waktu lainnya.
C68 Segera mencari hubungan dengan orang 0.8 0.2
C52 Kesulitan mengendalikan kemarahan 0.6 0.4
lain sebagai sumber dukungan jika
dan rentan terhadap perkelahian.
hubungan dekatnya berakhir.
C53 Takut dengan sendirian dan akan 0.6 0.4
C69 Ditandai oleh cara berhubungan dengan 0.9 0.1
melakukan usaha-usaha nekat untuk
orang lain yang kaku, kecenderungan
menghindari perasaan ditinggalkan.
perfeksionis, kurangnya spontanitas dan
C54 Kemarahan yang kuat dan tidak pada 0.8 0.2
perhatian yang berlebihan pada detail,
tempatnya atau kesulitan dalam
sangat teratur dan sulit
mengendalikan kemarahan
mengekspresikan perasaan.
C55 Merasa tidak dianggap baik dalam 0.6 0.4
C70 Merasa pekerjaan yang dilakukannya 0.9 0.1
lingkungan keluarga maupun di
selalu gagal memenuhi harapan dan
masyarakat.
selalu memaksa diri untuk mengerjakan
C56 Menghindari hubungan sosial karena 0.9 0.1
ulang pekerjaan tersebut.
takut akan kritik, ejekan dan penolakan.
C71 Sulit bekerja sama dengan orang lain 0.6 0.4
C57 Tidak ingin terlibat dengan orang lain 0.8 0.2
dan lebih memilih untuk mengatur atau
kecuali merasa yakin akan disenangi.
menyelesaikannya sendiri.
C58 Menunjukkan keterbatasan dalam 0.7 0.3
C72 Terlalu fokus pada detail yang orang 0.8 0.2
hubungan intim karena rasa takut
lain anggap tidak penting.
dipermalukan atau ditertawakan.
C73 Merasa sulit dan menghindar dalam 0.7 0.3
membuat keputusan karena takut
A-36
no reviews yet
Please Login to review.